Bab 8

Axel bingung harus jawab apa, dia langsung duduk di kursi yang biasa didudukinya saat makan bersama keluarganya.

"Axel, kamu mau ke mana pagi-pagi begini?" Gita mengulangi pertanyaannya.

"Axel, kamu mau pergi kerja?" tanya Rasyid heran.

Rasyid juga ikut bertanya-tanya pada sang putra saat melihat putranya yang rapi untuk bekerja.

"Mhm, iya, Pa. Ada urusan mendadak yang harus aku selesaikan," ujar Axel setelah mendapatkan jawaban yang tepat atas pertanyaan kedua orang tuanya.

"Urusan apa? Lalu bagaimana dengan Adeeva?" tanya Rasyid.

Setahu Rasyid, sepasang suami istri yang baru saja menikah itu selalu ingin berdua dan tidak mau berpisah apalagi mereka baru saja menikah kemarin yang artinya satu Minggu ini mereka akan selalu ingin berdua.

"Urusan ini tak bisa diundur lagi, aku harus pergi sebentar, Adeeva akan tinggal sebentar," jawab Axel.

"Iya, Pa, Ma. Deev tingga di rumah saja, lagian mama dan papa kan juga di rumah," ujar Adeeva membantu sang suami.

"Oh, ya sudah kalau begitu. Tapi, kamu harus ingat, Axel. Istrimu akan selalu menunggumu di sini," nasehat Rasyid.

Axel dan Adeeva saling melempar pandangan.

"Maafkan aku, Axel." Deev selalu merasa bersalah di dalam hati

"Aku melakukan ini agar aku dapat melupakan sikap Adeeva yang jauh dari harapanku," gumam Axel di dalam hati.

"Tapi, Xel. Papa sudah belikan tiket liburan untukmu dan Adeeva ke Bali, pesawatnya berangkat jam 4 sore," ujar Rasyid memberitahukan hadiah yang sudah disiapkannya.

"Apa?" Axel kaget mendengar ucapan sang papa.

"Iya, papamu menyiapkan tiket ini sebagai hadiah pernikahan kalian, lagian kamu kan jarang libur bekerja," tambah Gita.

Adeeva hanya bisa menundukkan kepalanya, dia tidak tahu harus bahagia atau sedih, Axel menoleh ke arah Adeeva dan akhirnya dia pun memaksakan diri untuk tersenyum di hadapan kedua orang tuanya.

Axel menggenggam tangan Adeeva, lalu tersenyum.

"Terima kasih, Pa. Aku dan Adeeva sangat bahagia," ujar Axel sembari memberi kode pada Adeeva untuk tersenyum.

Akhirnya Adeeva pun terpaksa tersenyum, meskipun dirinya sangat keberatan melakukan perjalanan itu.

"Axel, sesudah Dzuhur kamu sudah harus di rumah," ujar Rasyid.dengan tegas mengingatkan putranya untuk pulang lebih awal.

"Iya, Pa." Axel mengangguk.

Setelah itu mereka pun mulai menikmati sarapan bersama pertama kalinya bersama Adeeva sebagai menantu di rumah itu.

"Deev," lirih Axel saat Adeeva mengantar Axel ke teras rumah sebelum Axel pergi.

"Mhm," gumam Axel.

"Kamu siapkan barang-barang yang kamu rasa kita perlukan untuk perjalanan ini," ujar Axel sekaligus memerintahkan istrinya.

"Tapi, a-aku tidak tahu pakaian mana yang,--"

"Kamu pilih saja di lemari, pakaianku yang kamu rasa aku butuhkan, aku akan pakai pilihan istriku ini," ujar Axel.

Tanpa menunggu tanggapan Adeeva, Axel lalu melangkah masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Adeeva yang masih bingung.

"Ya sudah, aku akan lakukan apa yang kamu katakan, setidaknya aku harus bisa melakukan yang terbaik untuknya, meskipun aku belum bisa terima dia sebagai suamiku," gumam Adeeva di dalam hati.

Adeeva pun langsung masuk ke dalam kamar Axel yang ada di lantai 2, dia pun melakukan apa yang diperintahkan oleh suaminya, dia membuka lemari besar tempat pakaian Axel tertata rapi di sana.

Dia mengambil beberapa kemeja, kaos, celana panjang serta celana pendek. Saat Adeeva hendak mengambil pakaian dalam milik sang suami, rasa geli menyelimuti setiap sendi di tubuhnya.

Pikirannya membayangkan hal-hal privasi di tubuh sang suami.

"Astaghfirullah," gumam Adeeva.

Tangannya mengambil pakaian dalam tersebut lalu memasukkannya beberapa helai ke dalam koper.

Sebelum Dzuhur semua barang-barang yang akan mereka bawa pun telah siap, Adeeva kini membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, beristirahat sejenak sembari menunggu kedatangan Axel.

Sementara itu Axel kini berada di ruang kerjanya, dia termenung memikirkan kehidupan barunya yang tidak sesuai dengan kehendaknya.

"Aaaarrggghhh."

Prankk.

Tiba-tiba Axel melempar sebuah vas bunga yang ada di depannya ke lantai, emosinya tak tertahan lagi.

Rasa sesak di dadanya yang semalam terpendam akhirnya keluar juga.

"Apa yang terjadi, Bro?" Damar kaget dan langsung masuk ke dalam ruangan sahabat sekaligus asisten pribadi Axel.

Axel hanya diam, dia mengabaikan pertanyaan dari sang sahabat.

Damar melihat pecahan vas bunga yang ada di lantai, lalu dia berbalik keluar memanggil seorang OB untuk membersihkan ruangan Axel.

"Pengantin baru sudah marah-marah begini. Biasanya pengantin baru itu dihiasi kebahagiaan. Apa yang terjadi antara kamu dan istrimu?" tanya Damar lagi setelah OB selesai membersihkan ruangan itu.

"Entahlah," lirih Axel.

Axel hanya menggelengkan kepalanya.

Damar masih menunggu cerita dari sahabatnya itu, tapi Axel tak banyak bicara.

"Dam, hari ini aku akan berangkat ke Bali. Aku harap kamu bisa handle semua yang berkaitan dengan pekerjaanku," ujar Axel.

"Apa? Ke Bali? Jadi kamu pergi bulan madu enggak ngajak-ngajak aku?" canda Damar.

Damar melupakan amarah Axel yang tadi memuncak.

Damar tahu betul bagaimana sifat sang sahabat, dia akan menceritakan masalahnya jika memang berat, dan dia akan menceritakan masalahnya di saat dia sudah merasa tenang.

Axel menatap tajam ke arah Damar, sedangkan Damar hanya tersenyum menggoda sang sahabat.

Tak berapa lama Axel pun berdiri. Lalu dia melangkah keluar meninggalkan Damar begitu saja.

Axel langsung masuk ke dalam mobil, lalu melajukan mobilnya menuju rumah. Dia sudah berjanji pada kedua orang tuanya untuk pulang setelah Dzuhur.

Saat ini dia masih berusaha menutupi keadaan rumah tangganya dengan Adeeva, dia masih berharap Adeeva berubah dan rumah tangga mereka berikutnya akan bahagia.

"Deev," panggil Axel saat dia sudah berada di depan pintu kamar.

Saat dia masuk kamar, dia mendapati sang istri tengah berbaring di atas tempat tidur.

Adeeva membalikkan tubuhnya, lalu dia bangkit dan menghampiri Axel.

"Kamu sudah pulang?" tanya Adeeva.

Axel mengangguk lalu mereka pun melangkah menuju tempat tidur, Axel duduk di pinggir tempat tidur, diikuti oleh Adeeva.

"Apakah kamu sudah siapkan semua barang-barang yang akan dibawa nanti?" tanya Axel.

"Sudah." Adeeva menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan dari sang suami.

"Ya sudah, aku mau istirahat dulu." Axel membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Membiarkan Adeeva yang masih duduk di pinggir tempat tidur.

Melihat apa yang dilakukan Axel, Adeeva hanya bisa membiarkannya.

Pada pukul 14.30.

Tok tok tok. Terdengar pintu kamar diketuk. Adeeva bergegas melangkah menuju pintu, dia mendapati mama mertuanya sudah berdiri di hadapannya.

"Deev, apakah kalian sudah siap?" tanya Gita pada sang menantu.

"Mhm, barang-barang sudah siap, Ma. Tapi, Axel masih tidur," jawab Adeeva .

"Ya sudah, kamu bangunkan dia, lalu bersiaplah, jam 15.10 mama dan papa akan mengantarkan kalian," perintah Gita pada Adeeva.

"Baik, Ma." Adeeva menganggukkan kepalanya.

Setelah itu , Adeeva menghampiri Axel yang masih tidur dengan lelap.

"Axel," lirih Adeeva berusaha membangunkan sang suami.

"Pergi!" bentak Axel.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

CICI AJACH

CICI AJACH

Axel juga bisa marah tho...

kok.aku yang jadi takut???

2023-05-15

0

Humayra

Humayra

Palingan Axel cuma mimpi, karena rasa kesal yang masih melanda hatinya....


semoga Adeeva berubah, dan mereka pun hidup bahagia....

2023-05-05

9

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!