Sorenya Sergio dan istrinya langsung pulang ke rumah. Ternyata mommy Amira telah menunggu di kediaman sang putra dengan raut datar nya.
"Hal apa yang membuat mommy di sini? " tanya Sergio heran.
Mommy Amira langsung menghampiri menantunya. Plak diaa melayangkan tamparannya ke pipi Venia. Tentu saja Sergio membulatkan mata, dia marah besar pada sang mommy.
"Mommy. " bentak Sergio emosi.
"Saras wajahnya memar akibat di tampar dan di cakar istri kamu ini Gio. Keluarga kita bisa malu jika publik tahu kelakuan Venia yang bar bar. " ujar Mommy Amira emosi.
"Tapi tidak dengan menampar istriku mom. Kali ini mommy benar benar keterlaluan, stop mencampuri urusanku dan sebaiknya mommy ingat batasan mommy! " tegas Sergio.
Deg
Mata nyonya Amira tampak berkaca kaca mendengar ucapan sang anak. Venia sendiri merasa penasaran dengan apa yang terjadi dengan suami dan mertuanya ini.
"Gio masih menghargai mommy sebagai ibu yang membesarkan Gio mom. Tapi semakin ke sini mommy justru tak bisa bersikap baik pada Vee. " ujar Sergio dengan wajah datar nya.
"Harusnya mommy bisa membedakan mana yang salah mana yang benar. Saras itu manipulatif tapi mommy justru percaya pada wanita ular betina itu. " pungkasnya.
Mommy Amira langsung duduk di sofa dengan kebungkamannya. Venia sendiri memilih duduk di sebelah sang suami. Wanita paruh baya itu kembali menatap kearah sang putra.
"Tapi Saras jauh lebih pantas untuk kamu nak! "
"Kenapa mommy tak menjodohkannya dengan putra kandung mommy saja? "
Nyonya Amira menelan salivanya gugup. Lagi lagi wanita itu kalah berdebat dengan sang anak sambung. Venia sendiri mendengus geli, sepertinya ibu mertuanya ini perlu di guyur air biar sadar begitu pikirnya.
"Mas, maksud kamu tadi apa? " tanya Venia tak mengerti.
"Mommy Amira, mommy sambung aku. " ungkap Sergio dengan wajah datar nya. Venia membulatkan mata, dia terkejut mendengar fakta mengenai ibu mertuanya. Gadis itu langsung melirik mertuanya dengan tatapan sinis yang di balas mommy Amira.
Venia sendiri ingin sekali menertawakan nasib mertuanya saat ini namun dia memilih diam. Dia tak ingin membuat suasana semakin panas dengan ulah nya.
Mommy Amira sendiri tetap saja berada di pihak Saras. Sergio mengusap wajahnya kasar, pria itu merasa lelah dengan sikap keras kepala ibu sambungnya.
"Mommy enggak nyangka sikap kamu begitu berubah Gio. Dia hanya orang luar, tak perlu mengetahui status mommy sebenarnya denganmu. " marah nyonya Amira pada sang putra. Lagi lagi paruh baya itu kembali menyalahkan Venia.
Sergio tentu saja menggenggam tangan sang istri. Dia merasa bersalah pada Venia atas sikap sang mommy. Nyonya Amira sendiri langsung bangkit, pergi begitu saja dengan kemarahan di hatinya.
Venia menyentuh lengan sang suami. Dia merasa takut bila hubungan sang suami dengan mommy Amira semakin memburuk nantinya.
"Maafkan aku mas. " ucap Venia dengan tatapan bersalahnya.
"No problem sayang. " Keduanya bangkit, dan menuju ke kamar mereka.
Selesai mandi dan berganti pakaian, suami istri itu duduk di sofa. Mereka saat ini tengah membicarakan rencana honeymoon. Venia berusaha menolak, mengingat dirinya belum mencintai Sergio namun Sergio tak masalah akan hal itu.
Venia bersandar di bahu kekar suaminya. Saat ini dia mulai menjalani kehidupannya tanpa memberontak.
"Memangnya kapan berangkatnya mas? " tanya Venia penasaran.
"Besok sayang. " jawab Sergio ssingkat. Veniapun langsung bangkit, dia mengambil koper lalu memasukkan beberapa pakaian dan barang miliknya.
Setelah itu pakaian sang suami, gadis itu merasa malu tanpa sengaja menyentuh barang pribadi suaminya. Sergio langsung mendekat, dia terkekeh pelan melihat rona merah di pipi sang istri.
"Sebentar lagi kau pasti akan menyukai isinya. " ceplos Sergio dengan frontal. Venia langsung menabok lengan sang suami dan kembali mengemas pakaian di bantu Sergio.
Beberapa menit berlalu mereka selesai berkemas. Keduanya kembali duduk di sofa, mengistirahatkan tubuh mereka. Sergio meraih pinggang sang istri, mencium bibir Venia dengan lembut.
"Kenapa tiba tiba menciumku mas? "tanya Venia dengan kening berkerut.
"Aku pria dewasa, Vee dan aku juga perlu memuaskan kebutuhan biologisku. " ungkap Sergio menatap dalam sang istri. Venia menelan saliva nya, dia paham dengan apa yang di ucapkan suaminya.
"Aku tahu kau belum siap, aku akan sabar menunggumu meski itu menyiksaku! "
Venia meminta maaf pada suaminya, gadis itu mengingatkan atas perjanjian mereka kemarin. Sergio tentu saja hanya bisa mengumpat dan menyesalinya. Pria tampan itu melepaskan kaosnya, lalu bangkit dan pergi ke balkon.
Terdengar helaan nafas berat ke luar dari bibir Venia. Diam diam dia memasukkan banyak lingerie ke dalam koper miliknya. Setelah itu bangkit dan mendekati sang suami.
Grep
Tangannya memeluk pinggang sang suami dari belakang. Sergio sendiri diam saja, pandangan pria itu tetap lurus ke depan. Venia mengungkapkan ketakutannya pada sang suami. Dirinya begitu takut di khianati.
Sergio berbalik, memeluk sang istri dari depan. Dia hanya diam mendengarkan istrinya terus menerus berbicara.
"Lagipula kau masih berhubungan dengan Saras, apa kalian tak pernah bercintaa? " tanya Venia
"Tentu saja tidak. " ketusnya. Venia berdecak pelan mendengar nada bicara suaminya yang tak biasa. Gadis itu cuma bertanya dengan baik baik namun tanggapan Sergio terlalu berlebihan.
Venia berusaha melepaskan diri namun Sergio tak membiarkan istrinya lepas. Dan lagi pria itu kembali menciumnya membuat Venia tak lagi berontak. Gadis itu memejamkan mata kala suaminya memperdalam ciuman mereka.
Dia membuka matanya, Venia memekik kala tubuhnya melayang lalu di bawanya ke sofa. Sergio membuka piyama bagian atas sang istri, Venia telah memberikan izin padanya.
Lalu dia melepaskan braa yang membungkus pepaya gantung.
Hap Sergio melahapnya dengan rakus seperti bayi. Venia pun melenguh pelan sambil meremas rambut suaminya. Gadis itu menikmati sentuhan Sergio di bagian atasnya.
Sergio menjauhkan wajahnya. Venia menangkup wajah prianya yang tampak berhasrat pada nya. Dia belai wajah tampan dengan hidung mancung, bibir tipis nan seksi di depannya ini.
"Kau akan mendapatkannya nanti mas saat honeymoon. Selain itu kamu harus memutuskan hubunganmu dengan Saras. " tegas Venia.
"Apa kamu sungguh sungguh? " tanya Sergio yang di angguki Venia. Pria itu langsung membenahi pakaian istrinya seperti semula. Dia membawa istrinya ke dalam pelukannya.
"Tanpa kamu minta pun, aku memang akan mengakhiri hubunganku dengan Saras. Aku tak ingin dia mengacaukan rumah tangga kita. " bisik Sergio yang membuat hati Venia menghangat.
Venia menanggapi nya dengan senyuman. Dia mulai menyadari jika sikapnya selama ini begitu keterlaluan. Gadis itu akan berubah demi kebaikannya dan nama baik Sergio.
Sementara di mansion
Nyonya Amira begitu marah pada suami dan putranya. Paruh baya itu begitu kecewa dan sakit hati, apalagi melihat putra nya justru membela Venia di depan matanya. Dia harus mencari cara untuk memisahkan Venia dari Sergio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
dasar mommy sambung begitu maksa nya😡
2023-05-16
1
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz ~
mak tiri durhakim c mommy nih🙄🤦♀️🤧
2023-05-08
1