...Misi Penuntasan Tahap I...
...(Mengambil Alih Wilayah Kedua ke Utara.)...
Sore hari kemudian…
...[Ruang Dimensi Art]...
Aku tertidur di samping kelinci buas akibat kelelahan habis membunuh kelinci buas tadi. Dengan santai aku membuka mata merasakan tidur yang nyenyak pada pagi sampai sore ini. Namun, aku lupa melihat keadaan hari sudah sore seperti di Dunia Euro, padahal aku berada di Ruang Dimensi Art merasa seperti kehidupan nyata.
Awalnya aku bermimpi bahwa aku kembali tidur dengan Ibunya, siapa sangka bahwa aku memeluk kelinci buas yang dibunuh olehku malahan merasa seperti Ibuku memelukku saat tidur.
Aku dengan malu bermimpi seperti itu berdiri tegak membersihkan diriku dari bulu kelinci buas yang dianggap nya lembut seperti Ibu.
Aku kemudian merinding mengingat bulu kelinci buas dibunuh olehku tadi.
'Sial, mengapa aku harus memeluk binatang buas itu.' Sesalku merasa merinding mengingatnya.
Aku melihat hari mau menjelang malam, bergegas segera mencari bekas-bekas barang tersembunyi di sekitar Perkebunan Ladang Hijau. Tetapi, aku lupa bahwa perutku kelaparan akibat tidak makan akibat kelelahan tadi, padahal ini masih di Ruang Dimensi Art aku dapat merasakan lapar.
Jika keluar dari misi bakalan gagal. Untungnya aku ada membawa tas kecil berupa cemilan stroberi yang Ibuku buat. Sebelum aku pergi kesini aku mengambil makanan ini secara diam-diam agar Ibu tidak mengetahuiku.
Aku pun makan di dekat dahan pohon yang tumbang tadi duduk sambil merasakan enaknya makanan yang Ibu buat. Sambil memakan aku memanggil Art.
'Art apa kau bisa timbul sekarang?' Panggilku dengan suara penuh makanan.
Art merespon aku dengan cepat.
...[Ada apa Tuan Mike?]...
Aku ingin menanyakan pada Art tentang medan area yang aku lalui nanti supaya ada gunanya tempat tersebut untuk menjebak atau menyergap musuh. Kalau di hutan musim tropis terdapat banyak jurang curam, atau terjal biasanya membuat aku terpikir untuk digunakan mematikan musuh kuat.
Walaupun di tempat sini aku lihat masih alami seperti hutan binatang buas di Hutan Adwa. Oleh karena itu, pemetaan wilayah ini aku ingin mengetahuinya.
'Tolong tampilkan peta rute menuju Hutan Ladang Hijau sebentar, Art.' Suruhku.
Art lalu memproses peta Hutan Ladang Hijau.
Layar besar peta Hutan Ladang Hijau terpampang dengan jelas oleh Art.
Aku melihat peta di layar Art yang ditampilkan lalu berusaha mencari tempat-tempat untuk digunakan sebagai medan area melawan Raja Kelinci Buas.
Aku membaca setiap garis kontur pada peta, wilayah yang bergunung dan pepohonan yang bisa digunakan untuk membelok jalan. Hingga aku melihatnya dengan lama memperhatikan peta ini, sampai akhirnya aku mendapatkan tempat yang cocok untuk membunuh Raja Kelinci Buas adalah jurang yang curam dan terjal itu.
Karena aku melihat di peta jurang disini sangatlah gelap menandakan bahwa jurang inilah sangat dalam. Kalau garis kontur wilayah jurang dapat dilihat dari garis-garis yang rapat menuju daerah jurang. Untuk tempat Raja Kelinci Buas kelihatan di titik garis kontur yang berada di puncak gunung.
'Berarti aku harus naik kesanalah untuk menghampiri mereka.' Pikirku melihat peta ini.
Setelah itu aku melihat rute yang aku lewatin menuju ke sana. Tanpa melihat jelas tempat itu aku mendapat ide untuk mencari jalan pintas tercepat kesana, Dan jika aku berpikir rute yang diberikan oleh Art ini merupakan rute pelarian yang aman dilewatin kelinci buas menuju Hutan Ladang Hijau kalau gitu aku bisa mempercayai pengamatan Art sangat bagus untuk memahami peta.
Aku ingin sengaja mencoba membelok rute itu sebentar untuk mencari jurang yang terjal lalu memikirkan strategi melawan Raja Kelinci Buas dalam waktu 2 hari ini.
'Baiklah Art aku sekarang sudah mengingat rute ini, kalau boleh sekarang kau bisa kembalikan.'
'Sekarang aku ingin menikmati makanan ini sambil melihat sunset di Ruang Dimensi Art.' Kataku yang lagi memakan cemilan.
Sambil makan aku mencoba merasakan kembali kehidupanku dulu di Bumi, setiap hari aku lakukan saat sore ke Taman Kota Siberian menikmati sunset. Langit-langit yang berwarna orange bercampur merah ini serasa aku melihat suasana seperti di Bumi ketika aku melihatnya kembali.
Burung-burung berterbangan dengan angin laut menghembus dengan pelan, bahwa inilah kenikmatan terbenam matahari setiap hari aku rasakan walaupun hidup penuh kesepian tiada kawan, terkadang disaat inilah aku perasaan stresku.
Aku tengah makan merasa sensasi inilah pemandangan ingin dilihat olehku walaupun di Dunia Dimensi Art. Tetapi, perasaan ini mengingatkan aku pada sepupuku di Bumi bernama Aura.
Walaupun Aura sering mengajak melihat matahari terbenam, aku tetap bersikukuh menolak terus ajakan Aura. Padahal itulah keinginan Aura, karena bagiku kalau mengajak orang itu takut merepotkan dan risih. Aku sering menikmati hal dengan sendiri dan merasakan semua dengan sendiri karena dengan itu aku dapat merasa ketenangan dan kedamaian dalam hatiku.
Aku mengingat semua pemandangan ini menjadi melamun mengingat masa laluku yang cuek dan sering menolak ajakan Aura. Sampai tidak terasa aku mengeluarkan air mata dan menangis mengingat masa lalu yang berbanding terbalik yang aku rasakan sekarang.
...----------------...
Art yang cemas kenapa Tuan Mike menangis kemudian bertanya.
...[Tuan Mike, kenapa tuan menangis?]...
Aku terkejut sama tanya Art kemudian mengusap mataku pakai tangan.
'Ti– tidak Art, A– aku hanya mengingat masa lalu ku di dunia lain.' Rintihku mengusap air mata.
Setelah aku mengusap air mata, perutku sudah kenyang dengan makan cemilan stroberi yang aku dimakan tadi. Tanpa berlama-lama aku berdiri mengemas makanan cemilan itu ke dalam tas kecil yang akau hingga ku gantungkan di ikat pinggang dan melanjutkan makannya di hari lain. Aku rasa tidak rela kalau aku habis itu semua, karena itu semua buatan Ibuku semua.
Kasih Ibu pada anaknya baru ini aku rasa dan ku sayang. Walaupun di Bumi tidak pernah melihat muka Ibu waktu kecil. Akan tetapi, disini aku sangat bahagia sekali.
Tanpa lama aku berdiri tegap menatapi langit yang akan menjelang malam, aku pun melanjutkan perjalanan ke arah utara untuk menuju Hutan Ladang Hijau. Tidak lupa aku membawa tubuh kelinci buas yang aku bunuh tadi di simpan dalam ruang Art.
'Art, apa kau bisa menyimpan mayat kelinci buasmu di dalam ruang sistem?'
...[Bisa, karena Art memiliki ruang untuk menyimpan barang dan muatan makanan lainnya.]...
'Karena itu, sebelum pergi aku harus mengambil beberapa mayat kelinci buas dulu.' Ucapku sambil mengambil mayat kelinci buas.
...[Baiklah kalau gitu, Art akan menunggu ini.]...
Kemudian aku mengumpulkan semua mayat kelinci buas ini keperluan apapun yang aku mau. Di dalam pikiran aku bahwa mayat kelinci buas ini dapat menghasilkan uang kalau di jual di Dunia Euro. Makanya aku menimbum di dalam ruang sistem Art.
Setelah selesai barulah aku melanjutkan perjalanan menuju Hutan Ladang Hijau. Namun, baru beberapa langkah jauh dari Perkebunan Ladang Hijau aku merasakan udara dingin dan mulai menusuk tubuhku. Sehingga membuat badan kecilku menggigil kedinginan sebab, disini masih hutan musim tropis alami sehingga aku bertanya kepada Art apa ada menyimpan pakaian pelindung udara dingin tersebut.
Art yang tahu aku menggigil kemudian menyarankan aku membeli suatu barang pakaian di belanja Sistem Art Pro.
...[DING!]...
...[Tuan jika ingin membeli pakaian pelindung dari hawa dingin dan panas bisa membeli barang di layar bagian belanja,]...
...[(^_^♪)]...
...[Tuan Mike mendapatkan promo pelanggan pembeli barang pertama,]...
...[(≡^∇^≡)]...
...[Dengan ini Tuan Mike, bisa membeli pakaian dengan tingkatan rendah hingga tertinggi,]...
...[ᐠ( ᐛ )ᐟ]...
Dalam pikiranku yang menahan amarah.
Pada kesempatan begini barulah, kau promosi barangkan, Art. Membuat aku jengkel saja.
'Kenapa kau tidak memunculkan ini sebelum aku pergi sih, Art!' kesalku menahan kedinginan selama beberapa jam dengan suara gigilku.
Art hanya ketawa saja karena menghilangkan kesalahannya.
...[(*∩ω∩)]...
Tanpa merasa bersalah Art langsung menampilkan bagian sistem belanja barang di layarnya. Aku pun mencari pakaian yang cocok untuk sambil duduk dari atas ke bawah-bawah mencari pakaian yang berkualitas tinggi dan dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.
Berlama-lama aku duduk berusaha mencari pakaian ke bawah hingga ke bawah lagi mencari pakaian. Dalam sekejap aku terlewat sebuah barang bagus dan berkualitas terlewat oleh mataku.
'Kemana tadi jubah itu, Arghhhh…' Geramku melihat jubah yang mau ku terlewat.
Aku balik lagi ke atas untuk mencari lagi dan lagi membuat kerjaan saja, alhasilnya membutuhkan waktu yang lama untuk mencari. Hingga akhirnya aku berhasil menemukan jubah yang aku mau.
'Art, aku ingin beli jubah ini, bisakan?' tanyaku menunjuk jubah ini
Art tercengang melihat kualitas jubah yang pilih olehku.
...[Apa Tuan, ingin membeli pakaian tertinggi yaitu tingkatan primordial?]...
'Ya Art, kalau tidak. Kenapa kau harus menyuruh membuka toko?' lontarku yang datar.
Art yang tahu pilihanku. Lalu memberikan keringanan buat pembelian pertama yaitu memberikan diskon 99%
...[Karena harga jubah ini adalah 14.000.000 berarti angka ini sangatlah fantasi.]...
Aku yang merasa terlalu lama Art membeli itu langsung aku sanggah.
'Pakai bertele-tele lagi, kalau diskon 99% pelanggan pertama berarti jubah itu 14.000.000 itu jadi 140.000 koin emaskan jadi cukuplah aku membelinya.' Sanggah aku geram sama Art.
Art tahu aku mulai geram lalu mempercepat transaksinya.
...[Iya-iya Tuan Mike, Art akan memprosesnya langsung.]...
...[DING!]...
...[Penggunaan diskon 99% pelanggan pertama dalam belanja di gunakan.]...
...[Pembelian Jubah tingkatan primordial dibeli dengan harga 14.000.000 koin emas menjadi 140.000 koin emas....
...[Memproses pembelian Jubah dan mengeluarkan barang tersebut dari sistem.]...
Disisi lain.
Sumpah lama kali prosesnya, aku sudah tidak tahan.
Gigilku menahan kedinginan dalam pikiran.
...[34%]...
...[49%]...
...[58%]...
...[68%]...
...[73%]...
...[89%]...
...[96%]...
...[100%]...
...[Pembelian berhasil koin emas sudah ditransaksikan ke sistem.]...
...[Transaksi telah selesai!]...
...[Koin emas telah habis atau kosong.]...
Tidak masalah aku bokek, asal tubuhku bisa terjaga sama ini dingin.
Dalam pikirku menahan dingin, dan ada rasa mual ingin pingsan.
...[Selamat Tuan Mike mendapatkan Cloak of Eligibility dari pembelian belanja sistem.]...
...[ヾ(^-^)ノ]...
...[Silahkan mencoba pakaian ini Tuan Mike.]...
...[(*°∀°)\=3]...
Aku yang tidak tahan lagi langsung memakai tanpa tutorial ataupun arahan lagi karena sudah kedinginan ingin membeku seperti es.
Ketika aku memakai jubah ini ketika ukurannya menjadi besar seperti orang dewasa lalu berubah menyesuaikan tubuh kecilku ini dan juga tanpa disuruh jubah pun mau berubah ke warna yang aku sukai yaitu hitam putih.
Seketika aku merasa nyaman dan lega akhirnya hawa dingin tidak masuk ke dalam tubuhku lagi.
Dan akhir aku bisa pergi melanjutkan Misi Penuntasan Tahap I bagian Alih Wilayah Kedua.
Saat berjalan aku berpikir tentang sistem belanja Art, apa dia tidak tahu tentang Cloak of Eligibility ini.
Pakaian set 'Cloak of Eligibility' merupakan pakaian set yang menghilang di Benua Euforia yang sangat langka dan diburu oleh penyihir kuat hingga para penjahat pun mau mencarinya. Pakaian set ini merupakan kepemilikan penyihir waktu Mark Russel yang menghilang selama beberapa ratus tahun.
Ketika aku membaca novel ini mengingatkan aku beberapa halaman yang mengisahkan tentang 'The legend of the cloak of eligibility.' Karena aku mengetahui jubah Ini memiliki kekebalan terhadap semua elemen sihir. Sehingga pakaian ini menjadi incaran oleh semua penyihir di penjuru Dunia Euro.
Namun, yang menemukan pakaian set ini dalam novel tersebut adalah orang yang dipilih langsung oleh Roh Mark Russel ketika orang tersebut harus melewati segala rintangan teori waktu, teka-teki waktu dan pengaplikasian waktu di Padang Pasir Kerian. Orang yang masih misteri yang berhasil mengerjakan itu semua tidak lain adalah Kelvin Lucien. Kakaknya kevin sendiri yang menemukan pakaian set ini di Reruntuhan Kastil Brehem, Padang Pasir Kerian, Kota Kesar, Benua Eusian.
Di sana Kelvin Lucien menemukan 'Cloak of Eligibility' dalam kegelapan di Dunia Ero yang terkenal akan kejahatan dan kekejamannya yaitu Perang Suci.
Perang Suci, perang dimana semua kegelapan, kekejaman, penderitaan, kebengisan dan ketamakan semua menyelimuti Dunia Euro. Akibatnya perbuatan takhta kerajaan, wilayah, perebutan harta, hancurnya pejuang sihir hebat, hancurnya masa akademi hingga lumpuh semua kota-kota terkenal menjadi kota mati.
Hingga Kelvin Lucien adalah seorang yang memperjuangkan kedamaian dan kebebasan ini sehingga pada saat dia membunuh Komandan Pertama Klan bayangan yaitu Chris Morgan saat meninggal adiknya di hari itu juga.
Disaat itulah Kelvin bertekad kuat untuk membunuh Kepala Klan Bayangan ini, sehingga dia mencari segala pejuang pendekar dan penyihir yang hidup untuk berkerja sama dan mencari harta karun tersembunyi sebuah artefak dari para penyihir dan pendekar terdahulu.
Perjuangan yang tidak kenal lelah akhirnya Kelvin berhasil menemukan 'Cloak of Eligibility'
Hingga pada masa kejayaannya jubah ini menjadi penolong Kelvin Lucien dalam menghadapi segala taktik klan bayangan yang menyerangnya dari segala arah. Dan akhirnya Kelvin bisa membunuh Kepala Klan Bayangan yang.
...[Tuan Mike, apa kamu tidak salah melewati rute ini?]...
'Tidak, malahan aku ambil jalan pintas yang lebih cepat.' Kataku sambil berjalan memikirkan ini.
...[Tapi, Tuan Mike tidak melewati rute yang Art kasih.]...
...[ヽ(`д´;)/]...
Art marah melihat diriku mengambil rute yang salah dari dia yang buat.
Tapi aku membujuk Art untuk mengikuti kemauanku.
'Ikuti saja aku ini, aku ingin memompa hormon adrenalinku.' Bujukku pada Art.
Sampai dimana aku tadi berpikir yah, malah teralihkan sama Art.
Kalau tidak salah aku memikirkan 'Cloak of Eligibility' tidak salah lagi rumor ini akan mulai bermunculan di ambang permukaan kota dan menyebar ke seluruh Dunia Euro. Padahal mereka tidak letak harta ini yang mereka tahu hanyalah melakukan petualangan sia-sia.
Senyumku memikirkan ini.
...[Kenapa, Tuan Mike senyum sendiri-sendiri?]...
Aku sontak terkaget ditanya Art.
'Tidak aku hanya mengingat kejadian lucu saja saat di dunia lain.' Cengkirku mengaruk kepala.
Art pun lalu terdiam mendengar cengkirku ketawa. Tanpa lama aku berjalan menelusuri semak-semak belukar di depan, walaupun Art mengasih rute yang jalannya setapak bagus aku malah tetap mengambil jalan pintas yang belukar untuk dilewati.
Karena ada bagian jalan tercepat yang ingin aku lihat. Setiap langkah kaki, tetesan air jatuh, daun-daun bergerak dan binatang buas pada malam hari keluar mencari mangsa yang lemah.
Walaupun aku melihat dan mendengar hal cuma bisa lanjut terus tidak mempedulikan sekitar, karena bagiku membuang waktu saja. Keinginan hanya sampai tujuan yang ingin aku lewati.
Tanpa sadar aku melewati Hutan Venus yang membuat binatang buas berhenti melanjutkan makanannya. Awalnya aku berhenti didepan tumbuhan Venus yang tengah mengangang siap memakan musuh yang lewat atau lengah.
Aku penasaran sama reflek tumbuhan venus ini mencoba melempar kelinci buas aku bunuh tadi. Tanpa lama mereka melepaskan akar mereka dari tanah cuma hanya satu kelinci buas mereka berebutan untuk memakannya.
Memanglah tumbuhan karnivora, kalau misalnya mereka ini mengejar mangsa mungkin seperti anjing rabies yang mengejar manusia. Tanpa lama-lama aku melemparkan semua daging-daging binatang buas yang aku bawa tadi ku lemparkan sebagian ke tumbuhan venus sehingga mereka memberikan aku jalan untuk melewati Hutan Venus.
Aku berpikir Hutan Venus sangatlah bagus untuk medan area bertarung secara terbuka maka dari itu aku menandai lokasi ini pertama.
Saat perjalanan aku melanjutkan terus dengan berjalan santai sambil memperhatikan keadaan sekitar, berjalan hingga terus berjalan menelusuri hutan musim tropis hingga aku merasa perjalanan ini masih panjang.
Akhirnya aku menemukan jalan kecil kelinci buas melarikan dirinya. Aku mulai terdiam memperhatikan jejak telapak kaki kelinci buas berserta darahnya bercucuran di tanah. Aku diam sebentar sambil merasakan darah di tanah ini.
'Darah yang masih hangat dan baunya masih nyengat kalau aku rasa di tangan. Berarti kelinci buas ini menggunakan jalan pintas ini menuju kesana untuk menghilang jalur rute yang Art berikan.' Jelasku melihat arah kelinci buas itu lari.
Art bingung apa yang dijelaskan oleh aku cuma menanyakan sebentar.
...[Berarti rute yang Art kasih pada Tuan Mike adalah–]...
'Jebakan untuk membuat musuh terperangkap dalam sebuah hutan.' Sela aku menyambung omongan Art.
Aku yang tahu akan perhitungan ini memulai melihat dari peta yang tampilkan Art sebelum karena aku melihat situasi hutan ini terjal dan cukup landai membuat aku curiga kelinci buas membuat beberapa jebakan disana untuk membuat musuh terjebak.
Karena aku mengetahui hal ini secara diam-diam, aku sengaja membelok ke rute yang diberikan oleh Art. Sebab masih ada jalan yang aman untuk dilalui
Dan jalan inilah salah satunya yang aman aku lalui. Tidak lama aku langsung berlari menuju arah jejak kaki kelinci buas itu karena masih tertanda oleh tanah.
Langkah demi langkah aku membuka beberapa semak-semak belukar dan rating pohon yang tumbang hingga sampailah di sebuah daratan yang memiliki hamparan luas dan tanah menggunung disana.
Dari bukit aku melihat semua hamparan daratan luas hingga akhirnya aku melihat Hutan Ladang Hijau di atas gunung tersebut nampak sebuah cahaya kelap-kelip menerang dan itulah tempat Raja Kelinci Buas berada saat ini.
Dan akhirnya tujuan aku tercapai yaitu melihat jurang terdalam di daratan ini tepat dibawah bukit yang aku tinjak ini.
'Pantas di peta aku lihat jurang ini gelap, rupanya jurang ini sangat dalam hingga tidak nampak daratannya. Berarti dibawah ini hidup binatang buas yang lebih mengerikan dibanding Raja Kelinci Buas.' Pikirku melihat jurang dibawah bukit.
Inilah tempat kedua yang aku tandain sebagai tempat mematikan musuh secara langsung. Daripada menahan capek untuk membunuhnya mending menggunakan cara jitu saja.
Hamparan daratan luas ini seketika membuat aku ingin terbang sambil menikmati udara di malam hari ini. Sebelum aku pergi aku melihat status sebentar.
'Art, aku ingin melihat layar status sebentar.' Kataku memeriksa layar status.
...[Baik Tuan Mike,]...
...[Ding!]...
...[Status]...
...[Nama : Kevin Lucien]...
...[Tingkat : 7 (belum punya tingkatan mana) ]...
...[Membutuhkan poin tingkatan sebesar 50.000 menuju ke tingkatan mana (kekuatan murid). ]...
...[Gelar : Pemuda Angin]...
...[Pekerjaan : -]...
...[Darah : 2000]...
...[Mana : 800]...
...[Kelelahan : 0]...
...____...
...[Kekuatan : 20]...
...[Kecepatan : 14]...
...[Kepekaan : 20]...
...[Daya hidup : 10]...
...[Kecerdasan : 27]...
...[Kekuatan Sihir : 31]...
...[Sisa poin : 12]...
...[Koin emas : 0]...
...____...
...[Serangan pasif : perubahan wujud tubuh]...
...[Serangan Aktif]...
...[Pisau Angin, tingkat langka]...
...[Tebasan Angin, tingkat unik]...
...[Kemampuan]...
...[Kamuflase Angin, tingkat legenda]...
...[Langkah Bayangan Angin, tingkat unik]...
...[Perubahan Wujud Angin, tingkat unik]...
...[Pengendali Angin, tingkat suci]...
...[Kloning Tubuh, tingkat mythical]...
...[Sihir : Elemen angin (Evolusi tingkat 1) ]...
...----------------...
Aku melihat semua status yang aku dapatkan tapi bagiku. Urusan menaikkan biar saja dulu karena masih banyak waktu atau saat ingin melawan Raja Binatang Buas nanti.
Tanpa lama aku menutup layar status dan aku yang ingin merasakan adrenalin akhirnya aku menjatuhkan diriku ke jurang. Art yang melihat aku nekad jatuh ke dalam jurang sontak terkejut.
...[Tuan Mike, apa yang kau lakukan ini!]...
...[ノ)゚Д゚(ヽ]...
'Art, janganlah terkejut lihatlah apa yang aku lakukan.' Lontarku sambil menutup mata.
Aku menjatuhkan diriku ke jurang, Tiba-tiba mata yang terang berwarna merah terbuka dengan jelas melihat aku yang ingin jatuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Firenia
Aura siapa 😅
2023-06-30
2
Firenia
cemilan rasa ransum 😌
2023-06-30
1
Dr. Rin
lihat status window nya keinget game sims 😅
2023-06-04
1