Disiang bolong ditengah istirahat jam makan siang aku sedang rebahan di kursi setelah menyantap cilok jastip-an temanku.
Tiba-tiba terdengar suara heboh dari luar kelas, tak lama sesorang datang dengan hebohnya membangunkanku dari istirahat yang berharga ini.
"Shireee!!!!" Teriak Zoey si manusia kalem yang tiba-tiba bersikap heboh ini.
"Apaan sih heboh bener". Aku menjawab dengan nada rewel.
"Cepetan ayo keluar bentar!!" Tiba-tiba Zoey menarikku keluar kelas, diluar nampak siswa lain berkerumun di papan pengumuman.
Setelah berhasil menyusup aku melihat ternyata itu adalah pengumuman penerimaan Osis.
"Yesss!!" Aku berteriak kecil melihat namaku ternyata terpampang disana.
Aku yang awalnya tidak berharap diterima karena merasa cukup buruk dalam wawancara dan tidak ada pengalaman organisasi, ternyata diterima.
"Shire, selamat yaa kamu juga diterima?". Ucap Kinta yang diterima juga.
"Iya nih, kamu juga selamat ya!". Jawabnya.
"Iyaa, oh iya nanti jangan lupa dateng rapat ya?" Ucap Kinta.
"Oh ada rapat? Oke-oke".
"Iya, itu dibawahnya ada tulisannya". Jawab Kinta.
"Oh iyaa, gak liat". Jawabku setelah memastikan.
Hari itu untuk pertama kalinya aku mengikuti rapat kegiatan Osis, di ruangan yang khusus dipersiapkan oleh sekolah. Wah, akhirnya aku diterima sebagai pengurus OSIS SMA Negeri Tauladan.
Menyenangkan sekali suasananya, digedung pertemuan besar sekolah dan berada diantara orang-orang keren ini.
"Oke, kita mulai rapatnya. Hari ini kita akan mempersiapkan acara terdekat yaitu Pensi HUT sekolah".
Ketua OSIS mulai membuka rapat dan menjelaskan dengan keren.
"Selanjutnya, acara ini akan dikemas dengan beberapa rangkaian yaitu Classmeeting, lomba memasak, lomba puisi, dan terakhir malam puncak pensi. Asal kalian tahu, dana dari sekolah tidak dapat memenuhi semua itu! Jadi kita harus bahu membahu membagi tugas mencari dana usaha dan mencari sponsorship sebanyak mungkin untuk membuat acara yang dangat hebat!! Siap???".
Semua pun dengan kompak menjawab
"Siaap!".
Baru juga pertama kali rapat sudah membahas event yang besar, aku akhirnya di tempatkan menjadi Sie Acara.
Aku sempat menolaknya karena takut kalau aku tidak sanggup, aku ini masih baru dan belum pernah berpengalaman mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini.
"Tenang aja, kamu ntar bantu-bantu sebisanya aja. Itung-itung buat pengalaman, jangan khawatir ada kakak kelas yang lain". Kata Kak Desi selaku koor Sie Acara menenangkanku.
Kami dipersilahkan untuk melakukan rapat kecil masing-masing Sie untuk menentukan jobdesk.
"Jadi pembagiannya Loli nanti kamu bantu Kak Bella bikin konsep acara classmeeting, terus Meisha membantu Kak Dinda membuat konsep acara lomba memasak sama puisi karena harinya sama dijadiin satu aja ya? Terus aku dan Shire akan membuat konsep Pensi". Kak Desi membagi tugas dan kami setuju.
Masing-masing dari kami akhirnya fokus sama pengembangan konsep jobdesk kami, Loli dan Meisha terlihat sibuk berdiskusi dengan kakak kelas yang mendampingi masing-masing.
Tapi Kak Desi malah pergi menemui Ketua Osis dan meninggalkanku sendiri, aku bingung sekali harus ngapain karena semua orang sedang terlihat sibuk.
Aku merasa tidak enak dan mulai mencoret-coret sendiri kerangka konsep dan browsing untuk mencari beberapa pilihan tema pensi di google. Aku menulis beberapa tema dan memilih 4 tema yang unik dari Internet. Ada Vintage, Tropical, Glamour, dan Cultural mix.
Tapi hanya berhenti sampai situ, karena aku tidak berani terlalu jauh untuk memberi keputusan.
Akhirnya Kak Desi selesai dan mendatangiku.
"Aduh maaf ya, aku tadi ada hal yang penting yang harus dibahas dengan Kak Raihan. Kamu ada ide kah buat tema?". Tanya kak Desi.
"Ah, gapapa kak. Kakak juga kan pasti sibuk banget hehe. Iya ini aku tadi browsing terus dapet ide 4 tema ini, oh iya aku jelasin ni temanya ada Vintage ala-ala classic gitu ntar bagus buat dekor dan dresscode nya vintage banget kayaknya bagus, terus ada Tropical ya bisa dibayangin ntar konsep dekornya dedaunan gitu sama bajunya ala-ala summer. Yang ketiga ini Glamour, hm sebenernya aku kurang suka, tapi ntar bisa dibuat kaya pesta prom dengan topeng gitu bagus. Yang terakhir ada Cultural mix ntar mengusung konsep campuran kebudayaan gitu, kayaknya bagus ntar opening pensinya ada arak-arakan pakaian adat gitu". Aku antusias menjawabnya.
Kak Desi terdiam tidak berekspresi, membuatku merasa bersalah seakan telah melakukan suatu kesalahan."Ah, jelek ya? gapapa bilang aja kak. Maklum aku belom pernah ikutan event dan pertama kalinya bikin acara segede ini". Tanyaku.
"Mmh.. sebenarnya, kalo aku boleh kasih masukan ya? Pokoknya jangan berkecil hati". Mendengar kata-kata kak Desi semakin membuatku takut.
"Hahaha jangan panik gitu dong! Aku aja belom ada bayangan hehe, tapi bagus kok kita harus pake salah satu tema ini!".
Kak Desi menarik ulur perasaanku ini yang udah deg deg an dari tadi.
"Ihhh, kakak ini bercandanya gak lucuu. aku udah deg-deg an tauk". Jawabku.
"Hehe, peace. Oh iya aku minta tolong kamu bikin konsep lebih mateng kayak gambaran kasar gitu mau nggak? Kalo udah kirim ke aku biar aku teliti lagi. Sori banget ngerepotin, soalnya aku lagi pusing banget karena Organisasi sebelah juga ada event gede, jadi aku harus bagi waktu". Kata kak Desi.
"Ah oke kak, ntar aku coba" Jawabku mengiyakan tapi merasa tidak yakin.
Itulah akhir dari rapat event pertama, rasanya agak aneh karena Kak Desi bilang bahwa aku hanya akan membantunya seakan-akan dia yang akan bertanggung jawab akan semuanya.
Tapi pada kenyataannya dia menyuruhku mengerjakan semuanya, dan dia hanya menunggu hasilnya. Saat ini masih tidak terlalu berat karena baru konsep kasar saja, tapi kuharap tahap berikutnya dia tidak begini lagi.
Sampai dirumah aku segera mencicil konsep kasar untuk pensi, saat itu aku sangat bersemangat karena ini event pertamaku. Tiba-tiba Kak Desi mengechatku. "Hai Shire, ini aku dapat pesan dari sie Sponsorship butuh Slogan sama rundown sesegera mungkin untuk buat proposal.
Apa kamu bisa bikin sekarang, nanti kirim aku dulu. Maaf banget aku lagi ada acara keluarga malam ini. Thanks".
Aneh sekali dia selalu menyuruhku melakukan semuanya, ini sungguh terasa tidak benar.
Tapi pada akhirnya aku hanya mengiyakannya karena mungkin saja dia memang sibuk. Aku pun bergadang untuk menyelesaikan semuanya semalaman dan akhirnya semua beres dan ku kirim pada Kak Desi.
Setelah mandi dan beristirahat sambil rebahan dikasur, aku iseng membuka instagram karena ada banyak notif pengikut baru dari teman-teman osis, salah satunya juga ada Ketua osis.
Aku memfollowback semuanya, kemudian membuka story mereka satu per satu.
Story Ketua Osis bernama Kak Raihan itu sampai titik-titik dan dengan cepat ku tap-tap dengan cepat karena dia hanya membuat story sedang nongkrong.
Tapi pada akhir story kulihat ada fotonya dengan seorang cewek yang ku kenal, dan ternyata firasat tidak enakku benar, wanita itu adalah Kak Desi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments