Perbedaan Waktu

"Aku kembali!" teriak George berlarian dari atas bukit menuju rumahnya yang berada di bawah bukit.

George masih tidak percaya jika dia bisa kembali. "Mom! Gracia!" teriaknya saat memasuki rumah. George mencari ibu dan adiknya dan ketika menemukan mereka George segera memeluk mereka.

"Mom! Ini benar Mommy bukan?" tanya George mendekap ibunya yang sedang memasak. Lalu George berlari ke arah adiknya yang sedang menonton, George langsung memeluknya.

"Gracia! Ini benar kamu? Aku lega bisa bertemu dengan kalian lagi," ucap George setelah melepas pelukannya.

"Ada apa denganmu George?" tanya sang Ibu yang merasa aneh.

"Ya. Dasar Kakak gila. Tingkahmu sangat aneh," gerutu Gracia.

"Apa kalian tidak menyadari kehilanganku? Kalian tidak merasa khawatir?" tanya George pada adiknya.

"Untuk apa aku khawatir. Kita baru saja pindah dan kamu sudah membuat keanehan. Ayolah Kakakku … lupakan imajinasimu sesaat." George merasa heran di antara mereka tidak ada yang menyadari dirinya hilang. Padahal George sudah melewati dua hari di dalam dungeon.

George berlari ke dalam kamarnya memastikan semua baik-baik saja. George melihat pintu yang sempat dia buka lalu menarik sebuah lemari untuk menutupnya.

"Aku harus menutup pintu itu agar Gracia tidak bisa masuk. Ini aneh sekali ibu dan adikku tidak menyadari aku yang hilang? Tidak masuk akal jelas-jelas aku sudah dua hari berada di dunia itu." George masih berpikir keras tentang dungeon.

"Tunggu dulu, semua barang-barang tidak berubah," ucap George.

Barang-barang yang ada di dalam kamar masih sama seperti pertama George datang. Tidak berpindah atau hilang. Jika dipikirkan apa mungkin ibu dan adiknya tidak membereskan benda-benda itu. Dan tidak mungkin jika mereka tidak mencarinya.

George kembali keluar menemui ibu dan adiknya. George terus melihat mereka yang masih beberes bahkan masih ada barang yang belum di rapihkan. Karena penasaran George ingin memastikan.

George berjalan mendekati mereka yang sedang bersantai lalu bertanya, "Kita sudah berapa hari di sini?" tanyanya membuat adik dan ibunya menoleh.

"Apa kamu lupa?" tanya sang Ibu.

"George lihatlah jarum jam. Kita sampai pukul 10.00 dan sekarang pukul 12.00 dua jam yang lalu kira mendatangi rumah ini," jelas Gracia adiknya. "Apa kamu tidur lalu bermimpi? Pantas saja kamu terlihat aneh. Kita baru dua jam saja tinggal di sini bukan dua hari," tambah Gracia.

George tertegun.

"Dua jam dan dua hari itu artinya? Apa ini perbedaan waktu?" George segera pergi ke kamarnya. Duduk di mejanya lalu menyalakan laptop. Dia mencari tahu tentang perbedaan waktu di dunia nyata dan dunia palarel.

"Jadi benar, perbedaan waktunya sangat jauh. Pantas saja aku merasa heran, hidupku di dalam dungeon selama dua hari, tapi tidak ada ekspresi cemas pada ibu dan adikku ternyata ini ... Mereka menganggap aku ada dan tertidur selama dua jam. Kenapa aku tidak menyadari itu?" ucap nya.

***

Malam sudah larut, George masih duduk di mejanya. Tatapannya terus terus tertuju pada lemari, dia takut tiba-tiba pintu itu terbuka, tetapi George membuang semua pikiran buruk itu yang langsung tertidur.

Namun, matanya tidak ingin terpejam yang terus memindai setiap sudut kamar. Jika dilihat kamarnya memang berbeda, penuh dengan lukisan. Ada satu gambar yang menjadi pusat perhatian, sebuah monster dan kerajaan, di tambah dengan ukiran pada tembok. Beberapa orang menhunuskan pedang.

Entah siapa yang menggambarnya, mungkin saja para manusia purba.

"Apa gambar-gambar ini saling berhubungan? Lalu rumah ini ... siapa pemilik rumah ini sebelumnya?" George terus bertanya lalu dia berlari keluar rumah.

George berlari ke arah bukit, tempat di mana pohon beringin itu berdiri. Dari bentuk pohon beringin itu terbelah jadi dua, lebih tepatnya batang pohon itu berbentuk seperti sepasang kaki yang terbuka.

George mencoba melewati celah pohon beringin itu, berpikir akan kembali ke istana. Namun, George masih berada di tempat yang sama. Sekelilingnya hanyalah bukit. Lalu George kembali melihat rumahnya takut, yang ternyata masih ada.

"Apa aku sudah benar-benar kembali? Itu artinya aku tidak akan kembali lagi ke dunia itu. Selamat tinggal monster aku tidak akan bertemu denganmu lagi " George begitu senang. "Tapi bagaimana dengan putri Alice?" Sejenak George berpikir.

"Tapi sudahlah ngapain aku pikirkan yang penting aku sudah kembali ke duniaku. Hidupku kembali damai." Dengan hati yang bahagia George kembali ke rumahnya menuruni bukit.

Namun, tidak ada yang tahu apa George tidak akan kembali ke dunnia itu? Mugkin saja masih banyak pintu yang akan dia lewati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!