Stainer melewati malam pengantinnya begitu saja. Ia sama sekali tidak ingin menyentuh istrinya walaupun sejujurnya ia harus menahan hasratnya yang sudah membuncah tapi rasa sakit hatinya atas keangkuhan Keysha dan keluarganya yang mempermalukannya dengan meminta mas kawin sepuluh ribu rupiah dan itu membuatnya seperti seorang fakir miskin yang tidak sanggup membayar mahar untuk wanita yang ia nikahi.
Sementara hartanya yang tidak akan pernah habis sampai sepuluh turunan dan sebelas tanjakan. Tapi melihat wajah cantik Keysha yang sudah terlelap seperti bayi tanpa dosa.
"Kamu terlihat sangat manis saat tidur. Wajah ketus dan bibir manyun yang terlihat garang didepanku lenyap seketika dengan diammu. Aku berharap kamu bisa mengubah sikap keras kepalamu itu padaku atau aku akan terus memusuhi dirimu," gumam Stainer lalu tidur disampingnya Keysha sambil memeluk tubuh istrinya.
Tepat pukul empat pagi, bunyi alarm Keysha dengan sapaan salam membuat gadis ini mengerjapkan matanya seraya mengambil ponselnya dan mematikan alarm ponselnya agar tidur Stainer tidak terganggu.
Keysha menyingkirkan tangan suaminya diperutnya secara perlahan lalu mengecup kening Stainer lembut. Ia beringsut turun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Stainer yang mengetahui perbuatan diam-diam istrinya yang mengecup keningnya merasakan kehangatan dihatinya, tersenyum lalu melanjutkan tidur lagi.
Stainer terus menanti istrinya kembali ke tempat tidur, namun tidak kunjung datang. Merasa penasaran ia akhirnya bangun dan melihat Keysha sedang menunaikan shalat tahajud dan terlihat sangat khusu.
"Astaga. Tenyata inilah istriku sesungguhnya. Ia terlihat liar dan sangat menyebalkan tapi sebenarnya ia sangat lembut dan religius. Tapi, bukankah setiap model itu lebih dekat dengan kemaksiatan? ah, sudahlah. Gadis itu terlihat munafik. Mungkin dia sedang memberikan kesan baik padaku," batin Stainer lalu melanjutkan tidurnya.
Keysha yang sedang menunggu datangnya subuh melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan lirih. Sepertinya Keysha ingin dirinya sendiri yang mendengar suaranya agar Stainer tidak terganggu. Tidak lama kemudian, azan berkumandang dan Keysha mengikuti setiap ucapan Muazin kecuali dua kalimat azan yang dijawabnya dengan beda. Usai melakukan sholat subuh, Keysha membuka ponselnya dan melihat beberapa artikel yang memuat foto dirinya.
Ia hanya ingin menunggu datangnya pagi sambil tiduran di sofa panjang hingga tanpa sadar ia kembali terlelap. Saat pukul delapan pagi, ia baru sadar dan melihat sekitarnya nampak sepi. Ia mencari keberadaan suaminya namun tidak ditemukan.
Hanya ada makanan sarapan pagi yang mungkin sudah dipesankan Stainer untuknya. Ia menghampiri sarapan itu dan melihat ada kertas kecil yang ditinggalkan Stainer untuknya.
"Habiskan sarapan pagimu. Aku mau pergi sebentar dan aku akan kembali lagi setelah dua jam," tulis Stainer di kertas itu.
Keysha menikmati sarapan paginya. Ia menyalakan televisi dan melihat suaminya sedang melakukan konferensi pers di room hotel yang sama mereka menginap. Keysha begitu terkejut karena Stainer menyatakan bahwa pernikahan mereka bukan setingan karena ia sudah merencanakan pernikahan mereka tiga bulan sebelumnya.
"Mengapa tuan harus memilih istri seorang model bukan seorang gadis yang berasal dari kalangan yang sama dengan tuan Stainer seperti putri-putri pengusaha sukses lainnya?" tanya salah satu wartawan tabloid hiburan.
"Ini bukan masalah status sosial. Aku menikahi Keysha karena aku menyukai nya tanpa harus mempermasalahkan status sosialnya. Bagiku saat menatap gadis cantik yang mampu membuat hatiku bergetar berarti aku tahu dialah jodohku ," ucap Stainer.
Keysha yang mendengar ucapan suaminya pada wartawan membuat ia tersipu malu. Ia sangat senang pengakuan suaminya walaupun sebenarnya ia agak kurang yakin apakah itu hanya sebuah pencitraan atau kebenaran untuk dipegangnya.
"Ah biarlah. Pria aneh itu sulit sekali untuk ditebak. Lebih baik aku tidak usah mempedulikannya. Belum tentu ucapannya itu adalah kejujuran," gumam Keysha lalu mematikan TV dan mengambil ponselnya.
Tidak terasa sarapan yang ia makan sudah selesai. Ia meletakkan baki yang berisi piring kotor di depan pintu kamar hotelnya. Keysha kembali membuka ponselnya dan ingin menghubungi ibunya. Baru saja ingin mencari kontak ibunya tiba-tiba pintu kamar itu terbuka karena Stainer membawa key card miliknya.
"Apakah kamu sudah sarapan?" tanya Stainer terlihat ceria.
"Iya. Terimakasih untuk sarapannya," ucap Keysha dengan senyum samar.
"Bersiaplah. Kita akan pulang ke rumah kita. Aku tidak mau menghabiskan waktuku di sini. Lagi pula kita bukan pasangan bulan madu," ucap Stainer membuat hati Keysha yang tadi melambung tinggi kini terhempas jauh ke dasar laut.
Keysha menarik nafasnya lembut sambil beristighfar. Ia tidak ingin membantah ataupun menanyakan mengapa dan kenapa. Cukup menuruti permintaan suaminya. Stainer melirik istrinya yang sudah berganti pakaian dengan pakaian lamanya. Walaupun gadis ini adalah model terkenal dan menampilkan busana mewah dengan branded terkenal, Keysha masih saja mengenakan pakaian dengan harga standar. Walaupun begitu berlian tetaplah Berlin. Karena pakainya tidak menurunkan kecantikan dan kharismatik seorang Keysha di hadapan Stainer.
Tubuh jenjang proporsional dengan wajah cantik luar biasa dilengkapi penampilannya saat ini membuat Stainer merasa takut jika istrinya menjadi tontonan dari semua orang.
"Ayolah. Kita pulang," ucap Stainer sambil mengaitkan tangan ke cela jemari istirnya. Ia menggenggam tangan istrinya begitu kuat karena ia sudah tahu wartawan akan menghadang mereka nantinya.
Keysha yang mengenakan kacamata hitamnya makin mempercantik gadis itu. Saat masuk ke lift Stainer belum begitu peduli dengan dandanan istrinya. Sampai tiba didepan pintu lobi hotel, benar saja justru istrinya yang diminta untuk foto bareng dengan tamu hotel dan tatapan para bos-bos yang sedang berada di cafe hotel memperhatikan kecantikan Keysha dan itu sudah membuat Stainer terganggu.
Senyum Keysha yang meneladani para fansnya makin membuat Stainer marah." Baby. Bisakah kamu tidak mengumbar senyummu pada mereka?" bisik Stainer membuat Keysha segera mengakhiri permintaan para fansnya.
"Permisi. Sudah dulu ya fotonya karena kami mau ke bandara," ucap Keysha bohong.
"Mbak Keysha mau melanjutkan bulan madunya ya?" tanya salah satu fansnya.
"Tentu saja. Mohon maaf ya. Permisi!" ucap Keysha santun.
Stainer membuka pintu mobil untuk istrinya dan ia masuk ke dalam mobil itu. Asisten Revo segera mengantar pulang pasangan itu. Sementara Stainer langsung menarik tengkuk istrinya dan ********** dengan rakus membuat Keysha terkesiap.
Setelah puas menghapus lipstik istrinya, ia baru melepaskan Keysha. Bagi Keysha ini adalah ciuman pertama suaminya padanya.
"Jangan lagi memakai lipstik berwarna mencolok!" ucap Stainer.
"Kalau warna gold itu bukan warna mencolok. Lagi pula kenapa kalau aku pakai lipstik berwarna?" tanya Keysha.
"Dari bibirmu saja kamu sudah membuat para pria tidak tenang dan gelisah. Bahkan mereka akan berfantasi liar bagaimana caranya agar bisa mencium bibirmu," ucap Stainer penuh posesif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Puput Regina Putri
mulai.. posesif nya 😂
2024-06-07
0
Dede Suryani
7 turunan 11 tanjakn mtap
2023-12-06
0
Sulaiman Efendy
NAHHH, MULAI POSSESIF SI STEINER.. 😘😘😘😘😘😘
2023-06-20
2