Arion mendekat dan langsung memeluk Asisten Zaky. Asisten Azaky adalah asisten papanya, orang yang sangat dekat dengan Arion, sejak Arion kecil. Namun satu tahun sebelum kejadian itu asisteen Zaky menghilang tanpa jejak. Bahkan papanya tidak tau kemana Asisten Zaky pergi.
"Aku merindukanmu, Asisten Zaky. Kenapa kau baru muncul kemana saja kau selama ini. " Arion menangis di pelukan Asisten Zaky.
Asisten Zaky pun membalas pelukan remaja itu. anak dari tuan besarnya.
"Ayo duduk, aku akan jelaskan semuanya. "
Arion menuruti permintaan Zaky. Dia duduk di sofa berdampingan dengan Zaky.
'Jadi, apakah Jack itu kamu asisten Zaky? " Tanya Arion karena penasaran.
Zaky mengangguk. "Hanya tuan Willy yang memanggilku dengan panggilan Jack. Sedangkan jika bersama orang lain dia memanggilku Zaky. "
"Aku mengerti sekarang. " Arion mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Sekarang jelaskan padaku sebenarnya apa yang terjadi pada papa. ' pinta Arion pada asisten Zaky.
" Kau panggil aku Jack saja seperti papamu yang memanggilku seperti itu. Aku senang sekali seperti mendengar tuan Willy memanggilku. " ujar Jack dengan mata berkaca-kaca.
"Baiklah Jack sekarang ceritakan padaku. "
Jack menghirup nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan.
"Ada persaingan tidak sehat di keluargamu. Mulai dari Mike hingga Kinara. Mereka ingin merebut kekayaan papamu. "
"kenapa mereka ingin merebut kekayaan papa? "
"Karena mereka tidak puas dengan pembagian harta yang dibagikan kakek dan nenekmu. Awalnya mereka bungkam. Tapi setelah kepergian kakek dan nenekmu, perebutan harta itu dimulai. Untung mereka tidak tau papamu memiliki usaha lain selain perusahaan dan yayasan keluarga yang diwariskan kakekmu. Ada usaha lain yang ia sembunyikan selama ini. " ujar Jack menceritakan semua yang ia ketahui.
"Apakah usaha hotel dan tambang batu bara ? " tanya Arion antusias.
"Darimana kau tau. "
Arion lalu mengambil buku Agenda peninggalan papanya, dan menunjukkan nya kepada Jack. Jack pun mengangguk membenarkan.
"Tuan Willy menyuruhku keluar dari perusahaan dan mengurus usahanya yang lain. Dan menjadi bayanganmu selama ini. Dia ingin aku menjagamu hingga tiba saatnya kami mewarisi semuanya. "
"Jadi selama ini kamu tidak menghilang? tapi sengaja menghilang karena perintah papa? " tanya Arion tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Ia, selama ini aku lah yang mengurusi semua bisnis papa mu, hingga tiba saatnya kamu yang mengambil alih. " ujar Jack.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang. Aku tidak mau kembali ke tempat tante Kinara, aku jadi ilfeel kepadanya. Setelah tau kemunafikan nya. " tanya Arion.
Jack menghela nafas beratnya. " Kalau begitu, tinggallah di sini untuk sementara. "
Arion mengangguk. "Baiklah aku akan tinggal di sini. Tapi bagaimana dengan Dinda. "
"Sekarang dimana adikmu itu.? '
" Aku menyuruh temanku mengambilnya dari rumah sakit. " ujar Arion.
"Segera bawa Dinda kemari. Karena dia akan lebih aman jika disini. "
"Baiklah. Lalu sekolahku? "
"Kamu tetaplah sekolah yang benar, Aku dan orang-orang ku, akan menghalau kedatangan Mike atau Kinara di sekolah. Sekarang akulah yang akan menjadi walimu. "
"Baiklah, "
"Sekarang ayo aku tunjukkan dimana kamarmu. "
Arion mengikuti Jack untuk menuju ke kamarnya. Dia memang butuh istirahat saat ini. Karena hari ini sangat melelahkan baginya. Banyak sekali kejutan yang ia dapatkan.
***********
Sam mengajak kekasihnya Tania untuk menculik Dinda dari rumah sakit. Awalnya Tania menolak tapi setelah Sam meyakinkan, akhirnya Tania mau bekerjasama dengan Sam untuk menculik Dinda.
Sangat sulit bagi Sam dan Tania untuk masuk ke ruangan Dinda di rawat. Mereka sampai harus menyamar sebagai sepasang suami istri untuk menjenguk saudaranya yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Dinda. Sesampainya di lorong ruangan Dinda, Sam langsung memasang plester di setiap cctv yang berada di lorong yang menuju kamar Dinda.
Dan Akhirnya mereka berhasil melihat Dinda yang sedang duduk manis sambil menuliskan sesuatu di bukunya.
"Dinda, boleh kakak masuk? "
Dinda hanya mengangguk tanpa menoleh sedikitpun.
"Dinda sedang apa?" tanya Tania dengan lembut.
Tidak ada jawaban.
"Dinda mau ikut kakak nggak? Kita mau ngajak Dinda jalan-jalan. Mau nggak? " Ajak Tania dengan Halus.
"Jalan-jalan? Dinda mau kak, Dinda pengen keluar. Dinda bosen disini terus. "
Sam dan Tania saling berpandangan lalu mengangguk kan kepala.
Sam keluar untuk mengamati keadaan dan mengalihkan perhatian para perawat yang berkeliling. Sedangkan Tania di dalam kamar, ia menggantikan pakaian Dinda dengan baju yang sudah ia siapkan. Lalu menumpuk guling dan di selimuti menyerupai seseorang yang sedang tidur. Tania memakaikan masker kacamata dan Jilbab pada Dinda agar tidak ketahuan. Lalu mereka berdua keluar, saat keadaan aman.Sam juga mengalihkan perhatian para perawat dengan menggoda mereka. Setelah di rasa keadaan aman, Sam lalu segera menyusul Tania dan Dinda yang menuju parkiran.
Mereka berdua bernafas lega saat berhasil mengeluarkan Dinda dari rumah sakit. Dan segera meninggalkan rumah sakit tempat Dinda di rawat. Sam segera menghubungi Arion saat berhasil dengan misinya.
"Hallo, apa Sam. ".
" Gue berhasil bawa Dinda keluar dari rumah sakit."
"Thankyou Sam. "
"Setelah ini, Dinda kita bawa kemana? "
"Gue titip dia beberapa hari, sampai gue nemu tempat yang aman buat dia. "
"Oke. Biar dia dirumah Tania, sama ibunya. Kalau di rumah gue, gue takut bokap palsu lo nyari dia ke rumah gue. "
"Oke, terserah lo Sam. Kirim Alamat Tania ke gue, nanti gue bakal nyuruh beberapa orang buat jagain rumah Tania. "
"Sip."
Mobil yang dikendarai Sam pun menuju rumah sederhana milik Tania. Sam juga sudah mengirim lokasi rumah Tania kepada Arion. Tania hanya tinggal berdua dengan ibunya, karena itu Sam meminta Tania menjaga Dinda selama beberapa hari sampai Arion menjemputnya. Ibu Tania tidak keberatan akan hal itu. Apalagi Dinda bisa jadi bahan praktek Dinda untuk sekolahnya. Mengobati seseorang yang depresi.
Malam telah larut, Arion sudah memberitahu kan kepada Jack tentang keadaan Dinda dan dimana Dinda saat ini berada. Jack segera mengutus beberapa anak buahnya untuk menjaga kediaman Tania, sampai dia datang menjemput Dinda. Kini keamanan Dinda sudah teratasi. Arion segera mengambil tindakan tentang Dinda karena dia takut, Mike dan Kinara akan menggunakan Dinda untuk mengancamnya. Karena saat ini yang Arion miliki hanya Dinda, dan itu adalah kelemahan Arion.
*************
Di rumah sakit, terjadi kegemparan. karena salah satu pasien mereka menghilang. Mereka segera menghubungi Arion, tante Kinara dan Mike yang menjadi wali dari Dinda. Kinara dan Mike segera ke rumah sakit untuk melihat keadaan yang terjadi. Mereka bahkan mengecek cctv tapi nihil. Karena si penculik sudah merencanakan semuanya dengan matang.
"Apakah Arion yang membawa Dinda pergi. " Tanya Kinara kepada para perawat yang berjaga tadi siang.
Perawat itu menggeleng. Bukan nyonya, kami tidak melihat tuan Arion kemari hari ini, bahkan selama beberapa hari tuan Arion tidak kesini sejak nona Dinda histeris. " Jelas perawat yang bertanggung jawab menjaga Dinda.
"Lalu siapa yang sudah menculik Dinda. " Teriak Kinara dengan Histeris.
"Tenang Kinara. "
"Tenang... tenang... mana bisa aku tenang. Dinda adalah satu-satunya senjata kita untuk mengancam Arion. Sekarang dia menghilang. "
"Arion di mana? Kenapa dia tidak datang saat adiknya mnghilang. " tanya Mike kepada Kinara.
Bukankah tadi Kata bibi tadi Arion pulang kerumah, lalu keluar lagi dengan membawa tas ransel besar. Katanya dia mau naik gunung, dengan teman-temannya. Makanya kita tidak bisa menghubungi nya." Jelas Kinara.
"Sial... lalu siapa yang menculik Dinda." Geram Mike.
Mereka tidak menaruh curiga sama sekali tentang kepergian Arion. Mereka berdua benar-benar mengira kalau Arion pergi ke gunung. Sedangkan Kedatangannya di rumah besar, sudah tidak menjadi masalah. Karena mereka juga tidak menemukan jejak yang mencurigakan di sana. Bahkan di dalam rakaman cctv benar-benar tidak ada bayangan Arion sedikitpun saat dia masuk ataupun keluar dari ruang kerja papanya. Mereka terus mengawasi kamera cctv tapi sia-sia. Hingga Kinara mendapat telpon dari asisten rumah tangganya kalau Arion baru saja pergi dengan membawa tas ransel,dan mengatakan kalau mereka akan mendaki gunung. Mungkin pembantu di rumah besar saat itu sedang berhalusinasi melihat Arion. Sia-sia saja mereka memperhatikan cctv dari tadi.
Saat ini Arion aman dengan segala rencananya.
"Kalau begitu, kita harus menyembunyikan hilangnya Dinda dari Arion, Mike. "
"Kau benar. Katakan padanya kalau Dinda kita pindahkan ke rumah sakit tebaik, untuk mendapatkan perawatan terbaik. "
"Itu alasan yang masuk akal. Baiklah begitu saja. "
Rencana busuk mereka masih mereka jalankan. Tante Kinara bahkan tidak memperdulikan kata-kata suaminya, yang sudah melarangnya untuk berbuat tamak.
Memang ketamakan, akan selalu menutup mata hati manusia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments