Hampir satu bulan ini, Keysha menekuni dunianya antara menjadi seorang mahasiswa maupun menjadi seorang model profesional kelas dunia. Sebenarnya Keysha sudah tidak begitu rutin mendatangi kampusnya karena saat ini dirinya sudah tinggal menyusun skripsi. Ia hanya butuh buku-buku yang. ada di perpustakaan sebagai referensi sebagai catatan kaki.
Saat berada di perpustakaan, Keysha tidak sengaja berpapasan dengan Deni, pria yang telah membuat hatinya patah dan dirinya harus berakhir menikah dengan Stainer penyebab dari pria yang ada dihadapannya saat ini.
"Deni ..!" sapa Keysha antara malu dan gugup.
"Keysha. Apa kabar!" tanya Deni dengan sikap santai namun tetap santun menghadapi Keysha yang kikuk.
"Baik Deni. Apakah kamu sedang mencari buku juga?" tanya Keysha sekedar basa-basi.
"Iya. Apakah kamu sudah menyelesaikan skripsimu?'' tanya Deni.
"Sedikit lagi. Aku perlu banyak buku referensi sebagai catatan kaki. Kalau catatan kakinya lebih banyak, otomatis dosen penguji tidak akan mempersulit saat kita menghadapi sidang skripsi," ucap Keysha.
"Oh begitu ya. Bagaimana kamu tahu akan hal itu?" tanya Deni.
"Kata ayahku yang pernah jadi asisten dosen masa beliau kuliah dulu," jawab Keysha.
"Oh, jadi itu kunci keberhasilan sebuah skripsi? wah..! keren. Aku akan mengikuti saranmu. Terimakasih Keysa. Tetap semangat!" ucap Deni lalu mengambil beberapa buku menuju penjaga perpustakaan untuk mendaftarkan buku yang dipinjamnya lalu meninggalkan perpustakaan itu.
Keysha yang juga sudah mengambil beberapa buku yang dibutuhkannya dan melakukan hal yang sama dengan Deni. Keysha segera berlari keluar perpustakaan sambil memanggil Deni agar pria tampan itu menghentikan langkahnya.
"Deniiiii.... tunggu....!" Keysha masih terlihat tebar pesona pada Deni. Gadis ini masih penasaran pada Deni yang begitu cuek padanya hingga membuat dirinya tidak ada harganya dihadapan suami dari Tania ini.
"Ada apa Keysha?" tanya Deni terlihat terburu-buru seakan sedang menghindari Keysha.
"Apakah aku boleh menanyakan sesuatu yang penting padamu?" tanya Keysha gugup.
"Bicaralah! kamu mau tanya apa Keysha? tolong cepat sedikit karena waktuku sangat berharga," ucap Deni membuat Keysha makin salah tingkah.
"Emmm ..saya...saya mau...saya mau ..-" Lidah Keysha mendadak Kelu untuk bertanya pada Deni yang sudah menunggunya sedari tadi untuk bertanya.
"Sudahlah! Aku tidak sabar menunggumu bertanya," semprot Deni lalu membalikkan tubuhnya untuk melangkah dan itu membuat Keysha seketika mengungkapkan perasaannya.
"Apa yang kurang dari diriku, hingga kamu lebih memilih Tania dibandingkan aku? apakah karena dia gadis berhijab sementara aku tidak?" tanya Keysha membuat langkah Deni terhenti sesaat lalu membalikkan tubuhnya melihat wajah cantik Keysha yang terlihat menunduk sambil meremas ujung buku dalam pelukannya.
"Itu karena kamu Terlalu Sempurna Untukku Keysha," ucap Deni dengan tatapan sendu.
"Bukankah pria butuh wanita sempurna untuk menjadi pendamping hidupnya? mengapa kamu tidak memilihku malah memilih Tania?" tanya Keysha lebih lanjut.
"Karena kesempurnaan mu itu tidak bisa aku tandingi hingga aku lebih memilih Tania yang lembut dan lemah dan itu membuat aku merasa menjadi pahlawan baginya. Sementara kamu sangat cantik, mengusai ilmu bela diri dan juga jenius.
Apalagi menjadi model papan atas, itu yang membuat aku merasa kerdil dihadapanmu. Stainer adalah suami yang tepat untukmu karena dia melebihi kapasitas sebagai suami ideal buatmu yang tidak bisa di miliki olehku," ucap Deni membuat tubuh Keysha lunglai.
Bahkan ia harus menarik nafas dalam di sekitarnya seakan stok oksigen di sekitarnya tidak mampu memenuhi kebutuhan rongga paru-parunya. Air matanya meleleh tanpa ia undang untuk menetes. Sakit sekali mendengar alasan Deni yang menurutnya tidak masuk akal.
"Maafkan aku Keysha. Kau bagaikan bintang yang sangat indah di langit sana yang sulit untuk aku gapai. Namun aku bahagia karena kamu mendapatkan pria tampan seperti Stainer yang selalu kamu idolakan sejak kita masih duduk di bangku SMA dulu.
Kamu berangan-angan untuk memilikinya dan impianmu terhempas karena kamu mengatakan pria hebat dan tampan dan juga sekeren Stainer mana mungkin kamu bisa menjangkaunya. Tapi, impianmu terwujud Keysha. Entah bagaimana caranya dia bisa menikahimu dan itupun aku tidak ingin mau mencaritahu karena bukan ranahku walaupun kita adalah sahabat dari SMA," ucap Deni membuat Keysha makin sesak menutup mulutnya menahan tangisnya yang akan meledak.
"Apakah kamu minder karena aku lebih memuja pria impianku itu yang sekarang menjadi suamiku, Deni?" tanya Keysha hati-hati dengan suara tercekat.
"Keysha .... Keysha! Sekarang kamu merasakan sakit banget bukan? saat seseorang yang paling kita cintai tapi memilih orang lain dalam impiannya.
Itulah yang aku rasakan dulu padamu saat kita masih duduk di bangku SMA. Aku sangat menyukaimu bahkan diam-diam mencintaimu dalam hening ku. Tapi apa yang aku dapatkan? kau lebih memuja pria yang tidak bisa aku saingin dari segi apapun yang ada pada Stainer," ucap Deni sambil menahan emosinya yang meletup didadanya.
"Jadi, kamu menikahi Tania sebagai pelarian kamu saja untuk membalas dendam padaku, hmm?" cecar Keysha sambil tergugu.
"Ya, itu salah satunya. Aku pikir aku bisa membuatmu menderita dengan menikahi Tania, tapi ternyata aku salah aku justru menemukan kenyataan kalau hatiku yang terluka karena impianmu memiliki Stainer akhirnya terwujud juga. Selamat Keysha. Kau pantas bahagia bersanding dengannya," ucap Deni lalu melangkah dengan lebar menuju tempat parkiran di mana mobilnya berada.
Tanpa di sadari Keysha, Stainer yang bersembunyi di balik pilar diluar gedung perpustakaan itu, mendengar semua obrolan menyedihkan antara istrinya dengan Deni.
"Oh, jadi ternyata istriku itu sejak dulu sudah mengagumi aku? pantas, dia begitu berani dan nekat membuat kartu undangan pernikahan palsu itu untuk ajang balas dendam pada pria yang harusnya ia cintai. Antara cinta dan kagum, bedanya di mana ya?" batin Stainer.
Baru saja Stainer merenung sesaat dan melihat lagi keberadaan Keysha, gadis ini sudah menghilang begitu saja membuat Stainer gelagapan sendiri.
"Ke mana Keysha, barusan pergi? kok main menghilang begitu saja," gerutu Stainer sambil celingak-celinguk ke sana kemari mencari istrinya itu.
Rupanya Keysha berlari ke toilet untuk melepaskan tangisnya yang menggebu. dihatinya. Pengakuan Deni bagaikan sayatan sembilu untuknya. Jika Keysha menangis sendirian di kamar mandi, sama halnya dengan Deni yang juga menangis di dalam mobilnya. Walau bagaimanapun juga ia masih sangat mencintai Keysha. Tapi sekarang, ia sudah memilih Tania dan sudah terlambat menyadari kalau Keysha ternyata sangat mencintainya.
"Keysha. Kenapa kita saling mengungkapkan perasaan kita masing-masing di saat kita sudah memiliki pasangan. Yah, mungkin ini sudah jalan terbaik untuk kita belajar mencintai pasangan kita. Stainer adalah pria yang tepat untukmu. Apalagi dia adalah pria idamanmu. Aku yakin Stainer pasti sangat mencintaimu," gumam Deni lirih.
Tok... tok... tok...
Stainer menggedor pintu mobil Deni dan membuat suami Tania itu segera menghapus air matanya dengan tisu. Deni menurunkan kaca jendelanya untuk melihat Stainer.
"Ada apa tuan?" tanya Deni.
"Apakah kamu melihat istriku Keysha?" tanya Stainer.
"Aku tidak tahu di mana Keysha. Kenapa tuan malah menanyakan aku? kenapa tidak menghubungi ponselnya Keysha?" tanya Deni kesal.
"Bukankah kalian berdua baru saja saling mengungkapkan perasaan cinta yang kalian punya diantara kalian, hmm?" tanya Stainer dengan nada sinis.
Duarrrr....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Puput Regina Putri
huuuff...bisa gtu yah 🙄
2024-06-07
0
suti markonah
lanjut thorr...
2023-05-09
2
Ernakoe Alvabell
lanjut thor...
2023-05-09
1