Keysha nampak anggun dengan dress sederhana namun bernilai fantastis. Stainer melingkar lengannya Keysha ke pinggangnya karena Keysha jarang sekali memeluknya jika jalan berdua.
"Kau harus memeluk tubuhku seperti ini. Agar gadis-gadis yang melihat kita bahwa aku adalah milikmu. Aku begitu posesif padamu. Kenapa kamu sedikitpun tidak membalas perasaanmu seperti yang aku lakukan. Apakah kamu ingin aku menjadi milik bersama?" sarkas Stainer yang sudah gregetan dengan sikap Keysha yang tidak begitu peduli padanya.
"Aku tidak perlu menunjukkan kepada orang lain atas kepemilikanku, jika akhirnya kamu adalah bagia dari benda yang sekedar pinjaman bagiku dan suatu saat nanti akan aku kembalikan pada tempatnya," ungkap Keysha.
"Kamu ini bicara apa sih sayang? apakah kamu tidak percaya atas apa yang selama ini aku tunjukkan kepadamu? kenapa setiap wanita selalu saja menjadi figur yang begitu misteri untuk kaum lelaki yang harus memeras otak untuk berpikir keras agar bisa membuat wanitanya nyaman?" tanya Stainer sambil memeluk tubuh Keysha dari balik punggung gadis ini, menikmati hamparan laut yang tampak tenang pagi ini.
"Aku mau jalan-jalan disekitar pantai," pinta Keysha.
"Baiklah. Di sini sudah banyak pengunjung. Aku juga sudah mulai risih. Lebih baik kita menjauh dari mereka," ucap Stainer sambil melangkah pergi merengkuh pinggang Keysha merapat ke sisinya agar hempasan riak ombak tidak mengenai dress putih yang dipakai wanitanya.
Syal yang dipakai Keysha ditarik oleh Stainer. Dengan begitu leher jenjang yang dihiasi hasil karyanya terekspos seksi memanjakan matanya. Belum lagi potongan dress yang bagian dadanya sangat rendah hingga memperlihatkan belahan dadanya yang menonjol menantang Stainer untuk meremasnya.
"Sayang. Sudah cukup jalannya. Kita kembali ke kamar saja. Aku sudah cukup lelah karena semalaman bercinta denganmu," keluh Stainer.
"Yang benar ..? Apakah nggak tambah lelah nantinya kalau sudah di atas kasur?" ledek Keysha.
"Maksudnya apa sih, baby?” sungut Stainer.
"Kamu pasti tidak akan membiarkan aku beristirahat atau menikmati liburan ini. Aku pasti dihajar lagi dengan Marcopolo milikmu itu," jelas Keysha.
"Oh, kamu pingin lagi ya sayang?" ayo kita pulang dan bercinta lagi," ledek Stainer.
"Ihhh... apaan sih kamu. Enak aja. Aku malah mau menghindar tahu. Capek kalau terus-terusan di jajah," ucap Keysha.
"Tapi kamu ikut menikmatinya, bukan?" goda Stainer membuat wajah Keysha bersemu merah.
"Tuh, ketahuan wajahmu sudah menjawab perasaanmu. Kalau kamu sudah kecanduan milikku hingga membuat kamu mabuk," ledek Stainer dan kali ini Keysha jadi ngambek.
"Ihhh...! apa-apaan sih ngambek mulu..! hidup jangan terlalu dibawa serius Keysha. Ayolah, kebutuhan se*ks itu bukan suatu hal yang tabu untuk dibahas oleh pasangan yang sudah sah menikah. Bukankah itu adalah bagian dari ibadah?" jelas Stainer sambil menyamakan langkahnya dengan Keysha.
"Iya. Aku tahu itu. Tapi becanda mu sudah keterlaluan," omel Keysha sambil melotot.
"Ayolah sayang! aku minta maaf. Aku hanya ingin menggodamu karena kamu terlalu diam dan aku tidak suka melihat itu," balas Stainer.
"Hidupku memang terlalu serius. Hingga aku lupa kapan terakhir aku tertawa," ucap Keysha.
"Apakah bersama denganku kamu tidak ingin tertawa, Keysha? kulihat hidupmu dan juga keluarga baik-baik saja. Kalian bukan keluarga susah. Kalian punya prinsip dan aturan hidup yang cukup disiplin hingga kalian tidak pernah keluar dari koridor aturan yang jelas nyata untuk selalu dipatuhi dan aturan itulah yang membentuk karakter kuat dalam hidupmu hingga kamu punya nilai lebih yang tidak semuanya orang lain bisa miliki terutama wanita sepertimu Keysha. Itulah yang membuat aku kagum padamu," puji Stainer.
"Jangan terlalu memujiku Stainer. Memang kehidupan ini penuh dengan norma, terutama norma agama, norma masyarakat dan dan norma Keluarga dengan begitu hidup kita dapat dikendalikan dengan itu semua. Hingga membuat hidup kita mengalir dengan teratur.
Melenceng sedikit pasti ada hukumannya. Jika hidup seenaknya saja untuk menjalani hidup lantas apa bedanya kita dengan binatang. Mereka juga hidup. Tapi saling melakukan kejahatan berdasarkan naluri kebinatangan mereka," timpal Keysha.
Setibanya di kamar seperti biasa Keysha dan Stainer mandi bersama. Keduanya memang sudah mandi sebelum subuh. Hanya saja tadi bercinta lagi dan mereka harus mandi lagi dan melakukan lagi percintaan panas.
Beberapa menit kemudian, ponsel Stainer berdering. Stainer memompa milik istrinya sambil mendengarkan perkataan si penelepon. Keysha harus menahan de$ahannya.
"Pagi tuan Stainer . Saya Dita, fotografer yang anda minta untuk melakukan pemotretan pada model nona Keysha," ucap Dita.
"Iya. Itu benar. Anda di mana?" tanya Stainer.
"Do depan pintu kamar anda Tuan," ucap Dita.
"Baiklah. Tinggu sebentar. Kami masih mandi. Sedikit lagi selesai," ucap Stainer.
Stainer mempercepat gerakannya untuk melepaskan syahwatnya bersamaan dengan lenguhan Keysha yang akhirnya sudah mendapatkan kepuasannya.
Dalam sepuluh menit keduanya sudah mengenakan jubah mandi dan keluar dari kamar mandi. Stainer membuka pintu kamar untuk Dita.
"Selamat pagi tuan!" sapa Dita santun.
"Masuklah Dita. Perkenalkan itu modelku. Keysha ...! Kenalkan ini Dita. Dia yang akan memotretmu untuk iklan maskapai penerbangan kita. Tapi, Dita. Aku ingin memintamu untuk pengambilan gambar pada Keysha dan aku untuk koleksi pribadiku. Foto ini terkesan sensual. Arahkan gaya kami agar hasil gambarnya bagus!" pinta Stainer.
"Hubby. Aku belum pernah melakukan pemotretan seperti itu. Tidak. Aku tidak mau. Walaupun Dita adalah perempuan tetap saja aku tidak mau," tolak Keysha.
"Aku suami kami. Lagian aku yang memintanya. Sekarang kenakan bikini nya! Dan tidak perlu dandan karena aku ingin hasil fotonya hitam putih," ucap Stainer.
Keysha akhirnya mengalah. Mengikuti kemauan suaminya. Sesuai arahan Dita,Keysha tetap mengenakan kemeja putih yang menutupi setengah pangkal pahanya agar bokongnya masih terlihat. Awal foto hanya Keysha sendiri. Setelah itu bersama Stainer. Adegan bersama Stainer ini, pria ini yang mengatur gaya istrinya sesuai yang diinginkannya.
Dita membidikkan kameranya pada gaya suami-istri ini yang sangat seksi. Setelah beberapa gambar yang diambil Dita. Ketiganya melihat bersama hasilnya di laptop milik Dita. Hampir semua foto yang diambil Dita semuanya bagus dan Stainer sangat puas dengan hasil jepretan kamera Dita. Apalagi pose Keysha yang terlihat sangat profesional dan terkesan alami.
"Hebat kamu sayang. Terimakasih, baby!" Ucap Stainer sambil memagut bibir istrinya di depan Dita. Stainer memang seorang pria blasteran indo Portugal. Ciuman itu di depan orang bukan hal tanu bagi mereka walaupun ia seorang muslim karena ibunya seorang warga negara muslim Indonesia.
"Di mana kita mengambil foto iklan produk tuan?" tanya Dita.
Di out door saja. Apakah kamu membawa seragam pramugari maskapai penerbangan untuk dipakai Keysha?" tanya Stainer.
"Sudah saya siapkan semuanya tuan," jawab Dita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Nenik Marhaeni
wah pagi siang malam cetak gawang terus biar langsung brojol 4🤣🤣🤣🤣
2023-07-09
2
Dede Dengah Rumayar
lanjut yg banyak thor,biar puas bacax😁😁😁
2023-05-13
1
suti markonah
sepi thorr...yg semangat aku saja padahal bagus lho~
2023-05-13
2