"George kamu harus kembali."
"Tidak."
"Kamu tidak akan bisa menghindar George," ucap Stephen.
Tiba-tiba angin kencang dan badai besar memasuki kamarnya. Semua barang terlempar jauh dan ikut melayang. George yang tidak ingin terbawa langsung berpegangan tangan pada ranjang tidurnya. Begitu pun apa yang Stephen lakukan.
"Ada apa ini kenapa tiba-tiba ada badai," tanya George dengan keras.
"George bersiaplah kita akan kembali!" teriak Stephen.
"Apa! T-tidak!"
Sebuah pintu tiba-tiba terbuka, sebuah cahaya dan angin muncul membawa semua barang yang ada. Bahkan George dan Stephen pun terbawa.
"Stephen tolong aku bagaimana ini? Aku tidak ingin kembaliiii ...!" teriak George yang terbawa arus badai.
Badai itu tiba-tiba berhenti setelah menyeret tubuh George dan Stephen ke dalam dungeon. Bahkan ruang bawah tanah itu menghilang yang hanya ada dinding tembok polos.
***
Ah!
George tiba-tiba berada di sebuah kamar, tubuhnya berbaring dan tatapannya terus menyapu lingkungan sekitar kamar. George terdiam sesaat seperti orang linglung dia berharap semua yang terjadi adalah mimpi.
Namun, seketika George tersadar dia sedang berada di dalam istana yang sudah kembali ke dunia dungeon. Dan saat ini George berada di dalam kamar sang putri Alice.
Terlihat dari gambar pada bingkai. Untuk pertama kalinya George melihat wajah sang putri. "Cantik," ucapnya yang langsung terpesona.
George terus mengamati semua barang yang ada, salah satu kesamaan mereka Putri Alice juga suka menulis dan melukis. George melihat dari buku diary, putri Alice yang selalu menuliskan sebuah momen, dan aktifitasnya sehari-hari dalam buku itu.
George hanya tersenyum membacanya. Tiba-tiba senyumnya memudar ketika melihat membaca satu tulisan yang mengatakan, 'Monster itu sudah mengambil ibuku' George tertegun lalu melihat ke arah luar yang memperlihatkan keadaan kerajaan yang begitu kacau. Sebagian lahan terbakar dan akhirnya rakyat kelaparan karena kondisi pertanian mereka yang rusak.
Tidak ada padi atau buah dan sayuran yang bisa di makan. Namun, di istana Raja masih memiliki stok makanan sehingga para rakyat diungsikan ke dalam istana.
Melihat semua itu George kembali semangat dan akan membantu kerajaan dungeon untuk melawan monster.
George mulai mencari teman pemburunya. Dia bisa melihat Lussi dan Derik tetapi tidak bisa melihat Stephen. George merasa aneh seharusnya Stephen juga ada di sana bersamanya. Tanpa George tahu Stephen terdampar di tempat lain.
Aaa!! Aaa!!
Stephen terus berteriak sambil berlari menghindari seekor babi hutan yang mengejarnya. Sialnya Stephen yang harus terdampar di dalam hutan, apalagi dia tidak memiliki senjata untuk saat ini dan babi itu terus mengejarnya.
"Ah sial! Bagaimana ini kapan babi itu akan berhenti." Stephen langsung memanjat pohon setinggi mungkin. Babi hutan itu pun tidak bisa mengejarnya yang hanya bisa melihatnya dari bawah. Stephen terduduk pasrah menunggu sang babi pergi.
Sedangkan George masih mencarinya di sekitar istana.
"Lussi? Derik?" Panggil George pada kedua teman pemburunya.
"George!" Lussi terlihat senang melihat George berbeda dengan Derik yang menatap sinis.
"Dari mana saja kamu? Kamu melewatkan hal terpenting," ujar Lussi setelah memeluk George.
"Hal terpenting apa?"
"Lihatlah keadaan istana saat ini. Monster selalu tiba-tiba menyerang. Kami yang belum siap bertempur harus ikut bertempur hingga banyak dari para peserta yang gugur." Kata Lussi seraya membawa George ke bagian pemakaman. Di mana semua nama para sayembara yang gugur ada di sana.
"Apa kamu melihat Stephen?" tanya George membuat Lussi bersedih.
"Aku tidak tahu di mana Stephen. Kami terpisah dan terlempar jauh, semenjak itu aku tidak melihatnya entah dia masih hidup atau tidak."
"Stephen masih hidup," ucap George membuat Lussi dan Derik menatapnya.
"Dari mana kamu tahu?" tanya Derik dingin.
"Aku baru saja bertemu dengannya. Stephen pasti ada di sekitar istana atau di luar istana. Bagaimana jika kita mencarinya," ajak George yang diangguki mereka.
Kini George, Derik dan Lussi pergi ke luar istana untuk mencari Stephen. Karena lelah Stephen tertidur di atas pohon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments