Stainer membawa pengantin wanitanya ke dalam kamar hotel. Keysha diperlakukan seperti ratu saat ini karena tubuhnya digendong oleh Stainer dari keluar pintu lift menuju kamar mereka dan langsung di duduki Keysha di atas tempat tidur king size itu.
Keysha ingin melepaskan sepatunya yang tinggi sepuluh senti meter itu, namun Stainer buru-buru membantunya melepaskan sepatunya Keysha." Ternyata sikapmu manis juga," batin Keysha namun tetap bersikap tenang.
Stainer mulai membuka resleting gaun pengantin Keysha dan membuat tubuh gadis itu mulai meremang. Kepalan tangan Keysha yang terlihat gemetar tertangkap oleh pengelihatan Stainer.
"Kenapa gadis itu gemetar? apakah ini pertama kalinya ia berhadapan dengan pria?" batin Stainer.
Gaun itu sudah terlepas dari tubuh molek Keysha. Sekarang hanya tertinggal bera dan celana da*amnya saja yang berwarna merah menyala. Stainer memindahkan Tiara mahkota yang ada di kepala Keysha hingga rambut panjang sudah terurai kini.
Keysha memejamkan matanya dan menunggu apa yang di lakukan Stainer selanjutnya. Ia menelan salivanya dengan gugup dengan jantung yang seakan porak poranda saat ini. Setelah lama menunggu, ternyata Stainer tidak mau menyentuhnya sama sekali bahkan Keysha yang membuka matanya melihat Stainer hanya menarik bibirnya dengan guratan sinis.
"Kamu kira aku akan menciummu? dan kamu pikir aku akan meniduri mu?" tanya Stainer membuat hati Keysha diremas dan terasa begitu sakit.
"Oh, kamu tidak mau menyentuhku? ya sudah tidak apa. Terimakasih, setidaknya perawanku masih terjaga hingga enam bulan ke depan dan aku bisa mendapatkan pria idaman lain di luar sana. Atau begini saja kita bebas pacaran dengan siapa saja yang kita mau, bagaimana, apakah kamu setuju?" tanya Keysha terdengar tenang namun sinis.
"Kamu istriku dan tingkah lakumu dalam pengawasanku. Jangan macam-macam berbuat di luar dugaanku. Jika kamu ingin menjadi model dan meneruskan kuliahmu silahkan!" ucap Stainer lalu membuka sendiri jas dan kemejanya hingga memperlihatkan monster besar yang sudah mengembang dibalik boxernya.
"Cih. Sok jual mahal, sendirinya sudah membengkak," umpat Keysha membatin saat melirik milik suaminya.
"Apa yang kamu lihat? apa kamu ingin merasakannya atau mau melihatnya dulu? kau bisa menggigil jika kamu ingin melihatnya," ucap Stainer sambil menarik sudut bibirnya lalu masuk ke kamar mandi.
"Tunggu. Aku ingin mandi juga," ucap Keysha langsung masuk ke kamar mandi. Ia memilih mandi di bawah shower biar cepat selesai.
Sementara Stainer mandi di dalam bathtub yang sudah terisi air tinggal menambahkan sabun cair dan ia masuk dan berendam di dalam sana sambil melihat tubuh Keysha yang terekspos bugil menampilkan dada sekang dan belahan paha yang sedang menyembunyikan tempat keramat itu sedikit menyembul. Belum lagi bokong Keysha yang hampir membuat darah Stainer mendidih untuk menjangkau bulatan besar dan profesional itu. Stainer baru ingat jika Keysha tidak pernah mau mengenakan pakaian seronok untuk berjalan di catwalk karena ini alasannya. Keysha ingin mencari aman dengan menyembunyikan aset berharganya.
"Jika hanya untuk sebuah show dan sesi foto saja Keysha tidak mau mengenakan bikini atau pakaian seronok, berarti tidak menutup kemungkinan gadis itu belum dijamah sama sekali oleh pria kaya manapun untuk mendapatkan tubuh moleknya," batin Stainer dengan tidak lepas menatap tubuh polos Keysha yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.
"Honey. Apakah kamu sedang menggodaku?" tanya Stainer saat melihat tubuh polos istrinya yang sudah selesai mandi dan mengambil handuk lalu melilitnya di tubuhnya.
"Aku tidak sedang menggodamu. Aku melakukannya di depanmu karena orang mandi ya harus telanjang," ucap Keysha dengan polosnya.
"Tapi kau berani melakukannya di depanku. Itu sama saja menggodaku," bantah Stainer.
"Aku melakukannya didepan suamiku yang beberapa jam lalu aku menikah dengannya. Jadi sudah sewajarnya aku bersikap karena tubuhku halal engkau nikmati, baik dengan penglihatanmu maupun dengan sentuhanmu. Jadi, aku bukan ja*la*Ng yang sengaja ingin menggodamu. Lagipula agama kita tidak melarangnya malah menghimbaunya. Lalu di mana letak kesalahannya," ucap Keysha.
Stainer menyudahi mandinya. Ia sendiri sudah panas dingin melihat tubuh Keysha. Lagi-lagi keangkuhannya mengurungnya untuk menyentuh tubuh istrinya. Sementara itu Keysha menahan kesedihannya karena sangat malu apa yang baru saja ia lakukan.
Ia merasa tubuhnya tidak berguna sama sekali karena Stainer tidak tergiur pada tubuhnya. Keysha mengambil baju tidurnya dan memakainya. Ia mencari obat tidur di dalam tasnya dan menenggaknya untuk agar ia bisa tidur. Keysha memang suka minum obat tidur karena sering mengalami insomnia akut.
Stainer yang melihat itu mengernyitkan dahinya karena ia mengira Keysha sedang minum obat kontrasepsi.
"Apakah dia mengira aku akan mengajaknya bercinta dan ia sudah mencegah kehamilannya duluan dengan minum obat itu?" tanya Stainer lalu memilih untuk tidur karena saat ini sudah pukul 11 malam.
Keysha mengambil pakaian sholatnya lalu menunaikan shalat isya. Setelah itu iapun naik ke atas tempat tidur.
"Aku mau tidur. Apakah aku boleh tidur duluan?" tanya Keysha.
"Tidurlah. Aku juga tidak ingin menidurimu. Jangan terlalu banyak berharap dari hubungan kita," ucap Stainer membuat Keysha merasa sudah tidak ada tempat untuk membuatnya merasa sangat sakit hati.
"Terimakasih, suamiku," ucap Keysha lalu memejamkan matanya karena ia tidak bisa lagi mengusai rasa ngantuk nya.
Stainer yang masih penasaran dengan obat yang diminum oleh Keysha menghampiri tas Keysha dan mencari kotak panjang milik Keysha yang tadi ia lihat. Stainer begitu kaget saat membaca kotak obat itu dengan tulisan obat tidur dosis tinggi.
Stainer menghubungi salah satu sahabatnya yang juga seorang dokter yang ada di Amerika. Kebetulan dokter Rian masih berada di rumah sakit karena sedang tugas jaga saat ini.
Mereka terlibat obrolan singkat dan Stainer menanyakan apa yang dimaksud dengan obat tidur dosis tinggi pada sahabatnya.
"Obat itu untuk seseorang yang sedang mengalami hampir ke tingkat depresi yang membuat ia sulit tidur. Orang itu biasanya menyimpan masalahnya sendiri dan sulit mengungkapkan kepada orang terdekatnya. Dengan obat tidur itu ia mampu mengistirahatkan otaknya.
Ciri-ciri orang begitu hanya terlihat manis didepan dengan kata-kata ketus hanya untuk menutupi perasaannya yang rapuh. Jangan percaya dengan orang seperti itu karena mereka tidak setegar seperti apa yang terlihat oleh orang sekitarnya. Jika minum dalam jumlah lebih dari satu saja sudah membuat jantung orang itu berhenti," ucap tuan Morgan membuat Stainer sangat syok.
Keduanya mengakhiri percakapan mereka dan Stainer menatap wajah cantik Keysha tanpa polesan apapun.
"Apakah aku salah satu orang yang membuat kamu menderita Keysha?" tanya Stainer lalu mengecup bibir istrinya yang tertidur seperti orang mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SERU NI CERITANYA ...
2023-06-20
2
Dede Dengah Rumayar
lanjut lagi thor
2023-05-01
2