...Misi Penuntasan Tahap I...
...(Penyelesaian Penuntasan IV.) ...
Saat terbang dengan Zack, aku sampai juga ke tempat Raja Kelinci Buas terbunuh oleh peluru anginku melesat menuju Raja Kelinci Buas dan aku menyuruh Zack untuk mendarat ke Mayat Raja Kelinci Buas.
"Zack kita sudah sampai, tolong mendarat kesana." Suruhku pada Zack.
Zack merespon saat terbang kemudian menurunkan kecepatan terbang dan turun secara perlahan. Bahkan sampai mendarat ke tanah, aku langsung turun dari kepala Zack untuk memeriksa Raja Kelinci Buas yang sudah mati dengan tubuhnya terpotong-potong oleh Pisau Angin.
Adanya bekas tembakan pada leher Raja Kelinci Buas terlihat pada bolongan pada leher belakangnya mengartikan bahwa tembakanku mengenai secara tepat.
Tapi, aku masih merasa ada yang kurang yaitu liontin emasnya jatuh berampah di sekitar sana, hingga aku puas mencari pecahan liontin ini, sampai aku menyuruh Zack untuk membantuku sementara.
"Zack, tolong aku carikan pecahan liontin emas disini sekitar Raja Kelinci Buas." Suruhku kembali.
Zack dengan badanya besar berusaha membantuku mencarinya. Tidak salahku bahwa liontin emas ini punya pertanda kalau terkena cahaya matahari. Tapi ini menghilang, apa aku pikirnya liontin itu hancur secara terurai-urai menjadi kecil.
Beberapa menit kemudian, Zack berhasil menemukan liontin pecah itu pecah menjadi sebuah pecahan kecil.
"Kevin, Zack nemu liontin emas disini!" panggilku agak jauh dari lokasi Zack memanggil.
"Dimana Zack?" ucapku pergi menghampiri Zack.
Ketika aku sampai di tempat Zack aku melihat liontin emas itu pecah dan rumah secara terurai-urai. Berarti aku dapat menyimpulkan bahwa liontin ini hancur terlebih dahulu dan tubuh Raja Kelinci Buas terlempar terkena oleh serangan mana angin yang kuat terus di tambah pisau angin.
Membuatnya tubuhnya terlempar jauh dari tempat tertembaknya. Kalau aku lihat juga tempat liontin pecah berarti Raja Kelinci Buas tertembak disini.
"Bagus Zack, aku bisa menyimpulkan kejadian ini semua," ungkap aku.
Setelah aku mengungkapkan pujian bagi Zack kemudian aku mengambil liontin emas yang pecah tadi masuk dalam tas kecilku untuk diperbaiki ketika aku kembali.
Satu per satu aku mengambilnya dengan teliti untuk mengantisipasi kekurangan struktur sama liontin emas ini ketika diperbaiki. Walaupun menyusahkan karena ini pecahnya berbentuk sangat kecil, membutuhkan waktu yang lama bagiku untuk mengumpulkan semua.
Sampai Zack menahan perut laparnya karena menungguku begitu lama.
Kruk…. Kruk…
Bunyi perut Zack kelaparan membuat aku memperhatikan dia.
"Zack, kalau kamu mau makan carilah aku akan disini untuk mengumpulkan ini sementara," suruhku tengah fokus mengambil liontin emas yang pecah.
Zack hanya menjawabnya dengan malu.
"Ekhmmm… aku tidak merasa lapar, Kevin cuma suara kentut tadi," Malu Zack mengalihkan perhatianku.
Aku kemudian bangun untuk memberitahukan Zack.
"Makanlah sama nanti kamu sakit, Zack. Kamu pengen makan apa daging gitu kah?" tanyaku pada Zack.
Zack kemudian menggelengkan kepalanya karena dia ingin memakan daging. Aku tahu Zack ingin daging Raja Kelinci Buas.
"Baiklah kalau begitu makanlah daging Raja Kelinci Buas, kecuali yang ada garis emasnya jangan dimakan yah." Beritahuku.
Zack kemudian menurut padaku kemudian tidak lama dia terbang menuju ke Raja Kelinci Buas untuk memakannya.
Karena aku merasa pecahan ini makin banyak sampai akhir tidak terasa waktu hari ini sudah mau sore hari. Dan selesailah aku mengambil semua pecahan liontin emas ini secara bersih dan tidak tertinggal.
Bahkan aku pun melanjutkan perjalanan diriku ke Zack. Dengan Langkah Bayangan Angin aku memutuskan terbang agar cepat menuju Zack.
Tanpa aku sadari, Zack memakan semua daging Raja Kelinci Buas sampai habis cuma menyisakan tulang-belulang saja hingga kepala Raja Kelinci Buas pun licin sampai bersih tidak tersisa satupun daging di kepalanya sampai menjadi tengkorak.
Ketika aku mencari Zack, aku melihat dia di pinggir tulang Raja Kelinci Buas, dengan nyenyak dia tertidur dengan perut kenyang dan didekat kakinya ada bagian tubuh berlapis emas yang tadi aku minta disisakan oleh Zack.
Zack menyisakan apa yang aku minta dengan bersih dia mengambil aku senang dia bisa menurut apa kemauanku.
Tidak lama aku meminta Art untuk hidup.
'Art, tolong hidup sebentar,' panggilku.
Art merespon dengan senangnya muncul secara mengejutkan.
...[DING!]...
...[Kenapa Tuan Mike, apa ingin keluar dari Ruang Dimensi Art?]...
...[˙˚ʚ(´◡`)ɞ˚˙]...
Aku sudah terbiasa menghadapi tingkah laku Art hanya menanggapi secara biasa.
'Aku minta tolong simpankan ini ke tas sistem, soalnya di tas kecilku tidak muat untuk menyimpan tubuh Raja Kelinci Buas yang berlapis emas ini,' suruhku.
Art mendengar ini langsung menampakkan muka datarnya.
...[🗿]...
Aku merasa ada yang aneh pada Art, kemudian bertanya aku tentang keadaannya.
'Kenapa Art? apa itu menyusahkanmu?' tanyaku pada Art.
...[Oh tidak, ini sangat membantu sekali. Kalau gitu Art mengambil ini semua dan menyimpannya.]...
...[*˙︶˙*)ノ]...
'Baik Art, terima kasih sudah menyimpan semuanya. Nanti aku akan menjual ini semua ke Kota Cyrilo,'
Tanpa memakai lama Art langsung menyedot semua ke tubuh berlapis emas Raja Kelinci Buas itu di dalam sistem.
'Nanti, kalau sudah kembali di Dunia Euro. Aku akan menjual semuanya.' ulangku kembali.
...[Iya, Tuan Mike.]...
...[🗿]...
Art kemudian menghidupkan mode senyumnya kembali dan akhirnya dia terdiam lagi.
Semua barang yang aku perlukan semua sudah selesai dan tulang-belulang bagi biarkan saja tergeletak disini menjadi makan binatang buas lainnya.
Hingga aku membangunkan Zack untuk melanjutkan tujuanku kembali ke wilayah alih pertamaku yaitu Perkebunan Ladang Hijau.
"Zack, bangun Zack. Kita langsung pergi lagi ke Perkebunan Ladang Hijau," Kataku membangunkan Zack.
Zack terbangun dengan tenaganya sudah terisi penuh oleh tidur hingga makan tadi dan dia menundukkan kembali kepalanya untuk menyuruhku naik kembali ke kepalanya. Sampailah aku ke atas kepalanya.
"Baiklah Art, lanjutkan perjalanan kita lagi menuju Perkebunan Ladang Hijau." Tunjukku.
Growwwll
Dan akhirnya Zack terbang cepat menuju ke sana.
...----------------...
Sesampainya aku di Perkebunan Ladang Hijau, aku memperhatikan ke bawah dari atas banyak kelinci asli pada lari ketakutan dan sebagian bersembunyi gara-gara takut melihat Zack terbang diatas tempat kediaman mereka. Karena Zack merasa heran kenapa kelinci asli ini pada kabur melihat dirinya terbang akhirnya dia bertanya padaku.
"Kevin, kenapa kelinci asli ini takut padaku? Padahal aku tidak menyerangnya hanya terbang saja melewati ini?" tanya Zack terheran-heran.
Aku memberitahu Zack bahwa rata-rata binatang buas disini pada takut akan ras naga sehingga menandakan keberadaan naga sebagai sebuah ancaman.
"Sebab, Zack kan ras naga. Dahulu ras naga paling ditakutkan oleh binatang buas begitu juga manusia karena kekejaman dalam memusnahkan seluruh ras dan manusia lain pada zaman dahulu,"
"Oleh karena itu mereka menjadi waspada dan menandakan ras naga adalah suatu ancaman bahaya bagi mereka." Beritahuku sambil menjelaskan pada Zack.
"Begitu yah, kalau bisa kita mendarat dimana?"
Aku kemudian menunjukkan lokasi untuk mendarat yang bagus di Perkebunan Ladang Hijau ini agar mudah membawa kelinci asli ke Hutan Ladang Hijau.
"Itu Zack, pergi ke arah yang aku tunjuk tuh." Tunjukku menentukan lokasi mendarat.
Sampai di lokasi telah aku tentukan, Zack mendarat sambil terdiam memperhatikan sekitarnya karena kelinci asli berkumpul dengan banyak pada memegang sebuah ranting pohon untuk menyerang Zack.
Aku berada diatas kepala Zack segera turun untuk meredakan kelinci asli untuk tidak menyerang Zack.
"Mohon maaf untuk semua kelinci asli, tolong janganlah menyerang Naga Angin. Mereka penolong kalian menghabisi Raja Kelinci Buas," jelasku pada kelinci asli.
Namun, ketika aku menjelaskan ini kepada kelinci asli. Tetapi, kelinci asli masih belum percaya sama penjelasan yang aku berikan sebelumnya.
"Alah bohong kamu disini ingin memperbudak kami lagikan!" bantah kawanan kelinci asli.
"Iya, betul pokoknya jangan percaya sama manusia dan naga itu lebih baik kita serangnya!" sambung kelinci asli lainnya.
Keadaan sekitar menjadi ricuh dan saling kompak untuk menyerang Zack tidak lama aku menggertak mereka.
"DIAM!" gertakku dengan satu kaki kanan menginjak tanah dengan kuat.
Seketika angin berada di sekitar membentuk gelombang ketakutan pada kelinci asli ketika mereka melihat serangan angin sebelumnya membantai Kelinci Buas.
"Aku disini untuk menolong kalian bukan memperbudak kalian semua. Jika kalian ingin tersiksa lagi disini, silahkan dengan senang hati aku turuti."
"Janganlah kalian sewenang-wenang menuduh kami sebagai orang tidak jahat. Sampai kalian ingin menyerang Naga Angin yang tidak bersalah ini, kalian menghasut untuk menyerangnya?"
"Dimana akal kalian? Kemana rasa terima kasih kalian tadi, puaskan melihat Kelinci Buas terbantai dengan sihir anginku, kemudian kalian ingin kembali ke masa derita kalian lagi diperbudak, disiksa, dicambuk, dan di roda dengan maksa." Jelasku sambil menahan amarah bergejolak di dalam hati.
Zack melihat ini hanya menahan ketawa kecil melihat kelinci asli dimarahi olehku.
Ketika aku memarahi semua kelinci asli ini, seketika mereka tidak berani bersuara serta tidak membantah omonganku lagi. Tidak selang lama datanglah rombongan kelinci asli dari belakang memanggil aku pahlawan dan dia menghampiri dengan perasaan menggembirakan.
"Pahlawan, apa kau berhasil membunuh Raja Kelinci Buas di dekat jurang tadi?" tanya kelinci asli dengan ekspresi senangnya.
Aku pun lalu duduk mengatakan sebenarnya sambil memberikan bukti liontin emas ini pada kelinci asli itu agar bisa percaya.
"Iya, dan tunggu sebentar. Aku mau sesuatu agar kamu bisa percaya," ucapku.
"Apa itu Pahlawan?" penasaran kelinci asli tuh.
Dan aku mengambil sebuah serpihan liontin emas yang hancur tadi.
"Nah, kau tahukan ini serpihan apa," senyum diriku memperlihatkan serpihan liontin emas pada kelinci asli ini.
Kelinci asli melihat ini sontak teriak dengan keras.
"Beneran ini Pahlawan!" teriak kelinci asli itu.
"Iya." Jawabku.
Dan tiba-tiba kelinci asli memberitahu kepada rombongan kelinci asli yang dibelakang tubuhnya memberitahu bahwa Raja Kelinci Buas telah tiada.
"Kawan-kawan Raja Kelinci Buas telah mati kalian lihat liontin emas ini!" teriak kelinci asli itu memanggil kawannya dibelakang untuk melihat serpihan liontin emas.
Kawannya yang penasaran langsung menghampirinya dan melihat serpihan ini kemudian langsung berubah mukanya yang awalnya terdiam menjadi sebuah muka kegembiraan.
Zack melihat ini merasa tersentuh sama pendamping barunya.
Kelinci asli itu langsung melompat dan menghampiri diriku secara tiba-tiba sehingga membuat aku terjatuh. Begitu juga Zack tubuhnya dikerumuni oleh kelinci asli yang penasaran sama dia.
"Hahaha, sudah-sudah aku terkepung sama bulu kalian yang lembut ini hahaha," senangku.
Ketika aku terbangun untuk duduk tidak lama datang sebuah mahkota bunga buatan kelinci asli sebagai hadiah untukku.
"Wah ini mahkota buatan kalian?" tanyaku yang terkagum sama mereka.
"Iya ini buat Pahlawan karena telah menyelamatkan kami semua dari penderitaan ini. Saya selalu ketua kelinci asli ingin mengucapkan terima kasih sebanyaknya." Hormat ketua kelinci asli diikuti kelinci asli lainnya.
"Sama-sama aku sangat berterima kasih pada mahkota pembuatan kalian dan untuk Zack gimana?" terimaku sambil bertanya pada Zack.
Zack merasa hadiah mahkota diberikan mereka sangat kecil hanya muat pada rambutnya.
"Kevin, mahkotanya hanya muat di helai rambutku saja," jawab Zack.
"Hahaha," ketawaku dan kelinci asli juga mengikuti aku tertawa melihat Zack.
Tidak lama, aku berdiri untuk segera memindahkan mereka ke pangkuan ratunya. Soalnya waktuku sementara disini akan habis. Karena itu aku harus untuk penuntasan ini dengan cepat tanpa mengkhawatirkan Ibuku tertidur di tempat tidur.
"Baik kawan-kawan, tidak lama lagi aku akan membawa kalian ke Ratu Kelinci untuk mempertemukan kalian semua,"
Kelinci asli mendengarkan perkataan aku kemudian bergembira bersama bahwa mereka akan kembali ke Ratunya.
"Dan kita akan pergi dengan Zack selalu Naga ini akan membawa kalian kesana dengan cepat," tunjukku ke Zack.
"Sebelum itu, kalian ada berkemas bahan-bahan yang diperlukan untuk dibawa kesana?" tanyaku pada kawan kelinci asli lain.
Kelinci asli kemudian memberitahuku.
"Sudah semua Pahlawan, kami sudah berkemas sampai memilih bahan yang berguna untuk kami bawa dan saatnya kami tinggal mengangkutnya saja ke Naga Angin itu." tunjuk mereka beberapa barang yang dibawah mereka.
Karena tidak butuh lama aku langsung menyuruh mereka bergotong royong untuk mengangkutnya.
"Bagus, dengan begini ayo kita cepat selesaikan. Semakin cepat semakin cepat lagi kita ketemu Ratu kalian," sambutku.
Tidak lama setelah kita berkata. Kelinci asli yang banyak itu saling bergotong royong mengangkat beberapa barang ke atas tubuh Zack. Dan juga aku membantu meringankan mereka dengan sihir anginku agar bisa cepat menyelesaikan semua ini.
Dan sementara Zack harus menjadi jasa pengangkut barang dan penumpang untuk sementara waktu. Ketika semua barang sudah selesai semua, aku mengangkat semua kelinci asli yang ada di Perkebunan Ladang Hijau tanpa tersisa satupun agar tidak tertinggal.
Semuanya telah berada diatas tubuh Zack yang besar ini, mampu membawa mereka semua. Sehingga menyisakan diriku lagi yang belum naik keatas, tidak lama aku pun naik ke atas kepala Zack untuk mengatur lokasi untuk Zack tuju. Ketika aku mulai duduk banyak kelinci asli mengepung tubuhku kembali.
Sampai akhirnya Zack mulai naik dan mengepakkan kedua sayap dan akhirnya mereka terbang pelan sambil bersantai melihat pemandangan dibawah tidak luput aku mengeluarkan sihir pelindung di sekitar Zack agar kelinci asli tidak jatuh kebawah.
Ketika sudah berada di atas awan banyak kelinci asli terdiam sambil berpegangan erat agar tidak jatuh. Zack bertanya pada diriku untuk melanjutkan kemana lagi tempat yang tertuju olehku.
"Kevin, sekarang kita kemana lagi?" tanya Zack pada lokasi yang tertuju.
Aku memberikan lokasi yang tertuju itu tersebut.
"Itu kita pergi ke arah utara, atau lebih tepatnya Hutan Ladang Hijau yang ada pohon besar tinggi menjulang di atas bukit itu." tunjukku mengarahkan Zack menuju Hutan Ladang Hijau.
"Oh, disitu nampak tuh dari mata Zack. Kalau gitu bawa laju saja biar cepat sampai," tawar Zack.
"Eh, jangan Zack kalau kau bawa laju yang ada malah melayang barang-barang dengan kelinci juga. Mending bawa santai gini aja, yang penting selamat sampai tujuan." Tolakku sambil menasehati Zack.
"Baiklah Kevin, aku bawa pelan saja," terima Zack.
Akhirnya Zack mendengarkan arahan dengan terbang pelan melewati hutan belantara di Ruang Dimensi Art untuk menuju ke Hutan Ladang Hijau.
...----------------...
Beberapa menit kemudian. Akhirnya aku dan serombongan kelinci asli sampai ke Hutan Ladang Hijau tempat asli habitat mereka. Kali ini aku ingin bertemu secara langsung sama Ratu Kelinci Asli untuk melihat kondisi yang terluka.
Ketika Zack ingin mendarat beberapa kelinci asli di Hutan Ladang Hijau pada takut keluar dan berlindung di bawah naungan Ratu Kelinci Asli. Namun, rasa takut berlebihan mereka hilang dengan melihat kawanan kelinci asli lainnya di atas tubuh Zack.
Seusainya Zack sudah mendarat beberapa kelinci asli kemudian melompat turun ke bawah dan akhirnya berlari menuju kawanan lainnya.
Dari sini aku melihat kelinci asli lainnya berpelukan, menangis haru dan ada yang senang gembira bahwa saudaranya telah kembali dari bawah. Momen ini aku lihat secara keseluruhan, bagiku ini adalah sebuah pengalaman yang luar biasa dalam menolong para kelinci asli ke pangkuan ratunya.
Ketentraman dan ikatan keluarga mereka sangat kuat membuatku hampir terharu begitulah Zack senang bisa melihat hal baru ini.
Sampai akhirnya aku ditarik tanganku oleh kawanan kelinci asli untuk pergi ketemu Ratu.
"Pahlawan, pahlawan Ratu kami ingin sekali bertemu dengan Tuan," ucap kelinci asli menarik tanganku.
Aku pun mengikuti tarikkan kelinci asli untuk menuju ke Ratu mereka. Sampai akhirnya aku ketemu langsung secara dekat sama Ratu Kelinci Asli yang cantik dan bijaksana. Walaupun sebelumnya dia di lecehkan, tetapi dia masih bisa merawat tubuhnya dengan baik.
Saat aku ketemu langsung kelinci asli memberikan hormatnya pada Ratu Kelinci Asli, begitu juga aku melihat keadaan kemudian malah ikutan. Ketika aku ingin menghormatinya, Ratu Kelinci Asli memanggilku.
"Pahlawan angkatlah kepalamu, sebenarnya bukan kamu yang memberikan hormat padaku. Tapi, aku yang pantas memberikan penghormatan besar bagi pahlawan." Panggilku dari Ratu Kelinci Asli kemudian dia menundukkan kepalanya.
Penghormatan yang begitu besar mereka berikan kepadaku, membuat diriku tidak bisa berkata apa-apa. Tidak lama, aku menatap sejenak mereka menghormatiku dengan tulus dan rasa syukur mereka atas berkah penolongan dariku.
Tidak terbayangkan misalnya aku tidak menolong mereka, mungkin saja penderitaan dan perbudakan akan terus berlanjut. Dan aku memutuskan mereka semua mengangkat kepala untuk menyampaikan sebuah pidato pendek.
"Angkat kepala kalian semua." Suruhku.
Ratu Kelinci Asli begitu juga pengikut menaikkan kepalanya untuk melihat ke arahku.
"Puji dan syukur kita panjatkan keberkahan yang selama ini kalian dapatkan dan selalu menahan kesabaran, aku Kevin sebagai menyelamatkan kalian semua, ingin aku ucapkan pada kalian bahwa penderitaan dan perbudakan telah tiada dan menghilang. Dengan kehendaknya kalian sebagai kelinci asli penghuni habitat ini sekarang telah bisa hidup aman dan tentram,"
"Sampai dititik penghabisan ini. Aku ucapkan selamat untuk memulai kehidupan baru untuk kalian semua dan aku ucapkan selamat menjalankan hari yang senang ini sekian dari pidato pendek terima kasih." Ucapku berpidato untuk memberikan selamatan bagi kelinci asli.
Seusai aku memberikan pidato pendek, tidak lama suara tepuk tangan yang pecah dan suara gembira dari kelinci asli berkumandang di Hutan Ladang Hijau. Mereka sangat berbahagia bahwa penderitaan dan perbudakan mereka alami berlama-lama ini akhirnya usai.
Senang dan terharuku melihat ini kemudian, aku terpikirakn sebuah ide untuk mengadakan sebuah acara sebagai rasa syukur kelinci asli pada malam.
"Eh, tunggu. Bagaimana kita semua adakan pesta malam ini yok! Karena hari ini sudah mau menjelang malam kita buat pesta sederhana apa kalian mau?" ajakku pada kelinci asli.
"Boleh!" sahut kelinci asli.
"Iya benar, kita sudah lama tidak menikmati pesta makan tebu yang kita tanam tadi," sambung kelinci asli.
"Jangan sia-siakan pesta ini lah," sahut kembali dari kawanan kelinci asli.
"Daripada kalian saling menyahut, mending langsung beberes cepat. Agar kita bisa laksanakan pesta ini." Sanggah kelinci asli yang agak geram saya kawanannya.
"Betul toh, ayo cepat kita kemas." Ajak kelinci asli kalian pergi menuju Zack mengambil barang bawaannya.
Setelah itu Ratu Kelinci Asli berkata padaku.
"Pahlawan, tolong ikut Ratu ke tempat persembunyian sebentar." Suruhku mengikuti Ratu Kelinci Asli.
Sampai mendengar ini langsung mengikutinya.
"Iya Ratu, aku ikuti kamu dari belakang.
Ketika aku sudah mengikutinya tidak lupa Ratu Kelinci Asli mengingat anak-anak kelinci asli untuk mempersiapkan pesta malam yang dimintai tadi.
"Untuk kelinci lain, Ibu minta tolong kalian siapkan pesta yah. Ibu harap kalian bisa saling kerja sama," ujar Ratu Kelinci Asli mengingati anak-anak kelinci aslinya.
"Iya Ratu, kami akan segera mempersiapkannya!" jawab anak-anak kelinci asli serentak.
Selesai mengingati, aku mengikuti jalan Ratu Kelinci Asli pergi menuju suatu tempat persembunyian ke arah sebuah pohon menjulang tinggi. Setelah telah sampai di dahan pohonnya yang tebal, Ratu Kelinci Asli kemudian tanpa bersuara melompat keatas menaiki dahan pohon yang tebal itu menuju ke atas.
Dengan lompatan tinggi pada kaki Ratu Kelinci Asli, membuat dia tidak mengkhawatirkan keselamatan dirinya. Aku hanya mengikuti Ratu Kelinci Asli dengan menggunakan langkah bayangan angin untuk mengikuti dia sampai ke atas dari belakang.
Setelah memanjat dari bawah ke atas, sampailah Ratu Kelinci Asli dan aku ke sebuah sarang yang tersembunyi oleh tumbuhan daun-duan yang menutupi sarang tersebut. Awalnya aku terkecoh melihat daun tumbuh lebat, rupanya ini semacam bayangan pantulan agar bisa membuat orang menganggap ini sebuah daun lebat biasa.
Tapi ketika mendekati sambil melihat dengan jelas ini adalah sebuah sarang besar. Ratu Kelinci Buas kemudian berjalan ke sana dan membuka sebuah pintu sarang tersebut. Sewaktu aku mulai masuk ke dalam, aku terkejut melihat sebuah kelinci besar jangan yang tergeletak tidak sadarkan dirinya di tempat tidur anyaman jerami.
Seolah-olah kelinci besar jantan ini masih hidup tapi dia mengalami sebuah keracunan oleh makanan membuat dia tidak sadarkan dirinya.
Hingga aku bertanya kondisi kelincj besar jantan ini pada Ratu Kelinci Asli.
"Ratu aku ingin bertanya, ada apa dengan kelinci besar jantan ini? Apakah, dia mengalami keracunan makanan? Kalau aku lihat kondisi tubuhnya," tanyaku pada Ratu Kelinci Asli sembari aku memeriksa tubuh kelinci besar jantan ini.
Ratu Kelinci Asli kemudian menjelaskan semua tentang keadaan ini.
"Pahlawan, sebenarnya yang kamu lihat adalah Raja Kelinci Asli yang tidak sadarkan dirinya akibat terkena racun oleh Raja Kelinci Buas saat melakukan negosiasi lahan kami sebelumnya," jelas Ratu Kelinci Asli yang menahan sedihnya.
Awalnya aku mengira kelinci asli jantan ini adalah kakek mereka rupanya dia seorang raja dari kelinci asli. Sontak membuatku membalas penjelasan Ratu Kelinci Asli.
"Hah?! Ini Raja Kelinci Asli, bagaimana bisa dia terkena racun saat negosiasi lahan kalian?" balasku menanyakan kejadian yang mereka timpa sebelumnya.
"Sebelumnya, Raja Kelinci Buas adalah kawan Raja Kelinci Asli yang akur dan saling melindungi sesama. Entah kenapa ketika Raja Kelinci Buas meminta negosiasi lahan untuk kebutuhan mereka menanam tebu hasil kerja sama kami di sana, mereka mengadakan sebuah makan-makan bersama. Namun, liciknya Raja Kelinci Buas memberikan sebuah racun pada makanan Raja Kelinci Asli sehingga membuat dia menjadi lemah dan sampai akhirnya dia pingsan tidak sadarkan diri,"
"Akibatnya, Raja Kelinci Buas ingin membunuh Raja Kelinci Asli, akan tetapi kami dan anak-anak kami mengakali Raja Kelinci Asli dengan mengatakan bahwa dia sudah mati dan menjatuhkan dirinya ke jurang Naga Angin, ketika dia mencari bibit mencari bibit pada malam hari. Dari sini Raja Kelinci Buas percaya sama perkataan kami, kemudian dia melanggar janji yang telah disepakati oleh kami. Sampai akhirnya Raja Kelinci Buas sewenang-wenang berkuasa di habitat kami, dan membuat para anak-anak kami menderita dan juga banyak mati akibat ulah Raja Kelinci Buas," jelas Ratu Kelinci Asli yang panjang menceritakan kejadian yang mereka hadapin.
Sehingga Ratu Kelinci Asli menangis mengingat masa lalunya yang tersiksa. Aku tahu sama penderitaan yang telah di alami Ratu Kelinci Asli kemudian aku memeluknya dan berkata.
"Aku tahu ini sangat menyakitkan bagimu ratu, tapi sekarang ada aku disini akan menyembuhkan Raja Kelinci Asli. Sekarang Ratu harus kuat dan ikhlas masa lalu Ratu, dan buanglah jauh-jauh. Sekarang tenang dan maafkan semua perbuatan Raja Kelinci Buas,"
"Janganlah merasa dendam, hilangkan dendam itu, sekarang pikirkan Ratu harus kuat dan sabar menahan ini semua, Ratu akan terus maju dan tidak putus asa," jelasku memberikan nasehat sama Ratu Kelinci Asli sekaligus memberikan semangatnya.
Setelah memberikan semangat serta nasehat, Ratu Kelinci Asli memelukku dengan erat sambil menangis kuatnya mengingat semua yang dia alami. Aku juga yang memeluk Ratu Kelinci Asli juga sedih merasakan kerasnya penyiksaan yang dihadapi oleh Ratu Kelinci Asli dan anak-anaknya.
Aku tidak terbayangkan bahwa Ratu Kelinci Asli, sungguh kuat menghadapi ini semua dengan memendemkan lukanya. Dan bertahan sampai sekarang ini. Sampai, aku merasakan tubuhnya yang penuh bulu putih. Ada secercah sebuah bekas luka sayapan yang telah sembuh di obati Ratu Kelinci Asli sendiri. Dan aku dapat merasakan ini ketika berpelukan dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Dr. Rin
Kek lagi sambutan mau pidato aja 😅
2023-08-01
1
Life is just an illusion🥲
😑
2023-05-23
1
Life is just an illusion🥲
ASTAGA 😳
2023-05-23
1