Sepulang dari mall, mertua dan menantu itu kembali bertengkar. Venia tentu saja marah akan tuduhan mertuanya yang tak berdasar.
"Apa di pikiran mommy, aku begitu picik? " ujar Venia dengan wajah datar nya.
"Hanya karena aku mengandung cucu mommy yang bukan darah daging mommy, mommy tak bisa berlaku seenaknya padaku! "
Sergio datang menghampiri, pria itu melerai perdebatan istri dan sang mommy.
"Istrimu Gio, dia sengaja menghubungi pria bernama Shaka itu. " ketus mommy. Sergio menoleh kearah istrinya. Venia tentu saja tak terima dengan tuduhan sang mertua.
Wanita hamil itu itu hendak memarahi mommy namun perutnya tiba tiba sakit. Hal itu tentu saja membuat semua orang panik melihatnya.
Pria tampan itu membantu istrinya duduk, lalu berusaha menenangkan Venia. Daddy Daffa menegur sang istri agar tak berbicara sembarangan.
"Tenangkan diri kamu sayang, jangan marah marah. " bisik Sergio di telinga sang istri. Pria itu langsung menggendong istrinya ke kamar, setelah itu dia menghubungi dokter untuk datang.
Tak lama dokter Ihsan datang. Mommy dan Daddy langsung menyusul masuk ke dalam kamar. Selesai memeriksa keadaan Venia, dokter dan lainnya langsung ke luar.
"Tuan Sergio, tolong jangan buat istri anda stress dan kelelahan. Hal itu bisa membahayakan janin dalam perutnya. " ujar Dokter dengan serius.
"Saya janji tak akan mengulangi nya lagi dok! "
Dokter langsung pamit ke luar di antar oleh daddy Daffa. Sergio melirik tajam kearah sang ibu, dia benar benar kecewa dengan ibunya ini. Pria itu berusaha menahan amarahnya.
"Sebaiknya mommy pulang saja daripada di sini membuat istriku stress. " ujar Sergio dengan wajah datar nya. Pria itu masuk ke dalam kamar, meninggalkan sang ibu yang diam mematung.
Pria itu berulang kali menciumi tangan wanitanya sambil mengumamkan kata maaf.
Sesaat kemudian Venia membuka matanya. Wanita itu pun bangun, bersandar di kepala ranjang. Sergio segera naik ke atas ranjang, mengusap perut istrinya dengan lembut.
Dia menundukkan kepalanya, menciumi calon buah hatinya di rahim sang istri. "Kalian sehat sehat di dalam sana sayang, mommy dan daddy mencintai kalian. " bisik Sergio.
Lalu dia duduk dengan tegap, memperhatikan mata istrinya yang tampak berkaca kaca. Sergio langsung memeluknya, mengusap punggung sang istri.
"Aku percaya sama kamu sayang. Kamu jangan pikirkan ucapan mommy okey, kamu harus fokus pada kandungan kamu. " ucap Sergio dengan lembut.
Venia mengangguk, dia pun sontak memejamkan mata kala suaminya mencium kening nya. Dia menghela nafas panjang, rasa kram dalam perutnya telah menghilang. Sergio bernafas lega melihat istrinya kembali tenang. Dia begitu takut terjadi sesuatu pada istri dan calon baby twins.
"Kamu istirahat saja sayang. " seru Sergio. Venia membaringkan tubuh nya, dia membiarkan suaminya menyelimuti tubuhnya. Setelah itu Sergio ke luar dari kamar dan menuruni anak tangga.
Pria tampan itu menghampiri orang tuanya yang masih di ruang tamu. Raut wajahnya tampak dingin dan datar, menatap tajam kearah sang mommy.
"Bagaimana bisa mommy menuduh istriku menghubungi Shaka. Apa mommy memiliki bukti atas tuduhan mommy ini? " tanya Sergio datar.
"Bisa sajakan dia menghubungi secara diam diam. " seru mommy Amira tetap kekeh dengan pemikirannya.
"Mommy, bisa tidak jaga sikap mommy. Aku tahu baby twins bukan keturunan dari mommy, tolong hargai istri dan calon anakku mom. " ujar Sergio dengan nada tingginya.
Lagi lagi Nyonya Amira di buat bungkam dengan ucapan Sergio barusan. Daddy Daffa menghela nafas berat melihat pertengkaran istri dan anaknya. Dia merasa istrinya ini benar benar sudah keterlaluan.
"Hentikan perdebatan ini Gio! "
"Untuk mommy, jika kamu tak bisa menghargai Venia sedikitpun lebih baik kita berpisah mom. " pungkas Daddy Daffa. Sergio dan sang mommy terkejut dengan ucapan Daddy barusan.
"Kau kembalilah pada putramu Gerald. Kehadiran mommy hanya akan membuat menantuku justru semakin stress. Daddy tak ingin calon cucuku kenapa kenapa. " ungkap Daddy Daffa.
Mata Mommy Amira tampak berkaca kaca mendengar peringatan dari suaminya.
Tubuh wanita paruh baya itu tampak bergetar dan tak ada yang memenangkannya. Daddy Daffa langsung bangkit, dia pamit pada putranya lalu ke luar.
Nyonya Amira langsung menyusul kepergian sang suami. Dia tak ingin bercerai dari suaminya itu. Sergio menghela nafas panjang, melihat kepergian kedua orang tuanya. Dia tak akan ikut campur mengenai masalah mommy dan daddy.
"Kenapa semuanya menjadi rumit seperti ini. Aku sangat kasihan dengan Venia, dia merasa tertekan dengan sikap mommy. " batin Sergio.
Bagaimanapun caranya, dia akan melindungi istri dan calon anaknya. Sergio hanya ingin melindungi keutuhan rumah tangganya. Apalagi kedua mertuanya telah meminta dirinya untuk menjaga Venia dengan sepenuh hati.
Sergio merasa belum bisa menjadi suami yang baik untuk istrinya. Banyak luka yang di dapatkan Venia dari dirinya dan sang mommy. Dia berharap sang istri mau terus bertahan berada di sisinya.
Pria itu langsung bangkit, dia pergi ke dapur. Sergio segera membuatkan susu ibu hamil untuk istrinya. Setelah selesai dia langsung membawanya ke lantai atas.
Cklek
Sergio mendapati istrinya terbangun dan baru saja selesai mandi. Dia mengantarkan segelas susu untuk sang istri tercinta.
"Ini sayang ayo minum dulu susunya. " ucap Sergio.
Venia menerimanya, langsung meneguk susunya hingga tandas. Sergio tersenyum tipis melihat sang istri menghabiskan susu buatannya. Pria tampan itu menaruh gelasnya di atas meja yang ada di belakangnya.
"Apa mommy dan daddy sudah pulang? " tanya Venia pada sang suami.
"Sudah sayang. " balas Sergio tanpa mengatakan kebenarannya mengenai orang tuanya. Dia tak ingin istrinya kembali stress nantinya. Venia mengangguk percaya dengan ucapan sang suami.
Keduanya bangkit lalu pergi ke balkon. Mereka menikmati waktu berdua di sana sambil memperhatikan pemandangan. Venia bersandar di bahu sang suami. Sergio kini tengah berusaha menghibur istrinya dengan cara bernyanyi.
"Seandainya Winna tak kabur, kamu pasti sudah menikah dengannya mas. Kita tak akan bertemu seperti sekarang ini. " cetus Venia.
"Apa kau menyesal menikah denganku sayang? " tanya Sergio dengan pandangan lurus ke depan.
"Tak ada. Justru aku bahagia bisa bertemu dengan kamu meski di awal sikap kita sama sama egois. " Ungkap Venia sambil tersenyum.
Tangan mereka saling bertautan satu sama lain. Venia menikmati sapuan angin yang menerbangkan anak rambutnya. Hal yang sama juga di rasakan oleh Sergio.
"Lalu bagaimana dengan perasaan kamu kepadaku sayang? " tanya Sergio. Pertanyaan ini membuat Venia bungkam seketika. Wanita hamil itu tampak kebingungan dalam.mencari jawabannya. Sergio dengan sabar menunggu jawaban dari istrinya.
Venia menghela nafas panjang, dia menoleh ke samping. Wanita itu justru menggeleng sebagai jawaban. Sergio tentu saja kecewa dengan jawaban yang dia dapatkan. Dia hanya tak ingin memberikan harapan besar pada suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Iffah Olivia
moga venia g egois y dan tetap ma gio y thor
2023-05-12
0
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz ~
sokkoorrr tuh mak tiri nya.. mo di ceraiin kan sama daddy nya gio🤭
2023-05-12
1
HotBaby
mamaknya galak bget, seru nih
2023-05-12
0