Siangnya Venia dan Sergio masih berada di kediaman Dawson. Rencananya mereka akan menginap satu atau dua hari di sana..Pasangan suami istri itu kini berada di dalam kamar. Sergio kini tengah menghujam istrinya dengan sangat dalam dan liar.
Suara erangan dan ******* mereka hanya menggema di dalam kamar kedap suara ini. Hingga ronde ke empat keduanya baru mengakhiri percintaan panas mereka.
Sergio mencium kening istri nya lalu turun ke bibir Venia. Pria itu memeluk tubuh istrinya dengan posesif. "Beri aku kesempatan Vee, aku tahu aku pria brengshake yang tak pantas untuk kamu. " ucap Sergio dengan serius.
"Tolong mas hentikan sandiwaramu, aku tahu kau menginginkan anak dan aku sudah menyetujuinya. " ujar Venia dengan wajah datar nya.
Wanita itu benar benar membentengi hatinya dengan keras. Sergio tampak frustrasi menghadapi sikap istrinya yang begitu sulit untuk dia luluhkan. Pria tampan itu kembali memeluk sang istri tak terlalu erat.
Sergio melepaskan pelukannya, menarik tangan sang istri. "Aku telah menamparmu dua kali Vee, balas aku dan kamu jangan diam saja. " ujar Sergio.
"Aku tak punya hak untuk marah padamu mas! "
Sergio tentu saja mencium istri nya dengan gemas. Venia membalas ciuman sang suami kali ini dan dia menikmatinya. Wanita itu menghirup oksigen setelah ciuman mereka terlepas.
Dia membenamkan wajahnya di dada bidang Sergio. Untuk saat ini dia akan menjalankan perannya sebagai istri sampai dia mengandung dan melahirkan nantinya.
"Bagaimana kalau kita jalan jalan sebentar. " tawar Sergio yang di angguki Venia. Keduanya langsung bangun dan pergi ke kamar mandi.
Selesai berpakaian dan beres beres, mereka berdua ke luar dan turun ke bawah. Keduanya berpamitan sebentar pada orang tua Venia. Pria tampan itu membawa istrinya menuju ke taman bunga di kota.
Di Rose Park
Venia menikmati keindahan berbagai macam bunga yang ada di sekelilingnya. Banyak pengunjung yang datang ke sana bersama keluarga mereka. Arah pandangnya tertuju pada sebuah keluarga kecil dengan dua orang anak.
"Keluarga kecil bahagia! "
Sergio sendiri mengikuti istrinya dari belakang. Dia ikut tersenyum melihat wanitanya tampak terhibur. Dia menyamakan langkahnya pada sang istri. Pria itu meraih tangan wanitanya, menggenggamnya dengan erat.
"Begini lebih baik. " ucapnya sambil tersenyum. Mereka melanjutkan perjalanan mengelilingi taman. Merasa haus, Sergio membeli minuman untuk berdua. Kini keduanya duduk di sebuah bangku, menikmati kebersamaan mereka saat ini.
Setelah menghabiskan minuman. Mereka mengobrol dengan santai. Venia kali ini tampak tenang dan enggan mencari keributan. Sergio menoleh kearahnya, menatap lekat wajah cantik istrinya.
"Aku ingin memiliki keluarga lengkap seperti keluarga kecil lainnya. Aku bisa membuang perjanjian itu asalkan kamu mau memintanya Vee. " ungkap Sergio.
"Aku kelak mungkin tak bisa menjadi ibu yang baik, untuk itu aku membuat kesepakatan bersama kamu. " balasnya. Sergio menggeleng, pria itu berusaha membujuk sang istri agar melupakan perjanjian mereka.
"Sayang, apa di hatimu belum ada getar getar rasa yang kau milik untukku? " tanya Sergio dengan tatapan sendunya. Venia tentu saja tak berani menatap manik kelam milik sang suami. Pria itu menarik dagu istrinya hingga tatapan mereka bertemu.
Huh
Sergio menurunkan tangannya. Dia menghela nafas panjang, berusaha mengontrol dirinya. Ada rasa tak rela jika kelak mereka akan berpisah nantinya. Venia sendiri ikut merasakan sesak setiap kali mengingat perjanjian yang dia buat itu.
"Baiklah pernikahan ini akan berjalan sampai satu tahun sesuai isi perjanjian. " ucap Sergio dengan pasrah. Venia langsung memeluk suaminya dengan erat. Wanita itu menangis dalam diam, sesungguhnya dia juga tak rela dengan perpisahan itu.
Setelah tenang Venia melepaskan pelukannya. Dering ponsel milik Sergio menyita perhatiannya. Sergio mengambil ponselnya, dengan malas menjawab telepon dari Saras.
"Mulai sekarang kita putus, jangan menganggu kehidupan aku lagi. " Sergio langsung memutus sambungannya. Dia juga memblokir nomor Saras agar tak bisa menghubungi dirinya lagi. Venia tentu saja terkejut dengan apa yang di lakukan suaminya barusan.
Setelah menyimpan ponselnya, Sergio langsung bangkit dan mengajak istrinya pergi. Tiba di mansion, Venia segera mengganti pakaiannya lalu pergi ke kolam renang belakang di susul Sergio.
Byur
Wanita cantik itu mengenakan bikini berwarna merah. Dia asyik berenang ke sana kemari, mengabaikan sosok suami di dekatnya. Sergio sendiri tentu saja tak bisa mengabaikan makhluk seksi di depannya saat ini.
Sret diapun langsung menarik istrinya, memeluk pinggang sang wanita dengan posesif. Venia menyentuh dada bidang prianya lalu turun ke perut sang suami.
Sergio sampai menahan nafas merasakan sentuhan dari tangan lentik istrinya. Venia langsung melepaskan diri saat suaminya lengah. Pria itu menggeram rendah dan mengejar istri nakalnya.
Sergio berhasil menangkap tubuh Venia. Wanita cantik itu mengalungkan tangannya ke leher sang suami. Sergio sendiri menelan salivanya kasar melihat penampilan istrinya yang begitu seksi di matanya. Dia langsung membawanya ke sudut kolam, Sergio menaruh istrinya duduk di tepi. Pria itu mengukungnya, keduanya kembali beradu bibir di sana.
Huh Sergio mengakhiri ciuman mereka berdua. Venia sendiri mengusap wajah tampan sang suami.
"I want you now babe! "
"Nanti aja mas, mommy dan daddy bisa melihat kita nanti? " ujar Venia dengan nada khawatir. Sergio mengusap wajahnya kasar, dia mengangguk pelan. Keduanya segera naik ke atas, Venia mengenakan jubahnya lagi dan sama sama kembali ke dalam.
Dua jam berlalu mereka baru turun dari kamar. Keduanya tampak fresh terutama Sergio. Ya Venia baru saja melayani suaminya yang super ini di atas ranjang.
"Mommy tadi membuat cake, kamu cobain ya sayang? " tanya mommy Kinara pada putrinya.
"Iya mommy. " jawab Venia tersenyum tipis. Nyonya Kinara langsung pergi ke dapur, tak lama dia kembali membawa cake dan menaruhnya di atas meja. Dia juga membawakan garpu untuk di gunakan.
Venia pun tentu saja langsung mencicipi cake buatan sang mommy. Tuan Rama tampak senang melihat putrinya kembali ceria dan luluh hatinya. Sebagai orang tua dia merasa gagal membahagiakan sang anak.
"Dad, kenapa bengong. Ayo kita cicipi cake buatan mommy sama sama. " ujar Venia pada sang Daddy. Tuan Rama mengangguk, dia juga turut mencoba cake buatan mommy Kinara.
Sergio sendiri pun sibuk memperhatikan interaksi sang istri dengan ibunya. Dia berharap kelak mommy mau menerima Venia sebagai menantunya begitu juga sebaliknya. Pria itu menerima suapan dari sang istri tercinta.
Mommy Kinara ikut senang melihat anak dan menantunya begitu romantis. Tanpa wanita itu tahu jika ada rahasia yang di sembunyikan Venia dan Sergio yaitu tentang perjanjian pernikahan.
"Maafin aku mom, aku belum bisa mengatakan kebenaran mengenai perjanjian di antara aku dan mas
Gio. " batin Venia.
"Kali ini aku akan mencoba membahagiakan kalian sebelum kami berpisah nantinya. " Terdengar suara helaan nafas panjang, dia berusaha menyembunyikan kegundahan hatinya saat ini serapat mungkin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Iffah Olivia
jgn sampai cerai Thor buat cinta di antara mereka
2023-05-11
2