Munculnya Alex

Luna masuk sekolah seperti biasa walau matanya berat untuk terbuka. Selama pelajaran ia tak henti-hentinya menguap. Membuat teman sebangkunya Maya heran melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Lo kenapa sih, dari tadi nguap mulu. Nggak tidur lo ya? " tanya Maya saat waktu istirahat tiba.

Luna hanya mengangguk. "Gue mau tidur, nggak ikut ke kantin. Nanti kalau udah masuk, bangunin gue. " Luna sudah tidak bisa menahan kantuknya, dia pun langsung tertidur di jam istirahat.

Maya dan Dara yang melihat itupun cuma bisa menggelengkan kepalanya. Lalu mereka pergi ke kantin tanpa Luna.

Setelah kelas sepi, dan hanya tertingga Luna dan beberapa temannya saja, terlihat seorang murid dari kelas sebelah yang masuk ke kelas Luna. Lalu mendekatinya. Tak ada yang berani melarangnya saat dia mendekati Luna karena mereka takut bermasalah dengan murid itu. Murid itu adalah Arion, salah satu murid yang paling di jauhi dan ditakuti di sekolah karena sikapnya yang seenaknya sendiri.

Arion mendekati Luna dan duduk di depan meja Luna. Dipandanginya wajah Luna yang sangat ngantuk dan kelelahan.

"Sudah aku katakan, sebaiknya kamu nggak usah ikut balapan semalam. Tapi kamu tetep aja maksa. " gumam Arion sambil membenarkan anak rambut Luna yang menghalangi pandangannya. Dia melakukannya dengan senyum tulus yang tersungging di bibirnya.

"Kamu harus bisa menjaga dirimu, Luna. Karena saat ini bahaya sedang berada di dekatmu. Aku takut tidak bisa melindungimu seperti dulu saat aku melindungimu dari preman-preman jalanan itu. Aku takut, saat kau terluka aku tidak ada di dekatmu. Kau adalah kelemahan ku, Luna. " Arion masih bergumam lirih, sambil terus memperhatikan wajah Luna yang tertidur lelap.

Di balik kaca tampak dua orang sahabat Luna yaitu Maya dan Dara tengah memperhatikan apa yang dilakukan Arion. Mereka berdua memang tau, kalau sejak dulu Arion selalu memperhatikan Luna dari jauh. Selalu tersenyum saat melihat Luna tertawa. Kedua temannya itu tau kalau Arion menaruh hati pada Luna. Tapi sayangnya Luna tidak peka, dia malah membenci Arion karena sikapnya yang arogan dan seenaknya sendiri. Tanpa tau siapa Arion sebenarnya.

Arion segera meninggalkan Luna, saat dia merasa cukup mengatakan apa yang ada di pikirannya. Dia segera keluar dari kelas Luna menuju atap sekolah, tempat biasanya dia menyendiri.

"Kasihan ya Arion, cintanya bertepuk sebelah tangan. " ucap Maya saat melihat Arion pergi, dan mereka berjalan masuk ke dalam kelas.

"Iya, aku sudah sadar dari dulu. Kalau Arion sukanya sama Luna, Luna aja yang nggak peka. Malah pacaran sama Alex. " gerutu Dara.

"Emangnya kenapa Alex. Dia kan juga cakep, sebelas dua belas sama Arion, bahkan wajahnya kalau dilihat-lihat hampir mirip. " tanya Maya yang tidak mengerti arah pembicaraan Dara.

"Gue punya feeling nggak enak sama Alex. Tiap jemput atau nganter Luna, dia pasti tersenyum sinis kalau ngelihat ada Arion. Sepertinya mereka berdua punya masalah. " Jiwa detektif Dara mulai muncul, untuk memecahkan masalah cinta segitiga antara Arion, Luna dan Alex.

"Macam detektif Conan aje lu. " Maya medorong bahu Dara.

Dara hanya menggedikkan bahunya. Karena dia yakin apa yang dia pikirkan itu memang benar.

Pulang sekolah, Luna di kagetkan dengan kedatangan Alex yang sudah nangkring di atas motor besarnya. Alex menunggu Luna di luar lagar sekolahnya, karena siswa dari sekolah lain dilarang masuk jika tidak ada pertandingan lomba atau ada suatu kepentingan.

"Alex." pekik Luna saat melihat kekasihnya itu, dia langsung berhambur memeluk Alex tanpa memperdulikan siswa lain yang melihat mereka.

"Kenapa, kangen ya? " tangan Alex mengusap punggung Luna yang sedang memeluknya.

Luna mengangguk masih dalam pelukan Alex.

" I miss you so bad. " ucapnya kemudian.

Dia sangat merindukan kekasihnya itu yang hilang tanpa kabar selama satu minggu ini.

"Kamu kemana aja? kok ngilang gitu aja. " gerutu Luna saat mereka melepaskan pelukannya. "

"Maaf, aku harus ke Surabaya karena ada urusan di sana. Jadi nggak bisa nemuin kamu. " ucap Alex memberikan alasan.

"Setidaknya kan kamu ngabari aku, ngirim aku pesan atau telpon, kek. Biar aku nggak merasa kehilangan. " kata Luna dengan mencebikkan bibirnya.

"Uluh-uluh, my Princess ngambek ini ceritanya. " Alex gemas melihat tingkah Luna yang ngambek, sehingga membuatnya mencubit kedua pipi Luna dengan capitan tangannya.

Luna menepis tangan Alex dengan kasar. Dia masih kesal tapi juga rindu.

Sebuah kecupan singkat didaratkan di kening Luna.

Cup.

"Aku minta maaf oke. Karena aku sudah mengabaikanmu. Maafkan aku. " Alex mencoba meminta maaf kepada kekasihnya itu, tapi Luna masih tak bergeming.

Sebenarnya Luna sudah memaafkannya, hanya saja Luna ingin melihat kesungguhan Alex apakah dia bersungguh-sungguh untuk minta maaf atau cuma pura-pura. Karena jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam, Luna merasakan sebuah keraguan dalam menjalin hubungan dengan Alex saat ini.

Alex menghembuskan nafasnya, beginilah wanita dia selalu ingin di mengerti tapi tak mau mengerti, terlalu ribet menurutnya. Tak bisa diperkirakan kapan dia akan bersikap manis atau berubah menjadi macan betina. Pokoknya seorang laki-laki yang punya kekasih harus siap mental menghadapi perubahan mood pasangannya.

"Hari ini aku tidak ke mana-mana. Bagaiman kalau kita jalan hari ini, untuk menebus kesalahan ku yang sudah meninggalkanmu di mall sendiri waktu itu. " bujuk Alex.

"Nggak, nanti aku kamu tinggal sendiri lagi. "

"Janji deh, kali ini aku nggak akan ninggalin kamu sayang. "

"Janji.. "

"Janji."

Mereka membuat janji kelingking, sehingga Luna percaya dan dia langsung naik ke atas motor Alex.

Alex menyalakan mesin motor nya, dia lalu memberikan helm pada Luna agar memakainya, Luna jadi teringat kejadian semalam, saat Arion memakaikan helm padanya terasa sangat manis. Kenapa jadi memikirkan Arion saat dia bersama kekasihnya. Luna menggelengkan kepalanya keras agar pikiran tentang semalam hilang.

"Kamu kenapa? " tanya Alex yang merasakan pergerakan Luna.

"Nggak apa-apa. Tadi tiba-tiba kepalaku pusing. "

Alex mengerutkan keningnya. "Apa kita nggak jadi keluar? kita pulang aja supaya kamu istirahat. "

"Nggak apa-apa, ayok kita cabut. " tolak Luna

Alex lalu menarik tangan Luna agar mau melingkar di perutnya.

"Pegangan yang erat, sayang. Biar kamu nggak jatuh. "

"Heemmm.. " sahut Luna dari belakang punggung Alex sambil merebahkan kepalanya di punggung kekasihnya itu.

Alex menyalakan mesin motornya, dan mulai menjalankannya. Ia menoleh ke arah seseorang yang sejak tadi memperhatikan mereka berdua. Alex tersenyum penuh kemenangan saat melihat sorot mata terluka dari laki-laki itu.

"Kena kau, kak Arion."

Luna yang sedang merebahkna kepalanya di punggung Alex pun juga bisa melihat tatapan dingin dan terluka dimata Arion saat melewatinya. Sedikit cubitan terasa dihatinya saat melihat Arion seperti itu. Tidak seperti Arion yang menatapnya penuh kehangatan.

"Alex... "

"Hemmm".

" Kalau kamu pergi lagi,kabarin aku ya, walau tak bisa telpon setidaknya kirimi aku pesan. Agar aku tidak khawatir dan merasa kehilangan. "

Alex yang mendengar itu menyeringai. "Iya, sayang. Aku akan mengabarimu. "

Motor yang dikendarai Alex melaju kencang, meninggalkan serpihan hati seorang laki-laki yang terluka. Tangan Arion mengepal erat, semua otot lengannya keluar, rahangnya mengeras dan tatapan matanya menatap tajam ke arah motor yang membawa sepenggal hatinya.

"Rupanya, lo serius dengan kata-kata lo semalam Alexander Abraham. Gue juga nggak akan anggap ini main-main lagi. " geram Arion.

Terpopuler

Comments

Jaspit Elmiyanti

Jaspit Elmiyanti

jadi mereka bersaudara ya thor

2024-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Arion Si Pembuat Masalah
2 Dendam Arion
3 Tertangkap
4 Introgasi
5 Alex Menghilang
6 Tawaran Untuk Luna
7 Kebodohan Arion
8 Ancaman Alex
9 Munculnya Alex
10 Luna Nggak Peka
11 Rahasia Arion
12 Kebencian Alex
13 Keputusasaan
14 Ketulusan Palsu
15 Surat Dari Papa
16 Asisten Zaky ???
17 Rencana Berhasil
18 Wali Baru Untuk Arion
19 Kesepakatan
20 Mencari Arion
21 Arion is Back
22 Test
23 Dipermalukan
24 Rasa
25 Curhat Dengan Papa
26 Melepasmu
27 Menjauh
28 Kenyataan
29 Kelulusan
30 Perpisahan
31 Perpisahan (2)
32 Rindu
33 Tiga Teman Baru
34 Putus
35 Pesan Arion
36 Pemimpin Baru
37 Perubahan Sikap Alex
38 Pertemuan
39 Pertemuan (2)
40 Bentakan Ghavin
41 Bertemu Sahabat
42 Bukti
43 Jangan Pergi Lagi
44 Makan Siang
45 Bukti Kebenaran
46 Keputusan Ali
47 Kunjungan Kinara
48 Penggerebekan
49 Kantor Polisi.
50 Villa
51 Villa 2
52 Tidur Bareng
53 Kabar Buruk
54 Fakta Masa Lalu
55 Luna dan Dinda Di culik
56 Alasan Dibalik Kematian William
57 Menyerah Atau Berjuang
58 Dendam Masa Lalu Gavin
59 Surat Terakhir
60 Juliet Di Dunia Nyata
61 Luna Koma
62 Menemui Arion
63 Histeris
64 Pandangan Cinta
65 Restu
66 Permintaan Gavin
67 Rencana Licik Mona
68 Belanja
69 Jangan Salah Paham
70 Lamaran
71 Persiapan Pernikahan
72 Hari Pernikhaan
73 Destiny
74 Arion Sebenarnya
75 Honeymoon
76 Sunrise
77 Goodbye Bali
78 Luna Hamil?
79 Di Rawat
80 Asinan
81 Periksa Kehamilan
82 Berkunjung ke Kantor
83 Maternity shoot
84 Baby Twins Launching
85 Baby Jasson dan Jordan (End)
86 Author Menyapa
87 Promosi Novel
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Arion Si Pembuat Masalah
2
Dendam Arion
3
Tertangkap
4
Introgasi
5
Alex Menghilang
6
Tawaran Untuk Luna
7
Kebodohan Arion
8
Ancaman Alex
9
Munculnya Alex
10
Luna Nggak Peka
11
Rahasia Arion
12
Kebencian Alex
13
Keputusasaan
14
Ketulusan Palsu
15
Surat Dari Papa
16
Asisten Zaky ???
17
Rencana Berhasil
18
Wali Baru Untuk Arion
19
Kesepakatan
20
Mencari Arion
21
Arion is Back
22
Test
23
Dipermalukan
24
Rasa
25
Curhat Dengan Papa
26
Melepasmu
27
Menjauh
28
Kenyataan
29
Kelulusan
30
Perpisahan
31
Perpisahan (2)
32
Rindu
33
Tiga Teman Baru
34
Putus
35
Pesan Arion
36
Pemimpin Baru
37
Perubahan Sikap Alex
38
Pertemuan
39
Pertemuan (2)
40
Bentakan Ghavin
41
Bertemu Sahabat
42
Bukti
43
Jangan Pergi Lagi
44
Makan Siang
45
Bukti Kebenaran
46
Keputusan Ali
47
Kunjungan Kinara
48
Penggerebekan
49
Kantor Polisi.
50
Villa
51
Villa 2
52
Tidur Bareng
53
Kabar Buruk
54
Fakta Masa Lalu
55
Luna dan Dinda Di culik
56
Alasan Dibalik Kematian William
57
Menyerah Atau Berjuang
58
Dendam Masa Lalu Gavin
59
Surat Terakhir
60
Juliet Di Dunia Nyata
61
Luna Koma
62
Menemui Arion
63
Histeris
64
Pandangan Cinta
65
Restu
66
Permintaan Gavin
67
Rencana Licik Mona
68
Belanja
69
Jangan Salah Paham
70
Lamaran
71
Persiapan Pernikahan
72
Hari Pernikhaan
73
Destiny
74
Arion Sebenarnya
75
Honeymoon
76
Sunrise
77
Goodbye Bali
78
Luna Hamil?
79
Di Rawat
80
Asinan
81
Periksa Kehamilan
82
Berkunjung ke Kantor
83
Maternity shoot
84
Baby Twins Launching
85
Baby Jasson dan Jordan (End)
86
Author Menyapa
87
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!