Bab 5
Ali sedang makan siang dengan rekan bisnisnya di sebuah restoran makan Padang. Laki-laki berparas tampan dan teduh itu sedang berbincang-bincang dengan tiga orang lelaki lainnya. Mereka sedang membahas proyek kerja sama yang akan diperpanjang oleh kedua perusahaan.
"Ali?" Terdengar suara perempuan.
"Sarah," balas Ali saat melihat orang yang menyapanya. Begitu juga dengan ketiga laki-laki lain yang melihat ke arah Sarah.
"Anda 'kan Nona Sarah, putrinya Pak Tama?" tanya rekan bisnis Ali.
"Iya, Anda benar," jawab Sarah dengan sopan.
"Apa Anda kenal dengan Pak Ali?" tanya Pak Harun sambil menunjuk Ali.
"Iya, kami kenal sudah lama. Kita satu sekolah dulu," jawab Sarah dengan senyum manisnya.
Jadilah Sarah ikut bergabung duduk di sana bersama mereka. Terlihat Ali kurang nyaman karena wanita itu terus melihat kepadanya dan mengajaknya bicara. Sehingga ketiga orang lainnya merasa kalau perempuan itu suka kepadanya.
"Bagaimana kalau aku juga ikut investasi di dalam proyek ini? Jujur saja aku sangat tertarik dengan kerja sama kalian," kata Sarah dan membuat keempat orang lainnya saling melirik.
Proyek kerja sama ini memang membutuhkan biaya yang sangat besar. Ini masih baru sekedar wacana proyek yang akan mereka jalin setelah proyek sebelumnya selesai.
"Itu akan kita bicarakan lagi kedepannya dengan atasan kami. Karena sebelumnya ini adalah proyek dua perusahaan kita," sahut Ali.
Pria ini merasa enggan jika harus sering bersinggungan dengan Sarah. Terlihat jelas kalau kemarin Hafsah cemburu dan dia tidak mau melukai hati istrinya. Selain itu dia juga tidak mau menimbulkan fitnah.
Sarah masih sering melirik ke arah Ali. Entah kenapa dia begitu sulit untuk memalingkan wajahnya dari pria itu.
'Kenapa kamu semakin terlihat tampan, Ali,' batin Sarah.
'Bodohnya aku tidak langsung mencari kamu begitu lulus sekolah dulu. Seandainya waktu bisa diulang, aku akan mengajak Ali kuliah di luar negeri. Dan kita bisa hidup bersama bahagia selamanya,' lanjut Sarah dalam hatinya.
"Waktu pertemuan ini sudah berakhir. Aku mohon izin pamit karena masih banyak pekerjaan lainnya yang harus aku kerjakan," ucap Ali lalu beranjak dari sana di ikuti oleh Pak Harun.
Melihat Ali akan pergi dari sana, Sarah pun ikut bergegas mengikuti Ali dari belakang. Dia masih ingin bersama dengan laki-laki itu.
"Ali, tunggu!" teriak Sarah karena Ali jalan begitu cepat. Namun, laki-laki itu seakan tuli tidak mendengar suaranya.
Ali sengaja mempercepat jalannya dan ingin menghindar dari Sarah. Perbuatannya ini membuat Pak Harun merasa heran. Ali bukan tipe orang yang suka grusah-grusuh, tetapi dia akan melakukan segala sesuatu dengan tenang.
Ali pun masuk ke dalam mobil kantor karena tadi dia datang ke sini dengan Pak Harun. Dia membiarkan rekan kerjanya yang menatap penasaran kepadanya. Setelah menyala mesin dia langsung tancap gas dan Sandra baru saja sampai ke tempat mereka parkir tadi.
"Pak Ali, maaf kalau pertanyaan aku ini agak sedikit menyinggung perasaan Anda. Kenapa Anda begitu cuek kepada Nona Sarah?" tanya Pak Harun.
"Aku sedang menjaga hati istriku dan diriku, Pak. Aku tidak mau kalau sampai ada berita tidak menyenangkan atau ada fitnah di antara kita kedepannya," jawab Ali dengan sopan.
Pak Harun terdiam. Dia tahu kalau Ali dan Hafsah adalah pasangan suami istri yang sedang berjuang untuk garis dua. Rumah tangga itu selama ini terlihat harmonis dan romantis. Akan di sayangkan jika kehidupan yang penuh kedamaian itu rusak.
***
Hafsah baru saja selesai masak untuk makan siang. Tadi ada insiden Ruqoyah jatuh di kamar mandi. Seperti biasa wanita tua itu memarahi Hafsah, karena tidak membersihkan kamar mandi dengan benar. Padahal yang benar adalah Alika selesai mandi dan sepertinya gadis itu tidak membersihkan lagi bekasnya. Akibatnya, Ruqoyah jatuh dan kepala membentur ubi.
"Kalau terjadi apa-apa kepada Mama? Maka kamu yang harus bertanggung jawab," ucap Alika dengan tatapan tajam kepada semua orang yang hadir di sana.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Muhamad Bardi
awas kamu ali baba kalau kamu sampai kepincut sama soang betina maka tidak tiada maaf bagimu..😁😁😁
2023-05-06
3
Nurlaela
makin ngelunjak saja ibu mertua, satu lagi adik ipar ngank tahu malu, maunya enak sendiri,...klo dihidup nyata mungkin sudah gimana gitu🙄
2023-05-06
3