Keysha mengetahui jika kebahagiaan yang saat ini datang padanya hanya sebuah tempat singgah dan suatu saat akan berlalu pergi jika waktunya telah tiba.
Ia tidak ingin melambungkan angannya terlalu tinggi jika jatuh akan terasa sakit, namun itu pasti akan ia rasakan karena saat ini Keysha sedang berbunga-bunga." Aku tidak peduli, bagaimana hariku nanti tanpa suamiku. Biarkan aku menikmati waktu yang tersisa. Aku sudah terlanjur mencintainya ya Tuhanku," pekik Keysha dalam hatinya saat ia memuaskan suaminya di atas ranjang mereka yang empuk.
Stainer menarik tubuh Keysha dalam pelukannya. Keduanya membahas tentang masa depan namun Keysha hanya menanggapinya dingin.
"Keysha. Berapa anak yang ingin punya dariku?" tanya Stainer yang sudah melupakan isi perjanjian kontrak mereka.
"Terserah Allah saja. Bukankah kita cuma ikhtiar saja," ucap Keysha terlihat romantis walaupun hatinya harus menjerit.
"Aku maunya empat. Dua laki-laki dan dua perempuan," ucap Stainer sambil memainkan belahan dada Istrinya.
"Semoga saja doamu terkabul Stainer," ucap Keysha.
"Setelah kamu nanti hamil dan melahirkan anak pertama kita, jangan pernah lagi menjadi model," ucap Stainer.
"Dia bicara seakan menjadikan aku seperti istrinya untuk seumur hidup. Padahal pernikahan ini hanya berlangsung enam bulan. Jika dia tidak ingin membatalkan pernikahan kontrak denganku dan mengubahnya menjadi pernikahan seumur hidup, aku tidak boleh berharap padanya," batin Keysha.
Sementara Stainer tidak memahami isi hati istrinya. Baginya Keysha adalah hidupnya saat ini, karena ia sudah menemukan wanita yang dicarinya selama tiga tahun ini dan itu adalah Keysha sendiri. Ia rela menolak perjodohan yang dilakukan oleh orangtuanya.
Bahkan berjanji untuk tidak menikah dengan wanita manapun kecuali dengan Keysa. Itulah sebabnya waktu itu Stainer ingin menjadikan Keysha sebagai sugar baby dan juga istri kontraknya saja. Namun sayang, sikap Stainer yang tidak tegas dalam mengubah komitmen pernikahannya dengan Keysha membuat gadis ini hanya menganggap ucapan Stainer padanya hanya sebuah seorang pria pembual besar.
Seperti biasa, setiap kali usai bercinta, Keysha secara otomatis akan terlelap dengan sendirinya. Stainer tidak akan menganggu lagi jika istrinya sudah tertidur karena itu adalah kenikmatan bagi Keysha yang tiada duanya.
"Apa yang membuatmu masih tetap bersikap dingin padaku Keysha? bukankah aku sudah menjadikan kau adalah wanitaku seutuhnya?" tanya Stainer yang merasa belum puas merasakan ketulusan cinta istrinya sepenuh hati.
Sikap dingin Keysha sudah berlangsung selama tiga bulan pernikahan mereka. Stainer tetap saja belum engeh dengan kesalahannya. Pagi itu sedang weekend. Stainer mengajak istrinya untuk jalan-jalan dan makan-makan. Karena punya jet pribadi sendiri, tentu saja kendaraan itu seperti mobil bagi mereka. Dua kota mereka tempuh hanya untuk menghabiskan liburan di Denpasar Bali dan juga mengunjungi pantai indah daerah Labuhan Bajo NTT.
"Keysha. Apa kamu ingin melakukan pemotretan di pantai labuhan Bajo?" tanya Stainer saat pesawat sedang di membawa mereka tempat tujuan liburan.
"Aku belum pernah ke labuhan Bajo. Tapi sudah sering mendengar tempat itu," ucap Stainer.
"Baiklah. Kita akan membawa fotografer profesional untuk melakukan pemotretan. Aku ingin istriku sendiri menjadi model ambasador maskapai penerbangan milikku," ucap Stainer.
"Apakah dia akan menyusul kita ke sana, nanti Stainer?" tanya Keysha.
"Iya. Dia adalah seorang fotografer wanita. Aku tidak suka menggunakan jasa fotografer pria karena dua akan menikmati kecantikanmu dengan bidikan kameranya," ucap Stainer terdengar posesif.
"Itu sudah bagian pekerjaan mereka. Lagipula mereka bekerja secara profesional. Tidak mungkin mereka akan menggoda modelnya kecuali model itu sendiri memberi kode-kode tertentu sebagai sinyal untuk disentuh oleh fotografer. Jadi kembali kepada modelnya," jelas Keysha.
"Apakah kamu termasuk dari mereka yang naksir pada fotografer mu sendiri?" tanya Stainer.
"Aku tidak hobi mengumbar tubuhku untuk disentuh siapapun karena terbawa suasana. Jika aku semurah itu, tentu saja aku akan dengan senang hati mau menerima tawaranmu untuk menjadi sugar babymu, Stainer," imbuh Keysha.
"Itukah sebabnya kamu ingin dinikahi karena ingin mendapatkan penghormatanku, hmm?" tanya Stainer dengan suaranya yang terdengar serak dan berat sambil mencium daun telinga dan leher jenjang Keysha.
"Stainer. Apa yang membuatmu tertarik padaku?" tanya Keysha sambil merasakan sentuhan ujung-ujung jemari lembut Stainer yang mengalir bagai air menyusup masuk di bagian bawah tubuhnya.
"Apa yang membuat aku tertarik padamu bahwa kamu begitu mempesona dan kamu memiliki kepribadian unik dan menarik," ucap Stainer dan membuat mata Keysha berkaca-kaca karena takjub dan terpesona mendengar kata-kata dari mulut suaminya.
Jari jemari Stainer begitu terampil mulai bergerak menggaruk dinding bagian dalamnya yang lembab segera membidik meraih titik gairah Keysha yang mulai melenguh tertahan.
"Ahhh...Stainer! hhmmm... nikmat." Tubuh Keysha menggeliat gelisah nikmat sambil bergerak menutup kakinya.
Lengannya lebih jauh melesat ke arah Stainer dan mencengkram pakaiannya. Perasaannya jarinya yang berpengalaman bergerak lincah dibawah lembah sempit Keysha yang sudah basah kuyup itu luar biasa. Kenikmatan itu terus menerus memeras otak Keyshanya.
Dia menghargai Stainer yang berbicara lembut dan mampu membuatnya terlena melewati berapa pulau seiring tubuh pesawat yang sedang mencari landasan pacu.
"Apakah kamu menyukainya, baby?" kata-kata Stainer mendengkur masuk ke telinga Keysha penuh bisikan cinta yang memenangkan.
"Ahhhh ... rasanya sangat nikmat, Stainer. Apakah kamu bisa melakukan banyak hal lebih dari ini...?" Keysha mengigit bibir bawahnya sambil berbicara dengan gigi terkatup merasakan jemari Stainer sedang menjelajah taman kecilnya dengan tidak membawa apa-apa selain jumlah kesenangan yang terlambat.
"Stainer. Sebentar lagi pesawatnya mau tiba. Kita bisa jatuh ke lantai pesawat kalau pesawat ini sudah mendarat," ucap Keysha yang menolak untuk bercinta.
"Sebentar saja sayang. Hanya sebentar. Tolong puaskan aku!" pinta Stainer yang sudah keburu naf*su saat membayangkan jika istrinya berpose polos di depannya untuk koleksi pribadinya.
Keysha terlihat pasrah saat tubuhnya sudah di masuki melalui belakang. Walaupun hanya berlangsung dua puluh menit tapi ia juga menikmati percintaan panas yang singkat itu hingga membuatnya mulai mengantuk.
"Keysha...! bangun sayang! Pesawatnya sudah mendarat. Kenapa setiap kali usai bercinta kamu gampang sekali tidur. Apakah cairan milikku mengandung obat tidur?" tanya Stainer yang masih di dengar oleh Keysha.
"Aku ngantuk Stainer," ucap Keysha dengan mata terpejam.
Mau tidak mau Keysha harus digendong oleh Stainer karena pesawat mereka sudah tiba. Jika orang yang melihat sikap Keysha, kesannya gadis ini manja. Tapi, Stainer tidak mempedulikan penilaian orang pada istrinya.
Mobil mewah sudah menunggu mereka, Stainer membaringkan tubuh istrinya di sampingnya. Mobil itu meninggalkan bandara itu menuju resort milik Stainer.
"Baby. Sebentar lagi kita akan melanjutkannya di kamar. Aku belum puas bercinta denganmu," bisik Stainer walaupun tidak lagi di dengar oleh istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LO YG GK PEKA... MKANYA KEYSHA BRSIKAP DINGIN DGN ELO
2023-06-20
2
Sulaiman Efendy
ISI KONTRAK PRNIKAHAN LO ITU YG BUAT KEYSHA TDK TRLALU BRHARAP...
2023-06-20
1
suti markonah
lanjut thorr..
2023-05-12
2