Satu bulan berlalu
Pagi ini Venia kembali mual muntah seperti hari hari kemarin. Wanita itu ke luar dari kamar sambil menggenggam tespack berwarna biru. Gadis itu menghampiri suaminya, menyerahkan benda itu pada Sergio.
"Ini apa sayang? " Sergio benar benar tak mengerti dengan benda yang dia genggam saat ini.
"Itu Testpack, bergaris dua yang artinya aku positif hamil. " ucap Venia dengan jelas. Sergio membulatkan mata, terkejut sekaligus bahagia dengan kabar yang di katakan istrinya.
Sergio langsung menarik pinggang sang istri. Pria itu menciumi perut rata wanitanya, Venia sendiri berdiri sambil mengusap kepala sang suami.
pria tampan itu mengangkatnya ke atas pangkuan membuat Venia memekik kaget.
"Delapan bulan lagi kita akan menjadi orang tua Vee. " ungkap Sergio dengan senyuman lebarnya. Venia ikut tersenyum senang dengan kehamilannya pertamanya saat ini.
Mereka kembali berpelukan. Sergio menurunkan sang istri lalu meminta wanitanya berganti pakaian. Setelah selesai keduanya ke luar dari kamar dan turun ke bawah.
Sergio meminta sopir untuk mengantar mereka pergi ke rumah sakit.
Skip
Di rumah sakit
Sergio lebih dulu mengambil nomor antrian. Setelah nama sang istri di panggil, mereka langsung masuk ke ruangan dokter. Pria itu membiarkan dokter mengoleskan gel kemudian memeriksa keadaan istrinya.
"Istri Anda memang mengandung dan usianya satu bulan tuan dan ternyata tak hanya satu namun dua janin di dalamnya. " ujar dokter. Sergio tersenyum sumringah mendengar nya.
Setengah jam berlalu dokter selesai memeriksanya. Venia langsung bangun dan duduk dengan tegap.
Dokter menyerahkan hasil usg dan vitamin nya pada Sergio. Sergio menerimanya dengan senang hati.
"Nyonya Venia tak boleh stres dan banyak pikiran Tuan! "
"Saya mengerti dokter. " sahut Sergio.
"Terimakasih dok, kalau begitu kami permisi. " pamit Venia. Pasangan suami istri itu ke luar dari ruangan dokter obgyn. Keduanya masuk ke mobil dengan wajah sumringah.
Venia POV
Ya Tuhan, aku begitu bahagia ternyata ada janin yang tengah tumbuh dalam rahimku. Dia bukti cinta antara aku dan mas Gio. Aku masih tak menyangka jika tak lama lagi akan menjadi seorang ibu. Kamu harus sehat sehat di dalam perut mommy ya nak. Mommy akan menjaga kamu hingga tiba di lahirkan kelak.
Venia POV end
Wanita hamil itu mengusap perut rata nya dengan sayang. Sergio turut menyentuhnya, menyapa sang calon buah hati dengan suka cita.
"Ternyata calon baby kita kembar mas, seperti yang ada dalam mimpimu. " ungkap Venia sambil tersenyum.
"Iya sayang, aku benar benar bahagia akan kabar kehamilan kamu ini. " pungkasnya. Venia bersandar di bahu sang suami sambil memperhatikan hasil usg nya.
Beberapa menit berlalu mereka telah sampai di mansion. Keduanya turun dari mobil sambil bergandengan tangan. Mereka langsung masuk ke dalam, Sergio merangkul istrinya dan pergi ke ruang tamu.
"Apa mommy akan menerima kehamilanku ini mas? " tanya Venia dengan nada khawatirnya.
"Aku akan berusaha membujuk nya baby. " ucap Sergio dengan lembut. Wanita hamil itu mengangguk, dia berharap calon anaknya kelak akan di sayangi oleh banyak orang.
"Cukup mommy saja yang di benci, aku harap kamu tidak di benci nenekmu sayang. Sebelum kita berpisah kelak, mommy akan membuat kamu di limpahi kasih sayang dari daddy kamu serta para oma dan opamu. " batin Venia penuh harap.
Wanita hamil itu mengusap perut ratanya kembali. Sergio mengulas senyumnya, hatinya menghangat melihat istrinya mengusap perutnya. Venia menoleh, menarik tangan sang suami lalu di letakkan di atas perutnya.
"Mas aku ingin makan nasi goreng buatan mommy Amira. " pinta Venia. Sergio pun langsung menghubungi sang mommy dan mertua untuk datang.
Beberapa menit berlalu Dua pasangan paruh baya itu datang berkunjung. Mereka berkumpul di ruang tengah bergabung bersama dengan Venia dan Sergio.
"Ada kabar bahagia untuk kalian mom, dad! "
"Kabar apa nak? " tanya Mommy Kinara.
"Aku hamil mom. " jawab Venia di sertai senyuman lebarnya. Tentu saha orang tua Venia bahagia dengan kabar kehamilan putri mereka itu. Nyonya Kirana langsung bangkit, memeluk sang anak dan memberikan selamat padanya.
"Mom, aku ingin nasi goreng buatan mommy Kinara dan mommy Amira. " cetus Venia penuh harap. Mommy Kinara tentu saja mengabulkan keinginan sang anak. Wanita paruh baya itu langsung menarik sang besan untuk pergi ke dapur.
Melihat wajah masam yang di tunjukkan mertuanya membuat Venia bersedih. Sergio merangkul sang istri, berusaha meyakinkan wanitanya. Tuan Daffa menghela nafas panjang, dia merasa kasihan dengan menantunya ini.
Satu jam berlalu kedua wanita paruh baya itu kembali. Segera menaruh satu piring nasi goreng, salad dan satu gelas air putih di atas meja. Venia tampak antusias mencium aroma nasgor yang mengugah selera.
"Mommy Amira, bisakah mommy menyuapi aku? " pinta Venia.
Semua orang saling melirik satu sama lain. Sergio membujuk istrinya, biarkan dirinya saja yang menyuapi. Nyonya Kinara langsung menyenggol lengan sang besan membuat nyonya Amira mendengus pelan.
Sergio langsung pindah tempat. Nyonya Amira langsung menyuapi sang menantu dengan nasi goreng. Venia terharu melihat sang mertua mau menyuapi dirinya. Setelah menghabiskan makanannya, Venia langsung meneguk air putih.
"Terimakasih mommy. " ucap Venia dengan tulus yang di angguki mommy Amira.
Wanita paruh baya itu kembali ke tempatnya. Diam diam dia memperhatikan menantunya yang asyik memakan salad buatannya. Venia langsung menutup mulutnya saat bersendawa. Wanita hamil itu mengusap perutnya setelah merasa kenyang.
"Oh ya mommy, ini hasil USG tadi. " Venia menyerahkan hasil usg nya pada sang mertua. Mommy Amira menerima nya, wanita itu membulatkan mata melihat dua titik dalam kertas yang dia pegang.
"Dua? "
"Ya, aku hamil kembar. " ungkapnya dengan perasaan luar biasa bahagianya.
Mommy Kinara memekik bahagia mendapatkan kejutan yang begitu membahagiakan dari putri sulungnya. Venia sendiri memperhatikan sang mertua dengan perasaan was was.
"Apa mommy Amira tidak bahagia atas kehamilanku? " tanya Venia dengan halus.
Mommy Amira tetap diam, sepertinya wanita itu tampak bingung untuk menjawabnya.
"Aku tahu mommy membenciku tapi tolong jangan benci calon anak dalam perutku. Lagipula ke bersama.. " ucapannya terhenti. hampir saja keceplosan.
Sergio menatap sang istri sambil menggeleng, Venia pun menanggapinya dengan senyuman.
"Aku tentu saja bahagia. " jawab mommy Amira dengan pelan. Tuan Daffa mengalihkan pembicaraan, dia tak ingin sang menantu menjadi stres jika melihat sikap sang istri barusan.
Nyonya Amira menghela nafas berat. Wanita itu memilih diam dan tak mengatakan apa apa. Nyonya Kinara ingin sekali menegur sang besan namun dia tak ingin putrinya bersedih. Venia langsung bangkit, dia pamit pada semua orang. Wanita hamil itu ingin istirahat sebentar dan di izinkan oleh Sergio.
Sepeninggal Venia, Para orang tua kembali mengobrol di ruang tengah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
★彡 Ϙυҽҽɳ_ѕєηʝα 彡★
semangat thor
2023-06-03
0
Author_Ay
Ayo di ramaikan dan kalau ada typo tolong beritahu othor!!
2023-05-12
1