Beberapa hari kemudian, Keysha meminta ijin pada suaminya untuk berangkat kuliah. Stainer yang tahu Keysha sedang menempuh pendidikannya yang sedikit lagi akan selesai itu, memberikan kebebasan pada istrinya untuk menyelesaikannya. Bukan hanya kuliah saja yang dipinta oleh Keysha. Ia juga ingin terjun lagi ke dunia modelling membuat Stainer tampak berpikir keras.
"Apakah aku boleh melanjutkan kuliahku?" tanya Keysha.
"Kalau hanya kuliah saja, aku ijinkan. Tapi tidak untuk model," tegas Stainer.
"Justru aku ingin meminta ijin untuk tetap menjadi model juga. Aku tidak akan menerima job untuk ke luar kota maupun ke luar negeri. Hanya ada sesi pemotretan saja dan model iklan. Tolonglah. Aku tidak bisa hanya menunggumu pulang kerja dari pagi hingga malam yang akan membuat aku juga jenuh di mansion sendirian, walaupun di rumah ini banyak pelayan," ucap Keysha.
"Jadi kamu selalu merindukanku setiap saat, baby?" goda Stainer membuat Keysha merona.
"Kenapa tidak dijawab? apakah kamu malu mengungkapkan perasaanmu?" tanya Stainer.
"Bukankah di dalam surat perjanjian itu, kita tidak boleh melibatkan perasaan?" timpal Keysha membuat Stainer terdiam.
Glekkkk ...
"Sial. Gadis ini mengingat setiap butir perjanjian itu. Apakah dia harus menahan perasaannya padaku demi mentaati perjanjian itu. Kenapa aku harus buat perjanjian konyol itu dengannya?" batin Stainer kesal sendiri.
"Baiklah. Besok kamu boleh kuliah dan kembali lagi menjadi model. Tapi kamu tidak boleh menerima job ke luar kota maupun ke luar negeri. Kamu tidak boleh terlambat pulang sebelum aku tiba di rumah. Kamu harus berdandan cantik dan seksi dan menunggu aku di tempat tidur tanpa harus menghampiri aku pulang kerja. Apakah kamu mengerti?" tegas Stainer.
"Iya. Aku mengerti, hubby," ucap Keysha sambil tersipu.
Keduanya akhirnya tidur karena Stainer sangat lelah malam itu. Stainer juga sudah memberikan obat tidur untuk Keysha dan menyimpan lagi obat tidur tidur itu. Ia masih sangat bingung untuk menghentikan Keysha dari ketergantungan obat tidur.
Iapun juga bingung bagaimana cara untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada sang istri. Trauma apa yang membuat dirinya tidak bisa tidur.
Jika merunut kembali ke masa lampau di mana ia pernah menolong seorang gadis belia walaupun saat itu dalam keadaan remang namun pelukan hangat gadis belia itu mampu memompa jantungnya yang bisa membuatnya bahagia dalam situasi yang sangat mencekam.
Seperti pertama kali ia bertemu dengan Keysha , ada perasaan yang sama dengan situasi malam itu. itulah sebabnya ia tidak begitu yakin dengan dirinya apakah Keysha dan gadis itu adalah orang yang sama. Walaupun matanya tidak jelas menangkap wajah dan tubuh wanita dalam pelukannya itu, tapi ada ketertarikan dua jiwa mereka yang menyatukan mereka saat itu tanpa harus ditelaah secara nalar melalui konsentrasi mata untuk menggali informasi dalam memori yang sudah tersimpan sejak lama.
"Keysa. Apakah kamu adalah wanita yang aku pernah peluk dan aku selamatkan dalam aksi pemerkosaan para bandit tua itu beberapa tahun yang lalu?" batin Stainer yang tidak lagi merindukan wanita di masalalunya melainkan ia bisa merasakan kerinduannya sudah terbalaskan dengan memeluk erat tubuh Keysha dalam pelukannya kini. Walaupun ia ingin menemukan satu aroma yang masih ia tandai ditubuh gadis itu.
Keesokan harinya, Keysha sudah rapi dengan penampilannya layaknya seperti seorang mahasiswa. Gaya dandanan Keysha seperti gadis ABG yang mengenakan celana jins dengan kemeja motif dipadukan dengan aksesoris remaja lainnya.
Keysha hanya mengenakan anting emas dan cincin pernikahannya saja. Selebihnya itu semuanya hanya aksesoris gaya remaja dari kalung dan gelang. Walaupun begitu pesona Keysha begitu kuat memikat hati lelaki manapun.
"Aku berangkat dulu hubby," pamit Keysha usai meneguk susunya.
"Aku yang akan mengantarkanmu ke kampus," ucap Stainer membuat Keysha yang merasa kebebasannya dikekang oleh suaminya.
"Hubby. Aku bisa berangkat sendiri bawa mobilku. Aku tidak tahu nanti aku pulang jam berapa. Nanti mau pulang repot harus pesan taksi lagi dan harus menunggu lagi. Aku bosan menghabiskan waktu tak berguna. Belum lagi aku harus ke agensi," ucap Keysha.
"Kamu mau kuliah atau mau ceramahi aku?" sarkas Stainer membuat Keysha hanya bisa menarik nafasnya sesak.
"Aduhhhh...! Untung suami, kalau tidak sudah ku bejek-bejek," umpat Keysha membatin.
Keduanya sudah masuk ke dalam mobil di mana Revo siap mengantarkan Keysha terlebih dahulu ke kampus. Stainer memperlakukan Keysha layaknya seorang istri hingga ia tidak segan menunjukkan kemesraannya pada wanita super cantik ini.Tapi Keysha tetap menanggapinya dingin.
Saat tiba di kampus, Revo turun duluan untuk memberikan kesempatan pasangan itu bercumbu sebagai ucapan perpisahan." Keysha. Apakah kamu tidak bisa bersikap mesra sedikit saja padaku?" harap Stainer.
"Aku sangat ingin melakukan itu. Tapi aku begitu takut tidak bisa mengobati luka hatiku setelah terlalu dalam mencintaimu. Jika kesulitan tidur masih bisa aku menemukan obatnya, apakah menghilangkan perasaan cinta yang begitu membekas di hati apakah ada penawarnya?" tanya Keysha sambil menarik sudut bibirnya dan hendak keluar.
"Keysha. Apakah kamu sedang jatuh cinta kepadaku?" tanya Stainer.
"Bagaimana denganmu sendiri? apakah ada rasa yang sama seperti yang kamu tanyakan padaku?" tanya Keysha membuat Stainer tertegun.
Keysha turun dari mobilnya Stainer sambil menahan bulir bening yang hendak tumpah. Ia berlari cepat menuju kelasnya tanpa menengok lagi ke belakang melihat suaminya. Stainer tercenung sesaat hingga lamunannya buyar kala Revo masuk lagi ke dalam mobilnya.
"Kita berangkat ke perusahaan bos?" tanya Revo sambil menyalakan lagi mesin mobilnya.
"Berangkat!" titah Stainer sambil menatap keluar jendela melihat sosok Keysha yang sudah menghilang dari pandangannya.
"Apakah bentuk perhatianku itu adalah bagian dari perasaan cinta?" batin Stainer.
"Ada apa bos? kenapa anda terlihat sedih? apakah ada masalah dengan nona Keysha?" tanya asisten Revo.
"Apakah perasaan cinta yang dirasakan setiap orang tidak bisa berlangsung sementara saja?" tanya Stainer.
"Cinta yang bersifat sementara itu hanya dibangun oleh para aktor profesional, tuan karena mereka butuh chemistry dalam melakukan adegan peran. Setelah kepentingan mereka selesai, mereka melupakannya dan kembali kepada kehidupan mereka yang normal dengan pasangan hidup mereka masing-masing, entah itu kekasih maupun hubungan pernikahan.
Walaupun diantara mereka ada yang terlibat cinta lokasi karena terlalu dalam mendalami peran jadi tidak bisa lagi membedakan mana film atau sinetron dan mana kehidupan nyata akhirnya rumah tangga mereka hancur," ucap Revo panjang lebar.
"Jadi, kekuatan cinta itu mengalahkan profesionalisme seorang aktor?" tanya Stainer lagi.
"Dewi cinta dan setan suka kompak untuk merasuki jiwa para manusia yang mencoba-coba untuk meremehkan mereka hingga perasaan yang muncul dihati mereka mengalahkan nalar mereka hingga mereka kebablasan. Jadi, ada aktor yang memilih untuk mengurung hatinya untuk tidak terlibat cinta lokasi agar tidak terluka nantinya.
Enaknya sih kalau sama-sama lajang langsung ke KUA yang sialnya pasangan main mereka ternyata milik orang lain, itu yang sulit mereka hadapi. Jadi keinginan itu harus ditekan sedemikian rupa kalau tidak ingin membuat skandal," ucap Revo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments