...Misi Penuntasan Tahap I...
...(Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara IV.)...
"Kenapa kau timbul disini, Raja Kelinci Buas." Sergah Naga Angin sambil mengamati tubuh Raja Kelinci Buas.
"Aku kesini bukan mengacau kau, melainkan penangkap musuh mungil yang membunuh pasukanku!" balas Raja Kelinci Buas dengan amarah berlindung dalam perisai daunnya.
Naga Angin merasa tidak percaya sama balasan Raja Kelinci Buas dikarenakan kedatangan membuat kegaduhan dan kerusakan pada sarangnya. Sambil berkeliling berputar mengamati Raja Kelinci Buas, Naga Angin mencari celah.
Raja Kelinci Buas waspada sama sekelilingnya karena diamati oleh Naga Angin berputar kemudian memikirkan serangan di lontarnya.
"Kau kira? Aku bisa dibohongi sama perkataanmu kedua kalinya?" Naga Angin mendengus napasnya.
Sambil berputar dia mengawasi Raja Kelinci Buas, Raja Kelinci Buas terdiam mendengar omong kosong dari Naga Angin.
"Kalau kamu tidak percaya, langsung saja kita selesaikan disini!" serang Raja Kelinci Buas.
Raja Kelinci Buas langsung menyerang Naga Angin dari dalam perisai daunnya, tanpa memikirkan omongan dari Naga Angin. Dia datang mencakar Naga Angin.
Naga Angin mengetahui gerak-gerik Raja Kelinci Buas menyerangnya secara cepat menuju tubuhnya, tanpa diketahui Naga Angin menerpa angin haluan ke Raja Kelinci Buas.
Raja Kelinci Buas melihat terpaan angin haluan menghalanginya lalu menutup dengan benteng daun, terpaan kuat angin ini tempias terkena bentang angin. Raja Kelinci Buas melaju menuju ke Naga Angin.
Naga angin yang tak menghiraukan langsung bertarung saja sampai mati.
"Baiklah itu maumu! Raja Kelinci Buas." Serang Naga Angin, menuju ke Raja Kelinci Buas.
Naga Angin saling mengadukan kekuatannya dengan angin menghalau segala cakaran dari Raja Kelinci Buas, tidak lama Raja Kelinci Buas mengeluarkan rantai emas mengikat kaki dan tangan Naga Angin hingga terjatuh. Naga Angin terjatuh kemudian ditimpa oleh Raja Kelinci Buas dengan tubuh terikat oleh rantai emas.
Raja Kelinci Buas kemudian menggenggam leher Naga Angin dan mencengkram kepala Naga Angin ketika terjatuh, Naga Angin berusaha bangun membangun petir badai menyambar Raja Kelinci Buas dengan sambaran petir kuat.
Cetar!!
Suara petir menyambar Raja Kelinci Buas hingga membuat tubuhnya menjadi kaku tersetrum, Naga Angin tertekan di bawah kemudian bangun menendang Raja Kelinci Buas dengan kakinya tajam mencabik bagian dada Raja Kelinci Buas.
Raja Kelinci Buas termundur dari tubuh Naga Angin karena mendapatkan serangan petir begitu, lalu melihat sekelilingnya terkumpul menyerang pedang angin yang dikeluarkan. Pedang angin yang begitu banyak di langit menjadi serpihan kecil menjadi sebuah lembaran mahkota bunga menyerang Raja Kelinci Buas.
Raja Kelinci Buas meratapi banyak lembaran mahkota bunga berbentuk pedang tajam di atas kepalanya lalu tertuju pada dirinya. Raja Kelinci Buas terdesak sama tubuhnya langsung mengeluarkan pertahan tubuh untuk menghalau sebentar menghilangkan efek terkena petir membuat tubuhnya menjadi kaku.
Secara langsung lembaran mahkota bunga menyerang tubuh Raja Kelinci Buas secara mencabik-cabik tubuhnya. Karena tubuhnya bisa meregenerasi dengan cepat tanpa mengkhawatirkan ini Raja Kelinci Buas menerima serangan.
Sret!!
Sret!!
Sret!!
Alhasilnya lembaran mahkota tidak mampu membuat tubuh Raja Kelinci Buas terluka dalam dan hanya bisa memberikan luka ringan, Naga Angin mengetahui lalu mengeluarkan bola angin dari mulutnya.
Bola angin ini tertahan di luar menyerap angin di sekelilingnya membentuk sebuah aliran gumpalan besar. Dan bola angin ini terkumpul secara perlahan-lahan mengalir membentuk sebuah bola besar, tanpa lama Naga Angin melemparkan bola angin besar itu ke hadapan Raja Kelinci Buas.
Raja Kelinci Buas merasa tubuhnya kembali seperti muka kemudian menggunakan hempasan daun menghilangkan lembaran mahkota bunga tajam.
Pakks!!!
Tanpa lama Raja Kelinci Buas menoleh ke depan melihat bola angin besar menuju dirinya. Sehingga Raja Kelinci Buas juga sama mengeluarkan serangan daun runcing raksasa menghadang serangan bola angin.
Usai mengumpulkan semua kekuatan, akhirnya Raja Kelinci Buas melemparkan serangan daun runcing seperti mata tombak itu. Pertemuan antara daun runcing seperti mata tombak dan bola angin membuat dentuman kekuatan besar saling bertabrakan.
Dentuman besar ini membuat gelombang getaran tanah sehingga memunculkan gempa di Ruang Dimensi Art.
Aku takjub dengan pertarungan binatang Buas pertama kalinya dihadapi oleh aku, saat ini membuatku terpana akan kekuatan. Tapi imbasnya aku harus menahan dentuman kekuatan mereka.
...[Tuan Mike kita harus pindah dari tempat ini! Kalau tidak tanah ini akan longsor terkena dentuman ini!]...
Art menuturku agar menyuruh menjauhi medan perang binatang Buas karena jarak aku menonton ini sangatlah dekat, walaupun di atas bukit yang tertutup perisai tidak terlihat, aku menunggu kesempatan aku muncul untuk menyerang Raja Kelinci Buas.
'Tidak Art, aku tetap akan disini, sambil menunggu kesempatan aku timbul,' kataku sambil melihat bertarung binatang buas.
Art hanya bisa mendengar penjelasan untuk tetap disini hingga dia tidak memaksa diriku.
'Art, apa kau berhasil mengamati hasil bertarung mereka?' tanyaku menoleh ke Art.
Art lalu memberikan penjelasan tentang hasil pengamatan pertarungan tersebut.
...[Untuk keseluruhan Art, mendetail dan mengamati kemampuan Raja Kelinci Buas memiliki kemampuan penyembuhan atau regenerasi yang cepat pada tubuhnya begitu juga kemampuan serangan sihir elemen daun.]...
Art menjelaskan tentang kemampuan Raja Kelinci Buas.
Sambil tengkurap aku memikirkan secara cara untuk menghilangkan kemampuan regenerasi yang dimiliki oleh Raja Kelinci Buas, hingga aku mencoba memperhatikan selagi pada kedua binatang buas.
'Art untuk Naga Angin, kalau kamu mendetail beserta pengamatan gimana?'
...[Kalau Naga Angin, Art meragukan kemampuan dan serangan yang semakin lemah dikarenakan luka yang dialami oleh beberapa tahun diserang dan itu membutuhkan waktu menyembuhkan begitu lama.]...
'Hmmm, aku tahu hal itu. Lebih baik kita mengamati sekali lagi, siapa tahu ada yang membuat aku tahu kelemahan mereka,' Lanjutku.
...[Usahakan bisa menganalisis dengan tepat!]...
'Baiklah.' Ngangguk kepalaku.
Gelombang besar kekuatan serangan antara Naga Angin dan Raja Kelinci Buas masih tertahan kuat saling beradu. Naga Angin masih merasa kalah kekuatan serangannya menambahkan serangannya sekali lagi.
Growl!!!
Bola angin yang tertahan di tengah medan terdorong begitu kuat karena ditambahkan serangan laser angin. Raja Kelinci Buas merasa kekuatan daunnya juga berkurang menambah serangan daunnya. Akan tetapi serangan itu sudah terlambat karena bola angin sudah membesar dengan tambahan kekuatan dari belakang.
Daun runcing dilontarkan oleh Raja Kelinci Buas tidak mampu menahan serangan bola angin.
Krak!!
Crash!!
Daun runcing pecah terurai dan bola angin menyasar ke Raja Kelinci Buas.
Raja Kelinci Buas yang mengetahui kekuatan kurang dalam menahan serangan ini bersiap menghalau dengan kekuatan benteng daun terbangun dengan pintu 6 lapis menghalau serangan bola angin meleset ke arahnya.
Namun, benteng daun terdiri 6 lapis tembus terkena oleh bola angin yang melesat cepat seperti peluru menuju Raja Kelinci Buas. Bola angin dengan serangan kecepatan tinggi melaju ke arah Raja Kelinci Buas.
Raja Kelinci Buas melihat hal ini berlindung di rantai emasnya yang tersambung sama liontin emasnya di lehernya tanpa sadar, kekuatan bola angin terserap begitu banyak. Akan tetapi bola angin memberikan efek serangan kritis mengabaikan semua pertahanan dan penyerapan kekuatan.
Tidak lama Raja Kelinci Buas menerima serangan bola angin.
Boom!!
Suara ledakan bola angin mengenai Raja Kelinci Buas dengan menghancurkan pertahanan. Ledakan suara ini membuat sekitarnya menjadi hancur terkena efek angin begitu kuat. Beberapa area sekitar menjadi retak.
Begitu juga di atas bukit yaitu tempat aku berada sekarang.
'Argh, kalau seperti ini terus. Hancur juga tanah yang kupijat nih,' keluhku berusaha menahan gelombang ledakan.
Art berbunyi untuk kedua kali untuk memberikan peringatan padaku.
...[Tuan Mike, Art sudah bilang untuk kedua kali pindah dari tempat yang dipijat, Tuan Mike.]...
Setelah Art memberikan peringatan aku menoleh pada layarnya untuk memberikan kesempatan sekali bagiku.
'Art, berikan aku kesempatan sekali saja. Seandainya aku menemukan petunjuk dalam mengamati pertarungan ini aku bakal bergerak untuk membunuh Raja Kelinci Buas,' terangku yang tegas untuk menyakinkan Art.
'Berikan aku usaha sebentar saja, kalau ini sebuah keberuntungan atau kesialan yang menimpaku berikan aku cobaan untuk menghadapinya.' Lanjutku meyakin Art.
Art mendengarkan keyakinan kuatku untuk bertahan disini, walaupun di bawah tanahnya sudah mengalami retak dan kondisi di luar pelindung angin terkena debu tanah akibat pertarungan. Aku tetap berusaha untuk mengamati terus pertarungan ini.
Hingga akhirnya keberuntungan datang menghampiriku memberikan sebuah petunjuk. Ketika debu tanah mulai menghilang sedikit demi sedikit, kemudian timbul sebuah cahaya terang membuatku menutup mata untuk tidak melihat.
Tetapi aku penasaran sama cahaya itu dan membuka mataku sedikit melihat bahwa itu sebuah cahaya yang berasal dari liontin emas milik Raja Kelinci Buas. Tanpa sadar itu membuat aku berpikir untuk mengamati sebuah benda itu lebih lanjut.
Cahaya terang itu tampak seperti sebuah cahaya penyembuhan, walaupun aku melihat Raja Kelinci Buas terkapar dengan tubuhnya dipenuhi luka begitu kritis terkena bola angin ditambah susulan laser angin membuat luka parah.
Keanehan muncul dalam benak pikiranku, munculnya cahaya ini sebuah tanda tanya bagiku sendiri. Oleh sebab itu, aku menebak bahwa Raja Kelinci Buas memakai sebuah artefak berupa liontin berwarna emas.
Di sisi lain Naga Angin mengalami kelelahan, begitu juga luka cakaran karena terkena serangan fisik dari Raja Kelinci Buas secara langsung sehingga dampak terkena bisa dirasakan di sekujur tubuh Naga Angin.
Naga Angin merasa dirinya sudah mengalah Raja Kelinci Buas lalu membalikkan badan yang penuh darah di sekujur tubuhnya kembali ke jurang. Namun, sebuah cahaya muncul membuat Naga Angin tidak memperhatikan cahaya itu muncul.
Tidak lama Raja Kelinci Buas bangun dengan tubuhnya kembali seperti semula. Efek dari regenerasi tubuh menjadikannya sembuh dalam sekejap. Raja Kelinci Buas berdiri tegak bangun menatap Naga Angin di depannya dengan dengus napas marah.
Aku memperhatikan Raja Kelinci Buas terbangun tadi. Sebelumnya aku mengamati regenerasi tubuh Raja Kelinci Buas menyembuhkan luka di tubuhnya. Oleh karena itu aku tersadarkan bahwa selama ini Raja Kelinci Buas menggunakan artefak untuk digunakan Raja Kelinci Buas untuk bertarung secara menyendiri atau berkelompok.
'Art, aku tahu sekarang! Bahwa selama ini kita tertipu oleh Raja Kelinci Buas!' hebohku.
Art lalu muncul dengan kebingungan menanyakan aku.
...[Apa Tuan Mike merasa tertipu sama Raja Kelinci Buas hanya karena menggunakan artefak saja?]...
'Kau tahu kejanggalan ini dalam benakku muncul. Sebab aku kira regenerasi tubuh Raja Kelinci Buas berasal dari kemampuan tubuh dia. Tetapi, malahan sebuah benda artefak yang menolongnya dari pertarungan,' jelasku pada Art.
'Kalau begini terus, Naga Angin akan kalah dari Raja Kelinci Buas. Oleh karena itu, inilah kesempatan kita untuk muncul sekarang.' Ujarku sambil bangun dari tempat yang aku pijat.
...[Berarti Tuan Mike sudah mempersiapkan ini dengan matang?]...
...[٩( ᐛ )و]...
'Sudah tidak perlu menunggu lagi, pertama biarkan Raja Kelinci Buas menyerang Naga Angin karena dia sudah melemah menggunakan kekuatan begitu banyak,'
'Kedua, ketika Raja kelinci Buas sudah menyerang Naga Angin, disitulah aku akan menghancurkan liontin emasnya dengan pisau angin,'
'Sengaja aku menunggu Raja Kelinci Buas itu menyerang Naga Angin itu karena fokus dia kepada Naga Angin saja. Tapi kita bisa kegunaan ini untuk menyerangnya karena Raja Kelinci Buas tengah lengah karena emosinya memuncak.' Jelasku tentang rencana yang aku buat.
Art mendengar penjelasan tentang rencana yang aku buat, menjadi terkesima dengan penjelasan yang terdengar simpel.
...[Rencana yang bagus, tapi Tuan Mike ada pikirkan dampaknya kalau rencananya tidak berhasil?]...
'Ada, yaitu mati di tempat,' senyumku menoleh pada Art.
Seketika Art terdiam.
...[....]...
...[(•ˋ _ ˊ•)]...
...[Hmmm… Tuan Mike memangnya sampai segitu dampaknya?]...
'Kalau secara tidak tertata atau gegabah sih bisa mati, kalau direncanakan kemungkinan bisa luka sedang atau parah diterima,' pikirku.
'Tapi yang aku utamakan di sana adalah aku menjadi seorang penyelamat bagi Naga Angin. Seolah-olah aku ini pahlawanlah buat Naga Angin dengan gini, aku bisa buat Naga Angin jinak gitu, Art.' Lanjutku tersenyum memikirkan ini.
Art tidak lagi melanjutkan pembicaraan aku karena pemikiran aku diluar dari perkiraan Art. Aku mengetahui ini cuma bisa memperhatikan pertarungan mereka. Walaupun aku menginginkan pertarungan sekali dengan karakterku.
Agar bisa terbiasa untuk mandiri tidak tergantung sama orang lain. Karena zaman ini sudah berbeda di Bumi sebelumnya, dahulu ditempatku orang yang memiliki uang, kekayaan, jabatan dan tahta melimpah menjadi penguasa yang tinggi dalam segala hal.
Sampai akhirnya orang yang memiliki kecerdasan, kepintaran, dan pengalaman yang banyak akan kalah sama orang yang berduit. Yah intinya di Bumi duit adalah segalanya dalam menyelesaikan segala hal. Kalau zaman ini sekarang orang yang memiliki kemampuan yang kuat akan menjadi tahta yang tertinggi menjadi penguasa terkenal di Dunia Euro.
Hingga itulah aku memutuskan menjadi kuat, karena bagiku dipikiran zaman ini orang lemah bakalan gampang ditindas sama orang kuat. Karena itulah usaha menjadi orang kuat bukan perkara mudah banyak lika-liku kehidupan berjalan seperti roda berputar. Terkadang ada hari kita dibawah dan terkadang juga ada hari kita diatas.
Berputus asa bukanlah jalan untuk menuju kesuksesan yang ada jalan kegelapan yang penuh kesedihan dan keirian sesama orang. Oleh karena itu, lebih baik memilih kegagalan daripada keputusasaan.
Itulah prinsipku sekarang di Dunia Euro, Dunia yang aku belum jelajahi dan belum mengetahui sifat-sifat yang ada di dunia ini.
'Tutup matamu, Mike. Ini bukan khayalan Bumi, melainkan Dunia Euro. Kau hanya fokus untuk hidup dengan orang tua lengkap dan tidak menyendiri lagi,' pikirku sambil menutup mata.
Tanpa disadari Naga Angin merasakan hawa dengus Raja Kelinci Buas masih hidup ketika dia kembali jurang. Karena penasaran Naga Angin menoleh ke belakang untuk melihat ini, tiba-tiba naluri Naga Angin muncul untuk meminta dia menghindar. Namun malangnya Naga Angin terlambat menghindar karena gerak gesitnya Raja Kelinci Buas menangkapnya.
Raja Kelinci Buas membuat Naga Angin jatuh di bawahnya dengan dorongan keras, tanpa pikir panjang Raja Kelinci Buas merobek sayap kiri Naga Angin dengan keras tanpa pengecualian. Naga Angin yang tahu sayapnya kirinya mau merobek berusaha berontak dan mengeluarkan serangan angin di dalam mulutnya.
Karena Raja Kelinci Buas mengetahui mulut Naga Angin menyebalkan kemudian menutup mulut Naga Angin dengan keras dengan elemen daunnya melilit batang tumbuhan ke mulut Naga Angin sambil mencakar mukanya.
"Diam kau, aku puas menahan seranganmu sekarang giliran aku menyiksamu perlahan-lahan!" geram Raja Kelinci Buas menutup mulut Naga Angin.
Naga Angin berusaha untuk memberontak melepaskan dirinya dari kekangan Raja Kelinci Buas, tidak lama setelah ditutup mulut Naga Angin.
Sret!!
Robekkan sayap kirinya Naga Angin seketika meraung kesakitan menahan sayap kiri dirobek dengan mulutnya tertutup, Naga Angin yang tidak mampu menahan ini berusaha merantau terus menerus sambil menetes air matanya menahan kesakitan.
Raja Kelinci Buas tidak peduli akan Naga Angin dalam pikirannya hanya penyiksaan untuk binatang buas yang membuatnya geram tanpa lama Raja Kelinci Buas mencakar tubuh Naga Angin dengan kukunya yang tajam.
"Rasakan ini baajinggan! Kau akan kubuat mati secara tersiksa!" pekik Raja Kelinci Buas mencakar tubuh Naga Angin.
beberapa cakaran melayang dengan tajam siap membantai Naga Angin. Dengan satu tangan kanan terangkat ke atas siap mencengkram.
Tidak lama kemudian…
Prang!!
Pecahan liontin emas Raja Kelinci Buas pecah membuat dia Raja Kelinci Buas tersadar akan artefaknya pecah dan hancur terkena serangan, tanpa memikirkan Naga Angin. Raja Kelinci Buas langsung mundur dari hadapan Naga Angin yang terkekang tadi. mengamati wilayah sekitarnya mencari tahu siapa yang menyerang artefak miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments