17. Dicuekin

Usai pemotretan Keysha berniat ingin memberi kejutan untuk suaminya. Kali ini ia ingin mengunjungi suaminya ke perusahaan milik Stainer.

"Keysha. Kamu mau langsung pulang?" tanya Paula.

"Iya. Aku ada janji dengan suamiku. Aku mau langsung ke perusahaannya," ucap Keysha.

"Memangnya kamu nggak mau makan dulu sebentar? lagi pula ada model senior mau datang. Pasti nanti kamu duluan yang ditanyakan mereka," ucap Paula.

"Kalian saja yang wakilkan aku. Aku tidak mau ambil resiko diomelin suamiku. Bisa-bisa dia tidak akan mengijinkan aku lagi untuk berkarir. Kamu tahu sendiri kalau aku tidak mencari uang, kasihan sama anak-anak asuhku yang dipanti asuhan itu.

Rasanya sia-sia aku membangun panti asuhan itu kalau kehidupan mereka tidak aku jamin juga. Aku tidak mau mengandalkan donatur karena akan menjadi ketergantungan pada mereka," ucap Keysha.

"Bukankah suami kamu kaya, Keysha? kenapa kamu tidak minta dia saja yang akan memberikan suntikan dana setiap bulan untuk anak-anak panti itu," ucap Paula.

"Tidak Paula. Aku juga tidak ingin melibatkan dia karena dia sendiri belum mengetahuinya dan aku tidak mau memberitahunya," ucap Keysha.

"Baiklah Keysha. Aku tidak tahu kamu punya alasan apa untuk menyembunyikan amal baikmu ini padanya. Yang jelas aku sangat bangga memiliki sahabat yang berhati mulia seperti kamu," imbuh Paula.

"Kalau begitu, tolong rahasiakan juga padanya Paula. Hanya kamu yang bisa aku andalkan," ucap Keysha penuh percaya diri pada Paula.

"Baiklah Keysha. Hati-hati di jalan!" ucap Paula sambil melambaikan tangannya pada Keysha yang sudah siap menjalankan mobilnya.

Setibanya di perusahaan Stainer, satpam begitu kaget melihat bosnya. Semua yang mengenal Keysha yang merupakan model dan sekaligus istrinya bos mereka langsung menyambut Keysha penuh hormat.

"Tolong jangan beritahukan suamiku kalau aku datang!" pinta Keysha pada resepsionis perusahaan Stainer.

"Baik nona Keysha. Silahkan...! Apakah perlu saya antarkan nona ke ruang kerja tuan?" tawar salah satu resepsionis itu penuh santun.

"Terimakasih. Tapi saya ingin menemui suamiku sendiri. Beritahu saja lantai berapa ruang kerja suamiku!" pinta Keysha.

"712, nona Keysha," jawab Dea.

"Terimakasih. Permisi..!" ucap Keysha lalu memakai lagi kacamata hitam di atas hidungnya yang mancung dan mungil hingga terlihat benar-benar aura seorang model papan atas.

"Ya Allah. Dia cantik sekali. Badannya dan semuanya, dia benar-benar sempurna," puji Riri.

"Tadi aku ingin minta foto bareng nona Keysha tapi aku takut menganggu," ucap Dea.

"Tidak apa. Nanti saja kalau dia mau pulang kita baru minta foto padanya. Kalau sekarang dia pasti ingin bertemu dengan suaminya nggak enak kita cegah," ucap Riri.

"Oh iya. Bukankah masih ada tamunya tuan Stainer diruang kerjanya? semoga tuan Stainer hanya menjalin hubungan bisnis bukan hubungan hati. Takutnya nona Keysha salah paham dan ngambek," ujar Dea.

"Ah, mana mungkin tuan Stainer mengkhianati nona Keysha yang sempurna kayak gitu?" protes Riri.

"Benar juga katamu, semoga saja tidak terjadi apa-apa pada mereka," pinta Dea.

Sementara itu Keysha yang sudah mengetuk pintu terlebih dahulu dan kemudian membuka pintu itu secara perlahan membuat Stainer begitu kaget. Karena masih marah dengan Keysha, Stainer kelihatan cuek pada Keysha yang sedang menyapanya.

"Assalamualaikum hubby!" sapa Keysha dengan lembut malah di jawab oleh Stainer dengan meletakkan jari telunjuknya di bibir agar Keysha tidak menganggu mereka sedang membahas proyek kerjasama antara perusahaan miliknya dengan perusahaan milik di mana Sella bekerja.

Keysha mengangguk paham dan memilih duduk di kursi kebesaran suaminya. Sella sempat melirik Keysha yang bersikap penurut tanpa protes pada suaminya membuat Sella merasa curiga..

"Apakah hubungan mereka baik-baik saja? kenapa Stainer sangat cuek dan menyambut istrinya terlebih dahulu," batin Sella yang makin merapatkan tubuhnya di samping Stainer.

Keysha yang belum mengerti jika suaminya saat ini sangat marah padanya membuat ia hanya membuka ponselnya dan menonton film kesukaannya dengan menggunakan headset miliknya hingga ia tidak mendengar pembicaraan Sella dan Stainer.

Karena hari ini sangat lelah melakukan show dan pemotretan membuat ia akhirnya tertidur. Stainer melirik sebentar Keysha yang tertidur lalu melanjutkan lagi memperhatikan Sella menjelaskan tujuan kerja sama mereka.

Beberapa lama kemudian, akhirnya Sella menyelesaikan tugasnya lalu segera pamit kepada Stainer.

"Terimakasih Stainer sudah mau mendengarkan penjelasan saya. Semoga kerjasama kita selanjutnya akan membuahkan hasil yang memuaskan," ujar Sella yang ingin mengecup pipi Stainer namun ditolak Stainer.

"Tolong jaga sikapmu di depan istriku!" ucap Stainer.

"Bukankah dia sedang tidur dan tidak melihat aksi kita? kenapa kamu terlihat sangat takut dia marah?" tanya Sella memancing amarahnya Stainer.

"Aku bukan pria yang memanfaatkan keadaan untuk mencari celah mengkhianati pasanganku. Jika kamu merasa kamu mampu melakukan dan bahkan tidak keberatan mengkhianati pasanganmu karena tidak melihat aksimu, silahkan saja!" ucap Stainer sinis.

"Jangan menyindirku seperti itu Stainer! Aku juga tidak pernah mengkhianati kamu hanya saja saat itu aku-"

"Aku tidak perduli. Silahkan keluar dari ruang kerjaku karena aku mau pindahkan istriku ke dalam kamar pribadiku," ucap Stainer.

"Tidak usah berlagak sok romantis di depanku Stainer karena aku tahu hubungan kalian tidak baik-baik saja bukan?" sarkas Sella membalas sakit hatinya pada Stainer yang sudah membuat hatinya sakit saat ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!