MYDAH : Aku berhutang padamu..

Ken dan Rara kembali ke mobil, Kevin sudah menunggu bossnya datang, ia agak heran melihat Rara mengenakan jas milik Ken.

"Kevin, kau tolong siapkan baju untuknya, bajunya basah tadi terkena tumpahan air, suruh manager hotel itu memecat pelayan yang tidak becus! membawa air saja tidak bisa," Ucap Ken dengan ketus.

"Baik Tuan." jawab Kevin.

Rara hanya diam, dia tidak berani berkata-kata lagi, ia masih menggenggam ujung jas yang ia kenakan, sangat jelas tercium wangi parfum Ken, ia menggelengkan kepalanya, dalam hatinya ada perasaan aneh, padahal bossnya begitu ketus, tapi malah melakukan hal seperti tadi, batinnya.

'Kalau saja dia tidak ketus, haah berpikiran apa sih kau Ra, dia itu angkuh, bukan hanya ketus, tapi dia masih mau memberikan jasnya padaku, itu agak mengejutkan juga.'

Ken terlihat santai, menatap lurus ke depan, sesekali Rara memperhatikan Ken dari kaca mobil di depannya, saat Ken menajamkan mata ke arahnya, ia tertunduk.

'Astaga, galak sekali pandangannya tadi.' Rara mengelus dadanya, sambil membuang napas pelan.

"Hari ini jadwalku sudah selesai kan Kev?" tanya Ken pada asistennya.

"Sudah, setelah ini tidak ada pertemuan lagi, sesuai rencana, hari ini Tuan bisa pulang lebih cepat," jawab Kevin.

"Hm, kau sudah siapkan kado yang kuminta?" tanya Ken lagi.

"Sudah Tuan,"

"Baiklah," jawab Ken.

Rara tidak mengerti obrolan bossnya tadi, ia hanya diam saja.

Tiba-tiba suara dering handphone Ken berbunyi, Ken segera mengangkat panggilan tersebut, mendadak wajahnya berubah, ia terlihat shock saat mendapat telpon tersebut.

"Apa kau bercanda? katakan yang benar! mana mungkin itu mamaku! Astaga, baiklah aku akan segera kesana!" Ken segera menutup panggilan itu.

"Ada apa Tuan?" tanya Kevin.

"Ke rumah sakit sekarang, Mama kecelakaan! cepat!" bentak Ken, ia terlihat sangat panik.

"Astaga, baik Tuan." Kevin segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tapi ia tetap berhati-hati, berusaha tetap tenang, ia juga cemas karena keluarga Ken sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri.

Rara pun ikut kaget mendengar hal tersebut, ia juga jadi ingin mengetahui kondisi ibu dari bossnya itu.

Sesampainya di rumah sakit, Ken berlarian menuju ruang gawat darurat dimana tempat mamnya di rawat, terlihat Papanya sedang menunggu di depan pintu, mondar mandir gelisah.

"Pa, bagaimana keadaan Mama?" tanya Ken panik.

"Ken, mamamu membutuhkan darah AB, tapi stok darah sedang kosong, Papa sudah menghubungi adikmu, dia kan memiliki darah yang sama, tapi ia belum sampai, mungkin karena lokasi yang cukup jauh dari kampusnya, kalau Mamamu tidak secepatnya mendapatkan darah itu, Astaga..." Dane memeluk puteranya, ia terlihat sangat cemas dengan keadaan Araabella yang sedang kritis.

Rara tiba-tiba saja ikut menyambung permbicaraan mereka.

"Tuan, kalau boleh saya ingin memberikan darah saya, untuk Nyonya, kebetulan darah saya AB," Ucapnya, bersungguh-sungguh.

Semua yang ada disana terkesiap tidak menyangka, kalau Rara mau membantu Araabella.

"Astaga, apa kau serius? kau mau memberikan darahmu?" Dane menyentuh kedua tangan Rara.

"Apa kau yakin?" tanya Ken, seolah masih tidak menyangka.

"Sebaiknya segera saja Tuan, Nona ayo kita sekarang ke ruangan dokter," Ajak Kevin, Rara pun mengangguk.

Dane merasa sangat bersykur, karena mendapatkan pertolongan dari Rara.

"Ken, dia itu sekertarismu?" tanya Dane.

"Iya, dia baru." jawab Ken masih terbengong.

"Dia sangat baik sekali, langsung menawarkan bantuan untuk mamamu, kau harus berterimakasih padanya nanti, Ken." tutur Dane, ia tidak berhenti berdoa, untuk keselamatan Araa.

Sedangkan Ken, hanya terdiam, ia memikirkan kondisi Mamanya, ia juga memikirkan sekertarisnya, kenapa ia mau membantu, padahal Ken seringkali bersikap ketus padanya.

Setelah melakukan transfusi darah, Rara kembali ke ruangan tunggu, ia terlihat lemas setelah di ambil darahnya, saat ia duduk, Dane menghampirinya, mengucapkan terimakasih kepadanya, karena kata dokter, kondisi Araa mulai membaik, setelah mendapatkan bantuan darah dari Rara barusan.

Setelah itu dokter memanggil Dane untuk masuk melihat kondisi Araa, ia ditemani Kevin segera masuk ke ruangan tempat Araa di rawat.

"Terimakasih." Ken pertama kali mengucapkan hal itu pada orang lain, sebelumnya rasanya sangat berat baginya mengatakan hal itu, tapi kali ini ia benar merasa terbantu oleh Rara, ia harus berterimakasih, pikirnya.

Rara terkaget mendengar hal itu, ia kira bossnya tidak akan mengucapkan terimakasih, tapi ia memang tulus ingin membantu Araabella yang sedang kritis, ia bersyukur karena saat ini Araa sudah melewati masa kritisnya.

"Iya sama-sama," jawab Rara.

Ken duduk tepat di sebelah Rara, untuk pertama kalinya, Rara melihat wajah Ken yang begitu panik, wajah ketus yang biasa ia lihat berubah menjadi kecemasan, bahkan saat ini Ken terlihat lebih banyak menunduk.

"Hari ini adalah hari ulang tahunnya, aku berniat ingin memberikan hadiah ulang tahun untuknya, aku sangat kaget saat mendengar ia kecelakaan, dan kondisinya kritis, biar bagaimanapun, aku berterimakasih padamu, karena kalau tidak ada kau, aku tidak tahu apa yang terjadi padanya." Ken untuk pertama kalinya menatap wajah Rara sedekat ini, keduanya pun saling menatap, sesaat sebelum Lily datang bersama dengan supir pribadinya, Zhang Wei, mereka berdua berlarian tergesa.

"Oppa, bagaimana keadaan Mama?" tanya Lily panik.

Sedangkan Rara terkejut saat melihat saudari angkatnya, ada bersama dengan adik bossnya.

"Mamamu sudah melewati masa kritis, kenapa kau lama sekali sih? kau tahu tidak kalau Mama butuh darah segera, dan kau juga bagaimana caramu menyetir? kenapa lamban sekali!" sentak Ken pada supir pribadi Lily.

Lily menumpahkan airmatanya, ia menyesal karna tidak datang tepat pada waktunya saat dibutuhkan.

Sedangkan Rara menghampiri Wei, yang tertunduk takut mendengar gentakan Ken tadi.

"Kalian saling kenal?" tanya Ken.

"Dia adalah saudara angkatku, aku baru tahu kalau ia bekerja denganmu Tuan." jawab Rara.

"Maafkan saya Tuan, saya sudah berusaha menaikkan kecepatan, tapi ini memang salah saya, saya pantas di pecat." Wei menundukkan wajahnya, Kevin baru saja keluar dari ruangan Araa, ia memanggil Lily agar bergantian melihat kondisi Mamanya, Lily pun segera masuk.

Ken memijat keningnya, ia kembali duduk, sementara Kevin memperhatikan gadis yang ada di sebelah Rara, yang terlihat sedang ketakutan.

"Karena kalian adalah saudara, aku maafkan kesalahanmu kali ini, aku berhutang budi pada saudaramu, aku harap ke depannya kau bisa bekerja lebih baik lagi," Ken berusaha menengangkan dirinya, ia tidak ingin membuat keributan di rumah sakit.

"Terimakasih atas kebaikan hati Tuan, saya berjanji akan bekerja lebih baik lagi." ucap Wei.

"Kevin, kau antar mereka pulang sampai ke rumah mereka, pastikan mereka selamat." tegas Ken.

"Baik Tuan."

"Silahkan Nona," ucap Kevin.

"Saya permisi Tuan, semoga nyonya lekas sembuh." Rara membungkukkan badanya.

Ken hanya mengangguk, ia masih memasang wajah dingin, walau sorot matanya masih menyisakan kecemasan di dalamnya.

Sepanjang perjalanan, mereka bertiga tidak ada yang berbicara, Kevin hanya fokus menyetir, sikapnya yang dingin membuat Wei merasa aneh, bagaimana mungkin ada orang yang kuat tidak berbicara sama sekali saat berada dalam satu mobil dengan orang lain, pikirnya.

Sedangkan Rara malah terbayang tatapan mata Ken yang untuk pertama kalinya ia lihat, hingga terus terbayang di pelupuk matanya, saat mata tajam yang biasanya menyiratkan keangkuhan itu, berubah menjadi tatapan penuh kecemasan, mendadak membuat Rara merasakan hal yang aneh, dalam hatinya.

'Kenapa aku malah terus menerus terbayang kedua sorot matanya tadi, aku bahkan berdebar-debar, Astaga Rara, kau ini kenapa!' Rara menggelengkan kepalanya cepat.

Wei dan Kevin melirik sekilas ke arah Rara, mereka merasa aneh, ada apa dengan Rara, pikirnya.

"Nona, aku ingin mengucapkan terimakasih, karna Nona mau membantu memberikan darah untuk Nyonya Araabella, beliau sudah seperti orangtua untuk saya, saya merasa ikut berhutang budi pada Nona." tutur Kevin.

"Astaga, jadi kau yang mendonorkan darah?" Wei ikut menyambung, Kevin langsung menyorotkan tatapan tajam pada Wei, hal itu membuat Wei meringsut.

"Maaf, aku tidak bermaksud tidak sopan," Wei lupa menjaga sikapnya di hadapan asisten bossnya itu.

"Saya melakukannya, dengan suka rela Tuan, saya memang ingin membantu, jadi Tuan tidak perlu merasa memiliki utang pada saya." tukas Rara.

"Saya tetap merasa memiliki hutang, kapanpun Nona butuh bantuan, saya akan usahakan untuk membatu Nona, Nona hanya tinggal katakan pada saya." ucap Kevin.

"Terimakasih Tuan," jawab Rara.

Wei tidak berani ikut menyambung lagi, baginya tatapan Kevin sangat tajam, sama seperti tatapan mata Ken yang selalu membuatnya bergidik merinding.

Dan merekapun sampai di depan rumah Rara.

"Terimakasih sudah mengantar." Wei dan Rara membungkuk.

"Terimakasih banyak nona, saya permisi dulu."

"Hati-hati di jalan,"

Dan Kevin pun berlalu.

"Ayo kita masuk," ajak Rara pada adiknya.

"Hei, dia itu kenapa hanya baik kepadamu, sedangkan padaku sangat ketus," ucap Wei sambil memasang wajah masam.

"Dia memang begitu, sudahlah ayo kita masuk." ajak Rara lagi.

***

Di rumah sakit, keadaan Araabella sudah membaik, Araa sudah sadarkan diri, Ken segera menemui mamanya itu, ia mengecup punggung tangan mamanya berulang kali, ia bersyukur karna mamanya sudah sadar.

"Syukurlah, Mama sudah sadar, aku sangat cemas, selamat ulang tahun Mama, aku sengaja pulang cepat, ingin merayakan ulangtahun Mama, tapi malah seperti ini." Ken meneteskan airmatanya, sifat Ken yang angkuh, mendadak hilang kalau berurusan dengan keluarga, Ken sangat menyayangi kedua orangtuanya, meskipun sikap dinginnya yang sering membuatnya jadi seolah cuek dan tidak peduli.

"Kau jangan menangis, Mama tidak apa-apa, Mama tadi bermimpi ada seorang bidadari sangat cantik, ia datang menolong Mama, Mama merasa berhutang budi padanya, apa kau tahu siapa gadis itu?" tanya Araa, membuat Ken bingung.

"Mama harus banyak istirahat, tadi ada yang berbaik hati memberikan donor darah untuk Mama, karena Lily terlambat datang." tutur Ken.

"Siapa dia?" tanya Araa penasaran.

"Dia itu.. sekertaris baru di kantor, dia kebetulan memiliki golongan darah yang sama dengan Mama." terang Ken.

"Mama ingin bertemu dengannya." pinta Araa.

Ken terdiam sejenak, lalu ia mengecup kening mamanya lembut.

"Baiklah, sekarang mama istirahat saja dulu ya." ucap Ken penuh perhatian.

______________

Author : Jangan lupa Like komen yang banyaak baru aku up lagi 😁😁

Bantu ajak teman, saudara, atau kenalan kalian untuk baca karya Cherry ya, boleh share di sosial media milik kalian, supaya banyak yang baca 🥰🥰🥰😘

Makasih reader 😍

Senyuman Ken yang bikin Rara kebayang terus kali ya 😁😉

🤗🤗🤗😚 Jangan lupa kumpulin poin koin buat vote senin yaa readers kalau kalian memang suka sama karyaku 😁😁😁😘

Terpopuler

Comments

Nimas Ayu

Nimas Ayu

gk cm rara aq jg kebayang terus dgn senyumannya ken....... smpe oleng 😂😂😂

2022-01-12

0

Rahil Ramadhani

Rahil Ramadhani

bikin katwa kembang kempes liat lesungnya thor hahahaa

2021-01-09

3

hmiesha aryani🐣 amie

hmiesha aryani🐣 amie

ken 😍

2021-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 MYDAH : The one waiting
2 MYDAH : Kejadian tidak menyenangkan
3 MYDAH : Sekertaris baru
4 MYDAH : Dasar kau si mulut pedas!
5 MYDAH : Kenapa hari ini aku sangat sial?
6 MYDAH : Tidak dapat membantahnya..
7 MYDAH : Aku berhutang padamu..
8 MYDAH : Kenapa harus dirinya?
9 MYDAH : Apa!
10 MYDAH : Katakan apa maumu?
11 MYDAH : Sebuah Rahasia
12 MYDAH : Apa kau menyukaiku?
13 MYDAH : Tenang, ada aku disini..
14 MYDAH : Sepertinya aku pernah mengalaminya..
15 MYDAH : Aku mungkin menyukainya..
16 MYDAH : Siapa wanita itu?
17 MYDAH : Aku mengira aku gila, ternyata tidak..
18 MYDAH : Apa kau memiliki saudara kembar?
19 MYDAH : Masih menjadi misteri
20 MYDAH : Maukah kau membantuku?
21 MYDAH : Mencoba menghapus ingatan masalalu
22 MYDAH : Berkirim pesan
23 MYDAH : Kekonyolan Ken
24 MYDAH : Rasa ingin tahu..
25 MYDAH : Takut Petir
26 MYDAH : Membingungkan Part 1
27 MYDAH : Membingungkan part 2
28 MYDAH : Membingungkan part 3
29 MYDAH : Bercerita
30 MYDAH : Kencan Buta
31 MYDAH : Permohonan Araa
32 MYDAH : Tidak sengaja mendengarnya.
33 MYDAH : Kenapa kau memelukku?
34 MYDAH : Merasa frustasi
35 MYDAH : Berbicara berdua
36 MYDAH : Terbayang terus..
37 MYDAH : Boss baru
38 MYDAH : Teringat Rara..
39 MYDAH : Cinta dalam diam
40 MYDAH : Dinner
41 MYDAH : Sapu tangan
42 PENGUMUMAN PENTING
43 MYDAH : JANJIAN
44 MYDAH : Ada saus di bibirmu..
45 MYDAH : Gengsi
46 MYDAH : Kau luka yang kurindu..
47 MYDAH : Apa kau cemburu?
48 MYDAH : Kenapa kau menciumku?
49 MYDAH : Senyuman dan Malapetaka tidak terduga
50 MYDAH : Kotak Hadiah
51 MYDAH : SADAR
52 MYDAH : Aku menyukaimu
53 MYDAH : BRACELET CHARMS
54 MYDAH : Hmm...
55 MYDAH : Aku juga menyukaimu, Ken.
56 MYDAH : FLASHBACK
57 MYDAH : FLASHBACK OFF
58 MYDAH : KEN & RARA
59 MYDAH : Bukan sekedar Ancaman
60 Charachter Figure
61 MYDAH : Tidur Bersama
62 MYDAH : Kau tidak ingin menjadi istriku?
63 MYDAH : Tertangkap
64 MYDAH : Diamond
65 MYDAH : GETARAN
66 MYDAH : Jangan cemas, ada aku.
67 MYDAH : GULA GULA CINTA
68 MYDAH : I Like You So Much, You'll Know it
69 MYDAH : Menikahlah denganku
70 MYDAH : HUJAN
71 MYDAH : MENGINTIP
72 MYDAH : HANNA
73 MYDAH : DELUSI
74 MYDAH : Cemburu?
75 MYDAH : SECRET ADMIRER
76 MYDAH : YES, I WILL
77 MYDAH : BERDUA
78 MYDAH : INVITATION
79 MYDAH : A Night
80 MYDAH : HASRAT
81 MYDAH : MORNING KISS
82 MYDAH : TEARS ARE FALLING
83 MYDAH : MASTERMIND
84 MYDAH : FINALLY
85 Wedding Invitation KenRa
86 MYDAH : The Sacred Promise of Marriage
87 MYDAH : The First Night
88 MYDAH : Aku Menginginkannya...
89 MYDAH : Dasar Wanita Ular!
90 MYDAH : Aku milikmu
91 MYDAH : MY ANGEL
92 MYDAH : UNTITLED
93 MYDAH : Kotak kenangan
94 MYDAH : My Lily sakit
95 MYDAH : Cemas
96 MYDAH : Jellyfish salad
97 MYDAH : Ken, kita bercerai saja!
98 MYDAH : Marry your daughter (flashback)
99 MYDAH : TRIPLETS
100 MYDAH : HARI BAHAGIA
101 MYDAH : RUMAH BARU
102 MYDAH : Sweater
103 MYDAH : WIFEY
104 Publish!
105 MYDAH : Aku tidak suka!
106 MYDAH : Baby Girl
107 MYDAH : Serba Salah
108 MYDAH : END STORY
109 Pertanyaan Author Dibaca ya!
110 [S2] Wanita penggoda ku
111 [S2] Kau pikir, hanya kau wanita di hatiku?
112 [S2] My Dear Arrogant Husband
113 [S2] Mereka ingin menangkap saya
114 [S2] Cantik?
115 [S2] Cellio dan Anne ( Soulmate )
116 [S2] Keluarga Marvin Frederic
117 [S2] Keluarga Bahagia
118 [S2] Pria angkuh, Kesayanganku.
119 [S2] Suamiku, genit sekali.
120 [S2] Cemburu tanda cinta
121 [S2] Aku baik-baik saja
122 pemberitahuan author
123 [S2] Anne Cemburu
124 [S2] Membayar Mahal - Part 1
125 [S2] KenRa : Aku Menolak Berubah
126 [S2] KenRa : Kemarahan Kennard
127 Karya Baru
128 Mendadak Istri Tuan Kalandra
Episodes

Updated 128 Episodes

1
MYDAH : The one waiting
2
MYDAH : Kejadian tidak menyenangkan
3
MYDAH : Sekertaris baru
4
MYDAH : Dasar kau si mulut pedas!
5
MYDAH : Kenapa hari ini aku sangat sial?
6
MYDAH : Tidak dapat membantahnya..
7
MYDAH : Aku berhutang padamu..
8
MYDAH : Kenapa harus dirinya?
9
MYDAH : Apa!
10
MYDAH : Katakan apa maumu?
11
MYDAH : Sebuah Rahasia
12
MYDAH : Apa kau menyukaiku?
13
MYDAH : Tenang, ada aku disini..
14
MYDAH : Sepertinya aku pernah mengalaminya..
15
MYDAH : Aku mungkin menyukainya..
16
MYDAH : Siapa wanita itu?
17
MYDAH : Aku mengira aku gila, ternyata tidak..
18
MYDAH : Apa kau memiliki saudara kembar?
19
MYDAH : Masih menjadi misteri
20
MYDAH : Maukah kau membantuku?
21
MYDAH : Mencoba menghapus ingatan masalalu
22
MYDAH : Berkirim pesan
23
MYDAH : Kekonyolan Ken
24
MYDAH : Rasa ingin tahu..
25
MYDAH : Takut Petir
26
MYDAH : Membingungkan Part 1
27
MYDAH : Membingungkan part 2
28
MYDAH : Membingungkan part 3
29
MYDAH : Bercerita
30
MYDAH : Kencan Buta
31
MYDAH : Permohonan Araa
32
MYDAH : Tidak sengaja mendengarnya.
33
MYDAH : Kenapa kau memelukku?
34
MYDAH : Merasa frustasi
35
MYDAH : Berbicara berdua
36
MYDAH : Terbayang terus..
37
MYDAH : Boss baru
38
MYDAH : Teringat Rara..
39
MYDAH : Cinta dalam diam
40
MYDAH : Dinner
41
MYDAH : Sapu tangan
42
PENGUMUMAN PENTING
43
MYDAH : JANJIAN
44
MYDAH : Ada saus di bibirmu..
45
MYDAH : Gengsi
46
MYDAH : Kau luka yang kurindu..
47
MYDAH : Apa kau cemburu?
48
MYDAH : Kenapa kau menciumku?
49
MYDAH : Senyuman dan Malapetaka tidak terduga
50
MYDAH : Kotak Hadiah
51
MYDAH : SADAR
52
MYDAH : Aku menyukaimu
53
MYDAH : BRACELET CHARMS
54
MYDAH : Hmm...
55
MYDAH : Aku juga menyukaimu, Ken.
56
MYDAH : FLASHBACK
57
MYDAH : FLASHBACK OFF
58
MYDAH : KEN & RARA
59
MYDAH : Bukan sekedar Ancaman
60
Charachter Figure
61
MYDAH : Tidur Bersama
62
MYDAH : Kau tidak ingin menjadi istriku?
63
MYDAH : Tertangkap
64
MYDAH : Diamond
65
MYDAH : GETARAN
66
MYDAH : Jangan cemas, ada aku.
67
MYDAH : GULA GULA CINTA
68
MYDAH : I Like You So Much, You'll Know it
69
MYDAH : Menikahlah denganku
70
MYDAH : HUJAN
71
MYDAH : MENGINTIP
72
MYDAH : HANNA
73
MYDAH : DELUSI
74
MYDAH : Cemburu?
75
MYDAH : SECRET ADMIRER
76
MYDAH : YES, I WILL
77
MYDAH : BERDUA
78
MYDAH : INVITATION
79
MYDAH : A Night
80
MYDAH : HASRAT
81
MYDAH : MORNING KISS
82
MYDAH : TEARS ARE FALLING
83
MYDAH : MASTERMIND
84
MYDAH : FINALLY
85
Wedding Invitation KenRa
86
MYDAH : The Sacred Promise of Marriage
87
MYDAH : The First Night
88
MYDAH : Aku Menginginkannya...
89
MYDAH : Dasar Wanita Ular!
90
MYDAH : Aku milikmu
91
MYDAH : MY ANGEL
92
MYDAH : UNTITLED
93
MYDAH : Kotak kenangan
94
MYDAH : My Lily sakit
95
MYDAH : Cemas
96
MYDAH : Jellyfish salad
97
MYDAH : Ken, kita bercerai saja!
98
MYDAH : Marry your daughter (flashback)
99
MYDAH : TRIPLETS
100
MYDAH : HARI BAHAGIA
101
MYDAH : RUMAH BARU
102
MYDAH : Sweater
103
MYDAH : WIFEY
104
Publish!
105
MYDAH : Aku tidak suka!
106
MYDAH : Baby Girl
107
MYDAH : Serba Salah
108
MYDAH : END STORY
109
Pertanyaan Author Dibaca ya!
110
[S2] Wanita penggoda ku
111
[S2] Kau pikir, hanya kau wanita di hatiku?
112
[S2] My Dear Arrogant Husband
113
[S2] Mereka ingin menangkap saya
114
[S2] Cantik?
115
[S2] Cellio dan Anne ( Soulmate )
116
[S2] Keluarga Marvin Frederic
117
[S2] Keluarga Bahagia
118
[S2] Pria angkuh, Kesayanganku.
119
[S2] Suamiku, genit sekali.
120
[S2] Cemburu tanda cinta
121
[S2] Aku baik-baik saja
122
pemberitahuan author
123
[S2] Anne Cemburu
124
[S2] Membayar Mahal - Part 1
125
[S2] KenRa : Aku Menolak Berubah
126
[S2] KenRa : Kemarahan Kennard
127
Karya Baru
128
Mendadak Istri Tuan Kalandra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!