Bab 13 Keangkuhan Sergio

Pagi ini suasana kembali dingin seperti di awal pernikahan. Sergio terbangun, pria itu menoleh ke samping yang ternyata kosong. Dia berdecak pelan, langsung bangkit dan melesat pergi ke kamar mandi.

Pria tampan itu segera berpakaian dengan rapi. Mengenakan dasi serta jam tangan. Sergio ke luar dari kamarnya lalu turun ke bawah. Dia langsung menarik kursi kemudian duduk berhadapan dengan sang istri. Venia tentu saja mengambilkan makanan untuk suaminya di sertai senyuman manis.

"Selamat pagi mas, sepertinya kau sangat nyenyak sekali tidurnya. " ucap Venia sambil menyapa sang suami.

"Tak perlu berbasa basi Venia, apa yang kau inginkan? " tanya Sergio dengan wajah datarnya.

"Tak ada. " jawabnya singkat. Gadis itu fokus pada makanannya. Sergio mendengus pelan dan memakan sarapannya.

Lima belas menit berlalu sarapan telah selesai. Sergio langsung bangkit, Venia tentu saja mengantarnya hingga ke depan. Gadis itu berbalik ke dalam dan mengambil tasnya. Dia segera masuk ke dalam mobil dan melesat jauh.

Sebelumnya Venia sempat membeli sebuket bunga lebih dulu.Gadis itu kini sampai di sebuah pemakaman. Dia turun dari mobil sambil membawa buket bunga. Venia pergi ke makam bertuliskan nama Melani.

"Selamat pagi nona Melani. " sapa Venia meletakkan bunganya di atas makam.

"Sekarang aku adalah istri dari kekasih tercintamu nona. Akan aku lihat sampai mana dia akan menjunjung tinggi ego dan keangkuhannya itu. " gumam Venia dengan seringai miringnya.

Setelah mengobrol di depan makam mendiang Melani, Venia langsung pergi dari sana.

Di perusahaan

Sergio tengah melakukan meeting. Raut wajahnya tampak semakin dingin saat bertemu dengan Shaka. Kini mereka telah menjalin kerja sama.

"Sudah lama saya tidak bertemu dengan Venia, apa dia baik baik saja tuan? " cetus Shaka setelah keduanya keluar dari ruangan meeting.

"Aku tak peduli dengannya. " kerja Sergio.

"Wah ternyata bertengkar. Berarti ada peluang untukku untuk merebut gadis yang aku Sergio

itu. " ceplos Shaka. Pria itu langsung pamit dari hadapan Sergio.

Sergio mendesah kasar, dia langsung kembali ke ruangannya. Dia pun melonggarkan dasi yang melilit lehernya. Pria itu kembali mengumpat kasar, terngiang dengan ucapan Shaka barusan.

Hatinya terbakar api cemburu mendapati ada pria lain yang menginginkan istrinya. Sekali saja dia bertindak bodoh dan kembali melakukan kesalahan, Venia pasti akan jatuh ketangan pria lain.

"Dia pasti akan besar kepala jika tahu aku memikirkannya. " gumam Sergio.

Jam makan siang, Venia datang ke kantor suaminya. Kini dia telah berada di sana, gadis itu membawakan makan siang untuk Sergio. Gadis itu tampak sumringah hal itu tentu saja membuat Sergio curiga padanya.

"Sepertinya kau sangat senang sekali? " sindir Sergio dengan nada sinisnya.

"Ya begitulah Tuan Sergio. " balas Venia dengan santai. Sergio berdecak pelan, pria itu memakan bekal yang di bawakan istrinya.

Venia sendiri justru asyik dengan ponsel. Keduanya tak seperti kebanyakan pasangan suami istri lain yang romantis. Sergio segera menghabiskan makanannya. Ingatannya berputar pada ucapan Shaka.

"Kau sudah tahu jika Shaka mencintaimu? " tanya Sergio to the poin.

"Ya, tadi aku bertemu di jalan dan dia mengungkapkan perasaannya padaku! "

Terdengar suara umpatan membuat Venia menoleh. Dia mengerutkan kening menatap suaminya dengan heran.

"Kau cemburu? " tanya Venia.

"Tidak. " elak Sergio.

"Baguslah kalau begitu. Lagipula aku sudah tahu tipe wanita kamu adalah mendiang Melani bukan? " ujar Venia dengan seringai miringnya. Sergio mengatupkan bibirnya rapat, raut wajah pria itu berubah datar.

"Aku harap kamu tak mencintai aku. Jika memakai perasaan hanya akan melukai satu sama lain. " tegasnya. Dia membuang bekas wadah makanan ke tong sampah. Sergio hanya menanggapi dengan sinis, wajahnya menunjukkan keangkuhan.

Venia memilih membahas hal lain dengan suaminya, terutama mengenai surat perjanjian mereka. Dia menambahkan poin di dalam perjanjian mereka itu. Sergio melipat tangannya di dada, memperhatikan istrinya dalam diam. Dia begitu penasaran dengan rencana yang di buat oleh istrinya.

Venia bersandar di sofa sambil memijit kepalanya yang terasa pusing. Sergio langsung bangkit, menggendong istrinya lalu membawanya ke kamar rahasia.

"Kepalamu pusing 'kan sebaiknya kamu tidurlah di sini. " ujar Sergio dengan wajah datar nya. Gadis itu langsung berbaring miring membelakangi suaminya.

"Lanjutkan saja pekerjaanmu. " gumam Venia tanpa menoleh. Terdengar suara deheman mepergi Venia kerasa suaminya pergi. Sergio justru ikut berbaring, memeluk pinggangnya dari belakang.

Gadis cantik itu tentu saja terkejut. Dia pun memilih memejamkan mata lalu tertidur. Sergio menyibak rambut istrinya, menyusupkan wajahnya di perpotongan leher Venia, mengendusnya lalu menciumnya dengan lembut.

Sergio sengaja meninggalkan tanda di leher istrinya. Dia ingin melihat, apa pria itu masih mau menerima Venia nantinya setelah melihat tanda ini. Setelah selesai dia kembali merapikan rambut Venia.

Satu jam berlalu Venia terbangun. Gadis itu langsung bangkit dan pergi ke kamar mandi. Setelah cuci muka, dia ke luar dari kamar dan menghampiri suaminya.

"Kau sudah bangun rupanya Vee, bagaimana apa kepalamu masih pusing? " tanya Sergio pada sang istri.

"Tidak, aku langsung pulang

saja. " jawabnya singkat.

"Tunggu, bentar lagi pekerjaanku selesai. " sahut Sergio dengan cepat. Venia menghela nafas berat lalu mengangguk pelan. Setelah beberapa saat keduanya ke luar dari ruangan, masuk dalam lift.

Mereka ke luar dari lift dan berjalan berdampingan. Banyak karyawan yang membicarakan keduanya. Venia terkejut melihat sosok Shaka masih berada di parkiran.

"Kenapa kamu masih di sini kak Shaka? " tanya Venia.

"Aku menunggumu, ayo pulang bareng. " ajak Shaka. Venia hendak menjawabnya namun Sergio menyelanya lebih dulu. Pria itu sengaja menyibak rambut sang istri lalu mengajaknya masuk ke mobil.

Mata Shaka membulat sempurna menemukan tanda kemerahan di leher Venia. Hati pria itu mencelos, Sergio tersenyum miring lalu masuk ke mobil dan melesat dengan kencang. Venia meras tak enak dengan shaka yang pergi begitu saja.

"Seharusnya kamu tidak bersikap seperti tadi mas! "

"Bersikap seperti apa maksudmu Vee, semua orang tahu jika kamu adalah istriku. " sahut Sergio. Pria tentu saja tak ingin nama baiknya tercemar mendapati istrinya pulang dengan pria lain. Venia memilih diam, dia malas jika harus berdebat dengan suaminya saat ini.

Sergio tersenyum penuh kemenangan. Dia sangat yakin jika Shaka pasti akan menyerah setelah ini. Pria itu tak akan membiarkan pria lain merebut Venia dari sisinya. Tanpa dia sadari sikapnya saat ini seperti suami yang tengah posesif pada sang istri sesungguhnya. Keegoisan dan keangkuhan yang dimiliki Sergio membuatnya tak sadar jika pria itu sebenarnya takut kehilangan Venia.

"Mulai sekarang jauhi Shaka, Vee. Dia adalah rekan kerjaku, aku tak ingin ada skandal yang membuat nama baik ku tercemar. " tegas Sergio dengan wajah datarnya.

"Ya, lagipula kak Shaka hanya sebatas temanku berbeda dengan kamu yang memiliki kekasih. " sindir Venia yang membuat Sergio tersentil mendengarnya. Setelah itu tak ada obrolan lagi hingga mereka sampai di rumah.

Terpopuler

Comments

★彡 Ϙυҽҽɳ_ѕєηʝα 彡★

★彡 Ϙυҽҽɳ_ѕєηʝα 彡★

semangat

2023-06-03

0

Author_Ay

Author_Ay

Ramaikan yuk gaes

2023-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Sikap Dingin Sergio
3 Bab 3 Kedatangan Saras
4 Bab 4
5 Bab 5 Ciuman 100 juta?
6 Bab 6 Huru Hara
7 Bab 7 Luvenia vs Saras
8 Bab 8 Kemarahan mommy
9 Bab 9 Kedatangan Gerald
10 Bab 10 Sakit tak berdarah
11 Bab 11 Siapa Melani?
12 Bab 12 Perang dingin
13 Bab 13 Keangkuhan Sergio
14 Bab 14 Ratu Drama
15 Bab 15 Minuman perangsang
16 Bab 16 Di atas perjanjian!
17 Bab 17 Kehamilan Venia
18 Bab 18 Sikap Manja Venia
19 Bab 19 Pertemuan dengan Venia & Shaka
20 Bab 20 Tuduhan sang Mertua
21 Bab 21 Sergio vs Shaka
22 Bab 22 Kejadian tak terduga
23 Bab 23 Kepergian Venia
24 Bab 24 Penolakan Sergio
25 Bab 25 Merindukan sosok daddy
26 Bab 26 Permintaan si kembar
27 Bab 27 Kesempatan dalam kesempitan
28 Bab 28 Keinginan Venia
29 Bab 29 Pertemuan tak terduga
30 Bab 30 Perdebatan
31 Bab 31 Pembantu baru?
32 Bab 32 Majikan & Pelayan
33 Bab 33 Sebuah Jarak?
34 Bab 34 Tentang Shaka & Melisa chap 1 Cemburu?
35 Bab 35 Shaka & Melisa Chap 2
36 Bab 36 Shaka & Melisa part 3
37 Bab 37 Masalah lain Winna
38 Bab 38 Rahasia Venia
39 Bab 39 Rencana Awal
40 Bab 40 Permintaan Gila Venia
41 Bab 41 Kenyataan Pahit
42 Bab 42 Masalah baru
43 Bab 43 Sugar Daddy?
44 Bab 44 Rencana Winna & Revan
45 Bab 45 Hari Pernikahan ( Revan & Winna)
46 Bab 46 Sakit tak berdarah
47 Bab 47 Banyak dukungan
48 Bab 48 Bisik bisik tetangga
49 Bab 49 Feeling seorang istri
50 Bab 50 Pernikahan Kontrak
51 Bab 51 Masalah Origami!
52 Bab 52 Syarat dari Sergio
53 Bab 53 Kepergian Venia
54 Bab 54 Keputusan Anna
55 Bab 55 Kebencian Devan pada Anna
56 Bab 56 Ulah Devan
57 Bab 57 Nasehat Revan
58 Bab 58 Meresmikan Hubungan
59 Bab 59 Awal Kehancuran Daniel
60 Bab 60 Kepulangan Sergio
61 Bab 61 Violet Luciana Cullen
62 Bab 62 Perkelahian Sergio & Devan
63 Bab 63 Babysitter Nakal
64 Bab 64 Alergi?
65 Bab 65 Amnesia
66 Bab 66 Penyesalan Sergio
67 Bab 67 Sebuah hukuman
68 Bab 68 Season 2 Chap 1
69 Bab 69 Season 2 Chap 2 Pemecatan
70 Bab 70 Season 2 Chap 3 Pertemuan tak sengaja
71 Bab 71 Season 2 Part 4 Putus
72 Bab 72 Season 2 Chap 5 Ciuman Pertama
73 Bab 73 Season 2 Chap 6 Kedatangan Finn
74 Bab 74 Season 2 chap 7 Pilihan Felix
75 Bab 75 Season 2 Part 8 Rival baru
76 Bab 76 Season 2 Chap 9 Cemburu?
77 Bab 77 Season 2 Chap 10 Meresmikan Hubungan
78 Bab 78 Season 2 Chap 11 Irene & Henry
79 Bab 79 Season 2 Chap 12 Irene & Henry 2
80 Bab 80 Season 2 Chap 13 Honeymoon
81 Bab 81 Season 2 Chap 14 Kehamilan
82 Bab 82 Season 2 Chap 15 Firasat seorang ibu
83 Bab 83 Season 2 Chap 16 Bertemu Ezra?
84 Bab 84 Season 2 Chap 17 Pertemuan Starla dengan Ashley
85 Bab 85 Season 2 Chap 18 Percobaan penculikan
86 Bab 86 Season 2 Chap 19
87 Bab 87 Season 2 Chap 20 Irene & Jerome
88 Bab 88 Season 2 Chap 21 Kemalangan Alicia
89 Bab 89 Season 2 Chap 22 Perdebatan Keluarga
90 Bab 90 Season 2 Chap 22 Pernikahan Dadakan
91 Bab 91 Season 2 Chap 24 Alicia & Steven
92 Bab 92 Season 2 chap 25
93 Bab 93 Season 2 chap 26 Pertunangan Irene & Jerome
94 Bab 94 Season 2 Chap 27
95 Bab 95 Season 2 Chap 28
96 Bab 96 Season 2 Chap 29 Kelahiran Biru & Queen
97 Bab 97 Season 2 Chap 30
98 Bab 98 Season 2 Chap 31 Tentang Finn & Karamel
99 Bab 99 Season 2 Chap 32 Finn & Karamel - Baikan
100 Bab 100 Season 2 Chap 33 Kemanjaan Felix
101 Bab 101 Extra Part 1 Kehidupan baru Irene
102 Bab 102 Extra part 2 Keputusan Jerome
103 Bab 103 Extra Part 3 Usaha Henry
104 Bab 104 Extra Part 4 Irene & Henry : Resmi menikah
105 Bab 105 Extra Part 5 Pernikahan Jerome & Agnes
106 Bab 106 Extra part 6 Kesibukan Henry dan kekhawatiran Irene
107 Bab 107 Extra part 7 Irene & Henry : Honeymoon
108 Bab 108 Extra Part 8 Ujung Kebahagiaan
109 Bab 109 Extra Part 9 HAPPY ENDING
110 PENGUMUMAN
111 KARYA BARU
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Sikap Dingin Sergio
3
Bab 3 Kedatangan Saras
4
Bab 4
5
Bab 5 Ciuman 100 juta?
6
Bab 6 Huru Hara
7
Bab 7 Luvenia vs Saras
8
Bab 8 Kemarahan mommy
9
Bab 9 Kedatangan Gerald
10
Bab 10 Sakit tak berdarah
11
Bab 11 Siapa Melani?
12
Bab 12 Perang dingin
13
Bab 13 Keangkuhan Sergio
14
Bab 14 Ratu Drama
15
Bab 15 Minuman perangsang
16
Bab 16 Di atas perjanjian!
17
Bab 17 Kehamilan Venia
18
Bab 18 Sikap Manja Venia
19
Bab 19 Pertemuan dengan Venia & Shaka
20
Bab 20 Tuduhan sang Mertua
21
Bab 21 Sergio vs Shaka
22
Bab 22 Kejadian tak terduga
23
Bab 23 Kepergian Venia
24
Bab 24 Penolakan Sergio
25
Bab 25 Merindukan sosok daddy
26
Bab 26 Permintaan si kembar
27
Bab 27 Kesempatan dalam kesempitan
28
Bab 28 Keinginan Venia
29
Bab 29 Pertemuan tak terduga
30
Bab 30 Perdebatan
31
Bab 31 Pembantu baru?
32
Bab 32 Majikan & Pelayan
33
Bab 33 Sebuah Jarak?
34
Bab 34 Tentang Shaka & Melisa chap 1 Cemburu?
35
Bab 35 Shaka & Melisa Chap 2
36
Bab 36 Shaka & Melisa part 3
37
Bab 37 Masalah lain Winna
38
Bab 38 Rahasia Venia
39
Bab 39 Rencana Awal
40
Bab 40 Permintaan Gila Venia
41
Bab 41 Kenyataan Pahit
42
Bab 42 Masalah baru
43
Bab 43 Sugar Daddy?
44
Bab 44 Rencana Winna & Revan
45
Bab 45 Hari Pernikahan ( Revan & Winna)
46
Bab 46 Sakit tak berdarah
47
Bab 47 Banyak dukungan
48
Bab 48 Bisik bisik tetangga
49
Bab 49 Feeling seorang istri
50
Bab 50 Pernikahan Kontrak
51
Bab 51 Masalah Origami!
52
Bab 52 Syarat dari Sergio
53
Bab 53 Kepergian Venia
54
Bab 54 Keputusan Anna
55
Bab 55 Kebencian Devan pada Anna
56
Bab 56 Ulah Devan
57
Bab 57 Nasehat Revan
58
Bab 58 Meresmikan Hubungan
59
Bab 59 Awal Kehancuran Daniel
60
Bab 60 Kepulangan Sergio
61
Bab 61 Violet Luciana Cullen
62
Bab 62 Perkelahian Sergio & Devan
63
Bab 63 Babysitter Nakal
64
Bab 64 Alergi?
65
Bab 65 Amnesia
66
Bab 66 Penyesalan Sergio
67
Bab 67 Sebuah hukuman
68
Bab 68 Season 2 Chap 1
69
Bab 69 Season 2 Chap 2 Pemecatan
70
Bab 70 Season 2 Chap 3 Pertemuan tak sengaja
71
Bab 71 Season 2 Part 4 Putus
72
Bab 72 Season 2 Chap 5 Ciuman Pertama
73
Bab 73 Season 2 Chap 6 Kedatangan Finn
74
Bab 74 Season 2 chap 7 Pilihan Felix
75
Bab 75 Season 2 Part 8 Rival baru
76
Bab 76 Season 2 Chap 9 Cemburu?
77
Bab 77 Season 2 Chap 10 Meresmikan Hubungan
78
Bab 78 Season 2 Chap 11 Irene & Henry
79
Bab 79 Season 2 Chap 12 Irene & Henry 2
80
Bab 80 Season 2 Chap 13 Honeymoon
81
Bab 81 Season 2 Chap 14 Kehamilan
82
Bab 82 Season 2 Chap 15 Firasat seorang ibu
83
Bab 83 Season 2 Chap 16 Bertemu Ezra?
84
Bab 84 Season 2 Chap 17 Pertemuan Starla dengan Ashley
85
Bab 85 Season 2 Chap 18 Percobaan penculikan
86
Bab 86 Season 2 Chap 19
87
Bab 87 Season 2 Chap 20 Irene & Jerome
88
Bab 88 Season 2 Chap 21 Kemalangan Alicia
89
Bab 89 Season 2 Chap 22 Perdebatan Keluarga
90
Bab 90 Season 2 Chap 22 Pernikahan Dadakan
91
Bab 91 Season 2 Chap 24 Alicia & Steven
92
Bab 92 Season 2 chap 25
93
Bab 93 Season 2 chap 26 Pertunangan Irene & Jerome
94
Bab 94 Season 2 Chap 27
95
Bab 95 Season 2 Chap 28
96
Bab 96 Season 2 Chap 29 Kelahiran Biru & Queen
97
Bab 97 Season 2 Chap 30
98
Bab 98 Season 2 Chap 31 Tentang Finn & Karamel
99
Bab 99 Season 2 Chap 32 Finn & Karamel - Baikan
100
Bab 100 Season 2 Chap 33 Kemanjaan Felix
101
Bab 101 Extra Part 1 Kehidupan baru Irene
102
Bab 102 Extra part 2 Keputusan Jerome
103
Bab 103 Extra Part 3 Usaha Henry
104
Bab 104 Extra Part 4 Irene & Henry : Resmi menikah
105
Bab 105 Extra Part 5 Pernikahan Jerome & Agnes
106
Bab 106 Extra part 6 Kesibukan Henry dan kekhawatiran Irene
107
Bab 107 Extra part 7 Irene & Henry : Honeymoon
108
Bab 108 Extra Part 8 Ujung Kebahagiaan
109
Bab 109 Extra Part 9 HAPPY ENDING
110
PENGUMUMAN
111
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!