Bab 13

"Kamu mau minta apa? jangan bilang kamu mau minta hak kamu, aku belum siap," ujar Adeeva memotong pembicaraan Axel.

Adeeva memperlihatkan ketakutannya.

"Adeeva sayang, aku tahu kamu belum siap, tapi aku tidak meminta itu padamu," ujar Axel.

Di dalam hati pria tampan itu ada rasa sedikit kecewa mendengar ucapan sang istri, tapi dia tetap berusaha bersikap tenang dan sewajarnya.

"Lalu kamu mau minta apa?" tanya Adeeva pada Axel.

"Mhm, aku mau minta tolong sama kamu," ujar Axel.

Axel pun menyampaikan rencana yang sudah dirancangnya untuk mengetahui kecurangan Jack.

Axel akan meminta Adeeva bekerja di salah satu swalayan cabang yang dikelola oleh Jack, dan di sana Axel meminta Adeeva untuk mata-matai Jack, sepupunya itu.

"Oh, itu. Baiklah, aku akan bantu," ujar Adeeva.

Bersyukur saat ini kondisi Adeeva sudah mulai membaik, rasa mual dan pusingnya tidak lagi sering datang, sehingga dia dapat menyanggupi permintaan Axel.

"Baguslah kalau begitu, tapi kamu yakin ini tidak akan merepotkanmu?" tanya Axel memastikan.

"Tidak, lagian aku pun tak ada kerjaan di rumah, paling tidak aku bisa ngelakuin hal yang bermanfaat," jawab Adeeva.

"Ya udah, besok kamu ikut aku kerja, ya." Axel tersenyum.

Dia sudah merencanakan sesuatu agar dia dapat mengetahui kecurangan Jack melalui Adeeva yang akan dijadikannya karyawan di salah satu swalayan yang dikelola oleh Jack.

****

Pagi yang cerah mengawali hari Adeeva dan Axel, kini mereka telah berada di perjalanan menuju kantor Axel.

Hari ini Adeeva terlihat ceria, dia bersemangat dengan tugas yang diberikan oleh sang suami, apalagi Adeeva akan mulai beraktivitas.

Selama ini sejak tamat kuliah, Adeeva sama sekali tidak bekerja, dia selalu menghabiskan waktunya di rumah dengan beberapa kegiatan yang membosankan.

Sepanjang perjalanan Axel terus menatap Adeeva yang terlihat ceria, dia merasa senang melihat wanita yang dicintainya itu bahagia.

"Kamu kenapa ngeliatin aku?" tanya Adeeva saat mendapati Axel yang sudah beberapa kali curi-curi pandang padanya.

"Apa salah aku memandangi istriku? Ibadah lho," ujar Axel ngeles.

"Ish, kamu," gerutu Adeeva sambil mencubit pinggang Axel.

Axel tersenyum mendapati sikap Adeeva, dia dan Adeeva semakin dekat.

Hal ini menjadi semangat bagi Axel untuk terus berjuang meraih hati Adeeva, dia yakin tak berapa lama lagi Adeeva akan jatuh ke dalam pelukannya.

Seketika wajah Adeeva memerah, dia merasa malu mendengar ucapan Axel, semakin hari dia merasa semakin nyaman berada di sisi Axel, hanya saja dia terus menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada sang suami, karena Adeeva tidak mau terluka.

Baginya kebahagiaan yang kini didapatnya bersama Axel hanyalah sementara, dan dia sadar diri cepat atau lambat Axel akan tahu kondisinya saat ini, Adeeva juga harus mempersiapkan hati untuk berpisah dengan Axel di saat Axel mengetahui kebenarannya.

"Kita sudah sampai," ujar Axel saat dia menghentikan mobilnya di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi di hadapan mereka.

Adeeva menatap terpesona bangunan gedung yang ada di hadapannya, dia tak menyangka akan menikah dengan pria kaya raya dan baik hati seperti Axel.

"Ini benaran kantor kamu?" tanya Adeeva tak percaya.

"Iya," jawab Axel sambil mengangguk.

"Wow, besar banget," ujar Adeeva.

"Biasa aja, yuk," ajak Axel.

Axel pun mengajak Adeeva masuk ke dalam gedung perusahaan milik Axel.

Adeeva pun mengikuti langkah Axel yang masuk ke dalam gedung itu, dia terus mengikuti langkah sang suami menuju ruangan Axel.

Sepanjang langkah banyak mata yang menyoroti sosok Adeeva yang berjalan di samping Axel, para karyawan di perusahaan itu penasaran akan sosok Adeeva karena tak seorang pun yang mengetahui pernikahan Axel dan Adeeva kecuali Damar, sahabat sekaligus asisten pribadi Axel.

Axel memang sengaja tidak mempublikasikan pernikahannya, apalagi saat ini Adeeva belum seutuhnya menjadi miliknya, Axel berjanji akan mempublikasikan sosok Adeeva sebagai istrinya setelah Adeeva menjadi miliknya.

"Ini ruangan kamu?" tanya Adeeva pada Axel setelah mereka berada di ruangan direktur utama perusahaan.

"Mhm," gumam Axel mengiyakan.

"Wah, luas banget. Mimpi apa aku bisa masuk ruangan seorang direktur utama sebuah perusahaan besar," ujar Adeeva kagum.

Axel yang tadinya hendak duduk di kursinya, dia menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya.

Dia menatap sang istri dalam.

Adeeva terdiam melihat sang suami dengan tatapan yang sulit diartikannya.

Axel terus mendekati sang istri, Adeeva merasa aneh dengan tingkah sang suami, dia pun melangkah mundur hingga mentok di dinding.

Axel mendekatkan wajahnya pada sang istri hingga jarak wajah mereka tersisa beberapa sentimeter lagi, Adeeva ingin mendorong tubuh sang suami, tapi entah mengapa dia tak sanggup melakukan itu hingga dia membiarkan apa yang akan dilakukan oleh sang suami.

"Harusnya kamu bilang, mimpi apa punya suami seorang direktur utama perusahaan besar, ruangan ini tak hanya milikku, ruangan ini juga milikmu karena kamu adalah istriku," ujar Axel.

Seketika Adeeva menyadari statusnya sebagai seorang istri dari pengusaha sukses.

Adeeva menggelengkan kepalanya, dia ingat bahwa saat ini dia telah mengandung janin yang dia sendiri tidak tahu siapa yang telah menanam benih di rahimnya.

Dia tidak bisa menerima status yang ada di antara dirinya dan Axel.

Adeeva mendorong tubuh Axel, lalu dia melangkah ke sebuah sofa yang ada di ruangan itu.

"Lalu, di mana aku akan bekerja?" tanya Adeeva berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi.

Axel kecewa dengan sikap Adeeva, tapi dia tetap memamerkan senyuman yang menawan di wajahnya.

"Tunggu sebentar, aku akan memanggil Damar, dia yang akan mengantarkanmu ke swalayan yang dikelola oleh Jack," ujar Axel.

Pria tampan itu terpaksa menetralkan suasana yang sempat tegang di antara dirinya dan sang istri.

Axel menekan telpon yang ada di atas meja kerjanya, lalu meminta Damar untuk masuk ke ruangannya.

Tak berapa lama, Damar pun masuk ke dalam ruangan Axel.

"Ada apa?" tanya Damar.

Axel melirik ke arah Adeeva yang kini duduk di atas sofa, Damar pun ikut menoleh ke arah Adeeva.

"Siapa?" tanya Damar.

Damar memang belum tahu bagaimana sosok istri sahabatnya karena mereka menikah secara sederhana, Damar sendiri waktu itu tidak diundang oleh Axel.

"Dia istriku," jawab Axel.

Adeeva menoleh ke arah Damar, lalu dia tersenyum.

Damar memperhatikan sejenak sosok wanita yang ada di ruangan bosnya itu, Damar kagum dengan kecantikan dan keanggunan Adeeva.

Dia juga tak menyangka Adeeva adalah istri Axel karena penampilan Adeeva sangat sederhana tak mencerminkan istri seorang pengusaha.

"Sekarang antarkan Adeeva ke swalayan cabang yang dikelola oleh Jack, lalu perkenalkan dia pada semua orang di sana sebagai karyawan baru," ujar Axel memberi perintah pada asisten pribadinya itu.

"Apa? Kamu mau nyuruh dia kerja?" tanya Damar tak percaya dengan apa yang diperintahkan oleh sang sahabat.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Humayra

Humayra

hahaha...si Adeeva salah sangka....

ayo, dong Adeeva kasih hak Axel, kan kasihan....🤭

2023-05-08

11

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!