Possessor'S Memory

Possessor'S Memory

Ch. 1 - Penyusup

Bulan yang bersinar terang di atas, menyinari seluruh hutan dengan cahayanya.

Cahaya tersebut seakan-akan memandu seseorang untuk memperlihatkan ke sebuah pintu gua yang seram berada di tengah-tengah keheningan hutan

Tiba-tiba, suara langkah kaki yang mendekat dan cahaya dari senter yang menyala dari kejauhan sekejap memecahkan keheningan hutan.

"Ketemu..."

ucap seorang pria dengan senter di depan pintu masuk gua sambil berbisik dengan gugup.

Pakaian pria itu serba hitam, hoodie, masker celana dan bahkan termasuk tas yang berada di punggungnya.

Setelah mengamati pintu gua sejenak, dengan gerakan tanpa ragu pria itu mengeluarkan pedang yang tajam dari sarung pedangnya yang berada di pinggangnya.

Dengan suara “Sring” pedang itu memecahkan keheningan hutan lagi.

Ia kemudian menutup matanya dan menarik napas dalam-dalam untuk mencoba menenangkan tangannya yang bergetar dan jantungnya yang berdegup kencang, dengan memasang ekspresi kokoh dan tampak akan siap untuk menghadapi apapun yang ada di balik pintu masuk gua tersebut.

"Fyuh, apapun yang terjadi kau harus mendapatkan 'itu'!"

Dia berbisik pada dirinya sendiri saat melangkah perlahan-lahan masuk ke dalam gua.

Udara yang lembab memenuhi paru-paru pria itu, menoleh dan mengamati isi gua yang basah dan becek.

Dinding-dinding yang dipenuhi oleh tanaman yang menyerupai lumut namun melepaskan cahaya lembut berwarna biru.

Menyimpulkan bahwa cahaya yang berasal dari lumut itu cukup untuk menyinari jalannya, ia mematikan lampu senternya dan melanjutkan perjalanannya untuk menjelajahi gua.

Setelah sepuluh menit berkelana di dalam gua, ia mendengar suara geraman dan langkah yang terdengar semakin dekat tepat di depannya.

Dengan langkah kilat ia bersembunyi dibalik sebuah batu besar, pria itu mengintip dari celah-celah.

Terlihat sesosok monster raksasa yang perkasa menyerupai Komodo dengan satu pasang taring yang berwarna hitam serta ukurannya yang tidak normal.

"Sialan, untuk bertemu monster itu disini. Benar-benar sial."

Gumam pria itu dengan nada kesal namun juga gugup.

Mengetahui ia tidak dapat menyelinap masuk lebih dalam, ia lalu mengambil secarik kertas dari tasnya.

Terlihat di kertas tersebut terdapat sebuah simbol yang sangat rumit, ia lalu memegang kertas tersebut dengan dijepitkan dengan jari tengah dan telunjuk lalu bergumam-gumam kecil seperti mengucapkan mantra.

Perlahan tapi pasti ia diam-diam mendekati monster tersebut, lalu kertas yang berada ditangannya pun mengeluarkan sinar merah membara.

Dengan lincah ia menempelkannya ke mata pedang yang ia pegang, sontak pedang itu menyala dan diselimuti oleh api yang menggebu-gebu.

"Heuuupp!!!"

Ia kemudian berlari dengan gesit ke arah monster tersebut.

-Kiekkk

Monster itu tampak menyadari kehadiran seorang pria berlari ke arahnya, ia lalu berteriak geram ke arah pria itu.

Mengangkat salah satu kakinya yang besar, ia luncurkan serangan ke arah pria yang memegang sebuah pedang yang diselimuti oleh api yang membara.

Seakan-akan memprediksi serangan tersebut, ia menghindari serangan itu dengan melompat ke atas dan mendarat di kaki monster.

Isi gua kemudian bergetar kuat akibat serangannya yang meleset menghantam lantai gua.

Melihat celah tersebut, pria itu layaknya sebuah kilat, berlari menuju kepala komodo raksasa melalui kakinya, tapi komodo tentu itu tidak akan diam begitu saja.

Ia membuka mulutnya yang memperlihatkan sepasang taring hitam yang tajam dan mematikan.

Melalui taring itu, ia menyemburkan cairan hitam beracun ke arah pria tersebut.

Lagi-lagi seperti mengetahui serangannya, ia menutup mulut dan hidungnya.

Tanpa basa-basi, ia lalu mengayunkan pedangnya yang membara ke arah racun yang dilontarkan padanya.

Dengan sekejap api yang membara mengikuti arah ayunan pedangnya, racun yang tadinya cair sontak menjadi uap dalam sekejap mata.

Namun, serangan komodo itu belum selesai,  rahangnya yang menganga muncul dari balik asap hitam di depan pria tersebut.

Pria itu terkejut, namun dengan cepat mengambil kuda-kuda, api menyelimuti pedangnya yang awalnya membara semakin menggebu-gebu, liar, dan intens seolah-olah menjawab tekad pria itu.

"Haaaaaa!!! Mati kau sialan!!"

Teriaknya dengan tanpa ragu mengayunkan pedangnya ke arah komodo itu.

"Graaaaa!!!"

Kemudian, sebuah teriakan dari komodo dan ledakan yang menggetarkan telinga terdengar di penjuru gua tersebut.

Badan monster raksasa tersebut lalu terlihat terjatuh menabrak dinding gua dan kepalanya diselimuti oleh si jago merah.

Terlihat dinding-dinding, langit-langit, dan lantai gua itu juga diselimuti oleh api yang meluap-luap.

Tapi, pria itu tidak mengeluarkan serangan dahsyat itu tanpa luka. Ia tampak kelelahan terengah-engah memegang pedangnya, yang tanpa api sebagai bantuan agar ia tidak tersungkur.

Kedua tangannya dipenuhi oleh luka bakar yang sampai dengan lengan bawahnya.

Tapi tak kuasa menahan kelelahan pada sekujur tubuhnya, ia terduduk.

Ia membuka tasnya dan mengambil sebuah botol potion berwarna merah sesudah ia menenangkan pernapasannya.

Dengan kesusahan ia membuka segelnya dan segera mengonsumsi dan menghabiskan potion itu sambil melihat asap yang dihasilkan oleh serangannya.

Kedua tangannya yang gosong terlihat dengan cepat kembali normal, namun ekspresinya terlihat sedang menahan rasa sakit yang hebat.

Akan tetapi, sesuatu terlihat bergerak di balik asap itu. Ia lalu merasakan seluruh gua ini bergetar.

Ia segera bangkit menghadap asap itu dan melakukan kuda-kuda dengan pedangnya.

Getaran terasa lagi, tapi kali ini sumbernya bukan berasal dari balik asap itu, Melainkan dari langit-langit gua.

Sebuah batu raksasa lalu jatuh ke arah apa yang ada dibalik asap itu.

"Groaaaa!!"

Bersamaan dengan teriakan tersebut, batu itu menimpa arah datangnya sumber suara, dan getaran hebat juga mengiringi teriakan monster itu.

Pria yang tadinya dalam sikap aba-aba, sekarang menurunkan pedangnya dan terlihat sedikit kebingungan

Debu-debu kemudian menyelimuti gua yang meninggalkan sebuah mayat monster raksasa di tengah-tengah ruangan gua ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

[Anda mengalahkan Giant Komodo, mendapatkan kompensasi 2.000 EXP!]

[Selamat anda naik level 7 \=> 9 !]

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sebuah layar biru transparan mengambang terlihat di mata pria itu yang membuatnya tersenyum kecil.

Setelah beberapa saat menenangkan diri, ia lalu memperbaiki posturnya  dan melanjutkan perjalanannya menjelajahi gua.

Beberapa saat kemudian, ia sampai di ruangan gua yang besar juga megah yang di tengah-tengahnya terdapat kapsul kaca yang berisi semacam makhluk gumpalan berwarna biru transparan.

"Akhirnya ketemu juga!"

Teriak pria itu kegirangan sambil berlari ke kapsul tersebut.

Ia membuka tasnya dan mengambil sebotol cairan ungu yang terisi di dalamnya.

***

Puluhan tahun yang lalu, Langit menyala dengan kilatan cahaya yang menyilaukan, terdengar suara ledakan yang memekakkan telinga yang mengguncang tanah dan membuat orang-orang berlarian ketakutan mencari perlindungan.

Itu adalah meteor yang pertama dari puluhan yang akan menghujani langit, masing-masing menghantam bumi dengan kekuatan bom atom yang menghancurkan segalanya.

Pada awalnya, mereka mengira itu adalah akhir dunia. Namun, itu hanyalah awal dari segalanya.

Meteorit-meteorit tersebut kemudian mulai melepaskan energi aneh dan tiba-tiba, sebuah pilar cahaya yang menjulang ke angkasa terbentuk di tiap-tiap lokasi jatuhnya meteor tersebut.

Naga, orc, ogre, dan makhluk-makhluk lain yang hanya dapat ditemukan dalam cerita fiksi muncul dari pilar cahaya tersebut peristiwa ini lebih dikenal sebagai [The Awakening Days].

Monster-monster yang muncul dari pilar itu sangat agresif terhadap manusia, yang masih baru saja dihadapkan dengan bencana meteor.

Monster-monster tersebut mulai membunuh manusia dengan keji dan ganas.

Dalam kurun waktu tiga bulan, seperempat populasi manusia lenyap dan sekitar enam puluh persen dari total daratan di muka bumi tidak cocok untuk ditinggali karena dipenuhi dan diambil alih oleh monster-monster itu.

Tentu saja manusia tidak akan tinggal diam tanpa melakukan perlawanan.

Tepat saat meteor jatuh dari langit, orang-orang yang bahkan tidak pernah percaya pada sihir tiba-tiba menemukan bahwa mereka dipenuhi dengan kekuatan aneh dan kemampuan yang hampir tidak bisa dipahami.

Fenomena ini disebut magic power atau lebih dikenal dengan magis.

Mereka mampu mengendalikan elemen, membuat dan mengendalikan api atau es hanya dengan pikiran, dapat memindahkan objek dengan pikiran mereka, atau bahkan beberapa individu yang spesial dapat membengkokkan ruang dan waktu sesuai keinginan mereka.

Orang-orang yang membangkitkan kekuatan sihir disebut dengan 'Awakener', Tidak berhenti disitu para awakener kemudian mendapat anugerah 'status window' seperti pada permainan RPG.

Status window ini memungkinkan mereka untuk melihat kemampuan yang mereka miliki, seperti kekuatan magis, kecepatan, traits dan skill yang dimiliki.

Traits adalah karakteristik atau sifat khusus yang dimiliki oleh para awakener.

Setiap awakener mungkin memiliki traits yang berbeda-beda, yang dapat mempengaruhi kemampuan magis mereka atau menjadi keunggulan tersendiri dalam pertarungan.

Skill adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh para awakener. Skill dan traits ini biasanya didapatkan melalui latihan dan pembelajaran yang dilakukan oleh para awakener.

Mereka juga bisa didapatkan secara langsung ketika seseorang terbangun menjadi awakener.

Para awakener telah bersiap untuk melakukan pertempuran yang menentukan takdir manusia.

Mereka telah menyiapkan strategi dan menggunakan kekuatan sihir serta skill yang dimilikinya untuk mengalahkan monster-monster yang mengancam dunia mereka.

Pertarungan demi pertarungan terus terjadi, umat manusia berhasil memukul mundur monster-monster dan mengambil alih beberapa daerah.

Namun, mereka tahu bahwa tantangan yang lebih besar akan menunggu mereka di depan di jalan menuju kemenangan.

Mereka merasa bahwa mereka perlu bersatu dan saling membantu satu sama lain agar dapat mengalahkan monster-monster tersebut.

Oleh karena itu, mereka mendirikan akademi khusus untuk para awakener dan umat manusia yang ingin melawan monster-monster itu, tempat di mana mereka dapat belajar, berlatih, dan meningkatkan kemampuan magis mereka bersama-sama.

Di akademi ini, para awakener juga dapat mempelajari tentang monster-monster yang akan mereka hadapi, serta strategi yang dapat digunakan untuk mengalahkan mereka.

Itu adalah cerita awal dari game [World of Magic and Might], sebuah game yang sangat populer dan ramai dibicarakan oleh para gamer di seluruh dunia.

Game ini merupakan game pertama yang memberikan banyak kebebasan kepada pemainnya dibandingkan dengan game-game lainnya, yang membuatnya sangat digemari oleh banyak orang.

Terdapat 8 karakter yang dapat dipilih oleh pemain untuk dimainkan, masing-masing memiliki jalan cerita yang unik dan menarik.

Game ini sangat populer di kalangan orang-orang dari semua usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa dan lansia.

Aku adalah salah satu pemain yang terobsesi untuk menamatkan [World of Magic and Might].

Aku duduk di depan monitor sepanjang hari hanya untuk menyelesaikan game ini secepat mungkin. Sampai aku akhirnya menamatkan [World of Magic and Might].

Tiba-tiba game-nya membuka jendela pesan yang mana berisi:

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terima kasih telah menyelesaikan game ini. Apakah kamu tertarik untuk ikut serta dalam proyek yang sedang kami kembangkan

- Ya

- Tidak'

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Setelah membaca pesan dan melihat pilihan tersebut, aku memutuskan untuk memilih opsi 'Ya' tanpa berpikir panjang.

Tiba-tiba, layar monitor ku memancarkan cahaya yang sangat terang, sehingga membuatku terkejut.

Saat aku menutup mata, aku merasakan tubuhku terhisap masuk ke dalam cahaya tersebut.

Saat aku membuka mata kembali, aku terkejut karena menyadari bahwa aku telah menjadi salah satu awakener yang hidup di dunia [World of Magic and Might].

Aku memiliki 'status window' dan kemampuan magis yang seperti awakener pada umumnya.

Namun, aku menyadari bahwa status window, yang kumiliki berbeda dengan awakener lainnya.

Terdapat sebuah level pada status window tersebut, aku dapat menaikkan level tersebut dengan membunuh monster, menyelesaikan misi, dan bahkan belajar seperti pada awakener lainnya

Itu adalah cerita dua bulan yang lalu. Sekarang, aku sedang berdiri di depan gumpalan makhluk biru di kapsul kaca yang ada di depanku dengan potion ungu di tangan.

Setelah dua bulan di dunia ini aku menyadari bahwa aku adalah awakener yang tanpa bakat, tak peduli seberapa keras aku berlatih, aku hanya akan tertinggal di belakang para awakener lainnya.

Aku merogoh saku celanaku dan meraih kacamata monocle yang mana merupakan item yang memiliki skill [Appraisal]. Dengan menggunakan skill ini, aku dapat mengetahui informasi tentang benda yang sedang ku periksa.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Nama: Mimic Parasite

Spesies: parasit

Tingkat ancaman: B

Status: Lemah

Deskripsi: Mimic parasite adalah seekor parasit yang dapat memasuki tubuh awakener dan mengendalikan gerakannya. Mimic parasite ini juga mampu menirukan kekuatan dan bentuk benda, makhluk hidup, atau monster lain yang telah ditirunya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Seperti pada deskripsi [Appraisal] parasit yang dapat memasuki tubuh awakener dan mengendalikannya.

10 tahun yang lalu, Mimic parasite ini berhasil menjadikan seorang awakener kelas-S sebagai inangnya.

Dengan tubuh awakener kelas-S yang kuat, Mimic Parasite mampu menimbulkan kekacauan yang besar.

Setelah perjuangan yang panjang akhirnya mereka berhasil membunuhnya, itu lah yg mereka percayai.

Namun pada kenyataannya parasit ini berhasil kabur.

Yang ada di depanku ini adalah buktinya, dalam cerita [World of Magic and Might] parasit ini ditangkap oleh salah satu karakter game yang bernama Max Goldwel.

Max Goldwel adalah salah satu karakter NPC (non-playable character) dalam game [World of Magic and Might].

Parasit ini adalah salah satu kekuatan utama Max, dan aku di sini untuk membuat parasit ini milikku.

Aku kemudian membuka tutup botol potion di tanganku, yang akan berguna untuk melemahkan dan membuat parasit ini masuk ke dalam tubuhku menjadikannya kekuatanku.

Namun saat aku akan membuka kapsul kaca itu, tiba-tiba aku merasa sesuatu yang kuat menyentuh leher belakangku. Tanpa daya, aku terpental ke depan dan terjatuh ke tanah.

"Hei, bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?"

Itulah kata-kata terakhir yang aku dengar sebelum jatuh pingsan.

*****

Aku terbangun dengan pikiran yang kacau dan merasa sedikit pusing.

Setelah berusaha untuk membuka mata, aku menemukan bahwa aku terbaring di sebuah tempat yang terlihat seperti ruang bedah.

Aku merasa bingung dan tidak tahu bagaimana aku bisa sampai di sini.

Aku mencoba untuk bangun, tapi tangan dan kakiku terikat ke tempat tidur dan mulutku ditutupi oleh sebuah kain. Aku merasa panik dan meronta-ronta untuk melepaskan ikatan itu.

Tetapi usaha tersebut adalah hal yang sia-sia, ikatan tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan terlepas.

Tiba-tiba pintu terbuka dengan suara “krek” dan aku mendapati seorang pria dengan tubuh tinggi memasuki  ruangan.

Pria itu memiliki kulit cerah yang terlihat sehat dan tampak kuat.

Rambutnya yang hitam terurai menambah kesan tajam yang terpancar dari wajahnya.

Matanya yang berwarna emas seolah-olah mampu membaca pikiranku.

"Oh, kamu sudah terbangun."

Ucapnya sambil tersenyum. Mungkin jika orang lain melihat senyumnya, mereka hanya akan mengira itu adalah senyum biasa, tapi bagiku itu adalah senyum iblis.

Aku tahu apa maksud senyumnya. Di cerita game ini, Max Goldwel adalah karakter yang hanya bertindak jika hal itu menguntungkan baginya atau bahkan untuk kesenangan dirinya sendiri.

Ia dapat melakukan segala cara untuk mendapatkan hal yang ia inginkan.

"Bagaimana kamu bisa tahu tentang [Mimic Parasite] di gua itu?"

Dia bertanya, sontak aku merinding ketakutan. Banyak pertanyaan berada di benakku:

'Mengapa dia bisa berada di gua itu?'

'Bukankah pada waktu ini dia sedang berada di kota Silvertorn?'

Pertanyaan demi pertanyaan terlintas di kepalaku. Ditengah-tengah keheningan itu akhirnya, dia membuka mulutnya.

"Sepertinya kamu tidak memiliki keinginan untuk menjawab, tapi tidak masalah."

Dia kemudian membuka kotak yang mana berisi peralatan dan perlengkapan bedah.

"Aku bereksperimen untuk menciptakan sebuah teknik magic untuk dapat melihat ingatan orang lain, teknik ini aku menamainya [Memory Extraction]"

Dia terlihat sedang mempersiapkan magic spell-nya.

"Oh ya, aku hanya pernah melakukan mantra ini ke tikus, aku tidak pernah melakukannya ke manusia. Selamat! kamu akan menjadi subjek manusia pertama!"

Ujarnya tersenyum sambil membuka lebar kedua lengannya.

"Satu lagi, karena aku terburu-buru kesini, aku tidak membawa obat bius. Jadi mohon bersabar jika dalam prosesnya kamu merasakan rasa sakit."

Ia mengatakan itu seolah-olah bukanlah hal yang serius.

Aku tidak bisa berkata-kata, rasa takut telah menguasai diriku. Aku hanya bisa meronta-ronta saat dia sedang mempersiapkan teknik sihirnya.

Kemudian ia terlihat membentuk lingkaran-lingkaran sihir berwarna merah darah yang memberikan kesan menyeramkan ditangannya lalu ia berkata:

"Tampaknya persiapan teknik sihirnya telah selesai, jika begitu mari kita mulai sekarang"

Bersamaan dengan ucapan itu, teriakan meminta tolong dan teror terdengar di ruangan itu.

Tapi sayang tidak akan ada yang mendengar ataupun menjawab teriakan tersebut.

******

"Gila..."

Ucapku terengah-engah.

Aku masih belum percaya dengan informasi yang aku dapatkan dari ingatannya.

Aku menggerakkan tubuhku yang lelah akibat penggunaan [Memory Extraction].

Aku kemudian memindahkan mayat yang telah terpengaruh oleh uji coba [Memory Extraction] ke hutan sebagai makanan bagi monster dengan tujuan menghapus semua bukti.

Setelah itu, aku kembali ke gua tempat Mimic parasite berada, dan aku mencoba mencerna informasi dari ingatan yang baru saja ku ekstrak.

Menurut ingatan tersebut, dunia ini adalah dunia game [World of Magic and Might], dan aku adalah salah satu karakter di dalamnya.

"Hahaha, itu sangat menarik," ucapku sambil tersenyum dan tertawa kecil.

Dari kecil, aku tidak pernah benar-benar tertarik terhadap apapun.

Tapi sekarang lihatlah aku, layaknya anak kecil yang kegirangan mendapatkan mainan yang baru.

Dalam ingatan tersebut, akan terjadi banyak peristiwa yang menarik, dengan suasana hati berseri-seri dan penuh ambisi, aku mulai bergerak merencanakan hal-hal yang akan aku lakukan dimasa depan.

Terpopuler

Comments

Dr. Rin

Dr. Rin

selamat thor novelnya udh masuk di laman rekomendasi

2023-05-12

1

Mulyani

Mulyani

aa bagus banget cerita tentang pergulatannya. aku aja sampe bingung mau nyeritain pergulatan ku saat itu di novelku.

2023-05-06

1

Ayano

Ayano

Akhirnya aku mampir kak.

Emang novel sistem tuh kalo gambarin scene bertarung gak maen-maen sih. Keren banget. Bisa jadi referensi scene bertarung di novelku

Semangka

2023-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!