Keputusasaan

"Lo, udah bikin Rania depresi. Lo udah bikin bokap gue lebih milih nyokap lo yang gila itu, dan membuat nyokap gue mati bunuh diri. Apa lo tau itu, Ha. " Teriak Alex sambil memukuli wajah Arion.

"Itu alasan gu benci sama lo, karena lo udah merebut semua kebahagiaan gue.

Arion tertawa sinis mendengar semua ucapan Alex. Melihat Arion yang tertawa membuat Alex semakin geram kepadanya. Apa maksud dia menertawakan alasan kebenciannya itu.

" Kenapa lo tertawa, lo menertawakan penderitaan gue selama ini. Hah.! " Alex semakin geram melihat Arion yang tak berhenti menertawakannya.

"Lucu... " sebuah kata itu meluncur dari mulut Arion dengan mulus. Dia merebahkan tubuhnya di atas lantai.

"Gue nggak pernah mencintai Rania, tapi kenapa lo yang nyalahin gue kalau dia depresi. Dia depresi karena perasaannya sendiri. Gue nggak minta dia mencintai gue sampai gila." Kata Arion dengan santai sambil rebahan.

Namun dia langsung bangun dan terduduk menatap tajam kearah Alex. "Dan masalah nyokap lo yang meninggal itu juga bukan kesalahan gue atau keluarga gue. Itu sepenuhnya kesalahan bokap lo, yang udah ninggalin nyokap lo dan lebih milih nyokap gue. " kata Arion sinis.

"Tapi.... " Alex ingin melanjutkan kata-katanya tapi langsung di potong oleh Arion.

"Lo tau kan kalau bokap gue meninggal juga karena bunuh diri. Tapi asal lo tau, kebenarannya adalah bokap gue nggak mati bunuh diri, tapi sengaja di bunuh. Dan lo tau siapa pelaku pembunuh nya? " Arion tersenyum sinis dan mengejek.

"Hanya adik gue yang tau, karena dia adalah saksi kunci pembunuhan bokap gue. Tapi dia depresi dan nggak bisa mengingat kejadian itu. " Arion berdiri dengan tatapan nanar kearah Alex.

"Dan asal lo tau, gue juga nggak sudi mengakui bokap lo sebagai pengganti bokap gue. Kalo lo tanya ke bokap lo kenapa dia memilih nyokap gue di banding keluarganya sendiri itu ada dua alasan Alex, dan gue bakal kasih tau ke lo apa alasan bokap lo itu. " Arion mengulurkan tangannya kepada Alex agar dia berdiri sejajar dengan dirinya, dan uluran tangan itu disambut Alex dengan baik. Karena dia ingin mendengarkan alasan yang akan diberikan Arion

"Alasn yang pertama, karena nyokap gue adalah cinta pertama bokap lo. Tapi nyokap gue lebih milih bokap gue daripada bokap lo. "

Alex tertegun mendengar ucapan saudara sepupunya itu.

"Alasan yang ke dua, karena bokap lo ingin menguasai semua harta kekayaan papa gue. Karena usaha papa gue lebih maju daripada usaha bokap lo. Dan asal lo tau kakek memberikan semua asetnya kepada bokap gue karena dia percaya bokap gue lebih bisa dipercaya daripada bokap lo. "

"Asal lo tau, gue nggak akan melepaskan siapapun yang sudah membuat bokap gue meninggal, membuat adik gue depresi dan nyokap gue hilang akal sehingga menganggap orang lain sebagai suaminya karena nggak bisa terima kenyataan suaminya meninggal. Penderitaan lo, masih nggak ada apa-apa nya dibanding penderitaan gue. "

"Kalo lo kehilangan nyokap lo, maka gue juga kehilangan bokap gue. " Arion mendekat ke telinga Alex dan membisikkan sesuatu.

"Dan gue curiga pembunuh bokap gue adalah bokap lo. " Arion lalu mendorong dada Alex hingga Alex terhuyung ke belakang dan meninggalkan Alex yang terpaku setelah mendengar bisikan dari Arion.

*

Arion masih berada di rumah Sam, sudah dua hari ini dia menginap di rumah sahabat nya itu. Karena dia tidak ingin membuat tantenya khawatir akan luka yang ada di sekitar tubuh Arion. Biarlah nanti setelah agak mendingan Arion akan kembali ke rumah tante kesayangan nya itu.

Luna juga menyusul ke rumah Sam setelah pulang sekolah, dia ingin melihat keadaan Arion saat ini apakah dia sudah baik-baik saja.

Kini mereka bertiga duduk santai di ruangan tempat anak-anak nongkrong biasanya.

"Jadi, gimana? Apakah lo terima penawaran gue? " tanya Sam kepada Arion.

"Tentang? " Arion mengangkat sebelah alisnya.

"Cewek gue yang mau bantuin adik lo. '

"Gue nggak terlalu berharap sama cewek lo. Tapi gue juga nggak mau terus-terusan lihat adik gue menderita. " kata Arion dengan kepala tertunduk.

"Kita coba dulu, Arion. Jangan putus harapan. Kita akan terus berusaha dan mencoba. Biar Tuhan nanti yang menentukan keberhasilannya atau tidak. "

"Udah tujuh tahun, Sam. Gue melihat penderitaan adik gue. Gue pengen dia kembali ceria seperti dulu. Segala cara udah gue lakukan tapi hasilnya nggak ada.

Sam bengacak rambutnya frustasi, mendengar keputusasaan Arion.

"Siapa bilang lo udah melakukan segala cara. Masih banyak cara untuk menyembuhkan adik lo, Arion. " Luna yang bicara kali ini.

"Gue udah maksimal melakukan segala cara untuk mengembalikan adik gue selama tujuh tahun ini. Lo tau apa, hah. " Arion mulai menaikan kadar suaranya. Dia marah karena dirasa Luna sok tau tentang dirinya.

"Arion, dengar ya. Usaha dan cara belum dikatakan maksimal jika Tuhan belum mengabulkan segala usaha kita. "

Arion berdecih mendengar perkataan Luna yang sok tau itu.

"ini bukan tentang berapa lama lo nunggu usaha lo dikabulkan, Tapi seberapa keras lo memohon kepada Tuhan untuk mengabulkan segala usaha lo. Lo nggak perlu mengeluh seberapa besar dan banyak usaha lo untuk nyembuhin adik lo. Lo harus tetap berusaha berjuang dan berdoa, nanti jika sudah waktunya, Tuhan pasti akan mengabulkan semua doa dan usaha lo untuk nyembuhin adik lo. "

Luna berkata panjang lebar untuk menyadarkan Arion agar dia tidak patah semangat. Sam juga membiarkan Luna mengaambil alih pembicaraan kali ini. Sedangkan Arion sendiri terdiam, entah apa yang dipikirkannya saat ini.

"Kalo lo sayang adik lo. Lo jangan pernah menyerah Arion. Gue yakin, Dinda pasti sembuh. " ucap Luna pada akhirnya.

"Gue nggak nyerah, tapi gue nggak yakin, kalau Dinda bakal sembuh. " Arion masih merasa pesimis.

"Yakinlah. Dinda pasti sembuh, dia bakal kembali seperti anak normal lainnya. Percaya deh sama gue. " ucap Luna lagi dengan senyuman hangat dibibir nya.

Arion berdecih.

"kenapa lo bisa seyakin itu Luna, lo nggak pernah ngalamin apa yang udah gue alamin selama ini. Lo bisa dengan mudahnya bicara kayak gitu, karena lo nggak pernah tau gimana rasanya punya adik dan ibu yang depresi. " kata Arion dengan nada kerasnya.

Sam yang mendengar itu langsung menegakkan badannya, menatap ke arah Arion dengan tajam.

"Lo nggak pernah tau seperti apa rasanya, karena kehidupan lo selama ini terlalu sempurna. Lo tinggal minta apa yang lo mau, dan orangtua lo bisa mengabulkannya dengan mudah. Lo nggak tau betapa sulitnya hidup gue selam tujuh tahun ini. Jadi, Lo nggak perlu sok peduli dan nasehatin gue tentang masalah gue. Karena lo nggak tau apa-apa tentang kehidupan gue. "

"Arion." bentak Sam.

"Kalo lo nggak tau apa-apa sebaiknya lo diem dan nggak perlu ikut campur sama masalah gue. gue nggak butuh orang-orang yang pura-pura peduli sama gue dan memahami apa yang gue rasakan selama ini. Tapi sebenarnya lo nggak tau apa-apa.

"Arion, cukup." Sam ingin memukul rahang Arion saat ini juga karena dia tidak bisa mengontrol emosinya, tapi keinginannya berhenti saat melihat Luna berdiri.

"Gue emang nggak tau sesulit apa hidup lo selama ini, Hidup gue emang sempurna dan gue bisa dapetin apa yang gue mau. Tapi, baru kali ini gue direndahin sama orang yang sangat gue peduliin. " Luna mengambil tas dan kunci motornya,

"Gue tau lo emang terkenal bodoh di sekolah, tapi gue nggak nyangka otak lo sedangkal ini dalam menyikapi sebuah masalah. Gue kecewa sama lo."

" Makasih atas semua ucapan lo sama gue hari ini. Tapi lo keliru Arion kalau bilang gue sok peduli sama lo.Yang sebenarnya, gue emang sangat peduli sama lo. peduli sama perasaan lo, peduli dengan semua yang terjadi pada lo. Gue peduli sama lo melebihi gue peduli sama perasaan gue sendiri. " Luna mencoba menahan air matanya saat mengatakan semua itu.

Luna beranjak meninggalkan Arion dan Sam dengan mengusap air mata yang tanpa terasa jatuh dipipinya.

Arion berdecih kasar melihat kepergian Luna, Baru kali ini dia membuat Luna menangis karenanya.

Sam juga beranjak dari duduknya. "Sekarang lo puas dengan apa yang udah lo katakan pada Luna. Selamat bro, lo udah bikin cewek nangis. " Sam kemudian meninggalkan Arion yang masih berwajah datar.

Dia lalu mengacak rambutnya frustasi, dengan apa yang sudah terjadi saat ini.

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

hmmmm/Sob//Sob//Sob//Sob/ huwwwwww
bomboy.. q diem..tp meleleh

2024-02-02

1

Rismawt

Rismawt

menurut aku wajar sih kalok arion ngomong gitu sama luna,luna cuma orang luar baru baru Deket jga,yah walaupun Arion suka sama dia,arion kalut maksudnya banyak masalah tentang keluarganya terutama adeknya depresi, seenak ngomongnya luna ngasih nasehat seolah tau banyak dia blm tau arion udah banyak usaha.berjuang,buat adeknya tanpa dikasih tau jga arion jga mikir kalik luna,lo siapa sihh duhh ngakak asli,yaa walaupun km sukai arion,kolok km marah sama arion ngomong gitu berarti lo gk nyadar apa yang km omongin seolah-olah arion itu gk berusaha.berjuang buat adeknya,wajar dia ngomong gitu pikiran dia banyak,kalut,
dahhh ahhhhhh aku udah banyakk ngomong, sorry kak outur hheehh jengkel aaja aku sama luna, jadi sok tersakiti,orang banyak masalah ya gitu bawaannya emosi,

2023-05-08

3

lihat semua
Episodes
1 Arion Si Pembuat Masalah
2 Dendam Arion
3 Tertangkap
4 Introgasi
5 Alex Menghilang
6 Tawaran Untuk Luna
7 Kebodohan Arion
8 Ancaman Alex
9 Munculnya Alex
10 Luna Nggak Peka
11 Rahasia Arion
12 Kebencian Alex
13 Keputusasaan
14 Ketulusan Palsu
15 Surat Dari Papa
16 Asisten Zaky ???
17 Rencana Berhasil
18 Wali Baru Untuk Arion
19 Kesepakatan
20 Mencari Arion
21 Arion is Back
22 Test
23 Dipermalukan
24 Rasa
25 Curhat Dengan Papa
26 Melepasmu
27 Menjauh
28 Kenyataan
29 Kelulusan
30 Perpisahan
31 Perpisahan (2)
32 Rindu
33 Tiga Teman Baru
34 Putus
35 Pesan Arion
36 Pemimpin Baru
37 Perubahan Sikap Alex
38 Pertemuan
39 Pertemuan (2)
40 Bentakan Ghavin
41 Bertemu Sahabat
42 Bukti
43 Jangan Pergi Lagi
44 Makan Siang
45 Bukti Kebenaran
46 Keputusan Ali
47 Kunjungan Kinara
48 Penggerebekan
49 Kantor Polisi.
50 Villa
51 Villa 2
52 Tidur Bareng
53 Kabar Buruk
54 Fakta Masa Lalu
55 Luna dan Dinda Di culik
56 Alasan Dibalik Kematian William
57 Menyerah Atau Berjuang
58 Dendam Masa Lalu Gavin
59 Surat Terakhir
60 Juliet Di Dunia Nyata
61 Luna Koma
62 Menemui Arion
63 Histeris
64 Pandangan Cinta
65 Restu
66 Permintaan Gavin
67 Rencana Licik Mona
68 Belanja
69 Jangan Salah Paham
70 Lamaran
71 Persiapan Pernikahan
72 Hari Pernikhaan
73 Destiny
74 Arion Sebenarnya
75 Honeymoon
76 Sunrise
77 Goodbye Bali
78 Luna Hamil?
79 Di Rawat
80 Asinan
81 Periksa Kehamilan
82 Berkunjung ke Kantor
83 Maternity shoot
84 Baby Twins Launching
85 Baby Jasson dan Jordan (End)
86 Author Menyapa
87 Promosi Novel
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Arion Si Pembuat Masalah
2
Dendam Arion
3
Tertangkap
4
Introgasi
5
Alex Menghilang
6
Tawaran Untuk Luna
7
Kebodohan Arion
8
Ancaman Alex
9
Munculnya Alex
10
Luna Nggak Peka
11
Rahasia Arion
12
Kebencian Alex
13
Keputusasaan
14
Ketulusan Palsu
15
Surat Dari Papa
16
Asisten Zaky ???
17
Rencana Berhasil
18
Wali Baru Untuk Arion
19
Kesepakatan
20
Mencari Arion
21
Arion is Back
22
Test
23
Dipermalukan
24
Rasa
25
Curhat Dengan Papa
26
Melepasmu
27
Menjauh
28
Kenyataan
29
Kelulusan
30
Perpisahan
31
Perpisahan (2)
32
Rindu
33
Tiga Teman Baru
34
Putus
35
Pesan Arion
36
Pemimpin Baru
37
Perubahan Sikap Alex
38
Pertemuan
39
Pertemuan (2)
40
Bentakan Ghavin
41
Bertemu Sahabat
42
Bukti
43
Jangan Pergi Lagi
44
Makan Siang
45
Bukti Kebenaran
46
Keputusan Ali
47
Kunjungan Kinara
48
Penggerebekan
49
Kantor Polisi.
50
Villa
51
Villa 2
52
Tidur Bareng
53
Kabar Buruk
54
Fakta Masa Lalu
55
Luna dan Dinda Di culik
56
Alasan Dibalik Kematian William
57
Menyerah Atau Berjuang
58
Dendam Masa Lalu Gavin
59
Surat Terakhir
60
Juliet Di Dunia Nyata
61
Luna Koma
62
Menemui Arion
63
Histeris
64
Pandangan Cinta
65
Restu
66
Permintaan Gavin
67
Rencana Licik Mona
68
Belanja
69
Jangan Salah Paham
70
Lamaran
71
Persiapan Pernikahan
72
Hari Pernikhaan
73
Destiny
74
Arion Sebenarnya
75
Honeymoon
76
Sunrise
77
Goodbye Bali
78
Luna Hamil?
79
Di Rawat
80
Asinan
81
Periksa Kehamilan
82
Berkunjung ke Kantor
83
Maternity shoot
84
Baby Twins Launching
85
Baby Jasson dan Jordan (End)
86
Author Menyapa
87
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!