Arion segera menuju ruang guru dan melihat ada Pak Hardi wali kelasnya sudah datang, yang sedang berbincang dengan Bu Mira guru BK. Arion mendekat kearah mereka berdua, dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena ingin mengatakan sesuatu.
"Pagi pak, bu. "
"Arion, ada apa? " tanya pak Hardi wali kelas Arion.
"Saya ada perlu dengan kalian berdua. "
Pak Hardindan bu Mira pun saling berpandangan mereka tidak mengira kalau ada yang ingin Arion katakan kepada mereka berdua pagi-pagi begini.
"Apakah ini penting? soalnya lima belas menit lagi sudah jam pelajaran lho. " kata Bu Mira mengingatkan.
"Sangat penting pak, bu. Bisakah kita bicara di ruangan yang aman? " pinta Arion.
Pak Hardi dan Bu Mira saling berpandangan kemudian menganggukkan kepalanya.
Mereka bertiga akhirnya keluar dari ruang guru, dan menuju ruang BK. Bu Mira kemudiann mengunci pintu ruangan itu, karena sepertinya Arion sangat membutuhkan bimbingan dari mereka berdua.
"Katakan kepada kami Arion, apa yang ingin kamu sampaikan. " tanya bu Mira pada akhirnya.
"Untuk ujian semeser bulan depan, apakah saya bisa ikut ujian kelas 12 pak, bu? " tanya Arion, sebuah pertanyaan yang tidak masuk akal yang Arion berikan kepada kedua guru di hadapannya ini.
"Apa Maksudmu, Arion? " tanya pak Hardi tidak mengerti.
"Saya ingin lompat kelas pak, dengan mengikuti ujian kelas dua belas, dan ikut ujian nasional nantinya. Persyaratan apa saja yang harus saya penuhi? " pernyataan mencengangkan yang Arion berikan pagi itu kepada kedua guru di hadapannya.
"Jangan bercanda kamu Arion. " sentak pak Hardi yang tidak percaya dengan keinginan Arion. Karena itu sangat mustahil.
Siapa yang tidak kenal Arion, si murid berandalan dengan otak kosong di kepalanya. Yang tidak pernah mengerjakan tugas dari gurunya dan sering bolos sekolah.
"Saya serius, pak. " kata Arion, kali ia menundukkan kepala. tidak melawan dan bersikap tengil kepada kedua guru itu.
Bu Mira sebagai guru konseling pun menyadari pasti ada sesuatu yang terjadi dengan anak ini. Sampai Arion yang biasa bersikap pongah dan nakal, kini menundukkan kepalanya di hadapan mereka berdua.
"Katakan kepada, ibu Arion. Sebenarnya apa yang terjadi. Mungkin kami bisa membantumu. "
Arion mengangkat wajahnya dan memandang ke arah bu Mira.
"Maaf, bu. Saat ini saya tidak bisa percaya kepada siapapun. Saya hanya akan berjuang sendiri untuk kelangsungan hidup saya. Jadi saya mohon, ijinkan saya untuk ikut ujian kelas dua belas besok. Saya ingin segera lulus dari sekolah ini, dan menata hidup saya yang berantakan. Saya janji, nanti kalau usia saya sudah dua puluh tahun saya akan membalas kebaikan bapak dan ibu guru. " kata Arion dengan penuh permohonan.
Pak Hardi menghembuskan nafasnya, dia lalu angkat bicara.
"Bukannya kami tidak mau membantumu Arion. Tapi, kalau di lihat dari nilai-nilai mu. itu mustahil. "
"Pak Hardi bisa melakukan proses pengajuan untuk saya mulai sekarang, Saya benar-benar minta tolong kepada kalian berdua. Saya janji, kalau nilai saya dibawah delapan puluh, saya akan kembali ke kelas sebelas. " ucap Arion mantap.
Pak Hardi dan bu Mira, kemudian menghembuskan nafasnya lagi.
"Baiklah, akan kami coba bantu Arion. Dan semoga kamu menepati janjimu kepada kami. Tunggu saja kabar baik dari kami Arion. "
"Baiklah pak. Kalau begitu saya permisi dulu. " Arion bangkit dari duduknya, ia lalu melangkah ke luar.
"Kamu mau ke mana, segera masuk ke dalam kelas. "
"Maaf pak, untuk hari ini saya ijin tidak masuk kelas. Karena ada sesuatu yang harus saya lakukan. Setelah ini, saya janji akan jadi murid baik dan patuh kepada semua guru dan peraturan sekolah. " ujar Arion, sambil melangkah keluar ruangan.
Pak Hardi tidak bisa berbuat apa-apa untuk menangani Arion, karena dia memang sangat misterius selama ini. Mereka juga tidak berani berbuat kasar kepada Arion karena dia adalah anak dari pemilik Yayasan.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan anak itu ya, bu." tanya pak Hardi kepada bu Mira..
"Sepertinya Arion mengalami sebuah masalah berat. Dia juga mengalami krisis kepercayaan kalau dilihat dari setiap kata-katanya. " ujar Bu Mira, yang seorang psikolog juga dalam hal ini.
Pak Hardi mengangguk. "Lalu, apa kita akan membantunya untuk lompat kelas? "
"Sepertinya harus, pak. Karena mungkin ini adalah sebuah masalah serius yang sedang Arion hadapi. sebagai guru kita harus membantunya. Lagipula, jika Arion gagal ujian dia berjanji akan kembali ke kelas sebelumnya, Jadi kita akan coba. "
"Baiklah, kita akan bicarakan masalah ini dengan guru kelas dua belas. "
************
Arion melajukan kendaraannya keluar dari halaman sekolah menuju suatu tempat. Dia tidak tau kalau semua teman-temannya sedang kelimpungan mencarinya. Karena tadi Arion bilang mereka akan bertemu di kelas.
"Sialan kemana sih Arion, keluar gak ngajak-ngajak kita. "
"Entahlah, lo nggak tau apa, sikapnya sejak tadi tuh aneh banget. "
"Iya sih, sebenarnya apa yang terjadi sama Arion ya. '
Semua orang menggedikkan bahunya, lalu kembali fokus ke pelajaran mereka.
Arion sendiri saat ini sudah berada di rumah mewah miliknya, motornya ia parkir jauh dari rumahnya. Rumah mewah yang menyimpan banyak kenangan tentang dirinya dan keluarganya, papa, mama dan Adinda. Arion menguatkan dirinya untuk memasuki rumah mewah itu dia segera di sambut dengan bi Yuli sang kepala pelayan.
"Den Arion, sudah pulang? "
"Kemana semua orang, bi, kenapa sepi sekali. "
"Tuan Mike dan nyonya pergi bekerja, den. Sedangkan tuan Alex sudah berangkat sekolah. "
Arion tertawa sinis.
"Apa bibi bisa Arion percaya? "
Bu Yuli segera mengangkat kepalanya., "Ada yang bisa bibi bantu den."
"Tutup mata dan telinga bibi. Bibi anggap aku tidak pernah datang ke rumah ini. "
"Baik den, " Jawab bibi dengan ketegasan nya.
Bi Yuli adalah salah satu pelayan kepercayaan papanya, yang juga menjadi mata-mata Arion sekarang, saat Arion tidak berada di rumah ini. Untuk mengawasi pergerakan Mike dan Alex.
Arion segera masuk ke dalam rumah itu, dan menuju ruang kerja sang papa lalu mengunci pintunya. Dia lalu membuka laptop papanya, dan menghapus semua jejak rekaman cctv di ruangan yang memperlihatkan kedatangannya. Setelah selesai Arion menuju suatu tempat rahasia di ruangan itu, hanya Arion dan papanya yang tau tempat itu. Dia segera masuk kedalam, sebuah ruangan baca yang sudah lama tidak Arion kunjungi.
Kali ini, Arion mengunjungi ruangan itu, karena ingin mencari sesuatu. Mungkin saja Dia bisa mendapatkan petunjuk untuk membuka tabir misteri kematian sang papa. Setelah ia merasa dibodohi dan tidak lagi percaya kepada semua orang.
Arion melihat ada buku yang terjatuh di bawah meja baca papanya, dia segera mengambil buku dan ingin mengembalikan buku itu ke tempatnya. Namun tangannya terhenti saat melihat ada secarik kertas yang terselip di dalam buku itu. Arion lalu membuka lipatan kertas itu, dan membaca isinya. Sebuah tulisan tangan sang papa, yang sangat dia hafal tiap goresannya.
"Arion, Mungkin saat kamu membaca surat ini. Papa sudah tidak ada di dunia ini lagi. Papa berharap hidupmu dan Dinda akan baik-baik saja tanpa papa disisi kalian.
Arion, maafkan papa jika tidak bisa mendampingimu hingga dewasa, Karena papa harus pergi terlebih dahulu. Papa hanya ingin mengingatkan padamu, jangan pernah percaya pada siapapun yang berbuat baik padamu, bahkan jika itu ibumu sendiri.
Jika kamu sudah tidak punya sandaran lagi di hidupmu, carilah pria bernama Jack. Dia adalah orang kepercayaan papa yang tidak pernah diketahui siapapun. Karena papa tau, tidak ada yang bisa papa percayai saat ini, bahkan keluarga atau kerabat. Hanya Jack, pria itu yang selalu setia kepada papa. Dia yang memegang semua rahasia papa.
Ambillah buku kecil, agenda papa di atas lemari baca. Disana ada semua rahasia papa yang tidak diketahui siapapun.
Salam sayang dari papa untukmu nak. Semoga kamu selalu bahagia dan baik-baik saja. "
Setelah membaca tulisan tangan papanya air mata Arion mengalir semakin deras. Dia tidak menyangka kalau papanya akan menulis sebuah surat perpisahan untuknya. Itu berarti selama ini papanya tau, kalau dia dalam bahaya.
Arion langsung menghapus airmata nya, bukan waktunya untuk bersedih saat ini. Dia harus kuat, dan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi pada papanya selama ini.
Arion lalu mencari kursi dan meraba-raba atas lemari baca yang sangat tinggi dan ia menemukan sesuatu di sana, Arion langsung mengambilnya dan melihat benda apa itu. Sebuah agenda kecil dan lencana di dalamnya. Arion segera memasukkan benda itu ke dalam tasnya yang paling dalam. Ia mengingat tulisan papanya kalau dia tidak boleh percaya pada siapapun Apa itu termasuk bi Yuli sang pelayan di rumah ini. Bodohnya Arion kenapa juga dia masuk lewat pintu depan, harusnya ia masuk lewat pintu rahasianya bersama sang papa dulu.
Terdengar suara keributan di luar. Arion segera keluar dari ruangan itu, dan menutup laptop papanya, lalu membuka jendela ruangan itu lebar-lebar. Arion kembali masuk keruangan rahasia milik papanya. Dan tetap bersembunyi disana. Dia mengunci ruangan rahasia itu dari dalam, sehingga tidak ada yang bisa masuk ke dalamnya.
Dia ingin tau, apa yang akan terjadi setelah ini.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Dinnost
jgn2 emakny pura2 depresi,
padahal cinta mati dengn mike...
2023-05-21
2
Rismawt
ahhh suka bangt misterius gitu, kurang ni babnya kak tambahin hehehe
2023-05-11
1