Ch. 15 - Du-du-du-du Duel!

Aku berdiri di sebuah arena menatap pria yang ada di ujung arena di sisi lain sambil tersenyum, rambut berwarna kuning pucat menari tertiup angin senja, ia memasang ekspresi serius pada wajahnya.

Kadet dan murid terlihat berbondong-bondong berkumpul untuk penasaran dan ingin  menyaksikan duel diantara kami berdua.

Sepertinya reputasi kadet jalur khusus dan juga ditambahkan pencapaian kami mempunyai nilai yang cukup besar disini.

-thud thud thud

Seorang wanita dengan mata ungu naik ke arena lalu menoleh ke arahku dan juga Tristan.

“Baiklah, pada pukul 16.30 kadet Tristan Holmberg dan juga Max Goldwel akan berduel dengan syarat, tanpa penggunaan magis, alat dan skill. Jika didapatkan adanya tindakan yang melanggar syarat tersebut, maka akan ditanggung pihak yang bersangkutan. Duel akan berakhir jika salah satu pihak mengakui kekalahan atau tidak bisa melanjutkan duel, Apakah kalian setuju?”

''‘Setuju!’'''

Jawab aku dan Tristan secara bersamaan.

“Tristan kamu siap?”

Tanya Lilith kepada Tristan dengan suaranya yang menawan.

“Tentu saja!”

Balas Tristan yang menggunakan ekspresi serius.

“Max kamu siap?”

Tanya Lilith ke arahku, aku hanya mengangguk dan mengangkat alisku sambil tersenyum yang menandakan aku siap.

Aku dan Tristan kemudian melakukan sikap bertempur kami masing-masing.

Aku melakukan kuda-kuda dasar dalam tinju, sebuah kuda-kuda favoritku, simpel tetapi efisien. 

Tristan terlihat melakukan hal yang sama, namun terlihat jelas masih terdapat pengaruh dari kuda-kuda berpedangnya.

Aku tersenyum licik layaknya merendahkan Tristan untuk memprovokasinya, namun sayangnya ia tidak tampak terpancing.

“Tch.”

Melihat hal itu aku hanya dapat mendecakkan lidahku.

Lilith terlihat mengangkat tangannya ke atas.

“Kalau begitu duelnya dimulai!!!”

Bersamaan dengan pernyataan itu, tangan Lilith yang semula di atas dengan cepat diayunkan ke bawah yang mana menandakan duel telah dimulai.

Tristan dengan instan menghilang di tempatnya semula dan dengan waktu singkat ia memotong jarak diantara kami.

Aku membuka lebar mataku kaget dengan kecepatannya yang sangatlah cepat walau tanpa magis.

Ia tampak melakukan spin kick dengan kecepatan yang menakutkan ke sisi kanan kepalaku, sebagai respon aku juga mengangkat lenganku.

-BUAKKK

Pergelangan tanganku lalu membuat kontak dengan kakinya yang mana membuat suara yang keras.

Melihat tendangannya yang ku tangkis, ia langsung melakukan serangan yang sama, tapi kali ini Tristan menggunakan kaki yang berbeda dan menyerang sisi kepala ku yang satunya.

Namun aku tidak akan terjatuh pada trik yang sama, tanganku dengan sigap menangkap kakinya.

Lalu dengan memegang kakinya, aku melempar tubuh Tristan dengan keras sampai-sampai melayang ke udara.

Tristan yang sedang di udara secara tangkas memutar tubuhnya sehingga ia dapat mendarat dengan sempurna.

Aku sebenarnya dapat memberikan Tristan serangan yang telak saat aku menangkap kakinya akibat kesalahannya sendiri, namun itu tidaklah menarik, aku ingin menikmati duel ini lebih jauh.

Tristan yang melihat wajah tersenyum ku sepertinya sadar akan apa yang aku pikirkan, ia lalu kembali mengambil sikap tempur yang mana kali ini terlihat lebih kokoh dari sebelumnya.

Aku tanpa ragu maju ke arah Tristan dan memulai serangan dengan melompat ke depan dan mengayunkan tinjuku ke arah Tristan.

Tentu saja ia dengan mudah menghindarinya dan membalas dengan tendangan yang ku tangkis tanpa banyak usaha.

Aku kemudian menangkap lengan bawah dan menariknya lalu memukul telak wajahnya berkali-kali, yang membuatnya terpaksa mundur beberapa langkah.

Darah terlihat menetes dari bibir Tristan, akan tetapi ia tidak terlihat peduli dengan itu.

Ia tetap menatapku dengan tatapannya yang tajam, tanpa aba-aba ia lalu melompat ke arahku dengan kecepatan yang mengagumkan.

Aku dengan cepat menangkis serangan pertamanya, tetapi dia dengan mudah mengatasi kekuatanku dan melancarkan serangan berikutnya. Aku terpaksa mundur dan menghindari serangan berikutnya.

Ia terlihat menyadari kesalahannya yang lalu dan dengan cepat memperbaikinya, ia bisa dibilang jenius. 

“Tidak buruk, namun jika ingin mengalahkan ku dalam pertarungan tangan kosong kamu butuh lebih dari itu Tristan, kau membutuhkan sebuah keajaiban.”

Ujarku sambil tersenyum lebar lalu untuk membuktikan ujaran ku, dengan aba-aba kuat aku menyerang dan berhasil menghantam lawanku dengan pukulan telak di perutnya sehingga ia terbang ke udara.

Tetapi serangan ku tidak berhenti dari sini, aku lalu melompat dan dengan instan berada diatas Tristan yang masih berada di udara dan menendangnya ke bawah dengan sangat keras.

Tubuhnya kemudian tanpa daya terlempar dan menghantam lantai arena.

Debu dan puing-puing terangkat dan menghalangi pandanganku dan juga para penonton.

Tiba-tiba Tristan keluar dari debu itu dan memberikanku pukulan di wajah dan tendangan di perut.

Supaya tidak terkena serangan lebih lanjut, aku dengan sigap mundur beberapa meter dan mengamati Tristan yang berada di depanku.

Penampilannya terlihat lebih lusuh dibandingkan pada awal duel, darah yang awalnya hanya titik-titik dibawah bibir kini menyelimuti mulut hingga dagunya.

Namun untuk beberapa alasan ia tampak lebih kokoh, tajam, dan terlihat lebih serius.

Mataku menyala dan tersenyum lebar dengan adrenalin dari aura yang kurasakan dari Tristan.

-BUAAAKK

Tanpa peringatan ia seketika berada di sampingku dan menendang kepalaku layaknya serangan pertamanya saat duel dimulai tetapi sekarang terasa lebih berat dari yang sebelumnya.

Serangannya tidak berhenti disitu, ia lalu melakukan rentetan serangan ke arahku dengan kekuatan dan kecepatan fisiknya yang luar biasa.

Beruntungnya aku dapat menangkis, menghindar dan membalas serangannya tersebut.

Kemudian kedua tangan kami saling mengunci satu sama lain, tanpa pikir panjang aku menyeruduk hidung Tristan dengan dahiku.

Akibatnya tenaga yang ada pada lengannya melemah sehingga aku dapat menarik tangannya dan menyerang hidungnya kembali dengan lututku.

Ia mau tak mau terpaksa mundur, sekarang penampilannya sangatlah berantakan dengan darah yang memenuhi wajahnya.

Tetapi ekspresi Tristan masihlah tajam seakan tidak peduli dengan penampilannya, aku tersenyum melihat itu dan mengangkat tanganku lalu memberikan gestur untuk maju kepadanya.

Dengan kekuatan fisik kami yang luar biasa, lalu dua kekuatan kami lalu kembali bentrok.

Kami berdua terus bertarung, saling memukul dan menendang, menghasilkan suara dan guncangan yang hebat di udara.

Penonton terlihat tidak bisa berkata-kata dan hanya bisa fokus dengan pertarungan kami di atas arena.

setelah lebih dari sepuluh menit serang menyerang, akhirnya Tristan tampak sangat kelelahan.

Melihat ini, aku dengan santai mengambil aba-aba untuk meninju.

-BUAAAK

Suara keras terdengar dan bersamaan dengan itu tubuh Tristan tersungkur ke tanah, tak berdaya ke lantai arena.

Melihat Tristan yang tidak bergerak, Lilith naik ke lantai arena dan mengecek keadaannya.

Lalu Lilith berdiri dan berjalan ke arahku lalu kemudian menggenggam tanganku.

“Pemenang duel ini adalah Max!”

Bersamaan dengan ucapannya ia mengangkat tanganku ke atas yang menandakan kemenanganku atas duel ini.

“Woaaah!!”

“Wow!”

“Apakah mereka benar-benar kadet tahun pertama? Terutama yang berambut hitam itu, ia benar-benar kuat.”

Penonton yang tadinya hening, seketika rusuh dan ribut saat Lilith mengumumkan pemenangnya.

Aku hanya dapat tersenyum masih terpengaruh dengan adrenalin yang kudapatkan dari duel tadi, sembari melihat Tristan yang diangkut ke tandu oleh petugas medis. 

Meskipun tanpa magis, traits [Unbreakable Body] dan [Fast Recovery] Milikku akan selalu aktif.

Tapi bahkan tanpa itu aku dapat dengan percaya diri mengalahkan Tristan.

“Apakah kamu baik-baik saja? Butuh penanganan medis?”

Lilith menanyakan itu dengan nada cukup khawatir, mungkin karena melihat darah yang cukup banyak yang berada di wajahku.

“Tidak perlu, dengan sedikit istirahat aku akan langsung dapat beraktivitas seperti biasa”

Mendengar hal itu Lilith hanya mengangguk dan pergi ke arah Tristan.

Melihat itu aku hanya bisa berpikir bahwa ia orang yang sangatlah perhatian dan disisi lain juga sangat tegas.

Benar-benar cocok untuk menjadi ketua seluruh siswa dan kadet pada tahun pertama.

***

Di sebuah ruangan kesehatan terdapat pria terbaring tak sadarkan diri di atas kasur.

Lalu ia dengan perlahan membuka matanya dan sedikit kebingungan, ia sedikit kebingungan mengapa ia disini.

Namun dengan cepat ia mendapat jawaban yang ia cari, ia pingsan karena kalah dalam sebuah duel yang ia ajukan.

Pria itu adalah Tristan Homberg, ia hanya bisa menutupi wajahnya dengan satu tangan dan tertawa kecil.

‘Aku sepertinya menjadi terlalu percaya diri akibat hadiah peningkatan [STR] dan [SPD] dari mengalahkan Vern’

Pikirnya dalam benaknya, ia menantang Max karena merasa dapat menyaingi Max dalam kekuatan fisik murni, namun seperti yang dapat dilihat ia kalah telak.

Pada saat itu juga, Lilith datang ke ruangan itu dan cukup terkejut melihat Tristan yang telah bangun.

“Kamu telah bangun, sudah merasa baikan?”

Tanya Lilith ke Tristan, yang mana Tristan menjawab,

“Yup, baik-baik saja.”

Tristan mengangguk-angguk kecil kepada Lilith.

“Lagian aku juga cukup terkejut dengan level ketangkasan dan skill yang Max perlihatkan, ia tampak memiliki ketangkasan yang sama dengan Awakener yang berpengalaman.”

Ujar Lilith dan terkejut dengan ketangkasan 

“Saat pertama kali bertemunya di kereta, aku juga berpikir seperti itu.”

Jawab Tristan sambari tersenyum pahit.

“Ini membuatku bertanya-tanya dengan apa terjadi padanya pada masa lalu hingga memiliki ketangkasan seperti itu.”

Ucap Lilith yang mana membuat Tristan mengingat kembali masa lalu Max di [World of Magic and Might], sebuah masa lalu yang kelam yang membentuk karakter Max sekarang kemudian ia membuka mulutnya.

“Apapun itu, tetapi pastinya bukanlah hal yang normal.”

“Setuju.”

Terpopuler

Comments

Si Anon

Si Anon

Fix, Tristan jadi pesek

2023-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!