18. Terlanjur Sakit

Keysha yang baru menyadari jika saat ini dirinya ketiduran di kursi kebesaran suaminya mengerjapkan matanya saat ponselnya berdering. Ia terbangun dan melihat ada panggilan dari ibunya. Ia juga melihat suaminya dan Sella sudah tidak ada lagi di sofa yang tadi mereka duduk.

Keysha menerima panggilan sebentar sambil memutar-mutarnya kursi Stainer." Ada bunda?" tanya Keysha setelah menyapa bundanya dengan salam.

"Bunda dan ayahmu mau menengok nenekmu sedang sakit sayang. Apakah kamu mau ikut?" tanya ibunya Keysha.

"Nanti saja aku nyusul bunda ke Salatiga dengan Stainer. Tapi aku tidak bisa janji ya bunda," ucap Keysha.

"Tidak apa. Bunda, Karen dan ayahmu bawa ke Salatiga. Bunda tunggu ya nak kedatangan kalian. Nenekmu pasti senang kalau kamu ikut," ujar ibunya Keysha.

"Insyaallah Bu. Hati-hati ya bu," ucap Keysha.

Keysha mengakhiri panggilannya. Iapun segera menghubungi suaminya malah ponsel Stainer malah tidak aktif. Keysha pun ke tempatnya Revo dan di ruangan Revo, asisten suaminya itu tidak ada juga.

"Mereka pergi ke mana ya? baiklah. Kalau begitu aku chating aja. Kalau Stainer nggak bisa ikut ke Salatiga, aku juga bisa berangkat sendiri," ucap Keysha yang tidak bisa lagi menunggu suaminya di perusahaannya.

Iapun memutuskan pulang untuk menyiapkan kopernya sendiri dan berangkat ke Salatiga membawa mobilnya sendiri.

Keysha membawa beberapa potong pakaian. Ia juga tidak lagi menghubungi suaminya karena sudah meninggalkan pesan." Yang penting aku sudah meninggalkan pesan untuk Stainer. Mau ijin atau tidak yang penting aku berangkat sendiri saja," ucap Keysha yang yakin suaminya akan mengijinkannya pulang kampung ke rumah neneknya.

Stainer yang baru tiba lagi di perusahaan dikagetkan dengan Keysha yang sudah tidak ada lagi di kursinya yang tadi gadis itu tidur. Stainer juga tidak membawa ponselnya yang ia letakkan di laci mejanya saat kedatangan Sella.

Stainer mengambil ponselnya dan melihat ada panggilan yang tidak terjawab banyak sekali dari Keysha. Stainer melihat pesan dari Keysha.

"Astaga. Kenapa gadis ini nekat sekali bawa mobil sendiri pulang kampung. Apa dia tidak memikirkan keselamatannya," gerutu Stainer yang sudah kalang kabut memikirkan keadaan istrinya.

Stainer yang ingin menelepon takut menganggu Keysha yang pasti saat ini sedang menyetir mobilnya sendiri. Stainer menghubungi Revo untuk mencari jejak keberadaan Keysha karena mobil Keysha ada penyadapannya.

"Nona Keysha masih berada di ruas jalan tol Cipularang," ucap Revo.

"Baik. Kita susul dia sekarang Revo. Bawa bekal secukupnya karena Keysha pasti tidak memikirkan membawa bekal untuk perjalanan!" pinta Stainer.

"Baik Tuan. Saya akan segera siapkan," ucap Revo yang langsung menghubungi restoran favorit Stainer untuk memesan menu kesukaan Stainer dan Keysha. Ketika berangkat mereka tinggal mengambilnya.

"Tuan. Kita pulang dulu ke rumah atau langsung jalan?" tanya Revo.

Koper dan bajuku masih ada di sini. Sebaiknya gunakan yang ada saja. Aku hanya ingin memastikan keselamatan istriku dan tidak akan lama berada dikampung," ucap Stainer.

Mobil yang ditumpangi Stainer dan Revo sudah berada di jalan tol. Sopir pribadi Stainer mengikuti mobil polisi yang disewa Stainer untuk mengawal mereka memasuki jalan tol agar tidak terhadang macet.

Mobil Keysha sudah memasuki wilayah Pantura. Hujan mulai turun dengan deras dan sekarang sudah pukul 12 malam. Tiba-tiba saja ban mobil Keysha kempes. Keysha turun dari mobilnya dengan menggunakan payung. Karena terpaan angin yang begitu kencang membuat jari-jari penahanan payungnya ikut patah.

Jadilah Keysha harus basah kuyup. Beberapa kendaraan yang lewat tidak mempedulikan keadaan Keysha. Keysha kembali ke dalam mobilnya untuk menghubungi suaminya yang mungkin kenal dengan bengkel online 24 jam. Ia bisa saja menggantikan ban mobilnya karena ada ban serepnya namun karena hujan dan tubuhnya juga merasa kedinginan membuat Keysha lebih memilih menghubungi jasa bengkel online 24 jam.

"Sial. Baterainya juga habis. Sabar...sabar Keysha! kamu bisa Cass dulu sebentar," ucap Keysha.

Baru saja Keysha menunggu ponselnya dicas, tiba-tiba mobil polisi sudah berada di depannya dan mobil Stainer juga berada di belakang mobilnya. Keysha mengenal nomor plat mobil Stainer dan langsung turun begitu saja karena ia merasa bajunya juga sudah terlanjur basah.

"Astaga gadis ini! hujan angin begitu kenapa dia malah basah-basahan," gerutu Stainer yang langsung turun membawa payung.

Keysha yang tidak peduli dengan keadaan sekitarnya langsung memeluk Stainer karena saking senangnya. Mau tidak mau Stainer ikut memeluk istrinya dan iapun ikutan basah karena angin begitu kencang membawa hujan.

"Stainer...! akhirnya kamu datang juga. Aku yakin kamu pasti menyusulku," ucap Keysha.

Stainer memagut bibir istrinya karena saking senangnya ia bisa menemukan istrinya.

"Kenapa kamu tidak sabaran menunggu ku pulang, hmm? lain kali jangan begitu lagi kalau belum mendapatkan ijin dariku jangan nekat pergi sendirian," nasehat Stainer.

"Iya hubby. Aku minta maaf karena aku takut kamu tidak mengijinkan aku pulang kampung," ucap Keysha yang terlihat menggigil kedinginan.

"Ada apa dengan mobilmu Keysa?" tanya Stainer setengah berteriak ditengah derasnya hujan.

"Ban mobilnya kempes. Aku tidak bisa menggantinya karena hujannya sangat deras.

"Akhirnya ban mobil kamu bocorkan. Untung saja ban mobilnya yang bocor. Kalau ada apa-apa denganmu, bagaimana?" omel Stainer lalu mengajak Keysha masuk ke dalam mobilnya.

"Baiklah. Nanti biar Revo yang mengurusnya. Ayo kita ganti baju dulu. Nanti kamu bisa masuk angin sayang," ucap Stainer.

Revo memberitahukan polisi untuk meninggalkan mereka karena Stainer sudah menemukan istrinya. Sang sopir harus mengungsi ke mobil Keysha karena sang bos dan istrinya sedang mengganti baju.

Stainer melepaskan semua baju yang melekat ditubuh istrinya hingga keadaan tubuh Keysha sudah polos saat ini. Stainer mengambil selimut tipis yang biasa ia bawa saat berpergian keluar kota. Stainer menyelimuti tubuh polos Keysha. Ia harus mengurus wanitanya ini seperti anak kecil. Mulai dari memakaikan pakaian dalam Keysha. Namun hasratnya tidak bisa ia bendung saat melihat melon import Keysha yang sudah membuatnya hor*Ney.

Mulut Stainer menyambar benda kenyal itu dan mulai mengenyotnya secara bergantian membuat Keysha menggeliat. Beruntunglah jalanan sepi.

Sementara Revo dan pak Endra terpaksa bertahan di mobil milik Keysha sebelum ada perintah dari sang bos.

"Stainer...! akhhhhkkk...!"de$ah Keysha saat berada diatas pangkuan Stainer untuk memanjakan milik suaminya yang sudah menancap di dalam lembah sempit miliknya.

"Baby....! ini sangat nikmat sayang. Didukung hujan badai di luar sana. Kita bisa membuat badai sendiri di dalam sini, hmm!" ucap Stainer sambil menggeram karena Keysha terus menerus menaikturunkan tubuhnya membuat tubuh Stainer bergetar hebat karena jalur licin itu berhasil mengapit pusakanya hingga ia segera memuntahkan laharnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!