Jack menyeringai, dia menatap tubuh Adeeva dari ujung kaki hingga ujung rambut.
Dia menatap Adeeva dengan tatapan penuh nafsu, dia sangat tergoda dengan bentuk tubuh Adeeva yang terlihat lebih berisi dan montok.
Adeeva melangkah mundur hingga dia terduduk di atas meja kerja milik Jack.
Sedangkan Jack terus melangkah mendekati Adeeva, na**unya mulai meningkat melihat Adeeva yang menolak dirinya.
"Kamu tidak akan bisa ke mana-mana. Kalau kamu berani melawan itu artinya hari ini terakhir kamu bekerja di sini," ancam Jack pada Adeeva.
Kini Jack telah berdiri tepat di hadapan Adeeva, dia hendak memainkan tangannya untuk menyentuh tubuh wanita yang ada di hadapannya itu.
Dengan sigap, Adeeva mengelak dan mendorong tubuh Jack hingga pria itu tersungkur ke lantai.
Melihat ada kesempatan, Adeeva bergegas melangkah menuju pintu, beruntung Jack tidak menarik kunci dari pintu tersebut sehingga Adeeva dapat keluar dari ruangan itu tanpa disentuh sedikit pun oleh lelaki bejat yang bernama Jack.
Adeeva bergegas melangkah menuju ruangan pantry yang mana di sana masih ada Andin dan Mira.
"Deeva," panggil Andin cemas.
"Ada apa?" tanya Andin lagi.
Dia mulai penasaran dengan apa yang telah terjadi pada rekan kerja barunya itu.
Napas Adeeva tersengal-sengal karena lelah melarikan diri dari sosok Jack yang akan melecehkan dirinya.
Anton dan Mira juga ikut mendekati Adeeva yang baru saja masuk ke ruang pantry.
"Pak Jack ingin berbuat kurang ajar padaku, untung aku bisa kabur dari situ," cerita Adeeva jujur setelah dia mulai tenang.
Andin, Mira dan Anton saling melempar pandangan.
"Lalu bagaimana caramu lolos darinya?" tanya Mira penasaran.
"Aku mendorongnya hingga terjatuh ke lantai, bersyukur kunci tergantung di pintu, jadi aku kabur saja," ujar Adeeva.
Mira terdiam, matanya memerah. Seketika air matanya jatuh membasahi pipinya.
"Ada apa, Mira?" tanya Adeeva.
Mira terus menangis sesenggukan, dia mengingat kejadian yang dulu sempat menimpa dirinya.
"Adeeva!" bentak Jack yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang pantry.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" bentak Jack kasar.
Jack menatap tajam ke arah Adeeva, ingin rasanya pria itu membunuh Adeeva melampiaskan amarahnya yang kini bergemuruh di hatinya.
Selama ini tak seorang pun bisa melawan dirinya.
Andin, Mira dan Anton terdiam.
Belum sempat Mira menceritakan apa yang terjadi pada Adeeva, dia bergegas menghapus air matanya.
"Kalian! Kalau tidak mau saya pecat tinggalkan tempat ini sekarang juga," perintah Jack.
Jack menatap tajam ke arah 3 orang karyawan yang bersama Adeeva.
Mereka menunjukkan kepala mereka, lalu perlahan melangkah keluar dari ruangan itu.
Sebelum keluar, Andin menarik tangan Adeeva agar Adeeva ikut keluar bersama mereka.
"Kamu, tidak boleh keluar dari ruangan ini," bentak Jack mengingatkan Adeeva agar tidak meninggalkan ruangan itu.
Adeeva bingung harus berbuat apa, dia mulai takut pria itu akan berbuat jahat padanya.
Jack menutup pintu pantry, kali ini dia mencabut kunci yang tergantung di pintu ruangan tersebut.
"Kamu telah melakukan kesalahan besar, berani-beraninya kamu melawanku." Jack terus menghampiri Adeeva.
Adeeva terus melangkah mundur menghindari pria breng**k itu.
Adeeva mengedarkan pandangannya, dia berusaha mencari sesuatu yang kira-kira bisa membantunya untuk membela diri dari serangan si pria ca**l itu.
"Kamu tidak akan bisa ke mana-mana, aku akan menikmati tubuhmu. Semua karyawan di sini harus melayaniku terlebih dahulu agar dapat bekerja dengan tenang di sini," ujar Jack dengan seringai licik.
Adeeva menggelengkan kepalanya tak percaya, Adeeva pun membayangkan Andin dan Mira dulu pernah mendapat perlakuan yang sama.
Bedanya saat ini Adeeva terus berusaha membela diri, dia tidak mau menerima perlakuan bejat itu begitu saja.
Sementara itu Andin, Mira, dan Anton di luar ruangan itu mulai mengkhawatirkan keadaan Adeeva.
"Kita harus tolong Adeeva," ujar Andin merasa kasihan.
"Tapi, kita tidak bisa melakukan itu. Kamu mau dipecat sama pak Jack?" ujar Mira membantah.
Andin terdiam, demi pekerjaan ini dia rela dilecehkan oleh Jack beberapa bulan yang lalu.
Andin mulai takut dipecat oleh bosnya yang bejat itu.
Sebenarnya Mira merasa kasihan terhadap Adeeva, tapi dia juga tidak mau dipecat karena dia juga sama dengan Andin sebagai tulang punggung keluarganya, dia rela melakukan apa saja yang diminta Jack asalkan dia tetap diperbolehkan bekerja di swalayan itu.
Anton hanya diam, walaupun dia seorang laki-laki, dia tidak mau berurusan dengan Jack.
Baginya lebih baik dia pura-pura tidak tahu apa yang tengah terjadi dari pada dia harus mencari masalah dengan bosnya.
"Ayo, lebih baik kita lanjut bekerja, lebih baik kita pura-pura tidak tahu," ajak Anton memilih jalan aman.
Rasa kasihan terhadap Adeeva terus menyelinap di hati mereka, tapi mereka tak berdaya untuk menolong teman baru mereka.
Akhirnya teman-teman Adeeva itu pun memilih untuk melanjutkan pekerjaan mereka, dan mengabaikan apa yang kini tengah menimpa teman baru mereka.
Di ruang pantry, Jack terus berusaha mendekati Adeeva, sedangkan Adeeva terus berusaha menghindari sosok laki-laki bejat itu.
Kini ruangan itu tak berbentuk lagi, berbagai peralatan dapur yang ada di sana sudah berserakan di lantai beberapa piring dan gelas sudah pecah, dan pecahannya sudah berserakan di lantai.
"Kamu mau ke mana? Kamu akan jadi milikku hari ini, kamu sama sekali tidak akan bisa lepas dariku," ujar Jack terus mengejar Adeeva.
Entah di mana letak pisau dapur di pantry itu, Adeeva tak dapat menemukan pisau dapur di pantry itu.
Hampir setengah jam Jack mengejar mangsanya, Adeeva terus berusaha mengelak hingga akhirnya amarah Jack tak lagi terkendali.
Pria itu mulai gencar mendekati Adeeva hingga akhirnya dia dapat menangkap tubuh Adeeva.
"Aauuw," pekik Adeeva.
Dia mulai lelah yang terus berusaha menghindar, tenaganya mulai lemas dan tak berdaya melawan cengkraman tangan Jack yang kekar.
"Akhirnya aku mendapatkanmu, aku semakin tertarik pada wanita liat sepertimu," bisik Jack tepat di telinga Adeeva.
Buliran bening mulai membasahi pipi Adeeva, dia tidak tahu harus berbuat apalagi.
Adeeva menghentakkan tangannya dengan kekuatan yang tersisa, tapi sia-sia kekuatan pria itu melebihi kekuatannya.
"Ayo, Sayang. Hari ini kita akan mulai bersenang-senang," lirih Jack sembari mengecup rambut Adeeva penuh na**u.
Adeeva mulai merinding, dia tidak bisa membayangkan hal buruk apa yang akan menimpanya hari ini.
Niatnya ingin membantu sang suami justru menjadi petaka baginya.
Dia hanya bisa menangis, dan kini tiba-tiba rasa sakit di perutnya membuatnya semakin lemah.
Jack mulai mengecup leher Adeeva perlahan, pria itu tidak sabar ingin mencicipi tubuh karyawan barunya itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
💎 Pesona Remaja 💎
kalau mau sensor lebih baik yang huruf vokal aja kak biar tetep terbaca, jadi agak mikir.. nanunya apa😁😁
2023-05-08
12