Tertangkap

Arion sudah berada di balkon kamarnya, Dia sedang berpikir entah apa yang harus dia lakukan setelah ini. Pesan yang tadi masuk tidak digubris nya sama sekali, bahkan dia tidak membalasnya. Tiap kali mendapatkan pesan dari dokter yang merawat adiknya, Arion merasakan sakit yang luar biasa di dalam dadanya.

tok.. tok... tok...

"Arion,sudah waktunya makan malam,segeralah turun. Om juga sudah datang menunggumu." Suara lembut keibuan terdengar dari balik pintu.

Arion langsung menuju kearah pintu dan membuka pintu nya. Kinara yang ada dibalik pintu Memicingkan matanya, Dilihatnya wajah keponakan kesayangannya itu seperti tidak baik-baik saja.

"Apa ada yang terjadi lagi? " tanya tante Kinara kepada Arion.

"Tidak ada, tan.semua baik-baik saja. "

"Ya sudah kalau begitu, ayo kita turun. "

"Bentar, tan. Aku tutup pintu balkon dulu. " Arion masuk lagi ke dalam kamarnya dan hendak menutup balkon, tapi suara notifikasi pesan mengganggu pendengarannya.

Arion mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

✉️ " Apa Kamu nggak mau tahu, perkembangan adik kamu? "

Sebuah pesan dengan pengirim yang sama. Arion tidak membuka pesan itu, dia hanya melihat melalui notifikasi saja. Dia lalu menemui tantenya lagi.

" Ayo kita makan,tan. " ajak Arion yang memasang senyum di wajahnya lalu merangkul lengan tantenya itu, mereka berdua berjalan menuruni tangga.

Aliando yang melihat istri dan keponakannya itu terlihat sangat akrab hanya memasang senyuman di wajahnya. Karena dia tau, dia tidak bisa memberikan keturunan untuk istrinya. Tapi istrinya yang baik hati itu masih mau bersamanya dan menemaninya sampai saat ini. Jadi dia membiarkan istrinya itu memberikan kasih sayangnya kepada kedua keponakan yang dia miliki.

"Malam, Om.. tumben nggak dinas malam. " sapa Arion kepada Om nya .

"Memang harus, ya Om dinas malam tiap hari. " Sapa Ali panggilan akrabnya.

"Ya, enggak sih om. " kata Arion dengan cengiran dibibirnya.

"Sudah, stop ngobrolnya. Sekarang kita makan dulu. " Kinara menghentikan obrolan dua pria di hadapannya itu. dan menyuruh mereka makan dengan tenang.

*

*

Siang itu Luna dan kelompok paduan suaranya sedang berlatih untuk mengikuti lomba paduan suara di tingkat nasional. Suara Luna serasa mau habis dan kerongkongan kering, karena terus menyanyikan lagu berulang-ulang hingga sang ketua padus merasa puas dengan latihannya.

"Baiklah, cukup untuk hari ini. Minum yang banyak untuk membasahi kerongkongan kalian. " ucap Amel pimpinan padus mereka.

"Siap... " jawab anggota lainnya.

"Sekarang kita berdoa sebelum pulang sesuai keyakinan masing-masing. "

Setelah selesai berdoa mereka berhamburan keluar dari ruang latihan. Luna juga ikut keluar bersama teman lainnya, hingga tepukan di bahu Luna membuatnya menoleh ke arah orang yang membuatnya terkejut.

"Pulang bareng siapa? " tanya Amel ketua padus mereka.

"Palingan bareng Leo. Emang kenapa? "

"Oh, kirain sama pacar baru lo. "

"Enggak dia lagi latihan futsal, abang gue udah balik kuliah dan Lucas juga udah pasti pulang duluan. "

"Ohh... udah berapa lama jadian sama Alex? "

"Kurang lebih satu bulanan. Kenapa emangnya? "

"Enggak, gue pikir lo bakal jadian sama si Leo, dia kan kemana-mana bareng sama lo. Mulai awal masuk sekolah. "

"Ohhh, Leo itu sahabat gue sejak kecil. Jadi nggak mungkin lah. "

"Yah, tau gitu dulu gue embat tuh Leo. "

Mendengar itu Luna langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa? kecewa, ya. malah dapetnya Arion. cowok brandal itu." kata Luna menahan tawanya.

"Nggak juga sih, Arion juga cakep banget malah, dari pada gue dapat si gembul Doni. " Amel ikut tertawa membayangkan kalau dulu dia jadian sama Doni.

"Ganteng sih percaya Arion emang ganteng, tapi kelakuannya berbanding terbalik dengan kegantengannya. " Kata luna sambil menggeleng kan kepala nya.

" Btw, kok lo bisa sih jadian sama trouble maker sekolah ini. " tanya Luna kepada Amel.

"Jauh dari penilaian orang lain, Arion ga seperti yang mereka pikirkan kok. " jawab Amel sambil mengingat-ingat tentang Arion dulu.

"Masa sih, nggak percaya gue. Orang semua juga tau, kalau dia pembuat onar, biang keroknya sekolah. Dia juga pernah mukulin anak SMA sana sampai babak belur. " Luna seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan Amel. Jadi dia mengatakan tentang pembenaran pendapatnya tentang Arion.

"Kalau menurut gue nih, lo musti inget kata-kata ini. Don't judge a book by its cover. Jangan menilai orang dari luarnya saja. Dalami isi hatinya, maka lo akan tau seperti apa Arion itu. Dan jangan

menilai seseorang itu melalui yang namanya 'katanya' karena sesuatu yang masih katanya itu belum pasti. " Amel memberikan statment nya tentang Arion kepada Luna.

"Jadi kalau lo, pengen tau seperti apa Arion, mending lo deketin dia deh. Gue denger Arion suka sama lo, Lun. " Amel menggoda Luna yang sedari tadi terdiam mendengar kata-kata dari Amel.

"Apa'an sih, Mel. nggak banget gue deket sama Arion. Terserah gimana pendapat lo tentang Arion. Reputasi Arion udah buruk Di mata gue. " kata Luna sambil bersungut-sungut.

"Dih, kayaknya benci banget lo sama Arion. "

"Banget, buat gue Arion itu, seperti setan yang harus gue hindari agar gue tidak terjerumus ke jalan yang sesat. " Luna membayangkan Arion yang berubah menjadi setan sambil bergidik.

"Gitu amat neng. Awas lo jatuh cinta sama dia. perbedaan benci dan cinta itu cuma setipis tisu. " kata Amel sambil tergelak, lalu dia lari menghindari pukulan Luna.

Luna akhirnya pulang dengan Leo yang sudah menunggunya sejak tadi diperkirakan. Sudah di pastikan bibir Leo monyong sepuluh senti karena menunggu Luna terlalu lama di parkiran.

*

Arion and the geng sudah berada di warung langganan mereka. Sudah pasti pemilik warung itu dibuat pusing tujuh keliling setiap kali di datangi gerombolan Arion. Mereka selalu memesan makanan dan minuman yang aneh-aneh yang tidak ada dalam menu. Emang dasarnya mereka suka merecoki bu Ratmi pemilik warung.

"Kalo pesen yang bener napa? Kasihan bu Ratmi tuh, pusing dengerin pesenan kalian. " kata Beni yang selalu menjadi penengah di antara teman-temannya.

Arion yang berada di pojokan warung hanya terdiam memperhatikan teman-teman nya yang sedang asikk bercanda. Dia lagi nggak mood untuk bercanda hari ini. Dia seolah memikirkan, seandainya kehidupan nya sama seperti teman-temannya yang lain.

Karena kebingungan bu Ratmi pun akhirnya hanya menaruh gorengan di depan mereka dan es teh manis sebagai pelengkap.

"Arion teh anget kan? " tanya bu Ratmi menoleh ke arah Arion.

Arion hanya mengangguk sebagai jawaban.

Kevin yang melihat ada pisang goreng di atas piring pun langsung mengambilnya.

"Tau aja bu kalau aku pengen pisang goreng. "

"Leo kemana Nih, " tanya Beni kepada teman-temannya.

"Lagi nganter Luna pulang dia. " Jawab Kevin yang tengah makan pisang goreng panas.

"Lah, bukannya Luna udah punya pacar? ngapain juga nganterin pulang. " tanya bayu yang ikut nimbrung.

Kevin hanya menggedikkan bahunya acuh.

Arion masih memperhatikan teman-temannya yang sedang bercanda di warung bu Ratmi langganan mereka. Hingga matanya menajam saat melihat seorang siswa berseragam SMA Harapan Bangsa seperti mereka berlari kearah gerombolan Arion.

"Eh, ngapain tuh Galih lari-larian. " celetuk Bayu yang juga melihat salah satu temannya berlari menuju ke arah mereka dengan keringat yang sudah bercucuran.

Semua mata beralih pandang melihat ke arah Galih. yang berlari dengan wajah pias dan ketakutan. Arion yang melihat itu langsung mendekat ke arahnya dan menanyakan apa yang terjadi.

"Ada apa? " tanyanya langsung tanpa tedeng aling-aling.

Galih yang masih mengatur nafasnya yang tersengal pun belum bisa bicara.

"Kasih minum.. air putih aja. " kata Arion memerintah ke teman-temannya.

Dengan cekatan Bayu langsung membuka botol mineral yang ada di sampingnya dan memberikannya kepada Galih. Setelah dirasa napasnya sudah teratur, Galih mulai menceritakan apa yang terjadi.

"Arion, tolong si gembul. Tadi pas gue mau pulang sekolah lewat lapangan Dia sedang di palak sama anak geng 4G dari SMK Teknik. "

Mendengar itu rahang Arion mengeras, mungkin dengan ini dia bisa melampiaskan kekesalannya sejak semalam, yaitu dengan gebukin orang sampai puas.

SMA Harapan Bangsa dan SMK Teknik itu memng sudah menjadi musuh bebuyutan sejak jaman nenek moyang mereka, dan itu berlanjut sampai sekarang. Entah kenapa perseteruan dua Sekolah Atas itu tidak ada habisnya, walau mereka sudah berdamai. Mereka berdamai hanya sebagai formalitas saja. Tapi tradisi tetaplah tradisi.

"Si gembul di pukulin, nggak? "

"Enggak sih, atau belum soalnya aku liat tadi mereka masih narik kerah leher gembul. "

"Wah, ga bisa didiemin. kita harus bertindak. " kata Kevin dengan menaikkan lengan bajunya.

"Ada berapa anak? " tanya Bayu yang juga geram mendengar teman sekolahnya dipalakin sekolah lain.

"Kayaknya lima orang. " jawab Galih yang merasa ketakutan melihat perawakan geng Arion yang tinggi besar semua.

"Cukuplah, satu lawan satu. Yok... " ajak Roy yang dari tadi diam. "lo, mending balik deh, lewat jalan lain aja, si gembul biar kami yang urus. " katanya kemudian

Mereka berlima akhirnya menuju tempat dimana temannya sedang dipalak. Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di lokasi. Mereka melihat gembul sedang terlentang di tanah sambil menangis, entah karena apa. Arion dan teman-temannya yang melihat itu langsung mendekat dan menolongnya. Dilihatnya anak-anak SMK yang melakukan itu, tertawa keras melihat ketidak berdayaan gembul.

"Beraninya sama yang lemah. " kata Arion menghampiri mereka. "Dasar mental tempe. "

Anak dari SMK itupun langsung terdiam dan tak terima dihina seperti itu oleh Arion. Salah satu dari mereka mendekati Arion dengan tampang tengilnya.

"Arion Abraham," liriknya. "Orang yang selalu jadi pahlawan kesiangan. Cih. " katanya sambil meludah kesamping.

Arion tidak gentar sama sekali dengan mereka berlima. kalau bisa sekarang juga dia ingin menghajar mereka semua, meski tanpa bantuan dari teman-temannya.

Namun sebuah suara sirine polisi membuat kelima Anak dari SMK Teknik itu lari tunggang langgang. Arion yang merasa tidak bersalah pun hanya mengerutkan keningnya, melihat mereka lari. Tapi mereka malah di tangkap oleh pihak kepolisian tanpa kesalahan apapun yang mereka perbuat

Bersambung

Terpopuler

Comments

Herdianti Putri

Herdianti Putri

Luna Tsundere

2023-05-25

1

Gadih Hazar

Gadih Hazar

Tetap semangat kak.. Semoga kisah ini juga sukses seperti karya sebelumnya..

2023-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 Arion Si Pembuat Masalah
2 Dendam Arion
3 Tertangkap
4 Introgasi
5 Alex Menghilang
6 Tawaran Untuk Luna
7 Kebodohan Arion
8 Ancaman Alex
9 Munculnya Alex
10 Luna Nggak Peka
11 Rahasia Arion
12 Kebencian Alex
13 Keputusasaan
14 Ketulusan Palsu
15 Surat Dari Papa
16 Asisten Zaky ???
17 Rencana Berhasil
18 Wali Baru Untuk Arion
19 Kesepakatan
20 Mencari Arion
21 Arion is Back
22 Test
23 Dipermalukan
24 Rasa
25 Curhat Dengan Papa
26 Melepasmu
27 Menjauh
28 Kenyataan
29 Kelulusan
30 Perpisahan
31 Perpisahan (2)
32 Rindu
33 Tiga Teman Baru
34 Putus
35 Pesan Arion
36 Pemimpin Baru
37 Perubahan Sikap Alex
38 Pertemuan
39 Pertemuan (2)
40 Bentakan Ghavin
41 Bertemu Sahabat
42 Bukti
43 Jangan Pergi Lagi
44 Makan Siang
45 Bukti Kebenaran
46 Keputusan Ali
47 Kunjungan Kinara
48 Penggerebekan
49 Kantor Polisi.
50 Villa
51 Villa 2
52 Tidur Bareng
53 Kabar Buruk
54 Fakta Masa Lalu
55 Luna dan Dinda Di culik
56 Alasan Dibalik Kematian William
57 Menyerah Atau Berjuang
58 Dendam Masa Lalu Gavin
59 Surat Terakhir
60 Juliet Di Dunia Nyata
61 Luna Koma
62 Menemui Arion
63 Histeris
64 Pandangan Cinta
65 Restu
66 Permintaan Gavin
67 Rencana Licik Mona
68 Belanja
69 Jangan Salah Paham
70 Lamaran
71 Persiapan Pernikahan
72 Hari Pernikhaan
73 Destiny
74 Arion Sebenarnya
75 Honeymoon
76 Sunrise
77 Goodbye Bali
78 Luna Hamil?
79 Di Rawat
80 Asinan
81 Periksa Kehamilan
82 Berkunjung ke Kantor
83 Maternity shoot
84 Baby Twins Launching
85 Baby Jasson dan Jordan (End)
86 Author Menyapa
87 Promosi Novel
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Arion Si Pembuat Masalah
2
Dendam Arion
3
Tertangkap
4
Introgasi
5
Alex Menghilang
6
Tawaran Untuk Luna
7
Kebodohan Arion
8
Ancaman Alex
9
Munculnya Alex
10
Luna Nggak Peka
11
Rahasia Arion
12
Kebencian Alex
13
Keputusasaan
14
Ketulusan Palsu
15
Surat Dari Papa
16
Asisten Zaky ???
17
Rencana Berhasil
18
Wali Baru Untuk Arion
19
Kesepakatan
20
Mencari Arion
21
Arion is Back
22
Test
23
Dipermalukan
24
Rasa
25
Curhat Dengan Papa
26
Melepasmu
27
Menjauh
28
Kenyataan
29
Kelulusan
30
Perpisahan
31
Perpisahan (2)
32
Rindu
33
Tiga Teman Baru
34
Putus
35
Pesan Arion
36
Pemimpin Baru
37
Perubahan Sikap Alex
38
Pertemuan
39
Pertemuan (2)
40
Bentakan Ghavin
41
Bertemu Sahabat
42
Bukti
43
Jangan Pergi Lagi
44
Makan Siang
45
Bukti Kebenaran
46
Keputusan Ali
47
Kunjungan Kinara
48
Penggerebekan
49
Kantor Polisi.
50
Villa
51
Villa 2
52
Tidur Bareng
53
Kabar Buruk
54
Fakta Masa Lalu
55
Luna dan Dinda Di culik
56
Alasan Dibalik Kematian William
57
Menyerah Atau Berjuang
58
Dendam Masa Lalu Gavin
59
Surat Terakhir
60
Juliet Di Dunia Nyata
61
Luna Koma
62
Menemui Arion
63
Histeris
64
Pandangan Cinta
65
Restu
66
Permintaan Gavin
67
Rencana Licik Mona
68
Belanja
69
Jangan Salah Paham
70
Lamaran
71
Persiapan Pernikahan
72
Hari Pernikhaan
73
Destiny
74
Arion Sebenarnya
75
Honeymoon
76
Sunrise
77
Goodbye Bali
78
Luna Hamil?
79
Di Rawat
80
Asinan
81
Periksa Kehamilan
82
Berkunjung ke Kantor
83
Maternity shoot
84
Baby Twins Launching
85
Baby Jasson dan Jordan (End)
86
Author Menyapa
87
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!