"George dari mana saja kamu? Aku tidak pernah melihatmu saat berlatih?" tanya Stephen. Mereka bertemu di dapur istana sedang melaksanakan makan malam.
"Kalian saja yang terlalu fokus hingga tidak melihatku," jawab Goerge merahasiakan pelatihan itu. Dia tidak ingin teman-teman pemburu tahu lalu membencinya karena cemburu karena hanya dialah yang dilatih oleh Raja.
Setelah makan George dan ketiga temannya pergi ke sebuah kamar yang sudah di sediakan untuk para peserta sayembara. Mereka segera tidur dan istirahat. Tapi tidak dengan George yang tidak bisa melakukan itu.
George pergi ke luar menyusuri setiap lorong. Istana sangat tidak memungkinkannya untuk kabur. Namun, George tetap berpikir keras untuk kembali ke dunianya mencari pintu yang bisa membawanya ke rumah.
"Di dalam istana ini pasti ada satu pintu yang bisa menghubungkan ku ke duniaku," ucap George dengan yakin.
Dia terus melangkah mencari setiap pintu. Namun, keadaan istana di jaga dengan ketat para prajurit terus berpatroli di seluruh istana. George semakin berhati-hati.
"Siapa di sana!" teriak seorang prajurit ketika melihat George. George segera bersembunyi dan berlari lagi ketika keadaan aman. Namun, kesialan George waktu itu yang mempertemukan dengan dua prajurit. George tidak sengaja berpapasan dengan mereka.
"Siapa kamu?" tanya prajurit itu.
"Apa kamu peserta sayembara?" tanya prajurit satunya.
"Sedang apa kamu di sini? Cepat kembali ke kamarmu."
"Aku harus pergi," ujar George yang nekad melewati. Tiba-tiba sepasang pedang menghadangnya, George mulai melawan mengelabui prajurit itu lalu lari.
Para prajurit terus mengejar George hingga akhirnya George pun tertangkap. Dia di hadapkan pada Raja. Keesokan paginya George di sidang di hadapan seluruh peserta. Yang tidak segan-segan memperingatkan para peserta sayembara.
"Untuk kalian semua dengarkan baik-baik!" tegas seorang kepala prajurit yang menatap tajam mereka semua.
"Sayembara ini bukan untuk di permainkan. Kalian sudah mendaftar dan siap mengikutinya lalu masuk ke dalam istana itu artinya kalian tidak bisa kembali atau kabur dari tempat ini sebelum pertarungan di mulai. Semalam kami menemukan seorang peserta yang nekad kabur dan berani melawan para prajurit dia akan di hukum. Siapa pun yang berani melakukan itu akan mendapatkan hukuman yang setimpal."
Lussi, Stephen dan Derik mereka hanya bisa menatap George yang di bawa pergi para prajurit. Entah hukuman apa yang akan George terima. Mereka menyayangkan perbuatan itu.
"Kenapa dia melakukan hal ini?" tanya Lussi.
"Aku tidak tahu kapan dia pergi," jawab Stephen. "Jika ku tahu aku akan mencegahnya," lanjut Stephen.
"Dia bergerak sesuka hatinya. Aku ingin tahu berapa lama dia di hukum," ucap Derik terlihat tenang dan santai. Tatapannya sangat membunuh dan penuh kebencian.
Derik melihat George keluar dari kamar, tetapi mengabaikannya. Dia terus mengikuti George kemana pun dia pergi hingga ide buruk pun muncul di benaknya. Derik memberitahukan seluruh prajurit bahwa temannya kabur.
Derik melakukan itu karena cemburu. Dia melihat George di latih pedang oleh sang Raja, membuatnya iri. Sehingga Derik ingin menyingkirkan George.
***
George di masukan kedalam penjara bawah tanah yang sangat gelap dan kosong. Dia tidak bisa kabur karena terkunci. George hanya diam dan duduk di dalam jeruji besi.
"Kenapa aku berakhir di sini," ucap George. "Misi
-misi. Misi apa ini tiba-tiba sebuah sistem mengatakan aku harus menjalankan misi tetapi ketika aku di penjara apa ada yang menolongku? Seharusnya mereka memberikanku kekuatan bukan lemah seperti ini," gerutu George.
George tidak bisa bergerak dan bosan. Penjara yang hanya beralaskan tikar. Dia benar-benar frustasi hingga terus memberontak. Menendang pintu, berteriak, dan berusaha membuka pagar besi. Namun, George bukan pesulap atau sihir yang bisa membuka pintu itu dengan mudah.
"Ah, sial. Apa tidak ada pintu di sini? Ayolah ... perlihatkan sebuah pintu padaku. Mana sistem itu kenapa dia muncul," ucap George kesal lalu menendang tembok dinding di belakangnya.
Tiba-tiba sesuatu di bawah lantai bergerak. George mulai ketakutan apa dia akan tenggelam? Namun, tanah itu membukakan sebuah pintu yang menciptakan sebuah tangga yang menurun. Tanpa George tahu dia telah menendang satu bata yang ternyata kunci pembuka pintu itu.
"Wah! Apa ini? Ruang bawah tanah lagi? Atau ... Jalan keluar," ucapnya. Lalu George berjalan mendekati jeruji besi memastikan sekitar penjara bawah tanah yang masih sepi dan tidak ada siapa pun yang datang.
"Tidak ada yang melihat itu artinya tidak ada yang tahu pintu itu. Aku harus segera pergi." George segera menuruni tangga itu dengan perlahan. Semakin dia turun satu persatu tangga mulai tertutup kembali menjadi permukaan tanah yang semula.
George tidak menyadari itu yang terus melangkah walau gelap. Hingga saat di tengah jalan George menemukan sebuah lilin yang akan menerangi jalannya.
Entah berapa jauh George melangkah tiba-tiba George keluar dari pohon beringin. Bukan lagi kegelapan yang dia lihat, melainkan hamparan rumput yang hijau, langit yang cerah dan sebuah rumah yang besar berada di bawah bukit. Lebih tepatnya George sedang berdiri dari atas bukit sekarang.
"Di mana aku?" tanyanya lalu berbalik melihat pohon beringin di belakangnya. "Apa aku keluar dari sini? Tapi di mana ini? Apa ini bukan wilayah kerajaan? Sangat sepi," ucapnya yang terus memindai sekeliling. Hingga netra George tertuju pada satu rumah yang ada di bawah sana. Rumah yang sangat dia kenali.
"Rumah itu seperti tidak asing." Sedetik George terbelalak setelah menyadari jika dirinya sudah kembali. Dan rumah itu adalah rumahnya.
"Rumahku ... aku kembali."
...****************...
Hai reader maaf jika sudah menunggu lama karena tidak pernah update. Di karenakan karya ini sedang ikut event jadi aku harus menunggu instruksi dari editor dulu. Mulai besok aku akan update setiap hari.
Terima kasih buat kalian yang sudah mampir, baca novel ini jangan lupa subscribe, like dan komentar setelah membaca. Berikan dukungan lainnya juga ya vote, hadiah dan bintang 5 berikan ulasan yang menarik.
Terima kasih
❤❤❤
Salam orang sunda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments