Sore harinya Sergio pulang ke mansion dengan wajah lelahnya. Pria itu langsung duduk, menyandarkan tubuhnya di sofa. Pelayan datang membawakan secangkir kopi untuknya.
"Bi, tolong panggilkan Venia. " ujar Sergio dengan nada datarnya.
"Baik tuan! "
Pelayan langsung pergi dari sana. Tak lama Venia turun dan dengan malas menghampiri pria yang menjadi suaminya. Gadis itu langsung duduk begitu saja tanpa menunggu di perintah.
"Bersiaplah nanti malam, Saras akan datang ke sini dan kamu jaga sikapmu! " ujar Sergio dengan wajah dingin. Venia mengerutkan kening, menatap lekat wajah pria sombong di hadapannya ini.
"Ya,lagipula apa urusannya denganku. Kekasihmu itu mau datang atau tidak aku tak peduli. " gumam Venia dengan santai.
Sergio menghela nafas kasar mendengar jawaban istrinya. Pria itu lantas bangkit dan pergi begitu saja. Venia mengangkat bahunya acuh, dia bermain dengan ponselnya tanpa beban.
Brak
Sergio membanting pintunya kasar. Melihat bagaimana respon yang di tunjukkan Venia membuatnya sangat muak. Pria itu melepaskan jas dan kemejanya setelah itu melesat ke kamar mandi.
Beberapa menit berlalu pria itu ke luar dengan selembar handuk di pinggangnya. Dia segera mengambil kaos dan celana panjang lalu memakainya langsung.
Drt
Dering ponselnya menyita perhatian Sergio. Pria itu lantas menyambar ponselnya lalu mengobrol dengan salah satu tangan kanannya.
"Halo? "
"Nona Venia.. "
"Panggil dia Nyonya. " ketus Sergio dengan nada dingin.
"Nyonya Venia mengenal akrab seorang pria bernama Shaka Brawijaya tuan! "
Mendengar informasi yang dia dengar membuat Sergio terdiam. Pria itu merasa penasaran dengan hubungan Venia dan Shaka. Sergio langsung memutus sambungan teleponnya. Dia pun memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.
Pria tampan itu kini kembali duduk di atas ranjang. Dia pun mengusap wajahnya kasar, penasaran hubungan istrinya dengan pria bernama Shaka itu.
Skip
Sore tepat pukul enam sore Saras telah datang. Wanita itu tampak santai menghampiri kekasihnya. Dia langsung duduk di samping Sergio. Venia melipat tangannya di dada, terkekeh pelan melihat tingkah Saras di depannya ini.
"Sudah berapa pria yang kamu nikmati tubuhnya nona? " ujar Venia dengan frontal.
"Apa maksud kamu? " geram Saras dengan mata berkilat menahan amarahnya.
"Wanita berkelas tak mungkin bermanja ria dengan pria yang berstatus suami orang ups tapi aku tak menganggapnya suami sih."cetus Venia.
"Ya kecuali wanita murahan. " pungkasnya.
Brak Saras menggebrak meja, dia begitu marah dengan ucapan Venia barusan. Rautnya tampak memerah, amarahnya menggebu gebu menatap penuh kebencian kearah Venia.
Venia terkekeh pelan, dia tampak tak terpancing dengan sikap Saras barusan. Wanita itu lekas bangkit, sebelumnya dia mendekati Saras dan Sergio dari jarak cukup dekat.
"Aku wanita langka lho, aku izinkan kamu tidur dengan Sergio secara gratis namun besok kamu bayar ke aku seratus juta per malam. " bisik Venia. Gadis itu langsung menjauh pergi, meninggalkan Sergio bersama Saras.
Satu jam berlalu
Kini ketiganya berkumpul di meja makan. Venia tampak santai melahap makanannya. Tanpa dia sadari Sergio memperhatikan nya dalam diam. Saras sendiri hanya mampu mengumpati Venia dalam hatinya.
Wanita itu tampak mencemoh perilaku Venia barusan. Venia sendiri tak ambil pusing mendengar ocehan dari beruang betina di depannya ini.
Setelah makan malam selesai Venia langsung pergi ke kamarnya. Gadis itu memilih pergi ke kamar lain,dia tak peduli dengan kehadiran Saras di kediaman suaminya.
Sergio langsung menyusulnya. Pria itu justru menggendongnya secara tiba tiba. Venia memekik, dia berusaha memberontak namun tak di pedulikan suaminya.
Bruk
"Aduh, dasar sialan. " maki Venia pada sang suami. Gadis itu berniat turun dari ranjang namun Sergio lebih dulu mengancamnya. Venia mau tak mau berbaring membelakangi suami arogannya ini.
Venia POV
Pria ini kenapa tiba tiba berubah aneh. Entah apa yang membuatnya berbuat seperti saat ini. Ck untuk apa aku memikirkan Sergio,pria yang aku benci dalam hidupku. Kehadiran Saras tentu nya membawa keuntungan bagi diriku. Aku akan memanfaatkan wanita itu,dengan begini aku bisa terbebas dari pernikahan sialan ini.
Venia POV end
Di sisi lain Saras tampak marah marah. Dia begitu cemburu melihat Sergio yang membawa Venia ke kamar pria itu. Harusnya dirinya yang berada satu kamar dengan Sergio bukan Venia.
"Awas saja kamu Venia! "
"Aku tak akan membiarkan kamu merebut Sergio dariku! " Saras mengepalkan kedua tangannya, dia masih kesal akan kelakuan Venia barusan terhadap nya.
Sementara di dalam kamar Venia tertawa cekikikan. Gadis itu tengah sibuk dengan ponselnya hingga mengabaikan sosok suami di sebelahnya. Sergio pun menggertakkan giginya, tiba tiba ucapan Keano terngiang dalam kepalanya.
"Sebaiknya kau diam Venia! " geram Sergio dengan wajah memerah menahan amarahnya. Venia mengerutkan kening, menatap suaminya dengan alis sebelah terangkat.
"Kenapa kamu sangat sensian tuan, apa kau sedang haid? "
"Tutup mulutmu. " bentak Sergio kesal.
Venia langsung menaruh ponselnya. Gadis itu menoleh sambil melipat tangannya di dada dengan santai. Dia merasa aneh dengan tingkah suaminya yang suka marah enggak jelas ini.
"Kenapa Saras begitu betah padamu, padahal kau lelaki membosankan. Selain tukang marah, kau pemaksa dan kasar. " ceplos Venia. Sergio hendak melayangkan tangannya namun Venia tentu saja tak takut.
"Kenapa berhenti , ayo tampar aku. Pria sepertimu memang tak pantas untuk di jadikan suami. " ketus Venia. Gadis itu berbalik memungunginya, terdengar sauar gerutuan nya yang masih bisa di dengar Sergio.
Sergio menurunkan tangannya, mengumpat kasar dan membelakangi tubuh Venia. Dia memang sangat sulit mengontrol emosinya. Ucapan Venia barusan begitu memukulnya dengan telak.
"Ini semua karena ulah Winna, saat dia ketemu aku akan menghajarnya nanti. " batin Venia mengebu gebu.
Venia segera memejamkan kedua matanya. Tak lama terdengar suara dengkuran halus. Sergio berbalik dan mendapati istrinya telah terbang ke alam mimpi. Pria itu menatap diam punggung istrinya dari belakang. Terdengar suara helaan nafas berat ke luar dar bibir Sergio.
"Sebenarnya apa hubunganmu dengan pria itu? " gumam Sergio lirih nyaris tak terdengar sama sekali.
Memikirkan hal itu justru membuatnya pusing. Sergio kini memilih memejamkan kedua matanya. Berkali kali dia mencoba tidur namun tak bisa. Dia menarik istrinya ke dalam dekapannya. Sergio membenamkan wajah Venia ke dalam dada bidangnya.
"Aku yakin besok pagi kau akan berteriak histeris. " gumam Sergio sambil terkekeh pelan. Pria tampan itu langsung mengantuk saat mencium aroma lemon dari tubuh istrinya. Dan pasangan suami istri tampak manis dalam posisi berpelukan satu sama lain.
Berbeda dari mereka, Saras sendiri rak bisa tidur dengan nyenyak. wanita itu tampak ketakutan jika Sergio dan Venia melakukan sesuatu di dalam kamar. Saat ini dia Tenga merencanakan sesuatu untuk membuat keduanya semakin jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
wah wah wah sergio diam2 suka ya sama venia
2023-05-16
0
Dwi Winarni Wina
sah2 aja venia n gio melakukan apa aja krn dah sah jadi suami istri,,,saras aja jadi pelakor suka sm suami orang,,,next thor.....
2023-05-08
1
Author_Ay
Yuk Ramaikan!!!!
2023-05-04
0