16. Keterkejutan Stainer

Memasuki bulan ke lima pernikahan Stainer dan Keysha, waktu seakan berjalan begitu cepat untuk Keysha yang merasa statusnya sebagai istri Stainer akan berakhir. Setiap saat Keysha hanya ingin mengukir hari-hari mereka dengan kebahagiaan.

Stainer yang begitu memanjakan istrinya dengan memperlakukan Keysha seperti ratunya. Setiap kali melakukan tugasnya ke luar kota maupun ke luar negeri, Stainer selalu membawa Keysha bersamanya.

Stainer tidak bisa melakukan pekerjaannya kalau belum bercinta dengan Keysha. Itulah sebabnya dia selalu membawa Keysha agar bisa melampiaskan syahwatnya kapan saja ia menginginkan Keysha.

Lagi pula ia ingin membuat Keysha hamil anaknya. Ngomong-ngomong tentang hamil, Stainer mulai merasa keanehan pada Keysha yang sampai saat ini belum juga hamil padahal setiap saat gadis itu selalu ia genjot agar bisa cepat hamil.

Stainer perhatikan Keysha masih mendapatkan tamu bulanannya walaupun itu hanya berlangsung tiga hari karena Keysha tidak pernah mengalami haid sampai satu Minggu. Buktinya setelah hari ke empat Keysha sudah mandi wajib dan menunaikan sholat.

Hari itu Keysha sedang melakukan aktivitasnya seperti biasa. Ia yang kini hanya menunggu wisuda, sedang asyik melakukan pemotretan. Stainer membatasi aktifitas profesi model istrinya dengan waktu yang sudah ia tentukan pukul empat sore dan tidak boleh lebih. Keysha bahkan diberikan kesempatan untuk membawa mobilnya sendiri dan tentu saja mobil keluaran terbaru.

"Baby. Jangan lama-lama pulangnya," ucap Stainer.

"Tidak hubby! Aku hanya ada show pagi ini saja mungkin siang sudah selesai. Selebihnya ada pemotretan beberapa sesi, setelah itu pulang," ujar Keysha yang sudah duluan berangkat ke lokasi pergelaran show.

"Hati-hati Baby!" Stainer melambai tangannya. Ia sengaja menunda keberangkatannya karena masih ada yang ia ingin kerjakan sebelum bertemu dengan kliennya. Stainer kembali ke kamarnya dan mengambil laptop miliknya. Ia duduk bersandar di dasbor tempat tidurnya lalu serius dengan urusan bisnisnya yang ada di file itu.

Keysha yang sudah tiba di lokasi segera menuju ruang ganti di mana para MUA siap bertempur dengan peralatan make-up untuk menyulap wajah Keysha sesuai dengan tema dari launching busana terbaru dari brand ternama di tanah air.

"Keysha. Apakah kamu masih mau berkutat dengan pekerjaan ini sementara suamimu punya segalanya?" tanya Ayu rekan sesama modelnya yang sedang dirias oleh MUA.

"Aku bukan cari uang, tapi aku ingin punya segudang pengalaman dan hariku menjadi bermanfaat jika aku bisa melakukan hal yang berguna untuk kepuasan batinku," sarkas Keysha.

"Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan membuang waktuku dengan urusan pekerjaan apapun jika aku bersuamikan seorang pengusaha hebat seperti tuan Stainer," ujar Ayu.

"Sayangnya aku bukan kamu. Prinsip hidup kita berbeda. Setiap orang punya target hidup mereka masing-masing. Asalkan aku tidak lalai menjalankan tugasku sebagai istri untuk suamiku," balas Keysha membuat Ayu mengepalkan kedua tangannya.

Ia ingin menyingkirkan Keysha agar berhenti menjadi model karena kontaknya dengan beberapa perusahaan selalu batal jika perusahaan itu selalu menggunakan Keysha sebagai model iklan produk mereka.

"Sial... brengsek! kapan aku bisa membuat gadis itu berhenti menghalangi mimpiku. Bukankah dia itu sudah punya segalanya dari suaminya, lantas kenapa dia masih juga serakah untuk mengambil job yang harusnya itu buat aku," umpat Ayu geram.

"Nona Keysha, apakah anda sudah siap? Kami tunggu sepuluh menit lagi untuk berjalan di catwalk karena tamu sudah hadir semua," ucap panitia acara.

"Siap. Lima menit lagi," ujar Keysha yang sedang memakai sepatu hils yang tingginya 10 cm.

Sepuluh menit berlalu. Musik pengiring dimainkan. Keysha siap dengan memasang wajah datarnya. Pandangannya lurus ke depan dengan bahu tegap berdiri dengan pose siap melangkah. Berlenggak lenggok diatas catwalk memperagakan busana terbaru sesuai musim yang sedang berlangsung saat ini.

Sekitar Sepuluh baju yang Keysha tampilkan di acara show pagi itu. Semua penonton berdecak kagum melihat wajah cantik Keysha dengan gaya memukaunya. Bukan hanya busana yang ia tampilkan sebagai target utama penonton, tapi menjadikan busana itu tampak elegan ditubuh cantik Keysha itu yang mereka perhatikan.

Beberapa departemen store melirik pakaian Keysha termasuk Keyshanya yang ingin mereka orbitkan gadis itu menjadi brand ambassador mereka.

Sementara Stainer yang baru mau bersiap-siap untuk berangkat kerja, mencari dokumen penting di beberapa laci di lemarinya hingga tanpa sengaja ia menemukan obat. Stainer melihat obat itu sekilas dari terkecil hingga terbesar dan ternyata obat itu adalah obat kontrasepsi.

"Astaga...! pantas saja, Keysha tidak hamil-hamil, jadi ini penyebabnya? apakah dia begitu mementingkan karirnya hingga tidak ingin mengandung anakku?" umpat Stainer terlihat murka.

Stainer rupanya lupa kalau ia sendiri yang meminta Keysha untuk tidak mengandung anaknya. Jika mengandung, ia tidak akan mengurusnya. Itu yang sampai saat ini Keysha pegang prinsip itu. Komitmen yang menyakitkan bagi Keysha. Tapi, penyesalan yang saat ini dirasakan oleh Stainer. Amarahpun tidak bisa lagi Stainer bendung. Ia membuang obat itu ke kloset.

"Kau harus membayar semua ini perempuan bodoh!" Ujar Stainer lalu memakai dasinya dan menenteng jas miliknya sambil membawa tas.

"Selamat pagi tuan!" sapa Revo seperti biasa sambil membukakan pintu mobil untuk Stainer.

"Apakah klien kita jadi datang?" tanya Stainer sambil membuka ponselnya.

"Jadi tuan. Mungkin sebentar lagi ia sudah tiba di perusahaan kita," ucap Revo.

"Minta resepsionis untuk mengantar klien kita ke ruang kerjaku. Tunggu kita di sana!" titah Stainer.

"Baik Tuan." Revo langsung menghubungi resepsionis sebelum mereka berangkat.

Tidak lama Stainer sudah tiba di perusahaannya. Begitu pintu dibuka, betapa terkejutnya Stainer melihat mantan kekasihnya Bella saat masih duduk di bangku kuliah dulu adalah kliennya.

"Sella...!"

"Stainer..!"

Sella langsung menghamburkan tubuhnya di dada Stainer untuk memeluk mantan kekasihnya yang hanya berlangsung tiga bulan itu. Namun Stainer mencegah gadis itu untuk mendekatinya.

"Maaf... Sella. Kamu adalah klienku dan hubungan kita adalah sebuah masa lalu yang tidak penting untuk membuatku merindukanmu," ucap Stainer membuat wajah Sella begitu syok.

"Stainer ....! bukankah aku dulu orang yang begitu kamu inginkan hingga kamu siap bertarung dengan Robert untuk mendapatkan aku?" angkuh Sella membuat Stainer menarik sudut bibirnya sambil berdecih.

"Aku tidak ingin membahasnya. Jika kamu ingin mengurus masalalu, silahkan keluar dari sini karena urusan aku jauh lebih penting," ucap Stainer lalu meletakkan tasnya.

"Baiklah. Kalau begitu kita bahas proyek kerjasama perusahaan kita," ucap Sella yang akhirnya harus menelan pil pahit demi menahan rasa malu. Keduanya akhirnya duduk bersama di sofa lalu membahas proyek mereka secara profesional.

Sementara itu, Keysha yang sudah selesai melakukan sesi pemotretan, berniat untuk ke perusahaan suaminya. Iapun tidak ingin menghubungi Stainer terlebih dahulu karena ingin memberikan suaminya kejutan.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO GK BACA DN GK INGAT PERJANJIAN KONTRAK NIKAH YG LO BUAT KE KEYSHA... LO YG BUAT, MLH LO YG MLUPAKN..

2023-06-20

2

suti markonah

suti markonah

lanjut thor...

2023-05-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!