Arion masuk sekolah seperti biasa, sesuai perintah Jack. Setelah ini dia akan menjalani hidupnya sebagai seorang pewaris. Tidak ada lagi acara main-main. Karena semua orang disekitarnya sudah tidak bisa dipercaya. Arion hanya akan percaya pada dirinya sendiri saat ini. Dan akan menjalani akhir sekolahnya dengan baik. Arion sudah bicara dengan Jack kalau dia akan lompat kelas, dia tidak ingin terlalu lama menjalani masa sekolah lagi, Jack juga mendukung keinginan Arion itu.
Teman-teman Arion sudah menunggu kedatangan Arion di parkiran. Mereka akan meminta penjelasan kepada sahabat mereka itu, kenapa kemarin tidak masuk sekolah. Sampai yang di tunggu datang dengan cengiran khasnya.
"Dari mana aja lo, main ngilang gitu aja kemarin. " Sapa Leo dengan wajah kesalnya.
"Sorry kemarin gue ada urusan, Jadi gue cabut duluan. "
"Yang kita kesel tu, lo bilang kita ketemu di kelas. Eh, pas dikelas lo nya nggak nongol-nongol. Bikin pusing aja lo. " Giliran Roy yang marah-marah sama Arion.
"Oke... oke... semuanya, gue minta maaf sama lo pada. Sekarang gue ada di sini, jadi lo maafin gue kan? "
Semua teman Arion turun dari motornya. Lalu menghampiri nya, dan menjitak kepala Arion sama-sama.
"Udah kita maafin sekarang. "
Teman-teman Arion langsung merangkulnya dan berjalan menuju kelas mereka. Sedangjan Arion memegangi kepalanya yang kena jitakan ke empat temannya. Walau sedikit bar-bar tapi seperti itulah persahabatan mereka.
Saat jam pelajaran, Arion di panggil kepala sekolah untuk menghadap. Membuat semua teman-teman Arion bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi pada sahabatnya itu? Apakah dia membuat masalah lagi?
Dengan wajah tidak bersemangat Arion keluar kelasnya menuju ruang kepala sekolah. Saat melewati kelas Luna, Arion sedikt menoleh ke sana, untuk melihat apakah Luna masuk sekolah hari ini. Dan ternyata pandangan mereka saling bertemu, dan mengunci satu sama lain. Hingga Arion harus melepaskan pandangannya setelah melewati kelas, Luna.
"Gitu amat lo, mandang Arion Lun. " celetuk Maya yang duduk di samping Luna.
"Apaan sih. " Luna kembali melihat bukunya.
Arion Sendiri sekarang sudah berada di ruangan kepala sekolah. Di sana sudah ada wali kelas, guru Bk dan Jack. Arion tersenyum saat melihat Jack di sana, dia pasti sedang membicarakan tentang sekolahnya.
"Selamat siang, pak. " Sapa Arion kepada semua orang.
"Siang Arion. duduklah. " kepala sekolah mempersilahkan Arion duduk.
Mereka akhirnya membicarakan masalah serius tentang sekolah Arion.
"Sekarang, sayalah yang akan menjadi wakil dari Arion. Karena saya adalah orang kepercayaan tuan William. " Jack memberikan surat perwalian kepada Kepala sekolah. "Surat itu diberikan almarhum tuan Willy kepada saya sebelum dia meninggal dunia. Sayalah yang akan menjadi wali untuk Arion selama dia menempuh pendidikannya. "
Semua orang di sana terkejut mendengar penuturan Jack karena selama ini yang mereka tau, tuan William masih hidup dan sering datang ke sekolah ataupun yayasan
Akhirnya Jack menceritakan apa yang terjadi. Memang harus di ceritakan, untuk mempermudah prosesnya agar Arion mendapat pendidikan yang lebih cepat. Jika tidak mereka akan terus bertanya dan mencari alasan.
Setelah mendengarkan cerita dari Jack. Kini semua guru jadi mengerti. Apa alasan Arion menjadi anak nakal selama ini. Itu semua hanya untuk pelampiasan amarahnya.
"Saya harap, rahasia ini cuma kalian bertiga yang tau. Jika sampai bocor maka kalian bertiga yang akan bertanggung jawab. Dan selama Arion menghabiskan masa belajarnya. Saya akan menempatkan beberapa orang untuk berjaga di sekolah ini. " kata Jack memperingatkan.
"Bagaimana jika tuan Willy palsu datang kemari, tuan? " tanya kepala sekolah dengan rasa takutnya.
"Kalian bersikap biasa saja. Jangan menunjukkan sesuatu yang membuatnya curiga. Kalian harus bersikap hormat kepada nya seperti biasa. Biarkan semua berjalan normal seperti biasa.. Bahkan Arion, tempatkan dikelas yang sama, namun dengan ujian yang berbeda. Kita akan melihat kemampuannya. Apakah dia pantas untuk menjadi pewarisn usaha Abraham. "
Semua orang di sana mengangguk mengerti dengan penjelasan Jack.
"Baiklah sisa waktu untuk Arion disini hanya tinggal enam bulan. Jadi aku titipkan dia kepada kalian. Jaga dia baik-baik, dan tetap bersikap seperti biasa. Hukum jika memang dia nakal. Meskipun dia adalah pewaris Abraham. "
"Baik tuan kami mengerti. "
Jack lalu meninggalkan ruangan kepala sekolah, tanpa bertegur sapa dengan Arion. Karena dia ingin menjaga ruang dengannya agar tidak dicurigai yang lain. Dan Arion mengerti akan hal itu.
Bu Mira guru BK langsung merangkul Arion dari samping.
"Kami tidak tau kalau masalah mu sangat berat Arion. Semoga kamu bisa menjalani hidupmu dengan baik. Kami hanya bisa mendukung mu. " ucapan bu Mira di angguki oleh kepala sekolah dan wali kelasnya lak Hardi.
"Belajarlah yang rajin Semoga kami bisa lulus dengan kakak kelasmu tahun ini. " Kepala sekolah juga memberikan dukungan untuk Arion.
"Bapak juga akan bantu kamu sebisa bapak, Arion." Pak Hardi sang wali kelas pun ikut mendukung Arion.
Arion sangat senang hari ini, gurunya memberikan dukun kepadanya. Karena mereka sudah tau kejadian yang di alami Arion. Biarlah walau cuma mereka bertiga yang mendukung nya, itu sudah cukup. Yang lain tak perlu tau.
*************
Pulang sekolah, Luna merasa kesal karena sudah menunggu Alex yang katanya akan menjemputnya tapi dia tidak datang juga. Hingga sebuah pesan di ponselnya membuatnya makin kesal.
📩 "Maaf Lun, aku tidak bisa menjemputmu hari ini, karena aku ada Latihan futsal. Bisakah kamu ke sekolah ku? "
✉️ "kenapa tidak bilang dari tadi sih. Aku kan bisa nyari tumpangan yang lain. "
Tak lama kemudian, Sebuah motor besar berhenti di hadapannya. Lalu si pengendara motor itu membuka helmnyan, dan terlihat wajah tampan dengan garis wajah tegas itu tersenyum padanya.
"Belum di jemput Lun. "
Luna menggeleng malas.
" Ayo aku antar. " pria yang menyapa Luna adalah Arion.
Mendengar itu, Luna merasa bahagia, dia tidak menyia-nyiakan waktu, lagi dan segera naik di boncengan Arion. Arion lalu menjalankan motornya.
"Anterin gue Ke sekolah Alex ya. "
Mendengar itu, Arion mencengkeram pegangan tangannya pada setir motor. Lalu tanpa banyak kata, ia langsung menjalankan motornya menuju sekolah Alex.
Saat hampir sampai di sekolah Alex, Tiba-tiba motor Arion di hadang oleh beberapa motor besar dengan penunggang nya yang memakai seragam SMK. Melihat iti, Luna langsung mengeratkan pegangannya pada Arion.
Saat ini, Arion bisa merasakan ketakukan pada diri Luna. Arion segera menghentikan motornya diikuti Luna dibelakangnya.
"Tetap di belakang gue Lun, dan segera lari, kalau keadaan sudah aman. "
Luna mengangguk mengerti.
"Mau apa lo, hah. " sentak Arion pada lima orang di depannya.
"Gue mau lo dan cewek itu. " kata Rian, ketua geng mereka. Diikuti tawa dari yang lainnya.
"Cih, beraninya kroyokan." sinis Arion kepada mereka
"lo segera pergi dari sini Lun. " pesan Arion pada Luna. Lalu dia bergerak maju dan segera menyerang mereka.
Arion menyerang mereka dengan membabi buta, tapi Arion tetap kalah jumlah, dan membuatnya menjadi bulan-bulanan anak berandalan itu. Sedangkan Luna, dia tertegun melihat Arion yang di hajar habis-habisan oleh mereka. Air matanya meleleh membasahi pipi melihan Arion seperti itu. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Hingga beberapa orang datang dan membantu Arion. Salah satu dari mereka membawa Arion ke dalam mobil dan segera menjalankan mobilnya, sedangkan yang lainnya masih memberi pelajaran kepada preman bau kencur itu. Salah satu dari mereka lalu mendekati Luna.
"Sebaiknya anda segera pergi dari sini, nona. " ujar pria itu. membuat Luna sadar dari lamunannya. Dan segera mencari Arion. 3
"Arion... kemana Arion.. " tanya Luna yang tidak sadar kalau Arion sudah dibawa pergi, padahal tadi dia tau kalau Arion sudah dibawa mobil lain.
"Pergilah nona. Arion baik-baik saja. " pria itu lalu berbalik, dan menemui teman-teman nya yang sudah menghajar tuan mereka, lalu segera pergi dari sana.
Namun Luna tampak seperti linglung, hingga sebuah motor merah mendekat padanya dan menyapa Luna.
"Lun. kenapa ada disini. Ayo naik. " Sapa Alex yang saat itu sedang melewati tempat Arion dihajar.
Luna pun sadar dan segera naik ke boncengan Alex ia lalu meninggakkan tempat yang membuat Arion terluka dengan mata kepalanya sendiri.
"Bagaimana keadaan Arion saat ini? " pikir Luna.
Otak dan Hatinya memikirkan Arion, tapi tubuhnya saat ini sedang bersama Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Dina imutzzz
bengong melulu luna..bisa2nya arion dah pergi dia ga sadar..
2023-09-04
1