Hiruk-pikuk kadet bergema di seluruh penjuru aula olahraga, suara gemerincing sepatu dan bisikan-bisikan kecil terdengar di ruangan ini.
Terlihat seluruh kadet kelas 1-B berkumpul di dalam ruangan yang luas ini, kami hanya berbaris, berdiri di sana sembari mengamati panggung di depan kami, menunggu seorang yang akan segera datang.
Tak lama kemudian aku merasakan magis memadat di atas panggung itu, bersamaan dengan itu aura hitam seketika membentuk bola di tengah-tengah panggung tersebut kemudian seorang pria tiba-tiba entah darimana muncul dari dalam aura hitam itu.
“Hah?”
“Gila.”
“Bikin kaget aja.”
Para kadet termasuk diriku terkagum dengan sihir yang ditampilkan oleh pria yang ada di hadapan kami, sontak seisi aula riuh.
Dengan rambutnya yang hitam bersamaan dengan matanya yang juga hitam dan terlihat tajam, memberikan kesan pesona yang misterius.
Aku menaikkan alisku akibat cukup terkejut dengan sihir teleportasi yang ia tampilkan, dan tentu saja aku tersenyum karena hal menarik akhirnya telah terjadi.
Sepertinya kebalikan dengan ekspektasiku kelas ini nampak tidak akan begitu yang membosankan.
Pria yang ada di depan lalu terlihat menaikkan tangannya lalu mengepalkan tangannya, mengisyaratkan kadet untuk diam.
Ruangan yang riuh dan ricuh itu langsung diam dengan seketika dan para kadet tampak fokus dengan apa yang pria itu akan sampaikan.
“Seperti yang anda tahu, kelas ini adalah kelas teori magis tingkat lanjut. Tapi pertama-tama, izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya sendiri."
Ia kemudian mengamati dengan tenang seluruh kadet yang ada di aula lalu melanjutkan perkenalan dirinya sendiri.
"Perkenalkan nama saya profesor Hiroki Davis, seperti yang anda tahu saya adalah profesor untuk kela teori magis tingkat lanjut kalian."
Profesor itu lalu melihat reaksi para kadet dan melanjutkan perkataannya.
"Dan sedikit informasi tentang diri saya, saya adalah Awakener kelas-B+ dengan kelas assassin, dan tahun ini saya akan berumur 22 tahun."
Mendengar hal itu para kadet yang tadinya berfokus dengan penjelasan profesor Hiroki sontak terkejut dengan informasi yang ia sampaikan.
Dengan berpikir sejenak kamu akan tahu mengapa para kadet terkejut, rata-rata Awakener yang lulus di [Arcane Academy] berkisar antara 20-21 tahun.
Profesor yang ada di depan kami sudah dapat dipastikan alumni [Arcane Academy], yang berarti ia langsung menjadi profesor seketika ia lulus.
Ditambah lagi umurnya yang masih muda tetapi ia telah mencapai kelas-B+, satu langkah sebelum kelas-A.
Aku hanya bisa nyengir dan memperhatikan profesor Hiroki.
"Kalau begitu, kita langsung saja ke materinya."
Bersamaan dengan perkataannya, energi magis berwarna abu-abu pucat berkumpul di tangannya dengan lembut dan indah, menunjukkan kendali magis yang luar biasa.
"Seperti yang kalian tahu, magis tidaklah mudah untuk dikendalikan. Efisiensi pembakaran magis, pengendalian jumlah magis, dan sebagainya."
Kadet-kadet di sekitarku terlihat mengangguk-angguk setuju dengan pernyataan prosesor Hiroki.
"Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, seperti setiap Awakener memiliki sirkuit magis dan energi magis yang unik."
"Tetapi mereka memiliki satu hal yang sama, yaitu magis tersimpan di dalam dua titik, otak dan jantung."
Pandangan profesor pindah dari magis yang ada di tangannya menuju kami lalu ia membuka mulutnya.
"Namun, tepatnya lima tahun yang lalu, sebuah penelitian menemukan terdapat sebuah tempat yang unik dalam sirkuit magis Awakener dimana magis terlihat tidak dapat memasuki tempat itu."
Kemudian profesor dengan cepat dan tangkas menerbangkan magis yang ada di tangannya memutari panggung
"Tempat itu dinamakan chakra, dan rata-rata terdapat tiga chakra dalam tubuh Awakener. Letak chakra tersebut berbeda pada setiap Awakener. Selang dua tahun kemudian atau tepatnya tiga tahun yang lalu, metode membuka tempat itu akhirnya ditemukan."
Suasana pada aula sangatlah hening, yang diakibatkan oleh semua kadet termasuk diriku benar-benar fokus dengan penjelasan yang disampaikan oleh profesor.
Melihat hal itu profesor Hiroki terlihat tersenyum kecil, lalu melanjutkan penjelasannya.
"Lalu sebuah Awakener yang dapat membuka chakra mereka mendapat keuntungan yang luar biasa, yaitu peningkatan jumlah magis yang tersimpan dalam tubuh, bertambahnya efisiensi pembakaran magis, dan juga operasi pengeluaran magis yang lebih mulus."
"Gila."
"Bukankah ini sebuah terobosan yang luar biasa dalam dunia sihir!?"
Para kadet kemudian mulai berbisik-bisik dengan satu sama lain, aku juga tersenyum karena mendapatkan informasi tentang chakra dan juga kelas ini dapat membangkitkan ingatan dari possessor itu lebih jauh.
Sepertinya pada akhir pekan akan terjadi sesuatu yang menarik, kemudian mengarahkan pandanganku ke arah profesor lagi.
Ia terlihat mengangkat tangannya untuk menyuruh kadet diam, sontak suasana yang tadi ribut menjadi hening seketika.
"Pembukaan chakra pertama memiliki efisiensi yang lebih tinggi saat Awakener berada di kelas-D, akibatnya tiga tahun lalu beberapa kadet dari [Arcane Academy] menjadi sukarelawan untuk menguji metode pembukaan chakra ini. Dan saya adalah salah satunya."
"Tentu saja membuka chakra ini tidak mudah, namun asalkan kamu memenuhi kriteria untuk membuka chakra tersebut dan tidak membukanya secara paksa, resiko yang didapatkan jika gagal sangatlah minimal."
"Jadi untuk hari ini, kalian hanya akan mencoba menemukan tempat dimana chakra itu bersembunyi."
Setelah itu semua duduk bersila dan mencoba mengalirkan magis di sirkuit tubuh kami agar dapat mencari letak chakra kami.
"Rasakan magis yang ada di tubuh kalian dan cobalah merasakan tempat dimana mereka terhalang, tentu saja yang kau rasakan akan sangat kecil sehingga kau tidak menyadarinya."
Aku lalu menutup mataku dengan fokus dan dengan lembut mengalirkan magis di seluruh sirkuit magis pada tubuhku, tak perlu waktu lama untuk menemukan tempat chakra itu berada.
Meskipun rasanya sangatlah kecil, namun aku yakin bahwa itu adalah tempat chakra ku.
Traits [Instinct]-ku juga merasa setuju denganku, sesuai pada ingatan possessor itu, bahwa aku, Max Goldwel mempunyai lima titik chakra.
Dua pada masing-masing tanganku, satu berada di tengah-tengah perut, dan dua lagi berada di masing-masing paha ku
Pada ingatan ini, Tristan mempunyai titik chakra yang lebih banyak dibandingkan diriku, yaitu berjumlah enam.
Seperti yang diharapkan dari protagonis dunia ini.
Aku lalu membuka mataku sembari tersenyum licik, aku kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri.
Aku melihat para kadet termasuk Zetto yang ada di sampingku masih mencari-cari titik chakra mereka.
-thud thud thud
Suara langkah kaki terdengar disampingku, mengangkat kepalaku, aku melihat profesor Hiroki sedang menatap ke arahku.
"Sudah menemukan chakramu? Berapa jumlahnya?"
Tanya profesor Hiroki
"Sudah profesor, jumlahnya ada lima."
Mendengar jawabanku, profesor Hiroki terlihat menaikkan alisnya seakan-akan terkejut.
"Apakah kamu yakin dengan pernyataanmu itu?"
Mendengar pertanyaan profesor Hiroki, aku lalu tersenyum lebar dan licik.
"Tentu saja, aku sangat percaya diri dengan pernyataanku ini."
Melihat kepercayaan diriku, ekspresi profesor itu yang tadinya datar berganti menjadi tersenyum kecil.
"Seperti yang diharapkan dari kadet jalur khusus, oh ya, duel mu dengan Tristan sangat hebat. Kamu terlihat sangat berpengalaman dalam pertempuran tangan kosong."
Profesor itu memujiku lalu pergi menuju kadet lain untuk memberikan arahan.
Kadet di sekitarku lalu berbisik-bisik satu sama lain sambil pandangan mereka ke arah tubuhku.
Kemudian Zetto di sampingku mengacungkan jempol ke arahku dan kembali fokus dengan pencarian titik chakranya.
Melihat hal itu, aku lalu merencanakan jadwal untuk membuka titik chakra pertamaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments