Ketulusan Palsu

Arion kembali ke rumah tantenya setelah tiga hari dia tidak pulang. Tante Kinara menyambut kedatangan Arion dengan penuh kekhawatiran, dia tidak menyangka keponakan kesayangannya itu pulang dengan wajah yang penuh dengan luka. Tapi semua luka itu sudah hampir mengering. Jadi, tante Kinara pikir Arion tidak pulang ke rumah karena ia tidak ingin membuat nya khawatir.

"Kamu dari mana saja Arion? "

Arion hanya memberikan senyuman tipis kepada Tante Kinara

"Arion capek tan, Arion ke atas dulu ya. "

"Ya sudah, kamu istirahat saja dulu. "

Arion bergegas menuju kamarnya dan segera membersihkan diri. Dia lalu tidur terlentang di ranjangnya dengan nyaman.

"Rasanya Sudah lama aku tidak merasakan tidur yang nyaman. " gumamnya.

Arion terbangun saat langit mulai menggelap. rupanya hari sudah malam dia bahkan melewatkan makan siang dan malamnya. Pantas saja cacing diperutnya membangunkannya dari tidur. Arion turun ke bawah, dilihat nya lampu ruangan sudah dimatikan tapi terlihat lampu di ruang kerja om Ali masih menyala dengan pintu yang sedikit terbuka. Arion mengendap ingin melihat apa yang dilakukan om nya itu.

"Kenapa kamu ingin membuka lagi kasus kak William, mas? " tanya Tante Kinara dengan sedikit kesal.

"Kenapa? dia kan kakakmu. Seharusnya kamu juga mendukung aku dong, sayang. "

"Ck... bukan begitu. Lebih baik seperti ini saja, kita bisa mengambil hak asuh Arion dan Dinda. Jadi kita juga bisa merasakan kekayaan kak William, jika Arion menjadi pewarisnya nanti. "

"Kinara, apa yang kamu katakan. " sentak Ali kepada istrinya itu. "Aku pikir kamu tulus mau merawat Arion. dan mengobati Dinda. "

"Aku memang menyayangi mereka. Tapi tidak ada salahnya kalau kita sedikit berharap. " kata Kinara dengan santainya.

Om Ali memijit keningnya dengan satu tangan nya. Dia tidak menyangka ternyata istrinya itu memiliki sisi serakah juga. Dia pikir istrinya itu tulus menyayangi Arion karena mereka tidak memiliki anak. Sehingga bisa menyayangi Arion seperti anaknya sendiri.

"Aku tidak menyangka Kinara, kamu punya pemikiran seperti itu. " Om Ali berkata penuh kekecewaan.

"Yahh, selama, surat kuasa milik Arion dan surat hak waris Arion ada di tanganku, tidak ada satupun yang bisa mengambil Arion dari ku. Meskipun Mike menyamar menjadi kak William. " ujar Tante Kinara dengan pongah.

Di balik pintu Arion mengepalkan tangan dengan Erat, rahangnya mengeras, dan urat-urat di lehernya tampak menonjol. Dia sangat kecewa dengan apa yang ia dengar saat ini. tidak ada yang tulus menyayanginya dan Tidak ada satupun orang yang bisa Arion percayai saat ini. semuanya bertopeng. Tampak baik di depan, tapi busuk di belakang. Kepada siapa lagi Arion harus berlindung, dan berteduh.

Arion segera pergi dari sana, dia menuju dapur dan mengambil sebotol minuman dan roti lalu membawanya ke kamar. Dia akan memikirkan sesuatu setelah ini.

*

Di rumah Luna

Luna tidak kunjung keluar dari kamarnya, sejak kepulangannya setelah bertemu dengan Arion. Bahkan dia sudah melewatkan makan malamnya. Hingga Dara disuruh Eliza (mamanya Luna) untuk datang ke rumah dan membujuk Luna.

Dara datang dengan wajah penasaran nya, karena tidak seperti biasanya Luna bertingkah seperti ini. Saat ini Dara sudah berada di kamar Luna , Di lihatnya wajah Luna yang sembab. Mungkin karena terlalu banyak menangis, sehingga membuatnya membengkak seperti itu.

"Kamu kenapa sih, Luna? " tanya Dara saat mereka sudah berhadapan.

"Arion."

Sebuah nama yang keluar dari mulut Luna membuat Dara mengernyit kan keningnya.

"Arion. Kenapa dia? "

"Dia udah nyakitin perasaan gue, dia bilang gue nggak tau apa-apa, dia bilang gue sok peduli. padahal gue emang beneran peduli sama dia, sama semua masalah dia. "

"Luna please, jelasin ke gue sebenarnya apa yang terjadi? "

Luna akhirnya menceritakan apa yang terjadi pada Dara. sejak kejadian kemarin hingga tadi siang.Tentang Semua yang di alami Arion selama ini.

Dara merasa terkejut, karena dia tidak menyangka kalau Arion ternyata memiliki masalah seberat ini dalam hidupnya. Sebagai sahabat, Dara merasa tak berguna karena tidak bisa mengenali Arion dengan baik.

"Ya sudah sekarang, kita bantu Arion dan buktikan padanya kalau lo benar-benar peduli sama dia. Kita akan bikin adiknya sembuh dan ceria seperti dulu. "

"Bagaimana caranya? "tanya Luna pada akhirnya setelah membersihkan air mata dan ingus di hidungnya

"Kita akan datang ke rumah sakit tempat adik Arion di rawat, kita akan berteman dan mulai membuka diri untuknya. Bagaimana? "

Luna mengangguk, dia lalu memeluk sahabatnya itu. Ternyata berbagi masalah dengan sahabat lebih baik dan cepat mendapat solusi, daripada harus menangis seharian.

*

Arion Pergi ke sekolah pagi-pagi sekali hingga ia melewatkan sarapannya. Dia tidak peduli lagi dengan ocehan tante Kinara. Tante yang ia anggap baik hati dan menyayanginya dengan tulus, tapi ternyata sama saja. Mereka hanya mau merawat Arion karena berharap akan kekayaan yang dimiliki Arion dan keluarganya.

Hari ini Arion akan menjalankan semua rencananya. Tidak ada yang boleh tau. Dia akan melakukannya secara rahasia. Tapi langkah pertama yang harus ia lakukan adalah sekolah, agar mereka tidak merasa curiga.

Sejak beberapa hari Arion tidak masuk sekolah. Hingga hari ini dia sudah nangkring di parkiran di atas motor besarnya. Semua teman Arion menghampirinya dan memberikan tos tinju kepada teman satu servernya itu.

"Kemana aja lo, nggak masuk sekolah beberapa hari. " tanya Kevin yang sudah sangat merindukan Arion.

"Biasa... "

"Ck... ck... ck... oleh-oleh nggak masuk beberapa hari tu muka ganteng lo kemana, kenapa banyak gosong di sana sini. "

"Kalo nggak gini, bukan cowok namanya. " jawab Arion enteng.

Mereka semua tergelak mendengar ucapan Arion. Arion memang suka berkelahi, tapi nggak biasanya dia bonyok sana sini. Pasti ada sesuatu yang sudah terjadi pada sahabat mereka yang satu ini.

"Kantin, yok gue belum sarapan nih. " Ajak Leo kepada teman-temannya.

"Boleh tapi lo yang bayarin, ya. "

Mereka pergi ke kantin walaupun cuma sekedar beli gorengan atau beli minuman saja. Keadaan kantin menjadi riuh setelah kedatangan geng penyamun yang diketuai Arion. Ibu kantin sudah tidak kaget lagi, jika kantinnya di serbu oleh mereka. Gelak tawa dan canda mereka semakin membuat ramai suasana kantin.

Hingga datang gadis berkuncir kuda bersama temannya, Luna dan Dara.

"Pagi semua... " sapa Luna kepada semua orang.

"Pagi Luna..."

Dia langsung duduk di dekat Arion. Arion tidak terkejut lagi dengan sikap Luna yang mudah berteman dengan siapa saja, dan nggak pilih-pilih teman walau dia anak konglomerat di negeri ini.

"Pagi Arion. " sapanya kepada Arion.

"Pagi, juga Lun." Arion memberikan senyum simpulnya kepada Luna.

Luna pikir, Arion akan bersikap dingin padanya setelah kejadian kemarin. Ternyata Luna salah, Arion malah bersikap hangat seperti biasanya. Dia merasa bahagia akan hal itu.

Dara yang melihat kedekatan kedua sahabatnya pun bahagia, karena dia tau Arion sudah memendam rasa kepada Luna sejak lama. Tapi rasa itu tidak pernah tersampaikan. Harapannya semoga setelah ini Arion dan Luna bisa saling mencintai, tidak hanya cinta sepihak yang di miliki Arion kepada Luna.

"Arion.. "

"Hmmmm..."

" Gue minta maaf atas kelancangan gue kemarin, yang sok nasehatin lo, padahal gue nggak tau apa-apa tentang lo. " kata Luna memberanikan diri meminta maaf kepada Arion.

"It's oke. Santai aja kali. "

Luna tidak menyangka kalau Arion ternyata tidak marah kepadanya. Dia sejak tadi sangat takut untuk bicara dengan Arion karena takut dia masih marah padanya. Tapi apa ini? Arion sama sekli tidak marah.

"Arion... sebagai permintaan maaf gue. Gue pengen traktir lo makan siang di kafe nanti, mau nggak. "

"Sorry Luna, untuk hari ini gue nggak bisa. Gue harus pergin ke suatu tempat nanti setelah pulang sekolah. Lain kali aja ya. "

Mendengar itu Luna sedikit kecewa. Tapi tidak apa-apa karena Arion mengatakan akan pergi makan dengannya lain kali, itu artinya dia bisa pergi dengan Arion suatu hari nanti. Mungkin saat ini Arion benar-benar tidak bisa.

Arion pamit pergi dulu kepada teman-temannya karena dia juga ada urusan di sekolah ini.

"Gue cabut dulu ya. ada urusan. Kita ketemu di kelas nanti. "

Semua teman Arion tercengang melihat sikap Arion yang beda dari biasanya. Sebenarnya apa yang terjadi pada Arion? tanda tanya besar yang mereka miliki, tapi tak satupum ada yang tau akan hal itu.

Terpopuler

Comments

Rismawt

Rismawt

wahhh aku suka ni kek misterius gitu,

2023-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 Arion Si Pembuat Masalah
2 Dendam Arion
3 Tertangkap
4 Introgasi
5 Alex Menghilang
6 Tawaran Untuk Luna
7 Kebodohan Arion
8 Ancaman Alex
9 Munculnya Alex
10 Luna Nggak Peka
11 Rahasia Arion
12 Kebencian Alex
13 Keputusasaan
14 Ketulusan Palsu
15 Surat Dari Papa
16 Asisten Zaky ???
17 Rencana Berhasil
18 Wali Baru Untuk Arion
19 Kesepakatan
20 Mencari Arion
21 Arion is Back
22 Test
23 Dipermalukan
24 Rasa
25 Curhat Dengan Papa
26 Melepasmu
27 Menjauh
28 Kenyataan
29 Kelulusan
30 Perpisahan
31 Perpisahan (2)
32 Rindu
33 Tiga Teman Baru
34 Putus
35 Pesan Arion
36 Pemimpin Baru
37 Perubahan Sikap Alex
38 Pertemuan
39 Pertemuan (2)
40 Bentakan Ghavin
41 Bertemu Sahabat
42 Bukti
43 Jangan Pergi Lagi
44 Makan Siang
45 Bukti Kebenaran
46 Keputusan Ali
47 Kunjungan Kinara
48 Penggerebekan
49 Kantor Polisi.
50 Villa
51 Villa 2
52 Tidur Bareng
53 Kabar Buruk
54 Fakta Masa Lalu
55 Luna dan Dinda Di culik
56 Alasan Dibalik Kematian William
57 Menyerah Atau Berjuang
58 Dendam Masa Lalu Gavin
59 Surat Terakhir
60 Juliet Di Dunia Nyata
61 Luna Koma
62 Menemui Arion
63 Histeris
64 Pandangan Cinta
65 Restu
66 Permintaan Gavin
67 Rencana Licik Mona
68 Belanja
69 Jangan Salah Paham
70 Lamaran
71 Persiapan Pernikahan
72 Hari Pernikhaan
73 Destiny
74 Arion Sebenarnya
75 Honeymoon
76 Sunrise
77 Goodbye Bali
78 Luna Hamil?
79 Di Rawat
80 Asinan
81 Periksa Kehamilan
82 Berkunjung ke Kantor
83 Maternity shoot
84 Baby Twins Launching
85 Baby Jasson dan Jordan (End)
86 Author Menyapa
87 Promosi Novel
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Arion Si Pembuat Masalah
2
Dendam Arion
3
Tertangkap
4
Introgasi
5
Alex Menghilang
6
Tawaran Untuk Luna
7
Kebodohan Arion
8
Ancaman Alex
9
Munculnya Alex
10
Luna Nggak Peka
11
Rahasia Arion
12
Kebencian Alex
13
Keputusasaan
14
Ketulusan Palsu
15
Surat Dari Papa
16
Asisten Zaky ???
17
Rencana Berhasil
18
Wali Baru Untuk Arion
19
Kesepakatan
20
Mencari Arion
21
Arion is Back
22
Test
23
Dipermalukan
24
Rasa
25
Curhat Dengan Papa
26
Melepasmu
27
Menjauh
28
Kenyataan
29
Kelulusan
30
Perpisahan
31
Perpisahan (2)
32
Rindu
33
Tiga Teman Baru
34
Putus
35
Pesan Arion
36
Pemimpin Baru
37
Perubahan Sikap Alex
38
Pertemuan
39
Pertemuan (2)
40
Bentakan Ghavin
41
Bertemu Sahabat
42
Bukti
43
Jangan Pergi Lagi
44
Makan Siang
45
Bukti Kebenaran
46
Keputusan Ali
47
Kunjungan Kinara
48
Penggerebekan
49
Kantor Polisi.
50
Villa
51
Villa 2
52
Tidur Bareng
53
Kabar Buruk
54
Fakta Masa Lalu
55
Luna dan Dinda Di culik
56
Alasan Dibalik Kematian William
57
Menyerah Atau Berjuang
58
Dendam Masa Lalu Gavin
59
Surat Terakhir
60
Juliet Di Dunia Nyata
61
Luna Koma
62
Menemui Arion
63
Histeris
64
Pandangan Cinta
65
Restu
66
Permintaan Gavin
67
Rencana Licik Mona
68
Belanja
69
Jangan Salah Paham
70
Lamaran
71
Persiapan Pernikahan
72
Hari Pernikhaan
73
Destiny
74
Arion Sebenarnya
75
Honeymoon
76
Sunrise
77
Goodbye Bali
78
Luna Hamil?
79
Di Rawat
80
Asinan
81
Periksa Kehamilan
82
Berkunjung ke Kantor
83
Maternity shoot
84
Baby Twins Launching
85
Baby Jasson dan Jordan (End)
86
Author Menyapa
87
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!