Bab 10

Adeeva terjatuh ke lantai. Dia mendongakkan kepalanya melihat sosok pri yang baru saja menabrak dirinya.

Si pria hanya berdiri menatap dingin ke arah Adeeva yang merasa diabaikan oleh si pria itu.

Rasa kesal mulai menyelimuti hati Adeeva, dia berusaha berdiri lalu menatap tajam pada si pria.

"Apa yang kamu lihat?" bentak Si pria pada Adeeva.

"Hei, kamu,--" Adeeva mengacungkan telunjuknya tepat di depan wajah si pria.

Si pria langsung mencengkeram tangan Adeeva dengan kuat.

"Jangan berani membentak padaku!" ujar si pria dengan tegas.

Matanya menatap penuh amarah pada Adeeva yang masih kesal, sorotan mata si pria membuat Adeeva tak berkutik.

"Huhhft." Si pria menghempaskan tangan Adeeva lalu dia berlalu begitu saja meninggalkan Adeeva yang masih menatap kesal pada si pria.

"Ada ya manusia sombong dan angkuh seperti dia!" gerutu Adeeva.

Adeeva menatap punggung si pria yang terus berlalu dengan kesal.

"Deev," panggil Axel yang datang menyusul sang istri.

"Mhm," gumam Adeeva.

"Kenapa lama sekali?" tanya Axel khawatir.

"Tidak apa-apa," jawab Adeeva menggelengkan kepalanya.

"Kamu mau ke toilet juga?" tanya Adeeva pada Axel yang datang menghampirinya.

"Tidak, aku sudah lama menunggumu, aku mengkhawatirkan keadaanmu," jawab Axel.

"Aku tidak apa-apa, kok." Adeeva pun melangkah meninggalkan Axel.

Dan Axel pun mengikuti langkah istrinya kembali ke tempat duduk mereka tadi.

Tak berapa lama mereka duduk, seorang pelayan datang meletakkan pesanan mereka.

Adeeva dan Axel pun mulai menikmati kopi yang mereka pesan masih dalam diam, tak ada topik pembicaraan yang membuat mereka saling dekat.

Axel merasa bosan dengan sikap sang istri, dia kembali mulai berusaha mendekati sang istri, dia meraih tangan Adeeva yang diletakkannya di atas meja.

Lalu Axel menatap dalam ke arah sang istri, dia menyalurkan rasa cinta yang ada di hatinya.

Adeeva menoleh ke arah Axel, dia dapat melihat dengan. jelas tatapan cinta yang diberikan sang suami padanya.

Adeeva pun menundukkan kepalanya, dia kembali merasa bersalah pada pria baik yang telah menikahi dirinya.

Axel mengangkat dagu Adeeva yang kini menunduk.

"Kenapa? Ada masalah apa yang sebenarnya kamu pendam saat ini? Katakanlah padaku, karena aku kini sudah menjadi suamimu," lirih Axel penuh kasih sayang.

Adeeva berusaha menatap dalam pada wajah tampan sang suami.

"Maafkan aku, saat ini aku belum bisa mengatakannya padamu. Aku masih butuh waktu untuk mengumpulkan keberanian menerima kenyataan yang akan terjadi jika kamu mengetahui kondisiku saat ini," jawab Adeeva di dalam hati.

"Deev," lirih Axel lagi.

"Aku tulis mencintaimu. Kebahagiaan terbesar bagiku dapat memilikimu seutuhnya," ujar Axel.

"Axel, aku minta maaf dengan sikapku. Namun, bolehkah aku meminta sesuatu?" ujar Adeeva.

"Katakan, apa pun yang kamu minta akan aku berikan," jawab Axel serius.

"Aku minta maaf sama kamu,.saat ini aku belum siap untuk menjadi istrimu seutuhnya. Bolehkah aku meminta sedikit waktu hingga hati dan jiwaku dapat menerimamu sebagai suamiku," tutur Adeeva penuh harap.

Axel terdiam sejenak. Dia mengerti apa yang dimaksud oleh Adeeva.

"Baiklah, aku tidak akan meminta hakku sebagai suami padamu. Tapi, kamu tetaplah menjadi istriku kapanpun dan di manapun." Axel juga berharap Adeeva bersikaplah layaknya seorang istri di mana pun mereka berada, baik di rumah maupun di luar rumah.

"Terima kasih," lirih Adeeva.

Axel pun memeluk tubuh Adeeva, wanita itu membiarkan Axel merangkul tubuhnya, dia merebahkan kepalanya di pundak kekar Axel.

Ada rasa nyaman yang dirasakan oleh Adeeva, tapi dia belum bisa mencintai pria yang sudah sah menjadi istrinya karena dia memang sengaja membatasi hatinya saat ini.

****

Satu Minggu telah berlalu, Adeeva dan Axel menikmati liburan mereka tapi tidak bulan madu mereka.

Mereka melakukan perjalanan bulan madu bagaikan perjalanan dua sahabat yang kini tengah belajar menerima satu sama lain.

Selama seminggu mereka belum melakukan hubungan yang seharusnya dilakukan oleh sepasang pengantin baru.

Hari ini Adeeva dan Axel akan kembali ke kota Padang, mereka akan kembali beraktivitas seperti biasa.

"Bagaimana kamu puas liburannya?" tanya Axel saat mereka berada di ruang tunggu bandara.

Mereka akan terbang dari Bali ke Padang sesaat lagi.

"Mhm, begitulah," jawab Adeeva.

Ada sedikit rasa bersalah di hati Adeeva, tapi sikap santai sang suami membuatnya mulai nyaman.

"Lain kali kita liburan lebih jauh dari ini," ujar Axel.

"Mhm, ke mana?" tanya Adeeva.

"Ke luar negeri, misalnya Turki, Spanyol, Paris dan lain-lain," jawab Axel.

Adeeva tersenyum.

"Jalan-jalan ke luar negeri buat ngabisin uang kamu? Mending uangnya disimpan," ujar Adeeva.

"Kalau cuma ke Paris atau Spanyol belum menghabiskan gajiku dalam sebulan," ujar Axel.

"Apa?" Adeeva kaget mendengar ucapan Axel.

"Mhm, buat kamu apa pun akan aku lakukan," ujar Axel serius.

"Mhm, benarkah?" lirih Adeeva.

Sikap Axel yang menganggap Adeeva sebagai seorang sahabat membuat mereka semakin dekat, Axel juga berusaha bersikap sewajarnya agar Adeeva dapat merasa nyaman selama berada di sisinya.

"Ya." Axel mengangguk.

Axel menatap dalam sang istri, saat ini Axel tengah berusaha meluluhkan hati Adeeva, dan membuat sang istri jatuh cinta padanya.

Dia yakin suatu hari nanti, sikap sabar yang dilakukannya akan membuahkan sebuah kebahagiaan di kemudian hari.

"Kamu itu memang pria yang paling baik dalam hidupku," ujar Adeeva sembari mencubit pipi sang suami.

Tak berapa lama mereka pun menaiki pesawat yang akan membawa mereka pulang ke rumah keluarga Rasyid.

Pada pukul 16.00 Adeeva dan Axel pun sampai di bandara internasional Minangkabau.

Di sana Papa dan mama Axel telah menunggu mereka, kedua orang tua Axel sudah tidak sabar untuk mendapat kabar bahagia dari putra dan menantu mereka.

Mereka sudah tak sabar putra sulung mereka memberikan seorang cucu sebagai penerus dalam bisnis keluarga yang telah mereka jalani selama ini.

Rasyid merupakan seorang bisnisman yang membuka beberapa swalayan yang menyebar di kota Padang, yang kini beberapa swalayan itu telah diberikan tanggung jawabnya pada sang putra.

Beruntung Axel sangat memahami usaha yang ditekuni oleh sang papa sehingga dia dapat mengembangkan usaha swalayan tersebut lebih luas dan lebih banyak lagi.

"Axel, Adeeva," teriak Gita sembari melambaikan tangannya ke arah putra dan menantunya yang baru saja keluar dari bandara.

Adeeva dan Axel melangkah bergandengan menghampiri Gita dan Rasyid.

Kedua orang tua Axel Sanga bahagia melihat kemesraan yang dipamerkan oleh Adeeva dan Axel, mereka yakin Adeeva dan Axel telah melewati bulan madu mereka dengan penuh rasa cinta.

Adeeva menyalami dan memeluk ibu mertuanya. Gita membalas pelukan itu dengan kehangatan.

"Mama senang kalian pulang dengan selamat dan ceria," ujar Gita menyambut putra dan menantunya bahagia.

"Alhamdulillah, Ma. Liburan kami menyenangkan," ujar Axel dengan wajah yang ceria.

"Mama sudah tidak sabar menunggu kabar bahagia dari kalian, semoga Adeeva langsung hamil," ujar Gita sembari mengelus lembut perut Adeeva yang masih datar.

Adeeva dan Axel saling melempar pandangan. Hal ini membuat Gita dan Rasyid merasa aneh.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Humayra

Humayra

Adeeva beruntung tuh...nikah sama Axel...kaya raya beudh...

2023-05-07

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!