Ular berekor

"Alice!" teriak Raja yang menyusuri hutan itu lebih dalam. Namun, teriakannya itu membangunkan seseorang.

Tanah tiba-tiba bergerak, angin tiba-tiba menerpa dan berhembus kencang menggerakkan sebuah semua pohon dan dedaunan. Sebuah ekor tiba-tiba melilit tubuhnya hingga terangkat tinggi.

Raja berteriak dan berusaha melepaskannya, sang kuda terus bersuara seolah memohon pertolongan untuk majikannya. Tiba-tiba seekor ular melahap kuda itu. Sontak membuat Raja terkejut.

George terbangun dari tidurnya, nafasnya naik turun dia seperti bangun dalam mimpinya. "Mimpi buruk apa ini, kenapa tiba-tiba aku bermimpi tentang Raja. Mungkin aku terlalu memikirkannya." George berkata seraya mengusap wajahnya kasar, lalu turun dari ranjangnya.

George melangkah keluar kamar entah kenapa mimpi itu membuatnya khawatir pada Raja sehingga George ingin memastikan jika Raja baik-baik saja.

"Kenapa pintu ini terbuka?" tanya George melihat pintu kamar Raja yang terbuka. George pun memasuki kamar itu tetapi tidak melihat Raja di dalam kamarnya.

"Di mana Raja?" tanya George yang memindai sekeliling kamar. Netranya terhenti ketika melihat sebuah potret dalam foto pada dinding yang begitu besar.

Terlihat Raja duduk di antara kedua wanita, seorang wanita dengan mahkota yang tersenyum anggun mungkin itulah Ratu, karena tangan Raja terus menyentuhnya. George terpana ketika melihat seorang wanita muda, cantik, rambut terurai dan senyum yang mengesankan mungkinkah itu Alice. George sampai tidak bisa berkedip.

"Apa dia putri Alice? Hanya dalam lukisan saja sangat cantik, bagaimana jika melihatnya secara nyata," ucap George yang tersenyum tiba-tiba sebuah suara mengejutkannya.

"Sedang apa kamu?" Suara bariton itu membuat George langsung berbalik pada seorang prajurit lengkap dengan senjatanya. Merek terlihat menyeramkan matanya menatap sangat tajam.

"Saya ingin bertemu Raja," ucap George pada prajurit itu.

"Raja menghilang," jawab prajurit itu membuat George tercengang. Kini semua orang di istana panik mencari Raja.

"Stephen, Lussi, Derik bangun! Raja hilang," ujar George membangunkan ketiga temannya.

"Raja hilang? Kemana?" tanya mereka

"Entahlah yang jelas sekarang kita pergi mencarinya," ujar George mereka semua mengangguk. Mereka pun langsung pergi mencari Raja.

George dan ketiga temannya sudah sampai di hutan. Keadaan yang gelap membuat langkah mereka terhambat.

"Kenapa kita tidak mencarinya besok saja. Kenapa harus malam-malam seperti ini " protes Derik. "Bagaimana jika ada monster?" tanyanya.

"Jika kamu terus bicara monster itu akan datang mengerti!" tegas Lussi yang sangat jengkel.

"Teman-teman bukankah ini milik Raja?" tanya George menunjukkan sebuah pedang. Ketiga temannya langsung menghampiri George mereka sangat mengenali pedang itu.

"Iya, ini pedang Raja," kata mereka. "Tapi di mana Raja? Jangan-jangan ...," ucap Lussi tertahan.

"Buang pikiran buruk kalian kita cari Raja pasti ada di sekitaran sini," ujar George yang hendak melangkah tiba-tiba sebuah ekor membelit kakinya hingga terbang ke atas pohon.

"George!" teriak Lussi. Namun, mereka semua juga ikut tertarik.

"Ah! Apa ini?" Derik menjerit ketika tubuhnya berbalik dan kakinya terangkat. Mereka semua tercengang melihat ular memiliki empat ekor.

Sebuah kepala ular muncul di tengah-tengah mereka. Kepalanya begitu besar dan sangat menyeramkan.

"Serang!"

George mulai mengangkat pedangnya, menusuknya pada bagian ekor yang membelit kakinya. Detik itu juga George pun terjatuh. Lussi dan Derik tidak kalah diam mereka mengangkat masing-masing senjatanya, satu panah menancap pada bagian ekor yang membelit kaki Lussi, seketika belitan itu terlepas dan tubuhnya terjatuh.

Derik juga melayangkan pedangnya untuk memotong ekor itu dan Stephen melakukan hal yang sama mereka pun terjatuh bersamaan. Namun, aneh ular itu tetap agresif dan semakin liar.

Derik, Stephen dan Lussi kembali bangkit dan menyerang ular itu. Tapi George dia masih berada di atas tanah. Tiba-tiba bukunya keluar dan memancarkan cahaya. George segera membuka buku itu yang memberikan sebuah petunjuk.

Ular yang di hadapinya saat ini ada dalam buku, tetapi ada yang membuat George heran, terdapat sebuah mahkota di atasnya kepalanya. Dalam mahkota itu tersembunyi batu mulia yang bercahaya.

George berpikir sejenak lalu mendongak, menatap kepala ular itu. "Batu mulia," ucap George. "Aku harus mendapatkannya," tambah George lalu bangkit berdiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!