Ken menyentuh tangan Rara, saat rara bermaksud mengelap mulut Ken dengan tissu.
"Maaf, aku hanya ingin mengelap mulutmu, itu ada bubur yang tersisa." ucap Rara.
Ken menatap lekat kedua mata Rara, hingga keduanya saling berpandang.
"Apa kau memiliki saudara kembar?" tanya Ken.
Rara terkejut mendengarnya.
"Saudara kembar?" ia bingung apa maksudnya, kenapa bossnya malah bertanya saudara kembar, Rara terdiam sejenak, masih belum mengerti maksud pertanyaan bossnya.
"Lupakan saja, aku hanya sedang bergurau, buburnya sudah habis, sekarang aku akan meminum obatnya, setelah itu kau bisa beristirahat." ucap Ken.
"Ah, maafkan saya Tuan, kalau saya lancang, ini masih mengganjal di pikiran saya, sebenarnya saat Tuan Ken pingsan tadi, saya terpaksa melihat isi handphone Tuan, karena saya tidak memiliki nomor telpon asisten Kevin, tapi saya malah melihat foto seorang wanita yang wajahnya mirip dengan saya, maaf saya tidak bermaksud lancang," tutur Rara pada bossnya.
Ken terkejut saat mendengarnya.
Ia membulatkan matanya, ia teringat kalau sebelum Rara datang, ia memang sempat melihat foto mantan kekasihnya itu, yang sudah meninggal.
"Jadi kau melihatnya?" tanya Ken memastikan lagi.
Rara mengangguk, "Maafkan saya Tuan, saya tidak bermaksud lancang." ucapnya lagi.
Ken membuang napas pelan, lalu menyandarkan tubunya, ia juga memijat pelipisnya, apa yang harus aku katakan pada gadis ini, pikirnya saat ini.
"Dia adalah seseorang di masa laluku, dan dia sudah meninggal, tiga tahun yang lalu," ucap Kennard.
Rara terkejut, ia tidak menyangka kalau wanita yang ada di foto tersebut, sudah meninggal dunia.
"Maafkan saya, saya tidak tahu kalau wanita itu sudah meninggal dunia," ucap Rara.
"Ya, tidak apa-apa, wajahnya memang mirip sekali denganmu, maaf kalau tadi aku sempat bertanya apakah kau memiliki saudara kembar, karena aku berpikiran kau adalah saudara kembar dirinya, karena sangat mirip." tutur Ken.
"Saya tidak memiliki saudara kembar Tuan, saudara kandung juga saya tidak punya, saya adalah anak tunggal, dan orang tua saya sudah meinggal dunia, saya hanya memiliki adik angkat yaitu Zhang Wei, jadi sepertinya itu mustahil, kalau saya memiliki saudara kembar," tukasnya.
Ken menggaruk sebelah alisnya, ia masih merasa heran, jadi sebenarnya kenapa mereka berdua bisa sangat mirip, padahal tidak memiliki hubungan darah.
"Berapa umurmu saat ini?" tanya Ken.
"24 tahun Tuan," jawab Rara.
"Ah, usiamu dan dia memang berbeda, usianya sama sepertiku, 27 tahun, jadi memang mustahil kau adalah saudara kembarnya, yang aku heran kenapa wajah kalian bisa sama?" ucap Ken malah bertanya-tanya sendiri.
Rara semakin bingung, ia juga heran apakah memang ada orang yang terlihat serupa padahal tidak memiliki hubungan darah sama sekali, dan kenapa bisa sangat kebetulan wajahnya dan wajah wanita itu sangat mirip, bak pinang di belah dua.
"Apakah wanita itu kekasih Tuan di masa lalu?" tanya Rara, tiba-tiba merasa penasaran.
"Sudah malam, sebaiknya kau istirahat, aku juga mau meminum obat dan tidur, terimakasih karena sudah membantuku, maaf kalau aku malah jadi bercerita yang macam-macam denganmu." Ken memotong pembicaraan mereka, ia sejujurnya ingin melupakan masa lalunya itu, karena kalau ia mengingatnya, malah membuat hatinya semakin sakit, dan karena masalalunya itu juga, yang membuatnya menjadi sosok yang angkuh, dingin, seperti sekarang ini.
Rara beranjak dari duduknya, ia membawa kembali mangkuk yang sudah kosong tadi.
"Kalau begitiu, saya permisi dulu Tuan," ucap Rara pergi meninggalkan Ken.
Ken mengusap wajahnya, ia merasa hatinya kembali menjadi kacau, kalau mengingat kembali masalalunya itu.
"Hanna, kau sudah pergi, tapi kenapa aku masih merasa ada yang mengganjal di hatiku, padahal seharusnya aku sudah melupakanmu, bahkan kau yang sengaja pergi, tanpa mendengarkan ucapanku saat itu, kau pergi disaat kita sedang bertengkar, maafkan aku Hanna, seharusnya aku bisa terlepas dari bayanganmu, tapi sekarang kenapa aku malah bertemu gadis yang wajahnya sangat mirip denganmu..."
Ken berusaha menghilangkan bayangan masalalunya, tapi itu sangat sulit, padahal dia sendiri yang sudah melihat kalau kekasihnya itu telah di kuburkan, bahkan ia juga yang membantu prosesi pemakaman kekasihnya itu.
Di dapur, Rara sudah menaruh mangkuk yang kotor tadi, lalu ia terduduk, ia masih memikirkan cerita Ken tentang wanita di masalalunya itu, ia juga tiba-tiba merasa kalau Ken sangat mencintai wanita itu, bahkan sampai belum bisa melupakan wanita itu, ia teringat saat Ken mengigau, mungkin saja, kata-kata itu di tujukan untuk wanita tersebut.
Araa melihat Rara sedang melamun sendirian, ia segera menghampiri gadis itu.
"Rara, kau sudah selesai?" tanya Araabella.
"Ah itu, saya sudah selesai Nyonya, tadi tuan Ken sudah menghabiskan buburnya tanpa sisa." ucap Rara sambil tersenyum tipis.
Rara tercengang, padahal anaknya itu paling tidak suka makan bubur, tidak salah ia meminta bantuan pada Rara pikirnya, karena Ken akhirnya mau menghabiskan bubur buatannya juga.
"Kau hebat sekali, padahal Ken paling tidak suka makan bubur, aku kaget karena Ken sampai mau memakannya, bahkan menghabiskan buburnya, apa kau menyuapinya?" tanya Araa terlihat antusias sendirian.
Rara perlahan mengangguk.
"Iya, karena tuan Ken terlihat sangat lemah, jadi aku menyuapinya, sampai buburnya habis," ucap Rara.
Araa tersenyum puas.
"Manisnya... tidak salah aku meminta batuanmu sayang, terimakasih ya, karena berkatmu, Ken jadi mau makan, kau sungguh luar biasa," Araa mengusap punggung telapak tangan Rara.
"Iya, sama-sama, saya senang bisa membantu, semoga tuan Ken segera sembuh." Rara tersenyum tipis, terlihat jelas kalau ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya, ia terlihat seperti sedang ada yang di sembunyikan saja.
Araa memperhatikan wajah Rara yang tampak tidak biasa itu.
"Apa kau sedang ada masalah?" tanya Araa.
Rara menggeleng cepat.
"Tidak Nyonya, saya baik-baik saja, maaf kalau saya sering melamun." Rara melingkarkan senyuman di bibirnya, memberi isyarat kalau ia sedang dalam keadaan baik-baik saja.
"Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, sebaiknya kau ceritakan saja, jangan di tahan, apa tadi terjadi seuatu antara kau dan Kennard? apa dia menyakitimu?" tanya Araa merasa cemas.
"Tidak, tuan Ken sangat baik, walaupun sikapnya dingin dan angkuh, tapi saya merasa tuan Ken adalah pria yang baik, jadi saya menghormatinya Nyonya," sahut Rara.
Araa menggenggam kedua telapak tangan Rara, ia menatap lekat kedua mata di hadapannya itu.
"Aku sudah berjanji padamu, akan memberitahu suatu rahasia tentang kehidupan masalalu Ken, apa kau mau mendengarnya?" tanya Araa.
"Apa tentang wanita di masalalu Tuan Ken?" tanya Rara kembali.
"Apa kau sudah mengetahui sesuatu?" Araa malah ikut bertanya.
"Kalau masalah wanita di masalalunya, tuan Ken baru saja menceritakannya kepadaku, dan aku sudah tahu, kalau wanita itu sudah meninggal tiga tahun lalu." ucap Rara.
Araa terkejut karena Rara malah sudah mengetahui hal itu, padahal selama ini juga Ken selalu menyembunyikan hal itu dari keluarganya, belum lama ini saja Araa tahu hal itu, sedangkan Dane dan Lily belum mengetahui hal itu sama sekali.
"Jadi Ken menceritakan hal itu padamu? tapi bagaimana ceritanya, tidak biasanya, padahal Ken bilang ini akan ia rahasiakan sampai kapanpun." sahut Araa.
"Sebenarnya ini karena aku yang terlebih dulu bertanya pada tuan Ken, tentang siapa wanita itu, maafkan aku yang lancang Nyonya." Rara tertunduk, ia takut Araa marah padanya.
"Hei, katakan padaku, kenapa kau bisa bertanya tentang wanita itu, jangan membuatku penasaran, aku berjanji tidak akan marah kepadamu, aku percaya kau adalah gadis yang baik," desaknya pada gadis di hadapannya.
"Nyonya, saat aku mencari nomor ponsel asisten Kevin, aku tidak sengaja melihat foto wanita yang wajahnya terlihat mirip denganku, karena itu aku merasa penasaran siapa wanita itu, dan akhirnya aku menanyakan hal itu tadi pada tuan Ken." terang Rara.
Araa terkaget, ia bahkan belum pernah tahu bagaimana wajah kekasih di masalalu anaknya yang sudah meninggal dunia itu.
"Astaga, jadi wanita itu mirip denganmu? begitu maksudmu?" tanya Araa memastikan.
Rara mengangguk, "Iya," jawabnya singkat.
______________
Author : Like komen dan Vote yang banyaaak kalau mau di up lagi yaa 😁😁 vote aku nurun lah, ayo dong pada vote yang banyaaak... 🙄
Maaf untuk karakter lainnya belum banyak di munculin lagi, karena lagi fokus menyelesaikan misteri tentang masa lalu Ken dan juga nanti ada masalalu Rara juga, intinya kalian ikutin ajalah ceritanya, yang pasti akan ku buat lebih seru dan beda dari cerita sebelumnya, 😂😂😂😒
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
selidiki bang,ma,....siapa rara sbnernya
2022-05-30
2
maura shi
ada kok yg mirip tp bukan sedarah
q dulu juga kata temen2 sekolah klas 12 mirip bgt ma adk kelas q yg klas 10,padahl qt g ada hubungan darah,malah dikira dia adk q
2021-02-27
0
galaksi
sa
2021-01-12
0