Bab 18 Sikap Manja Venia

Selama masa masa kehamilannya, Venis menunjukkan sikap manjanya di depan suami dan orang tuanya. Mereka semua tentu saja maklum akan sikap bumil. Wanita cantik itu juga tak sungkan jika menginginkan sesuatu.

Sergio sendiri semakin posesif setelah istrinya di nyatakan hamil. Seperti saat ini Pria tampan itu membuat peraturan baru untuk Venia.

Melarang istrinya mengunakan highheel saat bepergian, makan makanan pedas dan begadang tengah malam. Bibir Venia tampak cemberut, mendapati suaminya memilih bekerja dari rumah. Hal itu tentu saja tak membuatnya leluasa untuk pergi ke luar.

"Oh ayolah mas, aku cuma ingin jalan jalan ke luar menghirup udara bebas. " protes Venia untuk kesekian kalinya.

"Tidak sayang. Aku tahu yang ada di otak cantikmu itu. Jadi duduklah yang manis mommy caby. " ujar Sergio tanpa mengalihkan fokusnya dari laptop.

"Mommy Caby? " beo Venia.

"Iya, mommy calon baby. " ungkapnya sambil menoleh di sertai senyuman tipis. Sergio pun kembali melanjutkan pekerjaannya. Venia sendiri tak lagi menganggu sang suami.

Satu jam berlalu Sergio menaruh laptopnya di atas meja. Pria itu menoleh mendapati istrinya tertidur di sofa sebelahnya.

Sergio langsung bangkit, dia menggendong istrinya lalu membawanya menuju ke kamar mereka.

Didalam kamar

Pria itu merebahkan istrinya di ranjang dengan perlahan. Venia ternyata terbangun, wanita hamil itu membuka matanya. Diapun langsung duduk, melepaskan dress-nya. Sergio membulatkan mata melihat kelakuan istrinya barusan.

Pria itu melepaskan kaosnya lalu naik ke atas ranjang. Keduanya berbaring bersebelahan, Sergio mengusap perut rata sang istri. Wanita hamil itu menoleh menangkup sisi wajah suami tampannya.

"Bisakah kelak kamu bilang pada anak anak kita saat mereka telah besar. Bahwa aku mencintai si kembar, mereka pasti akan tumbuh dengan baik di bawah asuhanmu By! "

"Kau wanita paling egois Vee, twins kelak akan marah jika kamu meninggalkan mereka. " ucap Sergio dengan wajah datar nya. Pria itu berbaring membelakangi sang istri.

Venia tampak berkaca kaca. Dia langsung memeluk suaminya dari belakang. Terdengar suara helaan nafas panjang ke luar dari mulut Sergio. Pria itu berbalik, merengkuh tubuh istrinya dalam dekapan hangatnya.

"Aku mencintaimu Venia, sangat. Aku mencintai kamu istriku. " bisik Sergio dengan lirih. Lalu dia menciumnya, menyentuhnya dan sore itu keduanya berbagi peluh sebentar.

Satu jam berlalu, Sergio mengusap peluh di kening istrinya. Venia begitu terbuai dengan sentuhan dan perhatian lembut dari sang suami. Mau bagaimanapun dia berusaha menyangkal namun tetap saja hatinya telah terpenuhi nama suaminya ini.

"Kamu jangan ke mana mana mas. Aku enggak suka kamu pergi menemui Saras lagi. " ucap Venia dengan manja.

"Aku tidak berhubungan dengan dia lagi sayang. Aku suka melihatmu manja dan posesif seperti ini. " ungkapnya sambil tersenyum lebar.

Sergio merasa bahagia dan di untungkan semenjak istrinya hamil. Sepertinya kelak dia harus membuat Venia hamil lagi agar wanitanya tak kabur. Brus hujan mulai turun dengan derasnya, Venia merapatkan tubuhnya pada sang suami.

"Dingin mas. " keluhnya.

"Mandi air hangat mau? " tanya Sergio yang di angguki istrinya. Pria itu langsung menyibak selimut, segera menggendongnya ke kamar mandi.

Selesai mandi dan beres beres, mereka segera berpakaian. Sergio mengambil pakaian hangat untuk sang istri. Pria itu mengajak istrinya turun ke bawah dan pergi ke ruang tamu. Sergio meminta pelayan membuatkan minuman untuk dirinya dan sang istri.

Dia asyik menciumi telapak tangan sang istri. Venia mengulas senyumnya, dia merasa di hargai oleh suaminya. Pelayan datang membawakan minuman untuk keduanya setelah itu pamit ke belakang.

"Sayang aku ingin bilang mengenai mendiang Melani. " ujar Sergio tiba tiba. Venia tentu saja diam, dia begitu fokus saat suaminya berbicara.

"Berubahlah mas, sikap temperamental kamu justru akan membuat pasangan mu memilih mundur nantinya. " cetus Venia dengan senyuman penuh makna.

"Pasanganku adalah kamu sayang, tak ada yang lain. " gumam Sergio penuh penekanan.

Keduanya sibuk minum teh dan kopi masing masing. Venia merasa tubuhnya terasa sedikit hangat. Dia menaruh kembali minumannya di atas meja.Wanita hamil itu menyandarkan kepalanya di tubuh sang suami. Sergio sendiri memeluknya dari belakang.

Pria tampan itu menciumi leher sang istri, Venia membiarkannya meski merasakan geli. Mereka kembali mengobrol dengan santai, menikmati waktu kebersamaan mereka.

Malam harinya mereka makan malam bersama berdua. Selesai makan keduanya langsung kembali ke kamar. Sergio dan Venia lantas tak langsung tidur, mereka membicarakan masa kecil masing masing. Wanita hamil itu menarik selimut menutupi tubuh mereka berdua.

Pillow talk sebelum tidur ternyata menyenangkan menurut Venia. Dia dan sang suami bisa sharing apapun termasuk masalah pribadi masing masing. Keduanya memang mencoba menjalin komunikasi secara perlahan. Venia telah mulai membuka diri pada sang suami. Kepercayaan dan komunikasi sedang di bangun oleh keduanya.

"Rasanya berbicara seperti ini, aku merasa memiliki teman mengobrol mas. " ungkap Venia dengan senyuman lebarnya.

"Ya aku juga, setidaknya beban dalam pikiran kita sedikit berkurang. " pungkasnya. Sergio mendaratkan kecupan manis di kening sang istri tercinta. Banyak hal yang perlu mereka perbaiki dalam rumah tangga mereka.

Venia sendiri akan merubah sikapnya. Dia akan menjalankan tugasnya sebagai seorang istri pasa umumnya. Tengah malam keduanya mulai mengantuk. Sergio membawa istrinya ke pelukan dan mereka sama sama tertidur.

Paginya suami istri itu tampak selesai melakukan aktivitas pagi mereka. Keduanya ke luar dari kamar dan turun ke bawah. Ternyata mommy Amira dan Daddy Daffa telah datang. Venia hanya diam saja, memperhatikan apa yang di lakukan sang mertua.

"Nanti kamu ikut aku ke mall Vee, mau tidak? " tanya nyonya Amira dengan kaku.

"Mau mommy. " Venia tersenyum cerah mendapat tawaran dari sang mertua. Nyonya Amira pun mengambilkan makanan untuk suaminya lalu beralih pada sang menantu. Setelah itu mereka sarapan bersama dengan tenang.

Selesai sarapan Sergio berpamitan pada istri dan calon anaknya. Setelah itu beralih pada kedua orang tuanya. Nyonya Amira pergi bersama sang menantu di antar Daddy Daffa. Mereka bertiga masuk ke dalam mobil.

Skip di Mall

Nyonya Amira segera mengajak menantunya pergi ke toko pakaian wanita.Venia tentu saja menuruti perintah mertuanya ini. Wanita hamil itu tersenyum kecut setelah tahu alasan mertuanya mengajak dirinya.

"Jadi mommy Amira membelikan hadiah untuk Saras. " batin Venia dalam hati.

"Apa mommy tahu, satu bulan lalu calon menantu kesayangan mommy itu berniat menjebak mas Gio dengan perangsang? " ceplos Venia tanpa basa basi.

Nyonya Amira terkejut mendengar pernyataan menantunya. Venia terus bercerita, dia tak peduli mertuanya ini percaya atau tidak padanya.

"Kalau tak percaya mommy bisa tanyakan pada mas Gio! "

Venia memilih dress panjang untuk dirinya sendiri. Selain itu juga membeli beberapa lingerie khusus untuk suaminya. Dia melakukan hal ini hanya untuk menyenangkan Sergio. Setelah selesai Wanita hamil itu berniat membayar belanjaannya namun nyonya Amira melarangnya.

"Biar mommy yang bayar. " ucap Nyonya Amira. Venia hanya mengangguk, menunggu mertuanya hingga selesai. Lalu mereka ke luar sambil menenteng beberapa paperbag.

Terpopuler

Comments

Author_Ay

Author_Ay

Ayo Ramaikan

2023-05-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Sikap Dingin Sergio
3 Bab 3 Kedatangan Saras
4 Bab 4
5 Bab 5 Ciuman 100 juta?
6 Bab 6 Huru Hara
7 Bab 7 Luvenia vs Saras
8 Bab 8 Kemarahan mommy
9 Bab 9 Kedatangan Gerald
10 Bab 10 Sakit tak berdarah
11 Bab 11 Siapa Melani?
12 Bab 12 Perang dingin
13 Bab 13 Keangkuhan Sergio
14 Bab 14 Ratu Drama
15 Bab 15 Minuman perangsang
16 Bab 16 Di atas perjanjian!
17 Bab 17 Kehamilan Venia
18 Bab 18 Sikap Manja Venia
19 Bab 19 Pertemuan dengan Venia & Shaka
20 Bab 20 Tuduhan sang Mertua
21 Bab 21 Sergio vs Shaka
22 Bab 22 Kejadian tak terduga
23 Bab 23 Kepergian Venia
24 Bab 24 Penolakan Sergio
25 Bab 25 Merindukan sosok daddy
26 Bab 26 Permintaan si kembar
27 Bab 27 Kesempatan dalam kesempitan
28 Bab 28 Keinginan Venia
29 Bab 29 Pertemuan tak terduga
30 Bab 30 Perdebatan
31 Bab 31 Pembantu baru?
32 Bab 32 Majikan & Pelayan
33 Bab 33 Sebuah Jarak?
34 Bab 34 Tentang Shaka & Melisa chap 1 Cemburu?
35 Bab 35 Shaka & Melisa Chap 2
36 Bab 36 Shaka & Melisa part 3
37 Bab 37 Masalah lain Winna
38 Bab 38 Rahasia Venia
39 Bab 39 Rencana Awal
40 Bab 40 Permintaan Gila Venia
41 Bab 41 Kenyataan Pahit
42 Bab 42 Masalah baru
43 Bab 43 Sugar Daddy?
44 Bab 44 Rencana Winna & Revan
45 Bab 45 Hari Pernikahan ( Revan & Winna)
46 Bab 46 Sakit tak berdarah
47 Bab 47 Banyak dukungan
48 Bab 48 Bisik bisik tetangga
49 Bab 49 Feeling seorang istri
50 Bab 50 Pernikahan Kontrak
51 Bab 51 Masalah Origami!
52 Bab 52 Syarat dari Sergio
53 Bab 53 Kepergian Venia
54 Bab 54 Keputusan Anna
55 Bab 55 Kebencian Devan pada Anna
56 Bab 56 Ulah Devan
57 Bab 57 Nasehat Revan
58 Bab 58 Meresmikan Hubungan
59 Bab 59 Awal Kehancuran Daniel
60 Bab 60 Kepulangan Sergio
61 Bab 61 Violet Luciana Cullen
62 Bab 62 Perkelahian Sergio & Devan
63 Bab 63 Babysitter Nakal
64 Bab 64 Alergi?
65 Bab 65 Amnesia
66 Bab 66 Penyesalan Sergio
67 Bab 67 Sebuah hukuman
68 Bab 68 Season 2 Chap 1
69 Bab 69 Season 2 Chap 2 Pemecatan
70 Bab 70 Season 2 Chap 3 Pertemuan tak sengaja
71 Bab 71 Season 2 Part 4 Putus
72 Bab 72 Season 2 Chap 5 Ciuman Pertama
73 Bab 73 Season 2 Chap 6 Kedatangan Finn
74 Bab 74 Season 2 chap 7 Pilihan Felix
75 Bab 75 Season 2 Part 8 Rival baru
76 Bab 76 Season 2 Chap 9 Cemburu?
77 Bab 77 Season 2 Chap 10 Meresmikan Hubungan
78 Bab 78 Season 2 Chap 11 Irene & Henry
79 Bab 79 Season 2 Chap 12 Irene & Henry 2
80 Bab 80 Season 2 Chap 13 Honeymoon
81 Bab 81 Season 2 Chap 14 Kehamilan
82 Bab 82 Season 2 Chap 15 Firasat seorang ibu
83 Bab 83 Season 2 Chap 16 Bertemu Ezra?
84 Bab 84 Season 2 Chap 17 Pertemuan Starla dengan Ashley
85 Bab 85 Season 2 Chap 18 Percobaan penculikan
86 Bab 86 Season 2 Chap 19
87 Bab 87 Season 2 Chap 20 Irene & Jerome
88 Bab 88 Season 2 Chap 21 Kemalangan Alicia
89 Bab 89 Season 2 Chap 22 Perdebatan Keluarga
90 Bab 90 Season 2 Chap 22 Pernikahan Dadakan
91 Bab 91 Season 2 Chap 24 Alicia & Steven
92 Bab 92 Season 2 chap 25
93 Bab 93 Season 2 chap 26 Pertunangan Irene & Jerome
94 Bab 94 Season 2 Chap 27
95 Bab 95 Season 2 Chap 28
96 Bab 96 Season 2 Chap 29 Kelahiran Biru & Queen
97 Bab 97 Season 2 Chap 30
98 Bab 98 Season 2 Chap 31 Tentang Finn & Karamel
99 Bab 99 Season 2 Chap 32 Finn & Karamel - Baikan
100 Bab 100 Season 2 Chap 33 Kemanjaan Felix
101 Bab 101 Extra Part 1 Kehidupan baru Irene
102 Bab 102 Extra part 2 Keputusan Jerome
103 Bab 103 Extra Part 3 Usaha Henry
104 Bab 104 Extra Part 4 Irene & Henry : Resmi menikah
105 Bab 105 Extra Part 5 Pernikahan Jerome & Agnes
106 Bab 106 Extra part 6 Kesibukan Henry dan kekhawatiran Irene
107 Bab 107 Extra part 7 Irene & Henry : Honeymoon
108 Bab 108 Extra Part 8 Ujung Kebahagiaan
109 Bab 109 Extra Part 9 HAPPY ENDING
110 PENGUMUMAN
111 KARYA BARU
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Sikap Dingin Sergio
3
Bab 3 Kedatangan Saras
4
Bab 4
5
Bab 5 Ciuman 100 juta?
6
Bab 6 Huru Hara
7
Bab 7 Luvenia vs Saras
8
Bab 8 Kemarahan mommy
9
Bab 9 Kedatangan Gerald
10
Bab 10 Sakit tak berdarah
11
Bab 11 Siapa Melani?
12
Bab 12 Perang dingin
13
Bab 13 Keangkuhan Sergio
14
Bab 14 Ratu Drama
15
Bab 15 Minuman perangsang
16
Bab 16 Di atas perjanjian!
17
Bab 17 Kehamilan Venia
18
Bab 18 Sikap Manja Venia
19
Bab 19 Pertemuan dengan Venia & Shaka
20
Bab 20 Tuduhan sang Mertua
21
Bab 21 Sergio vs Shaka
22
Bab 22 Kejadian tak terduga
23
Bab 23 Kepergian Venia
24
Bab 24 Penolakan Sergio
25
Bab 25 Merindukan sosok daddy
26
Bab 26 Permintaan si kembar
27
Bab 27 Kesempatan dalam kesempitan
28
Bab 28 Keinginan Venia
29
Bab 29 Pertemuan tak terduga
30
Bab 30 Perdebatan
31
Bab 31 Pembantu baru?
32
Bab 32 Majikan & Pelayan
33
Bab 33 Sebuah Jarak?
34
Bab 34 Tentang Shaka & Melisa chap 1 Cemburu?
35
Bab 35 Shaka & Melisa Chap 2
36
Bab 36 Shaka & Melisa part 3
37
Bab 37 Masalah lain Winna
38
Bab 38 Rahasia Venia
39
Bab 39 Rencana Awal
40
Bab 40 Permintaan Gila Venia
41
Bab 41 Kenyataan Pahit
42
Bab 42 Masalah baru
43
Bab 43 Sugar Daddy?
44
Bab 44 Rencana Winna & Revan
45
Bab 45 Hari Pernikahan ( Revan & Winna)
46
Bab 46 Sakit tak berdarah
47
Bab 47 Banyak dukungan
48
Bab 48 Bisik bisik tetangga
49
Bab 49 Feeling seorang istri
50
Bab 50 Pernikahan Kontrak
51
Bab 51 Masalah Origami!
52
Bab 52 Syarat dari Sergio
53
Bab 53 Kepergian Venia
54
Bab 54 Keputusan Anna
55
Bab 55 Kebencian Devan pada Anna
56
Bab 56 Ulah Devan
57
Bab 57 Nasehat Revan
58
Bab 58 Meresmikan Hubungan
59
Bab 59 Awal Kehancuran Daniel
60
Bab 60 Kepulangan Sergio
61
Bab 61 Violet Luciana Cullen
62
Bab 62 Perkelahian Sergio & Devan
63
Bab 63 Babysitter Nakal
64
Bab 64 Alergi?
65
Bab 65 Amnesia
66
Bab 66 Penyesalan Sergio
67
Bab 67 Sebuah hukuman
68
Bab 68 Season 2 Chap 1
69
Bab 69 Season 2 Chap 2 Pemecatan
70
Bab 70 Season 2 Chap 3 Pertemuan tak sengaja
71
Bab 71 Season 2 Part 4 Putus
72
Bab 72 Season 2 Chap 5 Ciuman Pertama
73
Bab 73 Season 2 Chap 6 Kedatangan Finn
74
Bab 74 Season 2 chap 7 Pilihan Felix
75
Bab 75 Season 2 Part 8 Rival baru
76
Bab 76 Season 2 Chap 9 Cemburu?
77
Bab 77 Season 2 Chap 10 Meresmikan Hubungan
78
Bab 78 Season 2 Chap 11 Irene & Henry
79
Bab 79 Season 2 Chap 12 Irene & Henry 2
80
Bab 80 Season 2 Chap 13 Honeymoon
81
Bab 81 Season 2 Chap 14 Kehamilan
82
Bab 82 Season 2 Chap 15 Firasat seorang ibu
83
Bab 83 Season 2 Chap 16 Bertemu Ezra?
84
Bab 84 Season 2 Chap 17 Pertemuan Starla dengan Ashley
85
Bab 85 Season 2 Chap 18 Percobaan penculikan
86
Bab 86 Season 2 Chap 19
87
Bab 87 Season 2 Chap 20 Irene & Jerome
88
Bab 88 Season 2 Chap 21 Kemalangan Alicia
89
Bab 89 Season 2 Chap 22 Perdebatan Keluarga
90
Bab 90 Season 2 Chap 22 Pernikahan Dadakan
91
Bab 91 Season 2 Chap 24 Alicia & Steven
92
Bab 92 Season 2 chap 25
93
Bab 93 Season 2 chap 26 Pertunangan Irene & Jerome
94
Bab 94 Season 2 Chap 27
95
Bab 95 Season 2 Chap 28
96
Bab 96 Season 2 Chap 29 Kelahiran Biru & Queen
97
Bab 97 Season 2 Chap 30
98
Bab 98 Season 2 Chap 31 Tentang Finn & Karamel
99
Bab 99 Season 2 Chap 32 Finn & Karamel - Baikan
100
Bab 100 Season 2 Chap 33 Kemanjaan Felix
101
Bab 101 Extra Part 1 Kehidupan baru Irene
102
Bab 102 Extra part 2 Keputusan Jerome
103
Bab 103 Extra Part 3 Usaha Henry
104
Bab 104 Extra Part 4 Irene & Henry : Resmi menikah
105
Bab 105 Extra Part 5 Pernikahan Jerome & Agnes
106
Bab 106 Extra part 6 Kesibukan Henry dan kekhawatiran Irene
107
Bab 107 Extra part 7 Irene & Henry : Honeymoon
108
Bab 108 Extra Part 8 Ujung Kebahagiaan
109
Bab 109 Extra Part 9 HAPPY ENDING
110
PENGUMUMAN
111
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!