Bab 6

Semua orang kaget dan histeris melihat Adeeva yang jatuh tak sadarkan diri, mereka mulai khawatir dengan keadaan Adeeva.

Mereka takut acara akad nikah akan batal jika Adeeva tidak sehat.

Aisyah langsung memapah Adeeva, Axel langsung menghampiri Adeeva lalu dia pun membaringkan Adeeva di lantai dengan alas bantal.

Axel menggenggam erat tangan Adeeva, dia mengelus lembut tangan wanita yang dicintainya itu sambil terus berusaha membangunkan Adeeva.

Aisyah memberikan minyak kayu putih kepada Axel, perlahan Axel pun mengolesi minyak kayu putih di dahi Adeeva sambil memijit pelan dahinya.

Perlahan Adeeva membuka matanya, dia melihat dengan jelas Axel duduk di sampingnya sambil memijit sang calon istri.

"Kalau sudah sadar, acara akad nikah bisa kita langsungkan. Pengantin wanita tidak apa-apa sambil berbaring," ujar penghulu hendak memulai acara akad nikahnya.

Penghulu harus menikahkan Adeeva dan Axel saat itu juga karena dia sudah memiliki jadwal akad nikah setelah itu.

"Apakah acara ini bisa kita mulai?" tanya pak penghulu pada kedua orang tua mempelai.

"Bisa, Pak," sahut Haikal tegas.

"Baiklah kita mulai saja akad nikahnya," ujar Pak penghulu.

Lalu pak penghulu pun meminta Axel duduk tepat di samping wali nikah.

Adeeva akan dinikahkan oleh seorang wali hakim karena Aisyah telah memberi tahu putrinya ayah kandungnya telah meninggal.

"Saya nikahkan engkau Axelo Syahdana dengan Adeeva Dzakiyatunnuffusi dengan mahar 10 gram emas 24 karat dan uang tunai sebesar 20 juta rupiah serta seperangkat alat shalat dibayar tunai," ujar Wali hakim mengucapkan lafaz ijab.

"Saya terima nikahnya Adeeva Dzakiyatunnuffusi dengan mahar tersebut dibayar tunai," sahut Axel mengucapkan lafaz kabul.

"Bagaimana saksi?" tanya Pak penghulu pada saksi yang hadir dalam prosesi akad nikah tersebut.

"Sah," sahut kedua saksi yang hadir.

"Alhamdulillah," sorak tamu yang hadir dalam acara tersebut.

Mereka bersyukur dalam situasi yang sempat mengkhawatirkan prosesi akad nikah tetap berlangsung dengan lancar.

Kini Adeeva sudah sah menjadi istri Axel, rasanya Adeeva tak percaya dengan apa yang telah terjadi, saat ini dia hanya bisa pasrah menerima takdir yang kini harus dijalaninya.

Usai prosesi akad nikah, para tamu disuguhkan dengan berbagai menu makanan yang telah terhidang, sementara itu Axel membawa Adeeva masuk ke dalam kamarnya.

Axel sengaja meminta izin kepada kedua orang tua Adeeva untuk membawa Adeeva masuk ke kamar agar Adeeva bisa beristirahat.

"Sayang," lirih Axel membelai lembut kepala Adeeva saat mereka telah berada di dalam kamar.

Adeeva menatap dalam pada wajah pria yang kini telah sah menjadi suaminya. Dia tidak tahu harus bagaimana.

Sementara itu Axel bersikap layaknya seorang suami yang mana dirinya kini telah sah memperlakukan wanitanya sesuka hatinya.

"Axel, maafkan aku," lirih Adeeva.

Buliran bening kini luruh begitu saja membasahi pipi Adeeva.

"Deev, ada apa denganmu?" tanya Axel penasaran.

Axel mengusap lembut buliran bening yang jatuh di pipi Adeeva. Adeeva pun mengelak karena dia merasa bersalah pada Axel, dia takut Axel akan berharap lebih darinya, dia juga takut Axel meminta haknya sebagai seorang suami.

Axel mengernyitkan dahinya melihat reaksi Adeeva.

"Sayang, apakah aku ada salah padamu?" tanya Axel.

Adeeva berusaha bangkit, dia menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur.

"Axel, kamu enggak salah apa-apa. Aku yang salah sama kamu. Aku harap kamu bisa mengerti dengan keadaanku saat ini," ujar Adeeva.

Adeeva bingung harus berkata apa pada Axel karena dia takut Axel akan marah besar padanya, dan pria itu akan membenci dirinya.

"Sayang, saat ini kamu sudah sah menjadi istriku, sebagai seorang suami aku akan selalu berusaha mengerti dan memahami sikapmu," ujar Axel.

Ucapan Axel membuat Adeeva semakin merasa bersalah.

"Ya sudah, kalau gitu kamu istirahat dulu, ya." Axel memilih untukmu keluar dari kamar Adeeva.

Dia merasa saat ini Adeeva kelelahan dan kondisi fisiknya yang kurang fit membuat mood dan suasana hati Adeeva belum kondusif.

Pada sore harinya, semua tamu mulai meninggalkan rumah Haikal. Kini tinggal beberapa orang terdekat begitu juga dengan keluarga Rasyid.

"Axel, bagaimana keadaan Deev? Apakah kita bisa pulang sekarang?" tanya Rasyid pada putranya.

Rencananya Rasyid akan membawa Adeeva langsung ke rumahnya, karena saat ini. Adeeva sudah sah menjadi menantunya.

"Aku coba lihat di kamar dulu ya, Pa." Axel pun melangkah menuju kamar Adeeva.

Axel langsung masuk ke dalam kamar Adeeva, dia melihat Adeeva yang baru saja terbangun.

Adeeva kini tengah duduk bersandar di sandaran tempat tidur sembari memegangi ponselnya.

"Deev," lirih Axel.

Axel menghampiri Adeeva lalu duduk di samping Adeeva.

"Sayang, mama dan papa sudah menunggu kita, hari ini kita akan kembali ke rumahku," ujar Axel.

"Baiklah," lirih Adeeva.

Hanya itu yang dapat diucapkannya.

"Aku siap-siap dulu," lirih Adeeva lagi.

Dia pun perlahan turun dari tempat tidur lalu mengambil sebuah travel bag miliknya. Adeeva memasukkan beberapa pakaian yang dirasa dibutuhkannya.

"Kamu tidak perlu membawa banyak pakaian, nanti kita beli pakaian yang kamu butuhkan, jadi kalau kita menginap di sini tidak perlu bawa pakaian," ujar Axel.

Axel merupakan seorang pengusaha muda yang merintis beberapa swalayan yang beredar di kotanya.

Sekadar membelikan pakaian baru untuk istrinya sudah pasti tidak akan menghabiskan uangnya.

Adeeva mengangguk, lalu dia pun menyusun beberapa pakaian yang diperlukannya untuk hari-hari pertama di rumah Axel.

"Aku sudah siap," ujar Adeeva menghampiri Axel yang duduk di pinggir tempat tidur Adeeva.

"Ya udah, yuk." Axel berdiri lalu menarik koper Adeeva keluar dari kamar itu.

"Ma, Pa, Deev sudah siap," ujar Axel memberitahu kedua orang tuanya.

"Ya sudah kalau begitu, kita langsung pulang." Rasyid dan Gita yang tadi bercengkrama dengan besannya langsung berdiri dan berpamitan dengan semua keluarga Adeeva.

Adeeva juga berpamitan kepada kedua orang tuanya, Adeeva tak sanggup menahan rasa sedih dan luka yang harus dibawanya pergi dari rumah itu.

"Deev, kamu harus ingat! Tetap rahasiakan apa yang telah terjadi," bisik Haikal menasehati putrinya.

Adeeva hanya menganggukkan kepalanya, dia tak banyak berkata lalu dia pun ikut keluar dari rumah yang selama ini ditempatinya bersama ibu kandungnya.

Dia melangkah mengikuti keluarga barunya.

Axel membukakan pintu mobil, dia meminta Adeeva masuk ke dalam mobil di bagian belakang.

Saat mobil mulai melaju meninggalkan rumah Adeeva, dia sama sekali tidak melihat wajah kedua orang tuanya.

Hatinya terlalu sakit dengan keputusan yang telah diambil oleh kedua orang tuanya.

Sesampai di rumah Rasyid menyambut menantunya dengan suka cita, dia sangat bahagia melihat putranya yang sangat bahagia dapat memiliki wanita yang selama ini dicintainya.

"Axel, bawa Adeeva ke kamar. Biarkan dia istirahat, Adeeva pasti lelah apalagi saat ini Adeeva masih belum fit," perintah Rasyid penuh perhatian.

Axel mengangguk lalu mengajak Adeeva masuk ke dalam kamarnya.

Rumah Axel lebih besar dari rumah Adeeva, rumah 2 lantai itu terlihat sangat megah dan mewah dengan design klasik.

Axel membawa Adeeva ke kamarnya yang ada di lantai 2, dia menarik koper milik Adeeva. Meskipun dia memiliki pembantu yang telah menawarkan diri untuk membawa barang bawaan Adeeva dia tetap menolaknya.

Saat malam tiba, setelah shalat isya. Adeeva membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Axel ikut membaringkan tubuhnya di samping Adeeva, saat Axel hendak merangkul tubuh istrinya.

"Jangan," pekik Adeeva sembari mendorong tubuh sang suami.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

CICI AJACH

CICI AJACH

lho...kenapa jangan...

kamu kan sudah sah istrinya Axel ..

ayolah Adeeva..

2023-05-15

0

Noer

Noer

Apa yang mau di koreksi, no typo. it's amazing

2023-05-06

1

Humayra

Humayra

Syukurlah, Pernikahannya sudah terjadi...

semoga saja Adeeva bahagia dengan Axel...

2023-05-05

9

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!