Ch. 13 - Iblis

-Flutter

Seorang pria nampak membolak-balikkan kertas pada salah satu dari sekian dokumen di mejanya.

Matanya yang merah menyala dengan tenang menganalisa informasi-informasi pada secarik kertas itu.

"Jadi mereka yang mengalahkan Kontraktor itu?"

Ia terlihat bertanya ke wanita yang berada di depan meja kerjanya.

"Benar, Lilith, Tristan, Max dan Zetto adalah kadet yang mengalahkan Kontraktor iblis dengan ancaman kelas-B- tersebut. Meskipun terdapat campur tangan oleh kadet Ragnar."

Mendengar hal itu pria tersebut langsung tersenyum dan tertawa.

"Hahahah!!! lihatlah, mataku tidak pernah salah dalam memilih kadet untuk jalur khusus!"

Identitas pria itu adalah Thomas Leonhert, Kepala Akademi dari [Arcane Academy].

"Seberapa hebat pun mataku, tapi tetap saja fakta bahwa mereka dapat membunuh seorang kontraktor iblis pada hari pertama mereka disini sangatlah mengesankan."

Ujarnya dengan senyum lebar sambil melihat secarik kertas berisi informasi kadet yang bersangkutan.

Sekretarisnya tidak pernah melihat atasannya segembira ini saat ia berkerja dengannya.

"Namun, nampaknya untuk sementara keluarga Crownbell akan sibuk membersihkan kotoran yang ada pada baju mereka."

"Heh, kita akan lihat apa yang akan dilakukan keluarga sombong itu dalam masalah ini"

Sindirnya sambil menoleh ke arah jendela yang memperlihatkan cuaca mendung yang menutupi sinar matahari pada pagi hari.

"Oh ya, panggil kadet-kadet ini sekarang, Aku ingin memberikan hadiah kepada mereka secara langsung.

"Tentang itu... Aku mendapatkan informasi bahwa kadet Max izin untuk meninggalkan tempat ini untuk sementara waktu dengan alasan ia ingin mengurus sesuatu dan besok ia akan kembali."

"Sesuatu? Heh, seperti yang kuduga ia mempunyai banyak rahasia. Yah mau gimana lagi ayo kita tunda untuk sementara."

Pada saat yang sama,

Seorang pria terlihat berdiri di gerbong kereta menggenggam handle yang bergelantungan dari atap kereta tersebut.

Setelan pria itu serba hitam mulai dari kepala hingga ujung kaki.

'Pakaian dari penyusup itu lumayan juga'

Pikirnya dalam hati, mata emasnya menyala ditambah dengan senyumnya yang sinis dan licik, ia memberikan aura yang berbahaya.

Lalu perhatiannya tertuju pada sebuah kota.

Lebih tepatnya perhatiannya tertuju pada sebuah bangunan yang terlihat tua dan terbengkalai di seberang kota tersebut.

*

Tepat sehari setelah malam dimana Vern terbunuh, di bangunan terbengkalai tertentu pada malam hari, rintik-rintik hujan yang deras terlihat menyelimuti bangunan tersebut.

Suara yang dipenuhi amarah terdengar di seluruh penjuru bangunan itu

“Sial, manusia yang tidak berguna itu malah terbunuh disaat-saat seperti ini!.”

Terlihat sebuah figur di sebuah bangunan yang terbengkalai dengan dengan sepasang tanduk dengan warna kulit merah gelap, sepasang taring dan kuku-ku yang tajam layaknya sebuah belati dan nampak sebuah ekor bersisik merah di buntutnya.

Ia terlihat terluka parah, jalannya sempoyongan dan harus berjalan dengan bantuan tembok agar tidak terjatuh.

Figur itu adalah seekor iblis yang membuat kontrak dengan Vern Crownbell bernama Asmaroth, ia terluka akibat Vern terbunuhnya.

Normalnya iblis memiliki sedikit kerugian atau bahkan tidak memiliki kerugian ketika membuat kontrak dengan manusia karena mereka tidak membagikan jiwa mereka ke kontraktor.

Namun Asmaroth terobsesi dengan memulihkan kekuatannya yang hilang akibat bertarung dengan salah satu profesor [Arcane Academy], jadi agar ia dapat pulih dengan cepat ia harus membagi jiwanya ke Vern.

Terlebih lagi Vern adalah sasaran empuk baginya, meskipun tidak diacuhkan oleh keluarganya, ia tetaplah seorang anggota dari keluarga yang terkenal yang mana memungkinkannya mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk memulihkan kekuatan Asmaroth.

Tak diacuhkan oleh keluarganya bahkan menjadi nilai plus bagi Asmaroth karena kemungkinan Vern ketahuan oleh mereka semakin kecil.

“Jika bukan karena ia tidak dapat mengendalikan emosinya, aku tidak akan berada di posisi ini.”

Iblis itu bergumam penuh amarah dan kebencian lalu ia lanjut berkata kepada dirinya sendiri.

“Aku butuh seorang kontraktor untuk menyembuhkan luka pada jiwaku, bersamaan dengan memulihkan kekuatanku.”

Tepat pada saat itu juga Asmaroth melihat seorang pria berjalan ke depan bangunan ini dan berhenti, pria itu nampak membawa bahan dan alat untuk membuat kontrak.

Entah bagaimana ia dapat mengetahui tempat persembunyian Asmaroth, lalu pria itu berteriak ke arah bangunan.

“Wahai iblis! Aku datang kesini untuk membuat kontrak dengan mu!”

Asmaroth awalnya ini adalah sebuah perangkap dari pemburu iblis, namun merasakan aura amarah, kebencian, iri dengki dan juga emosi negatif lainnya.

Ia mengubah pikirannya, berdiri tegak seolah-olah ia tidak terluka dan merapikan pakaiannya untuk terlihat berwibawa dan tidak terlihat usang di depan calon kontraktornya.

Asmaroth kemudian keluar dari jendela dan secara perlahan melayang turun sambil membuka kedua tangannya lebar-lebar seakan-akan menyambut kedatangan pria tersebut, melihat sosok asmaroth, pria itu seketika berlutut di hadapannya lalu berkata.

“Kamu bisa mengambil jiwaku, Hartaku, atau apapun dariku!! Asalkan kamu membuatku berhasil dalam membalaskan dendamku!”

Asmaroth cukup terkejut dengan jumlah aura emosi negatif dari pria tersebut, melihat pakaian pria tersebut, ia tampak seperti orang yang cukup berada.

Asmaroth tersenyum keji secara diam-diam lalu mengulurkan tangannya ke pria itu dan berkata.

“Sepertinya kamu mempunyai rasa dendam yang sangat mendalam, namun kamu tidak perlu khawatir, terimalah tanganku maka aku dapat menyelesaikan itu semua.”

Tanpa berpikir panjang pria itu menerima tangan dari iblis itu, seakan ia tahu tidak ada jalan kembali ketika seseorang membuat kontrak dengan iblis.

Tapi rasa dendamnya tampak sangatlah kuat sehingga ia tidak peduli dengan harga untuk dapat membalaskan dendamnya.

Lalu lingkaran-lingkaran sihir kompleks berwarna merah darah tampak mengikat jiwa kedua individu tersebut.

“Kamu beruntung, aku tergerak oleh rasa dendammu yang sangat dalam. Sehingga pada kontrak ini aku membagi jiwaku kepada jiwamu.”

“Terima kasih, sungguh sangat terima kasih”

Tentu saja itu hanya kebohongan, yang Asmaroth inginkan hanyalah memulihkan kekuatan dan menyembuhkan jiwanya, ia tidak sedikitpun peduli dengan balas dendam pria ini yang sedang meneteskan air matanya karena kebencian.

-Clap clap clap

Kemudian suara tepuk tangan terdengar di kegelapan hutan di depan bangunan tersebut, menoleh ke arah datangnya suara itu, ia melihat seorang pria mengenakan pakaian serba hitam berbadan tinggi, dan matanya berwarna emas bersinar di dalam kegelapan.

“Datang ke hadapanku.”

Pria yang tadinya sedang berlutut sambil menangis, tiba-tiba berdiri tanpa ekspresi seolah-olah ia tidak pernah menangis dan berjalan menuju pria tinggi tersebut.

Asmaroth yang melihat kejadian absurd tersebut tidak bisa berkata-kata, Seketika terdengar sebuah suara daging robek bersamaan dengan rasa sakit yang intens terasa di dada Asmaroth yang membuatnya muntah darah dan berlutut.

Ia kemudian menoleh ke arah dua pria itu, dan terkejut melihat pria yang mengenakan hoodie menusuk dan menembus dada bagian kiri pria yang telah membuat kontrak dengannya hanya dengan tangan kosong.

Jantung pria itu yang terlihat masih berdetak di tangan pria berjubah tersebut.

Kebingungan, Amarah dan emosi lainnya melanda kepala Asmaroth, sampai akhirnya ia menyimpulkan bahwa semua ini adalah perangkap.

“Wow, aku tak menyangka untuk membunuh seekor iblis ternyata semudah ini.”

Suara pria itu mengejek terdengar ke telinga Asmaroth yang membuatnya sangat murka, ia dengan kesulitan bangkit sempoyongan dan terlihat kesusahan mengumpulkan magis dan merapalkan sebuah mantra sihir.

Tapi tidak membiarkan ia menyelesaikan sihir tersebut, pria berjubah itu menghancurkan jantung pria yang telah membuat kontrak dengan Asmaroth.

Akibatnya Asmaroth gagal dalam mengaktifkan sihir dan tersungkur di tanah yang dipenuhi genangan air tanpa daya.

Pria dengan hoodie itu lalu melepaskan tudungnya, memperlihatkan wajahnya dengan mata berwarna emas.

Identitas pria berhoodie itu adalah Max Goldwel, tak lama kemudian ia lalu membuka mulutnya

“Kamu pasti mempunyai banyak pertanyaan mengenai kejadian ini, tenang saja aku akan menceritakan semua. Lagipula aku tidak memiliki teman untuk bercerita di sisiku yang ini.”

Asmaroth memandang ke arah Max tidak berdaya, Max mengabaikan hal ini lalu duduk di samping tubuh Asmaroth yang tersungkur lalu mulai bercerita di tengah-tengah derasnya hujan dan gemuruh guntur beserta kilat-kilat petir.

Ceritanya dimulai dari ia secara diam-diam menyerap energi iblis dari Vern menggunakan [Mimic Parasite] disaat Max menyerangnya di sebuah pilar di bangunan pesta perjamuan itu, dan skill [Witchcraft] milik Max naik kelas menjadi kelas-C+.

Ia juga melakukan teknik [Memory Extraction] yang semula harus dilakukan pada subjek yang hidup sekarang telah dapat dilakukan pada mayat.

Jadi ia diam-diam menggunakan teknik itu pada mayat Vern, yang mana mengungkap tempat persembunyian Asmaroth.

Max Juga menyadari ia dapat mengendalikan seseorang beserta keinginan mereka melalui skill [Witchcraft] yang mana dulu hanya dapat mengendalikan seseorang layaknya sebuah robot tanpa ekspresi.

“Meskipun aku hanya bisa melakukannya ke orang yang lemah, tetapi ini tetap mengagumkan bukan? Sebuah teknik yang dapat mengendalikan keinginan seseorang sesuai yang aku mau jika berhasil!!.”

Bagian demi bagian puzzle telah tersusun sehingga sekarang semuanya menjadi masuk akal, Asmaroth yang kemudian menyadari betapa liciknya taktik yang Max gunakan, membuka mulutnya dan berkata.

“Mo-Monster”

“HAHAHA!!! Dikatakan seorang monster oleh seekor iblis, bukankah hal ini terdengar lucu dan ironis?”

Max kemudian terkekeh-kekeh mendengar kata yang dilontarkan oleh Asmaroth, Tak lama kemudian Asmaroth, seekor iblis yang dulu adalah monster dengan tingkat ancaman kelas-A menutup matanya dan menghembuskan napas terakhirnya pada malam hari ini di samping pria yang membunuhnya.

Tubuh Asmaroth kemudian berangsur-angsur menjadi debu, Max melihat pemandangan yang ada di depan matanya membuka mulutnya dengan ekspresi yang menyesal.

“Cih, aku sepertinya terlalu asyik bercerita sehingga aku lupa untuk mencari dan menirukan skill seekor iblis darinya menggunakan [Mimic Parasite].”

Setelah itu, ia bangkit, berdiri, dan menatap langit yang dipenuhi oleh kilat-kilat, rintik hujan dan gemuruh guntur yang menggelegar.

Ia lalu tersenyum memikirkan kejadian seru yang akan datang pada masa depan, Max berterima kasih dalam-dalam kepada possessor yang telah ‘memberikan’ ingatannya kepada Max.

Melihat tidak ada yang menarik ia kemudian pergi dari tempat itu dengan melompat-lompat dari genangan air ke genangan air lainnya sambil bersiul-siul layaknya anak kecil, menantikan petualangan di masa depan yang terlihat sangat menyenangkan.

Terpopuler

Comments

Enchantink

Enchantink

Cerdas juga licik 🥸

2023-05-03

1

Syahrul

Syahrul

Max cerdas 🤓

2023-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!