Bab 11

"Kenapa?" tanya Gita menautkan kedua alisnya.

"Hehehe, tidak apa-apa, Ma," jawab Axel sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Oh, ya sudah. Ayo, kita pulang," ajak Gita.

Mereka pun melangkah menuju mobil di parkiran Bandara. Setelah itu Rasyid pun melajukan mobilnya meninggalkan bandara menuju rumah.

Di sepanjang perjalanan Rasyid tak banyak bicara, suasana perjalan itu riuh terdengar karena ocehan Adeeva dan Axel yang bercerita tentang perjalanan mereka selama satu Minggu tersebut.

Sebelum maghrib mereka telah sampai di rumah, Adeeva dan Axel pun langsung masuk ke dalam kamar.

Mereka telah meninggalkan oleh-oleh di lantai 1. Adeeva tadi memberikan oleh-oleh dari mereka ke pembantu yang ada di rumah itu.

"Huhhft, capek juga," ujar Adeeva sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Capek, tapi seru, kan?" ujar Axel.

"Mhm," gumam Adeeva.

"Ya udah, kamu istirahat dulu, aku yang mandi duluan," ujar Axel.

"Iya," sahut Adeeva.

Axel pun mulai masuk ke dalam kamar mandi. Adeeva membuka ponselnya sambil menunggu Axel selesai mandi.

Tak berapa lama Adeeva berdiri lalu melangkah menuju lemari mengambilkan pakaian yang akan dikenakan oleh Axel.

Biasanya Adeeva memperkirakan Axel selesai mandi, lalu dia akan menyodorkan pakaian itu lewat pintu kamar mandi.

Tapi kali ini baru saja Adeeva sampai di depan pintu kamar mandi, Axel sudah membuka pintu kamar mandi, pria tampan itu mengenakan handuk sepinggang.

Dia memamerkan keindahan tubuhnya yang sangat atletis, membuat semua mata wanita akan terkagum-kagum.

"Aaaaaaaa," pekik Adeeva.

Adeeva kaget, lalu dia menutup wajahnya dengan telapak tangannya, dia malu.

"Enggak usah histeris gitu, lagian kamu berpahala kok ngeliat tubuhku," ujar Axel menggoda Adeeva.

"Apaan, sih." Adeeva mendorong Axel sembari memberikan pakaian Axel yang ada di tangannya.

"Eh." Axel hampir saja terjatuh.

Dia tak sengaja menarik tubuh Adeeva sehingga bukan dirinya yang jatuh, justru Adeeva kini jatuh ke dalam pelukannya.

Adeeva menatap dalam wajah tampan sang suami, jarak wajah mereka hanya beberapa sentimeter, Adeeva dapat merasakan napas segar dari mulut Axel, aroma tubuh sang suami yang maskulin menyeruak ke dalam hidungnya.

Adeeva mulai terbuai dengan pesona sang suami.

"Sampai kapan kamu menatapku seperti itu?" goda Axel.

"Astaghfirullah." Adeeva langsung berdiri lalu meninggalkan Axel begitu saja.

Adeeva berpura-pura mencari pakaiannya di lemari agar Axel tak melihat wajahnya yang kini memerah menahan rasa malu.

"Deev, sampai kapan kamu akan bertahan? Aku yakin sebentar lagi kamu akan jatuh cinta padaku," gumam Axel di dalam hati sembari tersenyum menatap punggung Adeeva.

Axel kembali masuk ke dala kamar mandi, lalu mengenakan pakaiannya. Tak butuh lama, dia pun selesai mengenakan pakaiannya.

Sedang Adeeva langsung melangkah menuju kamar mandi saat melihat Axel. sudah keluar dari kamar mandi.

"Ya ampun, memalukan sekali. Tak seharusnya aku menatapnya seperti itu, apakah aku mulai menyukainya? Tapi, aku sama sekali tak merasakan getaran di hatiku terhadapnya, hanya rasa nyaman yang selalu diberikannya padaku," gumam Adeeva setelah berisi dalam kamar mandi.

Dia berdiri di balik pintu, dan kembali membayangkan hal bodoh yang baru saja dilakukannya.

****

Keesokan harinya, Axel mulai beraktivitas. Dia kini sudah siap untuk kembali melanjutkan rutinitas yang biasa dilakukannya sebelum menikah.

"Deev, hari ini aku akan sibuk sekali bekerja, kamu mau tinggal di sini?" tanya Axel setelah dia rapi dengan pakaian kantornya.

"Mhm, hari ini aku di rumah saja, lagian aku masih merasa lelah," jawab Adeeva memilih.

Ingin rasanya dia pergi ke rumah kedua orang tuanya, karena setelah menikah Adeeva sama sekali belum pernah mendatangi kedua orang tuanya.

"Ya sudah, kalau begitu. Ayo, kita sarapan dulu," ajak Axel.

Axel menggandeng tangan Adeeva keluar dari kamar, mereka melangkah turun menuju ruang makan layaknya sepasang suami istri yang sangat bahagia dengan pernikahan mereka.

"Lihatlah, Pa. Adeeva dan Axel sangat serasi, mereka terlihat sangat bahagia," ujar Gita yang melihat tingkah pasangan suami istri tersebut saat menuruni anak tangga.

"Iya, semoga mereka bahagia, dan langgeng hingga kakek nenek," ujar Rasyid menanggapi ucapan sang istri.

"Aamiin," sahut Gita.

Setelah itu mereka semua pun melangkah menuju ruang makan dan berkumpul di sana untuk menyantap sarapan pagi.

"Selamat pagi, Ma, Pa," sapa Axel dan Adeeva saat mereka telah berada di meja makan.

"Pagi, Sayang," sahut Gita dengan sebuah senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Axel, kamu kerja hari ini?" tanya Gita pada putranya sebelum mereka memulai sarapan.

"Mhm, iya, Ma. Damar sudah heboh," jawab Axel.

"Mama dan papa ada acara ke luar kota hari ini, bagaimana dengan Deev?" tanya Gita.

Gita merasa tidak enak pada sang menantu yang akan tinggal sendirian di rumah.

Axel menoleh ke arah Adeeva.

"Aku di rumah aja, Ma. Lagian aku masih mau istirahat," ujar Adeeva menanggapi ucapan sang ibu mertua.

"Benarkah? Kamu enggak apa-apa, tinggal sendiri di rumah?" tanya Gita memastikan.

"Iya, Ma. Lagian, bibi kan di rumah," ujar Adeeva lagi.

"Ya sudah, nanti aku usahakan pulang lebih awal, Ma. Biar Adeeva enggak bosan di rumah sendiri," ujar Axel.

"Ya udah, kalau begitu," balas Gita.

Setelah itu, mereka pun mulai menyantap sarapan pagi yang telah terhidang di atas meja makan.

Sesaat tak ada yang bersuara, hanya terdengar suara dentingan sendok yang beradu di atas meja.

"Deev, aku berangkat kerja dulu, ya. Kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa minta sama bibi. Kalau ada apa-apa langsung hubungi aku," pesan Axel sebelum meninggalkan sang istri di rumah.

"Iya," lirih Adeeva menganggukkan kepalanya.

Adeeva meraih tangan Axel, dia menyalami sang suami dan tak lupa juga Axel mengecup puncak kepala Adeeva.

Hal ini mulai mereka lakukan di hadapan kedua orang tua Axel, mereka tidak mau kedua orang tua Axel tahu keadaan rumah tangga mereka yang sesungguhnya.

"Jaga diri di rumah," ujar Axel sembari mencubit pelan pipi Adeeva.

"Mhm," gumam Adeeva.

Sekilas Gita melihat interaksi putra dan menantunya, saat ini dia yakin bahwa putranya sangat bahagia bersama sang menantu.

Tak berapa lama Axel pergi, Gita dan Rasyid juga pamit pada Adeeva, hingga tinggallah Adeeva dan pembantu yang ada di rumah besar itu.

Adeeva langsung melangkah menuju kamar, dia memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur karena dia masih merasa lelah setelah perjalanan liburannya selama satu Minggu.

Sebelum kembali memejamkan matanya, Adeeva mengambil ponselnya, dia membuka media sosial sekadar melihat berita terbaru tentang teman-teman di media sosialnya.

Adeeva tak sengaja melihat media sosial milik Ainun sahabatnya, dia melihat Ainun memposting sebuah foto bersama teman-temannya, di sana Adeeva melihat sosok seorang pria yang pernah dilihatnya.

Adeeva mencoba mengingat sosok pria itu.

"Pria ini, bukannya pria yang,--"

Adeeva mencoba membuka memori di otaknya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Humayra

Humayra

Pria yang ditabrak Adeeva saat di Bali...

2023-05-07

9

Humayra

Humayra

semoga saja mereka akan bahagia....

2023-05-07

5

Humayra

Humayra

kamu bisa aja, Axel....

😂😂😂

2023-05-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!