Seketika ruangan kereta menjadi hening, para murid terlihat shok dan ketakutan melihat sesosok monster yang muncul di tengah-tengah gerbong kereta ini.
Monster ini dikenal sebagai Ogre, sebuah monster kelas-C yang menyerupai manusia dengan warna kulit hijau tua, berbadan raksasa dan memiliki kekuatan fisik yang mematikan.
Salah satu monster yang paling terkenal berdasarkan tingkat ancamannya.
"Kok bisa sih ada Ogre disini?!?!"
"Aaaaa!!!!"
Para akhirnya murid-murid mulai berteriak ngeri kebingungan diakibatkan oleh kemunculan Ogre yang tiba-tiba.
Aku juga dari tadi kebingungan dan bertanya-tanya, mengapa bisa ada gerombolan goblin di kereta ini. Sekarang diperparah oleh kemunculan ogre di depanku.
Terlebih lagi ini adalah sebuah kereta milik [Arcane Academy], yang pastinya sistem keamanannya sangat ketat.
Tapi hal itu bisa ku cari tahu nanti.
Sekarang aku hanya harus fokus dengan monster yang ada di depanku ini, dengan sigap aku mengaktifkan skill [Overclock]-ku.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Overclock (E) ☆☆☆☆☆:
Skill ini dapat meningkatkan salah satu statistik dasar Awakener sebesar 10% hingga 50% dan juga dapat meningkatkan kelas skill maupun traits.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
『 STR: 11,29 >>> 14.67 』
Kemudian kedua tanganku yang menggunakan knuckle diselimuti oleh api merah yang menggebu-gebu dan membara yang mana merupakan hasil dari pengaktifan [Fire Magic] untuk membuat seranganku jauh lebih mematikan.
Aku juga mengaktifkan skill [Wind Magic] yang membuat gerakanku cepat dan tepat.
Memadatkan kekuatan magis di area kakiku aku lalu melaju dan melancarkan serangan ke arah ogre itu.
Dalam satu langkah, aku dengan instan tiba di depannya.
Aku arahkan tinjuku yang dipenuhi dengan kobaran api, menargetkan kepala monster yang berada di depanku ini.
Dia merespon dengan menaikkan kedua lengan di depan wajahnya untuk menangkis pukulan ku.
Tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan kekuatan pukulan ku yang telah ditingkatkan oleh skill [Overclock] yang ditambah dengan [Fire Magic].
Bersamaan dengan suara ledakan yang keras dan api yang bertebaran akibat mendarat dengan keras di lengan ogre, ogre itu terpental jauh dan menabrak dinding di ujung gerbong kereta.
Tapi dindingnya terlihat tidak mendapatkan kerusakan yang besar, nampak bahwa dinding itu terbuat dari bahan yang berkualitas. Seperti yang diharapkan dari akademi Awakener terbaik.
Disitu juga aku menemukan kejanggalan, jika dinding itu tidak menerima banyak kerusakan saat badan ogre itu menabrak.
Mengapa pintu gerbong kereta dan langit-langitnya terlihat dapat dengan mudah dirusak oleh monster-monster ini?
Namun aku menggeleng-gelengkan kepalaku untuk tidak berpikir lebih jauh karena harus fokus dengan ancaman yang terdapat di hadapanku.
Tapi, sepertinya serangan yang kuberikan tidak cukup untuk menghabisi Ogre itu.
Dalam waktu singkat Ogre itu berdiri dan menatap ke arahku dengan ekspresi wajahnya yang terlihat ingin membunuhku.
Aura magis berwarna merah darah nampak keluar dan mengelilingi ogre itu dengan ganas yang mencerminkan majikannya.
Pada saat yang sama, Tristan mendekati Ogre itu dengan langkah halus dan cepat.
"Groaaaaa!!!!"
Melihat ada orang yang menghadang jalannya, Ogre itu mengeluarkan teriakan yang keras dan berlari menuju menghadapi Tristan.
Seketika jarak diantara keduanya menjadi sangat dekat, Ogre dengan marah menendang dengan teknik tendangan depan ke arah Tristan.
Yang mana ia menghindarinya dengan dengan mudah dan gerakan yang halus, gerakan elakannya yang halus berbanding terbalik dengan gerakan ogre yang Brutal dan ganas.
Kemudian dia berputar dengan gerakan yang tegas dan cepat, mengayunkan pedangnya ke arah kepala ogre, dan mulai memberikan rentetan serangan sayatan ke arahnya.
Banyak serangan Tristan mengenai monster ini, yang dapat dilihat di luka-luka sayatan yang terpahat di tubuh Ogre itu, tapi serangan ini tidak cukup mematikan.
Sepertinya Tristan kekurangan kekuatan dan perlengkapan untuk memberikan luka fatal ke monster kelas-C ini.
" [Tidal Cut!!] "
Pada akhirnya Tristan menggunakan skillnya lagi yang digunakan pada goblin sebelumnya ke arah ogre itu.
Dan ia melakukan gerakan dengan momentum berat dan cepat, lalu bersamaan dengan suara yang tajam.
Darah segar menyembur dari lengan Ogre yang ia pakai untuk menahan serangan dari Tristan.
Lagi-lagi serangan yang ditujukan untuk Ogre gagal menghabisinya.
Ogre itu lalu mundur beberapa langkah, kemudian fenomena aneh terjadi pada tubuhnya.
Otot-ototnya mulai membengkak dan menjadi lebih besar, ekspresinya yang semula memang sudah murka sekarang terlihat lebih brutal.
Uap uap keluar dari tubuhnya, dan matanya merah darah menatapku dan Tristan.
Tristan membuka matanya lebar-lebar, terkejut dengan kejadian yang ada di depan matanya.
Itu adalah sebuah skill yang bernama [Frenzy], dimana penggunanya akan mengeluarkan seluruh kemampuan tubuhnya untuk sesaat dan terjatuh dalam keadaan yang tak terkendali.
Skill ini merupakan salah satu skill yang cukup langka pada ogre.
"BRUOOOGGH!!!"
Dengan teriakan yang menggema dan menandakan serangan akan tiba.
Ogre yang semula berada di ujung gerbong tiba-tiba muncul di tengah gerbing tempat dimana Tristan berada, ogre lalu tanpa segan melancarkan serangan bertubi-tubi ke arahnya.
Tristan mencoba menghindari, menangkis dan juga membalas serangan-serangan itu.
Suara-suara yang terdengar seperti ledakan terdengar berulang-ulang kali.
Interior dalam kereta yang semula rapi dan mewah, sekarang hanyalah puing-puing yang berserakan akibat Ogre yang melancarkan serangan secara membabi-buta.
Tak perlu waktu yang lama, Tristan kemudian mulai kewalahan menghadapi rentetan serangan brutal tersebut, sampai pada akhirnya sebuah pukulan mendarat ke dadanya.
Dengan suara yang mengerikan, Tristan terpental dan melesat ke arahku.
Tanpa berpikir panjang aku lalu membuka tanganku untuk berusaha menangkap tubuhnya yang terpental.
Akan tetapi kekuatanku tidak cukup untuk menghentikan gaya yang dahsyat pada tubuhnya, Sehingga mengakibatkan tubuh ku ikutan terlempar ke ujung gerbong di sisi lain.
"Kyaaah!!!"
"Apa yang baru saja terjadi?!?"
"Dimana para orang-orang [Arcane Academy]?!?! Kok bisa-bisanya Ogre menyelinap masuk kesini?!"
Sontak jeritan ngeri dan pertanyaan-pertanyaan terdengar di dalam kereta.
Meskipun terlihat lama, waktu saat Ogre datang sampai Tristan terpental terjadi hanya dalam waktu kurang dari semenit.
Murid-murid tampaknya baru dapat memproses rangkaian kejadian tadi.
Putus asa, ketakutan dan emosi-emosi lainnya menguasai benak murid-murid.
Tidak seperti
Banyak diantara mereka lari ketakutan menuju gerbong lain, tak sedikit juga memberanikan diri menghadapi Ogre tersebut.
Mereka melancarkan rangkaian serangan magis ke arah ogre tersebut.
Tapi hal ini hanya menyebabkan ia lebih murka, akibatnya mereka menjadi samsak tinju baginya.
Dengan rentetan serangan yang dilancarkan oleh ogre, murid-murid yang mencoba melawannya dihantam sampai pingsan atau bahkan terpental keluar kereta, yang mana sedang berada di tengah-tengah danau.
Gadis yang melancarkan serangan bola api ke goblin tadi adalah salah satu korban yang terpental keluar kereta.
"Waduh, Main Character kita kok malah pingsan duluan."
Ucapku sembari tertawa kecil.
Setelah meletakkan Tristan yang kehilangan kesadaran di tempat yang aman, aku kembali menghadapi Ogre itu.
Aku mengobservasi Ogre yang berada di hadapanku, luka yang akibat serangan milikku dan Tristan terlihat telah hilang.
Seekor Ogre yang memiliki kekuatan regenerasi yang cepat itu merupakan hal yang langka, menyadari bahwa aku tidak dapat membunuh Ogre ini.
Aku dengan cepat membuat sebuah rencana untuk mengalahkan Ogre ini.
Rencananya sangat sederhana, aku akan memaksa tubuhku untuk mengaktifkan lebih jauh skill [Overclock]-ku, yang mana akan menambah statistik dasar [STR] atau kekuatan ototku.
Kekuatanku setelah mengaktifkan skill ini seharusnya cukup untuk melempar keluar Ogre ini dari kereta, yang mana sedang berada di tengah-tengah danau.
Setelah mengeluarkan napas yang panjang, aku memulai rencanaku.
『 STR: 14,67 >>> 18,89 』
Seketika, aku merasakan energi yang meluap-luap di dalam tubuhku.
Tiba-tiba, otot-ototku terasa semakin kuat dan kekuatanku melonjak. Semua rasa lelah lenyap dalam sekejap.
Kurasakan setiap jaringan, urat dan otot di tubuhku menjadi sangat kuat.
Energi yang membara ini membuatku merasa siap untuk melawan siapapun yang berdiri di depanku.
Tanpa ragu, aku berlari dengan gesit menuju Ogre, memegang Knuckle-ku dengan erat dan siap untuk menghadapi serangan.
"GROOAAA!!!"
Teriakan yang memecahkan keheningan keluar dari mulut Ogre, lalu ia bergegas menuju arahku.
Langkah-langkahnya yang berat dan cepat membuat kereta berguncang.
Kami langsung saja bertabrakan dam dengan dentuman "BRUAK" yang menggetarkan telinga.
Aku memukul dengan keras, membuat Ogre terhuyung mundur, tetapi dia menjawab serangan ku dengan serangannya yang mematikan.
Aku mencoba untuk mengelak, namun serangan itu membawaku dalam momentum yang tak tertahankan.
『 DEF: 13,76 >>> 15,136 』
Meski begitu, dengan kekuatanku yang bertambah melalui pengaktifan skill [Overclock] dan menambah pertahanan tubuhku dalam waktu singkat menggunakan skill [Sturdy], aku mampu mempertahankan posisi ku.
‘DUAAK!.’
"Ugh..."
Mengerang kesakitan, tanganku terasa mati rasa setelah menangkis serangan, seolah-olah ditabrak oleh truk besar.
Namun, aku berdiri tegak tanpa goyah. Dan tentu saja Ogre tidak akan memberikan kesempatan bagiku untuk beristirahat.
Serangannya kian kuat, memaksa aku untuk mundur beberapa langkah agar terhindar dari rangkaian serangannya yang membabi-buta.
Kuperhatikan gerakan tubuhnya dan dengan cepat menemukan celah, tiba-tiba ia bergerak cepat menuju arahku.
Aku bereaksi dengan cepat, memanfaatkan celah itu untuk menanggapi serangannya dengan lincah.
Rangkaian hindaran dan balasan aku berikan ke Ogre itu, postur tubuhnya berangsur-angsur semakin tidak stabil.
Dengan perlahan-lahan aku memukul mundur tubuhnya ke tempat yang telah kurencanakan.
Sampai pada akhirnya, Aku mengambil aba-aba memukul dan menggunakan [Fire Magic] untuk menambah kekuatan pada pukulan ku lalu menumpahkan banyak magis dalam serangan yang mana seranganku ini menjadi lebih mematikan.
Aku menggunakan kaki kiri ku sebagai tumpuan untuk melesat ke arah ogre.
Badan dan Tinjuku yang merah membara dengan api intens dan ganas yang menyala-nyala, seolah-olah sebuah meteor yang menjatuhkan diri dari langit melaju kearahnya.
“Sampai jumpa kau sialan!!!”
Teriakku sambil tersenyum lebar
“GROAAA!!!”
Ogre itu berusaha menghalangi seranganku, tetapi serangan itu menghantamnya di perut dengan dentuman yang mengguncang telinga.
Api yang membara menyelimuti dan menggerogoti tubuhnya lalu ia terlempar keluar dari lubang besar yang terdapat pada dinding gerbong kereta, yang saat ini sedang berada di tengah-tengah danau.
Keheningan sontak menguasai gerbong kereta yang aku tempati, hanya terdapat suara angin semilir yang melewati lubang-lubang yang terdapat pada gerbong kereta akibat serangan Ogre tadi.
Menyimpulkan bahwa tidak ada ancaman di sekitar, aku kemudian menonaktifkan skill-ku.
Dan dikarenakan tubuhku yang kelelahan akibat pertempuran tadi, aku tersungkur di lantai kereta sambil terengah-engah.
"Ogrenya menghilang?"
"Hah? Kok Ogrenya nggak ada?"
Kelihatannya akibat heningnya gerbong ini, para murid-murid berbondong-bondong melihat apa yang terjadi disini.
"Masa dia yang ngalahin Ogrenya?"
"Kita sama-sama siswa baru loh, kok bisa dia ngelawan seekor Ogre?"
Kemudian mata mereka terfokus ke arahku, bertanya-tanya apa yang terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Ayano
Aku... boleh ketawa gak ya😅
Kalimat itu ngakak soalnya asli
2023-05-24
1
Ayano
Fix ini ogre bukan kelas C sih. B lah bisa ampe mojokin gitu. Keknya kereta itu juga terlalu fokus sama interior
2023-05-24
1
Ayano
Nah lu kan.... Kek ada something wrong nih
2023-05-24
1