Tiba-tiba seseorang berjalan mendekati kami, aku was was karena takut sesuatu yang aku dengar tadi menjadi kenyataan dan Dio akan kenapa-kenapa.
Orang itu semakin mendekat, ia mengenakan pakaian serba hitam mebuatnya semakin mencurigakan.
Tunggu, aku nampak familier dengan sosoknya dan aku rasa aku pernah melihatnya. Ah benar, dia si cowok bergitar yang kutemui berkali-kali tadi, mana mungkin aku lupa.
"Ada yang bisa ku bantu?" Dia datang dan menanyai kami, astaga ternyata ini daerah rumahnya dan aku akhirnya bisa mendengar bagaimana suaranya.
"Mas, penginapan dekat sini mana ya?". Dio malah langsung menanyakan penginapan, bodoh sekali bagaimana jika dia salah paham, aku pun segera mengklarifikasinya.
"Apa apaan sih enggak.. bukan gitu mas!! ini mobil kami ban nya bocor.. apa tidak ada tukang tambal ban disini?". Cowok tadi pun menjawab "Ah bocor? Disini udah pada tutup semua.. bener mas nya tadi mending menginap aja soalnya bahaya daerah sini suka ada begal dan preman".
"Tuh kan bener! dah ayok nginep aja jangan ngeyel". Dio malah memasang wajah tengil.
"hissh.. oke, tapi inget! SENDIRI-SENDIRI!.. " aku putus asa dan akhirnya menurutinya.
"Mm.. sebenernya kalo mau kalian bisa nginep tempat saya, kebetulan ada 2 kamar kosong". Jawab cowok itu.
"Eh, tapi nanti takut ngrepotin dan ganggu keluarga masnya?". Aku menanyakan sambil berharap.
"Ah, enggak kok! dirumah cuma ada saya aja". Ucapnya.
"Ah, kalau gitu beneran boleh mas?". Tanyaku antusias, dan ia mengangguk ramah, tak kusangka dia tidak secuek itu dan cukup peduli orang lain.
"gimana Dio lo mau gak?"
Aku senang sekali, demi apa cowok ganteng itu menawarkan kami untuk menginap, astaga ini seperti mimpi.
"It's okay lah.. apa aja boleh". Dio menyetujuinya.
"Rumah nya mas nya dimana ya?". Aku bertanya.
Cowok itu tersenyum dan hanya menunjuk rumah di sebrang jalan
"itu mbak, deket kok".
"Wuahh ini mah deket banget!!". Dio tertawa puas.
Setelah itu kami masuk ke rumah cowok itu, rumahnya begitu luas dan bagus ada mobil keren didalamnya.
Aku heran kenapa dia tadi malah naik bis, di pajangan foto terlihat orang itu foto bersama mobilnya.
"Wah ganteng.." Ucap batinku.
"Maaf ya agak kotor". Ucapnya dengan nada merendah dan membuatku sadar akan pikiranku yang mulai kemana-mana.
Aku segera membuang pikiran liarku ini.
"Oh iya mas kalo boleh tau namanya siapa ya?" Tanyaku.
"Leon, kalo mbak masnya?" Tanyanya kembali.
"Aku Shire, dan ini temen aku Dio".Jawabku.
"Ah.. oke". Leon tersenyum dan seketika aku klepek-klepek.
"Wuih masnya gitaris ya? banyak koleksi gitar.. sama kaya Shire dia juga gitaris mas!".
Dio mulai kambuh penyakit mengocehnya.
"Wah keren mbak, boleh kok kalau mau mainin gitar saya.. anggap aja rumah sendiri. Kamarnya 2 disana ya kalau butuh apa-apa nanti bilang aja". Leon memujiku dan membuatku semakin terbang.
"Oke, baik mas". Jawabku dan Dio bersamaan.
Aku langsung memilih kamar yang ada gitarnya, aku membuka tas gitar itu dan betapa terkejutnya aku melihat gitar yang mirip dengan gitarku, aku cukup ketakutan melihatnya dan mencoba berpikir jernih.
Padahal yang ku tahu itu adalah gitar custom dan gitar itu tidak dijual dimanapun. Desainnya sangat persis dengan gitar milikku yang ada di rumah, berkali-kali aku dibuat terkejut oleh Leon.
Aku masih mematung melihat gitar itu dan mencoba mencerna kaitannya dengan kambuhnya kekuatanku.
"Lagi mau mainin gitar itu? Gimana kalau makan dulu mbak.. aku udah siapin".
Tiba-tiba Leon memecahkan lamunanku dan aku segera menutup tas gitar itu.
"Ah, enggak.. gi-gitarmu kok bagus banget, beli dimana?". Aku mencoba mencari informasi tentang pria misterius ini.
"Ah, itu pemberian.. dan gak dijual dimana-mana, emang kenapa mbak?"
"Aa... sudah kuduga. Kalau boleh tahu apakah kamu juga dapat pemberian dari seprang bapak pemilik toko? soalnya aku juga diberi gitar oleh pemilik toko.. hm apa ya namanya aku agak lupa? Pokoknya L.. L..". Jawabku kebingungan dan dia tiba-tiba mengejutkanku.
"Love you?". Jawab Leon.
"Apa?" Aku terkejut dengan jawabannya, padahal aku serius.
Leon tersenyum dan berkata. "Aku hanya asal tebak, mungkin saja pemiliknya sangat menyukai gitar hingga memberi nama tokonya Love you guitar".
"Aah.. okeoke maaf aku lemot nangkepnya.. Bukan kok, oh benet belakangnya ada kata guitarnya, baru inget kayanya nama toko itu L Guitar deh? eh apa bukan ya? Emang kamu gak dapet dari toko itu? soalnya pemiliknya bikin sendiri.. mana mungkin bisa beda toko". Jawabku.
"Entahlah, mungkin juga sama tokonya, karena sebenarnya ayahku yang tiba-tiba memberiku hadiah gitar itu.. tapi itu udah nggak penting. Yang penting aku dah nemuin orang yang aku cari". Jawabnya.
"hah?". Aku semakin bingung, dia sering bicara ambigu.
"Ayo makan sekarang, kamu nggak laper?". Tiba-tiba Leon berbicara santai denganku, padahal tadi dia sangat formal.
Aku yang kebingungan hanya bisa mengangguk dan mengikutinya, tiba-tiba terdengar suara kaca pecah dari depan rumah. Kami langsung keluar dan sebelum membuka pintu Leon mengintip dari jendela, tapi rautnya begitu tenang.
Dia juga terlihat puas bukannya panik, aku merasa aneh dengan tingkahnya seakan mengetahui sesuatu. Tiba-tiba terdengar suara teriakan Dio. "Hei ada suara apa tadi?".
Dio langsung berlari kearah kami dan ikut mengintip jendela.
"Wah gila mereka, itu mobil gue dipecahin kaca nya. Wah nyari gara-gara tu orang!!". Dio hendak membuka pintu namun Leon mencegahnya.
"Tunggu bentar lagi kalau kamu mau aman!".
"apa? lo bercanda? itu mobil gue dirusak. Tuh mereka cuman 2 orang mabuk". Jawab Dio ngeyel.
"Enggak, kamu belom liat sebenarnya jumlah mereka berapa!". Jawab Leon.
Tiba-tiba ada 10 orang preman datang dan mereka saling pukul dengan gerak-gerik mabuk. Aku tidak membayangkan kalau saat itu Dio keluar, dia pasti akan babak belur oleh 10 orang itu.
Tunggu sebentar, berarti kejadian yang yang aku denger tadi bisa terjadi kalau aku nggak jadi nginep di rumah Leon.
Wait apa Leon tahu semuanya dan menyelamatkan kami? Ah tidak mungkin itu semakin tidak masuk akal mana mungkin dia sehebat itu bisa membaca apa yang akan terjadi. Tapi mungkin saja dia juga memiliki kekuatan kutukan itu?
"Aku tau masnya khawatir tapi saya rasa nggak memungkinkan untuk keluar, berbahaya banget. Mending istirahat dulu, kalian mesti capek? aku akan panggil polisi biar diurus yang berwajib, kalian makan dulu aja!". Leon berusaha menenangkan kami, kami pun menurutinya.
Tak selang beberapa saat polisi tiba dan menghentikan kekacauan yang ada. Para pemabuk itu ditahan oleh polisi dan keadaan menjadi tenang. Leon dan Dio begitu sibuk berbincang dengan pihak kepolisian, untuk uang ganti rugi besok pagi Dio bisa mengurusnya di kantor polisi.
Setelah itu kami kembali masuk ke dalam rumah Leon untuk makan.
Dimeja makan hanya ada aku dan Leon karena Dio merasa lelah ingin beristirahat, Dio memang jarang makan karena menjaga bentuk tubuhnya. Akhirnya kami mulai makan dengan banyak menu di meja makan.
Aku baru sadar ada keanehan lainnya, sejak aku memasuki rumah ini aku sudah melihat ada 3 porsi makanan yang tersaji di meja ini, padahal dia hanya sendirian di rumah.
Wah, aku semakin gila memikirkan semua ini, Leon begitu tenang seakan tau semua ini akan terjadi.
Tunggu, apakah dia memiliki kemampuan sepertiku? Tapi aku sendiri tidak bisa mengetahui kejadian sedetail ini, dan baru-baru ini kemampuan itu hanya berkembang ke tingkat mendengar suatu kejadian dan itu pun hanya sekilas.
Mata kami bertemu satu sama lain di meja makan, aku menatapnya dengan tatapan dingin dan ia menatapku dengan mata tajamnya.
Leon, orang ini sangat misterius membuatku semakin kepo dengannya. Sikapnya sangat aneh, dan hari ini aku curiga kemampuanku berkembang setelah bertemu dengannya.
Selama ini aku bertanya-tanya tentang asal-usul kemampuanku, dan bagaimana semua hal itu terjadi. Hanya hal-hal buruk yang aku lihat hingga membuatku selalu takut menjalani kehidupan ini.
Kemampuan yang telah mengubah hidupku menjadi kelam, siapa sebenarnya orang ini? Bagaimana bisa ketika ada dia, semua hal buruk yang jelas-jelas aku dengar tadi tidak terjadi?
Aku harap agar bisa segera mengetahui jawaban dari semua keanehan dalam hidupku ini, dan segera menjalani hidup dengan normal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments