"George!" teriak Lussi, Stephen dan Derik berlari ke arahnya. George masih menggenggam batu mulia itu lalu dimasukannya ke dalam saku celana.
"George kamu baik-baik saja?" tanya Lussi.
"Aku baik-baik saja," jawab George dengan senyuman.
"Ular itu sudah musnah, kan? Kamu sangat hebat George," ujar Lussi yang memuji.
"Sekarang kita harus mencari Raja lagi. Keberadaan Raja pasti tidak jauh dari sini." Kata George yang diangguki mereka semua.
"Bagaimana jika kita berpencar? Itu akan lebih mudah untuk menemukannya," kata Stephen memberi usul tapi Derik tidak setuju.
"Bagaimana jika ada monster atau ular itu datang lagi? Apa kalian sanggup jika melawannya sendiri?" tanya Derik yang ketakutan.
"Ish, dasar penakut. Untuk apa kamu pegang senjata jika kamu masih takut? Dasar." Lussi sangat kesal.
"Begini saja, Lussi kamu dengan Derik ke arah selatan. Aku ke arah timur dan kamu George ke arah barat," ujar Stephen memberi usul. Mereka pun berpencar untuk mencari Raja.
Keadaan semakin gelap, tidak ada cahaya sebagai penerang. Namun jalan George terlihat terang karena batu mulia di dalam sakunya memberi penerangan.
"Batu mulia ini ajaib dia bercahaya dalam keadaan yang gelap," ucap George gembira.
George menghentikan langkahnya sejenak lalu duduk di bawah pohon. George membuka kalungnya berniat untuk menyatukan kedua batu mulia itu menjadi liontinnya.
"Sekarang batu mulia ini aman, tidak ada yang bisa mengambilnya." George berkata seraya memakaikan kalung itu kembali lalu berdiri melanjutkan langkahnya.
Semakin dalam dia memasuki hutan, George melihat sebuah gua George berpikir untuk istirahat di dalam gua itu. "Apa ada orang di dalamnya?" tanya George yang melihat cahaya api unggun.
George segera masuk ke dalam, langkahnya terhenti ketika melihat seorang wanita yang bersandar dekat api unggun. Dalam waktu bersamaan wanita itu pun menoleh padanya.
Alice terkejut ketika melihat George datang dan langsung berdiri. George semakin mendekat sambil mengamati wajah Alice.
"Siapa kamu? Apa kamu seorang pemburu?" tanya Alice.
"Tuan putri Alice," ujar George membuat Alice tercengang.
"Dari mana kamu tahu namaku?" tanya Alice. George tidak menjawab dia hanya memperlihatkan sebuah pedang.
"Ayah!" Alice mengenali pedang itu adalah milik ayahnya, segera Alice mengambil lalu bertanya, "Siapa kamu? Kenapa pedang ayahku ada di tanganmu?" George hanya diam lalu duduk di atas hamparan tanah depan api unggun.
Melihat George terduduk Alice ikut duduk di sampingnya. "Sudah berapa lama berada di sini?" tanya George membuat Alice heran.
"Kenapa?" tanya Alice.
"Raja sangat mencemaskan mu. Setelah monster itu menculik mu Raja mengadakan sayembara bagi semua rakyat atau pengembara agar bisa menemukanmu. Kami semua dilatih untuk bertarung, tapi monster itu datang menyerang dan menghancurkan istana," jelas George.
"Lalu di mana Raja? Di mana ayahku kenapa pedang ini bersamamu?" tanya Alice.
"Raja pergi dan sekarang menghilang. Kami semua sedang mencarinya," ujar George membuat Alice terkejut.
"Apa monster itu yang?"
"Jangan berpikiran yang buruk, kita akan menemukan Raja. O ya bagaimana kamu bisa selamat dari monster?" tanya George. Alice terdiam sesaat lalu menceritakan bagaimana dirinya bisa sampai di gua itu.
Monster itu membawaku ke hutan ini, tapi dia menjatuhkan ku di tengah hutan. Saat itu aku melihat ada gua ini lalu ku masuk dan di sinilah tempat yang aman. Monster itu juga selalu datang, bahkan kemarin aku melihatnya dalam keadaan yang lemah. Apa sesuatu terjadi di istana?" tanya Alice panik.
"Monster itu memang datang menyerang, dia lemah ketika kami menyerangnya," jelas George.
"Apa kamu tahu di mana monster itu berada?" tanya George Alice pun mengangguk.
"Kalau begitu antarkan aku ke tempat itu. Aku ingin memastikan jika monster itu tiada. Dan ikutlah bersamaku pulang ke istana," ajak George. Alice terdiam sesaat lalu bangkit dari duduknya.
Alice siap ikut dengan George. Mereka pun akan pergi keluar gua tiba-tiba sebuah guncangan terjadi. Entah gempa bumi atau monster itu terbangun, guncangan itu menghancurkan gua membuat batu-batu besar turun menutup pintu keluar.
George segera menuntun Alice berlari memasuki gua lebih dalam lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments