Episode 20 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (Dibuka)

...Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk...

...(Dibuka) ...

Seseorang yang memanggil Ibuku, tidak lain adalah sahabat Ibu dari Akademi Sscion. Bernama Reina Lesya yang berarti perempuan pelindung kemanusiaan dan kedamaian.

"Astrid! Sini-sini!" panggil Reina padaku dengan melambai tangannya.

Ibuku langsung menyahut dan menghampiri kawannya tersebut.

"Reina!!" sahut Ibuku menghampiri sahabatnya.

Dan dari sinilah, Ibuku dan kawan sahabatnya berpelukan lama dan saling bersalam pipi. Aku dengan santai membawa buket bunga dengan sihir angin menyusul Ibu masuk ke dalam gerbang, karena Ibuku duluan berlari. Sementara aku di tinggal.

"Reina, ini hadiah untukmu. Bukanya nanti saja yah, biar tidak penasaran," bisik Putri Astrid.

Reina pun membalasnya dengan bisikan juga.

"Iya, aku tahu toh, kebiasaanmu. Kalau berkunjung tempatku pasti kasih hadiah terus." balas Reina sambil berbisik juga.

Aku terheran-heran dengan kebiasaan Ibuku ini saling berbisik, seperti ada sebuah rahasialah dalam percakapan. Setelah mereka tertawa aku bertanya padaku siapa wanita ini.

"Ibu, kawan ibu ini siapa yah?" tanyaku menarik gaun Ibuku.

Ibuku sadar akan aku dibawahnya, sampai kawan sahabat duduknya memperkenalkan dirinya.

"Siapa namamu nak?" tanya Reina terduduk menatapku.

"Salam kenal, saya Kevin Lucien anak dari ibu ini." Tunjukku pada Ibuku.

Reina pun malah tertawa melihat perkenalan aku yang terlalu formal, seketika pipiku di cubit lagi dengan kuat.

"Gemes kali anakmu, Astrid. Pengenku cubit pipi gemesnya ini," ujar Reina yang cubitin pipiku.

Aku pun merasa kesakitan, kemudian menarik gaunku untuk bilang bahwa ini sakit. Ibuku tersadarkan sama tarikkan gaunnya, lalu berkata pada Reina.

"Reina, hentikan. Ia kesakitan pipinya dicubit." Suruh Ibuku agak tegas.

Reina lun lalu meresponnya dan melepaskan cubitan tangannya. Aku pun cuma bisa pasrah pipiku dicubit berkali-kali.

"Astrid, ini anak pertama atau anak keduamu?" tanya Reina kembali dengan mengacauku.

"Anak kedua Reina," kata Ibuku beritahu pada Reina.

Aku merasa takut dicubit pipi sekali lagi, lalu bersembunyi di belakang kaki Ibuku ini.

"Terus, anak pertamamu mana?" tanya Reina lagi menoleh ke Putri Astrid.

"Ada ikut, ia sama Ayahnya nanti datang terakhir,"

"Oh, baiklah. Langsung saja, kita pergi ke Aula Kerajaan," ucap Reina berdiri dan langsung mengarahkan mereka.

Reina pun merasa tertarik denganku lalu menawarkan dirinya untuk menggendongku.

"Sini, Kevin. Bibi gendong kamu." Tawar Reina dengan menyodorkan kedua tangannya sambil tersenyum.

Aku masih merasa takut dengan senyumnya, kemudian aku menoleh ke muka Ibuku, setelah itu Ibuku bilang padaku, 'tidak apa,' dengan gerakan bibirnya.

Jujur, awalnya aku masih ragu. Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk menerima tawaran kawan Ibuku.

"Hahaha, Kevin nih takut-takut sama Bibi. Tidak Bibi makan Kevin kok." tertawa Reina melihat Kevin ragu-ragu.

Dan akhirnya, aku di gendong sama kawan Ibuku, sambil membawa buket bunga menggunakan sihir angin. Begitu juga Ibuku membawa hadiah.

"Astrid, ini anak keduamu berumur 3 tahun kah?" tanya Reina yang memperhatikan tubuhku.

Sambil berjalan Reina menanyakan hal ini.

"9 bulan setengah umurnya," jawab Putri Astrid.

Sontak Reina terkejut sama jawaban Putri Astrid.

"Hah?!" kejut Reina.

Putri Astrid pun memperhatikan reaksi Reina malah melayangkan muka datarnya.

"Kalau kau tidak percaya, coba tanyakan Kevin tuh. Kan kau gendongnya," ujar Putri Astrid menyuruh Reina menanyakan padaku.

"Kevin, umur berapa sekarang?" tanya Reina yang seolah-olah membujukku.

Secara jujur aku menjawabnya.

"9 bulan setengah Bibi, memang kenapa?" tanyaku kembali.

Reina hanya terdiam mendengarkan ini, lalu ia menoleh ke Putri Astrid.

"Bagaimana, pertumbuhan bayi bisa sebesar ini Astrid? Baru ini aku melihat pertumbuhan bayi bisa segininya. Kau kasih dia apa?" tanya Reina yang agak curiga sama Putri Astrid.

"Aih… aku hanya memberikan cemilan selai stroberi, sama makanan bergizi pada Kevin. Makanya ia cepat besar Reina. Kau kira aku nih memakai sihir hitam kah?" geram Putri Astrid mengerutkan dahinya.

"Hehe, aku sama heran saja. Jangan serius-serius nanggapi ini," bujuk Reina merendahkan geram Putri Astrid.

Mereka berjalan dari gerbang yang jauh tadi, dengan melewati para pasukan menjaga pesta kerajaan dan keamanan membungkuk badannya memberikan hormat pada kami. Aku mengira ada apa dengan pasukan Kerajaan Ernk ini, apa yang hebat dari status keluarga kami dan juga aku belum tahu status Bibi Reina disini sangatlah berpengaruh di sini.

Dalam pikiran sebelumnya, Bibi Reina ini adalah seorang Ratu Kerajaan Ernk. Karena kalau di novel di bilang bahwa jabatan Ratu Kerajaan Ernk sangat berpengaruh hampir di seluruh Benua Euforia.

Karena kedermawanan dan pedulinya seorang Ratu Kerajaan Ernk ini memberantaskan orang-orang jahat, korupsi, pembangkang pemerintah sampai nepotisme. Terkenal Ratu Kerajaan Ernk ini sampai disegani oleh para bangsawan bermartabat di Kota Cyrilo.

Kebanyakan para bangasawan di Kota Cyrilo sering menindas rakyat kecil dan memperlakukan dagangan orang pedagang antar kota di buat menderita, terkadang juga ada kasus sampai penganiayaan seorang bangsawan sombong kepada korban pedagang mencari nafkah.

Maka inilah pengaruh Ratu Kerajaan Ernk ini terkenal sampai rakyat Kota Cyrilo mendukung Ratu Kerajaan Ernk untuk membuat peraturan tentang wewenang para bangsawan.

Siapa sangka dari sini, ada pro dan kontra dari para bangsawan. Namun, aku salut sama Ratu Kerajaan Ernk adalah berani tegas dan memperlakukan manusia secara sama dan derajatnya sama di mata hukum.

Dan tidak ada yang namanya main suap dan main penggelapan uang. Siapa sangka orang itu ada di hadapanku yaitu Reina Lesya atau dipanggil Reina Ernk. Walaupun gaya Bibi Reina selalu berpakaian sederhana dan simpel daripada bermewah-mewah. Karena ia tahu baju itu pun sama kualitasnya dengan pakaian sederhananya.

Cuma ia tidak tertarik untuk mengoleksi hal itu. Bibi Reina memiliki hobi yang bisa terlihat aneh yaitu suka memberantas orang-orang jahat di jalan. Walau penyandang status Ratu Kerajaan Ernk, hobinya Bibi Reina selalu memikirkan kemakmuran rakyatnya serta keamanan rakyat.

Tidak heran, Bibi Reina ini terkenal di kalangan rakyat biasa di Kota Cyrilo. Tetapi ia banyak mendapatkan kebencian dari bangsawan lain. Anggapan Bibi Reina mengenai ini menganggapnya sebagai serangga penganggu ia.

Sampai ada bangsawan mencari muka depan ia pun. Bibi Reina dengan tegas berpikir bahwa bangsawan itu mencari mangsa pada dia agar dijadikan benalu mencari keuntungan.

Itulah sebuah catatan mengenai Bibi Reina menjadi Ratu Kerajaan Ernk, sampai akhir hayatnya Bibi Ernk salah satunya yang selamat di Perang Suci dan Bibi Reinalah yang memberikan gelar Raja Kerajaan Ernk baru pada Kelvin Lucien atas jasanya penumpaskan Perang Suci ini.

Tapi, aku berpikiran bagaimana bisa Raja Kerajaan Ernk tegas dalam Perang Suci yang selamat cuma Bibi Reina saja.

"Kevin, kenapa mukamu serius benar? tengah mikirkan apa?" tanya Reina memperhatikan wajahku serius.

Keseriusanku jadi hilang ketika di tanya sama Bibi Reina.

"Eh, tadi Kevin melamun Bibi. Hehe," jawabku sambil menggarukan kepala, padahal sebelumnya memikirkan tentang Bibi Reina.

"Kevin, Kevin. Sekarang kita sudah sampai dj depan aulanya," ucap Bibi Reina memberitahuku.

Aku melihat halaman Aula ini, awalnya memperhatikan depannya saja nampak kecil dan tidak ada satupun orang berada di luar satupun. Sampai aku berpikir seperti apa saja dalamnya, apakah sesuai dengan ekspektasi .

Sampai di sana pun, ibuku di hadapin dengan pasukan pemeriksa token, sehingga Ibuku mengambil token di dalam tasnya yang dibawa, setelahnya memberikan token masuk itu ke pasukan pemeriksa token.

Kemudian Ibuku di persilahkan masuk, karena sudah ada Token Aula itu sebagai bukti bahwa diundang oleh Raja Kerajaan Ernk dan sesekalinya pasukan itu memberikan sapa sama Bibi Reina.

"Salam Ratu yang terhormat, izin kepada Ratu apakah saya bisa membawa bawa barangan ini ke Aula?" tanya pasukan itu dengan tata krama yang sopan.

Bibi Reina pun membalasnya dengan sopan juga.

"Tidak perlu wahai pasukan berani, aku terima kasih sama pedulian kamu. Tapi kamu harus melakukan tugas yang disuruh Raja, kalau membawakan barang ini malahan yang ada merepotkanmu," jawab Reina dengan memukul bahunya pasukan pemeriksaan token.

Pasukan itu lalu menghormatinya tanpa berkata-kata dan akhirnya kami masuk ke dalam Aula Kerajaan Ernk ini. Sampai aku tidak menyangka, di dalamnya begitu heboh dan meriahnya pesta perjamuan ketika pintu Aula Kerajaan ini dibuka oleh pasukan penjaga.

Di dalamnya aku memperhatikan pesertanya mayoritas para bangsawan kaya sampai bangsawan terkenal akan kelas sosial nya datang memeriahkan pesta perjamuan ini. Ruangan yang sangatlah luas dan banyak makanan membuat aku tergoda sekali ingin memakan banyak di pesta perjamuan ini.

Namun, ketika aku melewati para bangsawan ini. Entah kenapa tatapan tidak mengenakan dan segan memperhatikan kami terus, sampai aku memperhatikan sekeliling banyak bangsawan seperti berbisik-bisik tentang kami.

Baru inilah aku mengetahui realita hidup sebagai bangsawan, rupanya banyak bermusuhan dan rasa bersaingan yang kuat sampai membuat lingkungan sekitarnya sampai mengiri dengki.

Sebenarnya aku ingin bilang pada Bibi Reina tentang situasi ini. Namun, aku memperhatikan wajah Bibi Reina terlihat seperti tatapan tidak peduli sama sekitarnya. Sampai aku menoleh ke belakang menatap Ibu juga sama tatapannya dengan Bibi Reina.

Dingin dan tegas, membuat para bangsawan sekitar menjadi lebih segan sama Bibi Reina dan Ibuku. Lalu akhirnya, Bibi Reina menaiki tangga Aula yang banyak pasukan penjaga itu untuk bertemu secara langsung sama Raja Kerajaan Ernk ini.

Seusai menaiki tangga akhirnya kami sampai di tempat singgasana Raja dan Ratu Kerajaan Ernk ini. Sampai Ibuku dan aku disambut langsung sama Raja Kerajaan Ernk.

"Astrid, sudah lama tidak ketemu denganmu," sambut Raja dengan memberikan salam pada tangan Ibuku.

Ibuku langsung membalas salam ini dengan senyumnya dan sopan.

"Dimana Arsenio, Astrid? aku sudah lama tidak ketemu orang kepala dingin. Rasanya aku ingin berlatih pedang dengan ia sekian lama," tanya Raja menanyakan keberadaan ayahku.

Ibuku kemudian menjelaskan keterlambatan Ayahku datang.

"Sebenarnya Arsenio ada halangan sebentar sama anak pertamanya. Dan ia memutuskan untuk kami berangkat dulu dari ia," jelas Ibuku dengan sopannya.

Raja pun hanya bisa lemas tidak bisa melihat kehadiran Ayahku.

"Tapi, tenang saja Raja. Arsenio akan datang pada pesta perjamuan, jadi janganlah cemas," lanjut Ibuku menjelaskan tadi.

Raja pun kemudian bersemangat lagi dan menoleh pada buket bunga yang dibawa olehku.

"Ini buket bunga dari anakmu Astrid?" tanya Raja itu melihat buket bunga berterbangan karena terkena sihir.

"Iya, Raja. Itu dari anak keduamu yang di gendong sama Ratu." Tunjuk Putri Astrid pada anaknya yang digendong sama Reina.

Reina lun hanya tertawa melihat Putri Astrid yang memanggil ia Ratu.

"Formalitas sekali kau, Astrid. Kau membuatku geli jika kau memanggil aku Ratu," tertawa Reina yang tidak tahan melihat Putri Astrid terlalu formal memanggil sahabatnya.

Putri Astrid hanya bisa senyum sambil mengernyitkan matanya ke Reina, selepas Raja itu melihat ke arah Reina.

"Jadi ini anakmu yang keduakah? Astrid?" tanya Raja itu sembari memperhatikanku.

"Iya, namanya Kevin Lucien, panggil saja ia Kevin," jelas Ibuku.

"Halo Kevin, apa kabar denganmu hari ini?" tanya Raja yang tersenyum melihatmu.

Sontak aku jawab dengan jujur.

"Kevin baik saja, Raja. Hari ini Kevin mau menikmati makan yang banyak di pesta perjamuan ini bersama Bibi Reina," jawabku yang jujur tanpa terpikirkan etika berbicara sama orang memiliki kedudukan tinggi.

Putri Astrid yang berada di belakang Raja tersentak mendengar anaknya berbicara santai tanpa memikirkan etika dalam berbicara. Dalam hati, Putri Astrid merasa malu sama tingkah Kevin.

"Oh boleh, silahkan bersama Bibi Reina yang akan menemanimu, Kevin bisa makan sepuasnya yang ada disini jadi Kevin jangan ragu-ragu yah," ucap Raja yang lucu memperhatikan Kevin.

"Kalau bisa, Kevin panggil saya Paman Eric, bukan Raja lagi yah. Seperti Bibi Reina ini," usul Raja itu ingin tertarik di panggil Paman ketimbang Raja.

"Baiklah, Paman Eric. Kevin akan memanggil Paman Eric sekarang," terimaku dengan senang hati.

Lalu Raja merasa senang akan panggilan Paman ini.

"Pintar Kevin, hmmmm." Senyum Raja itu mengibas rambutku.

Aku membiarkan rambutku di acak-acak oleh Paman Eric selalu Raja Kerajaan Ernk ketimbang di acak-acak sama Ibuku.

Tidak lama, Raja pun pergi ke pagar tempat singgasananya untuk memperhatikan para bangsawan di bawah dan langsung membuka pesta perjamuan ini dengan lantang dan tegasnya.

"Wahai para bangsawan semuanya! Dengarkan suaraku!" tegas Raja dengan lantang.

"Hari ini bertepatan sebagai Hari Perdamaian Benua Euforia. Dengan ini aku sebagai Raja Kerajaan Ernk, Eric Ernk akan pembuka acara pesta perjamuan antara bangsawan dan juga acara rakyat Kota Cyrilo!" Ujar Raja dengan mengangkat pedangnya.

Tanpa berlama suara ricuh dari bangsawan di bawah bergema.

"Hiduplah Raja Kerajaan Ernk!"

"Hiduplah Raja Kerajaan Ernk!"

"Hiduplah Raja Kerajaan Ernk! Dengan makmur dan sejahtera Benua Euforia!"

Teriak bangsawan lainnya dengan lantang dan mengangkat tangannya di atas. Ada juga sebagian bangsawan lain terdiam tidak ingin bergabung dengan bangsawan yang teriak menyahut ujar Raja tersebut.

Entah melanggar etika atau gengsi karena kasta lebih tinggi dari bangsawan teriak itu sampai menutup dirinya dengan tatapan sinis.

Aku bisa melihatnya dari atas singgasana Raja ini melihat sifat-sifat bangsawan dari rupa sampai ke akhlak aku bisa mengetahui secara sekilas. Sampai aku rasa di tatap oleh bangsawan iri yang melihat aku dan Ibuku berdiri di atas singgasana dengan berbicara santainya pada Raja dan Ratu Kerajaan Ernk.

Tatapan irinya terlihat olehku, ketika bangsawan itu berada di pinggiran dekat jendela bersembunyi. Berbicara hal apa saja tentang Ibuku dan aku, sehingga aku memberikan ganjarannya.

Tanpa sadar aku mengeluarkan pisau angin satu buah untuk menuju ke bangsawan iri itu. Dengan tidak terlihat pisau angin aku arahkan padanya.

"Kau lihat itu bangsawan di singgasana dari mana saja ibu dan anaknya mencari muka depan Raja dan Ratu," jengkel ibu bangsawan iri itu.

"Biasalah nama juga bangsawan baru terkenal, kau lihatlah gaunnya saja tidak semahal punya kita yang ada berlian dan diamond di sekujur tubuh kita," puji kawan ibu bangsawan iri itu membanggakan dirinya yang kaya raya.

Tanpa malu mereka sudah punya anak malah berkata tidak senonoh.

"Mending kita turun saja, menghampiri perempuan di samping Raja itu bukan Sang Ratunya yah. Nanti kita di penjara mampus loh. Hahaha," sindir bangsawan iri itu tertawa.

Tidak lama pisau angin datang mempotong gaun mereka yang bagus dan kaya akan berlian dan diamond itu. Sampai membuat mereka teriak menghebohkan acara sekitar.

"Arghhh apaan ini?!" gerutu ibu bangsawan iri itu memerhatikan gaunnya rusak terkena pisau angin secara tidak terlihat.

"Tidak gaunku yang mahal!!" teriak kawan bangsawan iri itu.

Teriakkan bangsawan iri itu akhirnya mengundang kehebohan di kalangan bangsawan lain yang tengah berpesta.

Lontaran Pisau angin yang aku arahkan ini memotong gaun bangsawan iri itu dengan terurai-urai tanpa menyisakan sehelai kain pun. Akhirnya mereka menerima ganjaran yaitu telanjang bulat di pesta perjamuan.

Alhasilnya membuat kehebohan dan membuat para bangsawan yang lain tengah berpesta merasa risih akan kehadiran bangsawan iri ini yang tidak tahu malu dan tidak punya martabat.

Raja melihat bangsawan iri yang telanjang bulat ini lalu geram karena menganggu aktivitas pesta perjamuan ini terganggu akan hal seksual sampai akhirnya Raja memanggil pasukan penjaga untuk melemparkan bangsawan iri itu di dalam kandang anj*ng galak.

"Penjaga! Tolong lemparkan bangsawan tidak tahu malu itu ke penjara anj*ng tanpa ampun sekali pun padaku!" teriak Raja dengan amarah melihat hal tidak senonoh pada pesta perjamuannya.

Dengan cepat pasukan penjaga menangkap bangsawan iri itu dengan paksa mengeluarkan mereka. Kemudian mereka meminta mohon ampunan pada Raja.

"Tuan Raja mohon ampun jangan biarkan kami dimasukkan ke dalam kandang anj*ng Tuan Raja!!" jerit Ibu bangsawan iri itu menangis.

"Iya Tuan Raja kami meminta ampun!!" sambung jerit juga pada kawan Ibu bangsawan iri itu juga.

Jeritan tersebut tidak di pedulikan oleh Raja sekalipun, karena menampilkan hal memalukan di saat pesta perjamuan ini. Sehingga Raja merasa jijik tidak ingin melihat bangsawan tidak malu itu.

Begitu juga bangsawan lainnya, memperhatikan ini secara langsung malah menghindari bangsawan iri dengan jijik dan menjadi sebuah buah bibir di kalangan para bangsawan kelas sosial dan akan heboh di Kota Cyrilo.

Anak Ibu bangsawan iri ini malah mengikuti ibunya dibawa paksa oleh pasukan penjaga.

"Ibu!!" tangisan anaknya mengejar ibunya.

Dan akhirnya pasukan penjaga berhasil membawa bangsawan iri itu keluar dengan tenang. Setelah itu alunan musik mulai hidup, untuk mengalihkan perhatian para bangsawan jijik jadi menjadi perasaan senang dan berpesta dansa.

Dalam hati aku yang senang, akhirnya aku bisa menghilangkan bangsawan iri ini dengan memberikan ganjaran berupa perlakuan di depan khalayak bangsawan lainnya. Tanpa sadar sekeliling orang tidak dapat merasakan pisau angin yang aku arahkan tadi.

Tidak lama setelah hatiku senang, tiba-tiba datanglah seorang bangsawan lainnya dengan membawa anak dengan silaunya kekuatan sihir cahaya.

Aku pun tertuju pada bangsawan baru datang itu.

"Apakah Ayah?" pikirku melihat kedatangan bangsawan ini.

Episodes
1 Episode 1 - Ngembun Baca Novel
2 Episode 2 - Lahir Kembali di Novelku?
3 Episode 3 - Surat dan Hadiah Mainan
4 Episode 4 - Bermain Teka-Teki
5 Episode 5 - Pertemuan Kelvin
6 Episode 6 - Taman Istana Rahasia
7 Episode 7 - Misi Penuntasan Tahap I
8 Episode 8 - Misi Penuntasan Tahap I (Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara.)
9 Episode 9 - Misi Penuntasan Tahap I (Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara II.)
10 Episode 10 - Misi Penuntasan Tahap I (Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara III)
11 Episode 11 - Misi Penuntasan Tahap I (Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara IV.)
12 Episode 12 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan I.)
13 Episode 13 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan II.)
14 Episode 14 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan III.)
15 Episode 15 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan IV.)
16 Episode 16 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan Berakhir.)
17 Episode 17 - Bermain Bersama
18 Episode 18 - Persiapan Pergi Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk.
19 Episode 19 - Pergi ke Istana Kerajaan Ernk.
20 Episode 20 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (Dibuka)
21 Episode 21 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (II)
22 Episode 22 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (III)
23 Episode 23 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (IV) Tujuan Tercapai.
24 Episode 24 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (V) Tujuan Terselubung
25 Episode 25 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (VI) Kesepakatan antara Kedua Pihak
26 Episode 26 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (VII) Kesepakatan Berhasil!
27 Episode 27 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (VIII) Kesempatan
28 Episode 28 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (IX) Perkiraan
29 Episode 29 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (X) Edgar Ernk
30 Episode 30 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XI) Pertarungan Sengit!
31 Episode 31 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XII) Berlanjut
32 Episode 32 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XIII) Kalah!
33 Episode 33 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XIV) Pasrah yang akan terjadi
34 Episode 34 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XV) Perjanjian
Episodes

Updated 34 Episodes

1
Episode 1 - Ngembun Baca Novel
2
Episode 2 - Lahir Kembali di Novelku?
3
Episode 3 - Surat dan Hadiah Mainan
4
Episode 4 - Bermain Teka-Teki
5
Episode 5 - Pertemuan Kelvin
6
Episode 6 - Taman Istana Rahasia
7
Episode 7 - Misi Penuntasan Tahap I
8
Episode 8 - Misi Penuntasan Tahap I (Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara.)
9
Episode 9 - Misi Penuntasan Tahap I (Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara II.)
10
Episode 10 - Misi Penuntasan Tahap I (Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara III)
11
Episode 11 - Misi Penuntasan Tahap I (Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara IV.)
12
Episode 12 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan I.)
13
Episode 13 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan II.)
14
Episode 14 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan III.)
15
Episode 15 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan IV.)
16
Episode 16 - Misi Penuntasan Tahap I (Penyelesaian Penuntasan Berakhir.)
17
Episode 17 - Bermain Bersama
18
Episode 18 - Persiapan Pergi Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk.
19
Episode 19 - Pergi ke Istana Kerajaan Ernk.
20
Episode 20 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (Dibuka)
21
Episode 21 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (II)
22
Episode 22 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (III)
23
Episode 23 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (IV) Tujuan Tercapai.
24
Episode 24 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (V) Tujuan Terselubung
25
Episode 25 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (VI) Kesepakatan antara Kedua Pihak
26
Episode 26 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (VII) Kesepakatan Berhasil!
27
Episode 27 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (VIII) Kesempatan
28
Episode 28 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (IX) Perkiraan
29
Episode 29 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (X) Edgar Ernk
30
Episode 30 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XI) Pertarungan Sengit!
31
Episode 31 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XII) Berlanjut
32
Episode 32 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XIII) Kalah!
33
Episode 33 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XIV) Pasrah yang akan terjadi
34
Episode 34 - Pesta Perjamuan Kerajaan Ernk (XV) Perjanjian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!