Menjadi kuat

SREEK!!

Suara pedang begitu mengilukan.

Para prajurit sudah siap menghunuskan pedang. Masing-masing dari mereka mengarahkan pedang itu pada George. George yang tidak pandai bertarung dan tidak memiliki senjata dia hanya bisa menyiapkan kuda-kudanya antara lutut, tangan dan kakinya.

Dengan tangan kosong George menghadapi kelima prajurit. Derik hanya tersenyum melihat itu dia tidak sabar melihat kekalahan George, tetapi tidak dengan Raja yang diam memperhatikan George. Raja seperti yakin bahwa George punya keahlian sendiri.

YAAK!!

SREKK!!

SREKK!!

Kelima prajurit itu mulai menyerang. Sebisa mungkin George menghindari pedang yang mengarah padanya. George hanya melawan dengan tangan kosong dan tidak ada yang membantunya.

"Aaahh!!" jerit George ketika sebuah pedang mengenai tangannya.

BUGH!!

Aakh!!

Satu pukulan George terima. Wajahnya penuh dengan lebam, setetes cairan merah mengalir disudut bibirnya. George mulai lelah, Raja hanya melihatnya dengan tenang..

Para prajurit sudah siap mengarahkan pedang hingga saat akan mengenai tubuhnya tiba-tiba tangan George mendapat kekuatan menahan pedang itu. George segera mendorong pedang itu membuat si pemilik pedang tersungkur. Bahkan George sudah mematahkan pedangnya.

Derik tercengang, begitu pun para prajurit yang melihat kehebatan George. Kecuali Raja yang malah tersenyum.

George segera bangkit berdiri menghadap para prajurit. Luka di tubuhnya tidak terasa sakit bahkan George terlihat segar kekuatan super yang baru saja di dapatnya membuat para prajurit kalah. Dalam satu gerakan pedang-pedang itu patah dan para prajurit tersungkur dengan tubuh yang penuh luka.

Derik yang tidak percaya melihat itu hanya tercengang. Raja tersenyum dan bertepuk tangan dia sudah yakin bahwa akan menang. Namun, Raja hanya mengujinya.

"Bagus, kamu sudah mengalahkan para prajuritku. Sesuai janji akau akan memberikan pedang itu padamu," kata Raja membuat Derik tidak senang. Derik merasa George tidak pantas mendapatkannya dan hanya dirinyalah yang bisa mendapatkan pedang itu.

"Tunggu dulu, aku ingin melawannya," ujar Derik menantang George. "Kita bertarung, jika aku kalah kamu akan mendapatkan pedang itu dan jika aku menang aku yang mendapatkannya. Bagaimana Raja?" tanya Derik pada sang Raja.

"Silahkan," jawab Raja dengan senyuman.

Dari awal Derik sudah terlihat sangat iri pada George, dia tidak ingin tersaingi dan melihat George yang mendapat dukungan Raja. Tatapan Derik sangat tidak bersahabat dia menatap George dengan tajam.

Derik mulai mengangkat pedangnya menghunuskan pada George. Namun, George selalu berhasil untuk menghindar. Pertarungan masih di mulai Derik terus mengarahkan pedang dan menyerang George tetapi George selalu menghindar.

Derik tidak terima yang langsung berlari ke arah George melemparkan pedangnya. Namun, George dapat mengambil pedang itu lalu menghunuskan balik ke arah Derik. Derik tercengang yang melihat pedang itu berbalik padanya.

Segera Derik menghindar ketika pedang itu melesat. Dan pedang itu hancur menghantam dinding. Derik sangat marah dan ingin menghabisi George tetapi Raja menahan mereka untuk melanjutkan pertarungan.

"Berhenti! Sudah cukup," kata sang Raja yang berjalan ke arah mereka. "Tidak perlu lagi bertanding. Jika kalian menginginkan pedang itu ambillah," ujar sang Raja pada mereka berdua.

Tentu saja Derik sangat antusias yang segera mengambil pedang itu. Namun, tangannya tidak kuat mengambil pedang emas dari tempatnya. Sekuat tenaga Derik mencoba tetap tidak bisa, pedang itu terlalu kuat.

"Kamu cobalah," titah Raja pada George.

George yang mendapat perintah segera melangkah mendekati pedang. Derik segera menyingkir dari pedang itu. Derik terbelalak ketika George dengan mudahnya mengambil pedang itu.

"Tidak mungkin," ucap Derik tidak percaya.

"Seseorang yang berhati tulus yang akan mendapatkannya," ucap Raja. "Hatimu penuh dengan iri dan dengki itu sebabnya tanganmu tidak mampu mencabut pedang itu, karena pedang itu tidak menginginkanmu menjadi tuannya.," jelas Raja yang menatap Derik..

Raja berjalan ke arah George. George mengambil pedang itu dari tangan George lalu berkata, "Pedang ini ku berikan untukmu. Jagalah kepercayaanku dan bawalah kembali putriku," ucap Raja menyerahkan kembali pedang itu pada George.

"Terima kasih yang mulia. Aku berjanji akan membawa putri Alice dengan selamat. Dan aku bawakan padamu," ucap George yang mendapat tepukan dari Raja.

"Jagalah baik-baik pedang sakti ini," ucap Raja membuat George tercengang.

"Sakti," ucap George tidak percaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!