"Apa tempat ini aman untuk kita bersembunyi ?" tanya Sorin pelan dengan ragu sambil mengatur nafasnya.
Laki-laki itu mengangguk sambil menjawab, "Menurutku disini aman."
"Semoga kita tidak tertangkap," kata Sorin berharap.
laki-laki itu hanya membalas dengan anggukan serta memberi isyarat agar Sorin tetap tenang dan tidak bersuara. Benar saja tidak lama suara langkah keras terdengar sampai ke telinga.
"Di mana mereka ?!" tanya bos dengan rasa kesal.
"Mana gue tau bos !" ketus pengikutnya.
"Cepat kejar mereka berdua, engga ada penolakan ! Lo mau gue gorok !"
"E-engga mau bos," jawab pengikut bos yang langsung lari mencari jejak sorin.
Bos penjahat itu berlari mengikuti anak buahnya dari belakang. Dirasa semua aman Sorin dan laki-laki itu keluar dari tempat persembunyiannya.
Laki-laki itu baru sadar, sudah berapa lama ia menggenggam tangan perempuan yang baru dikenalnya? Ada kemungkinan setengah jam. Ia pun melepaskan genggaman tangan itu.
"Akhirnya kita lolos. Sekarang sudah malam, Bagaimana aku harus pulang ?"
"Sekarang jam berapa?" tanya Sorin.
Laki-laki itu melihat jam di tangan kirinya, "Sekarang jam 01.30."
"Besok, aku harus kerja." jawab Sorin.
Laki-laki itu berniat mengantarkan kembali ke penginapan Sorin. Sorin baru saja ingat, Bagaimana ia bisa pulang? Sedangkan, ia telah diculik tidak hafal jalan pulang. Sorin ingin menceritakan ke laki-laki itu. Tetapi, Ia hanya bisa bergumam. Tiba-tiba saja Sorin terkejut mendengar pertanyaannya.
"Namamu siapa?" tanya laki-laki ya tengah memandang Sorin.
Sorot mata Sorin berubah menatap ke arah laki-laki yang ada di depannya. Karena ia sedari tadi bergumam sendiri tanpa arah. Sedikit malu tanpa basa-basi ia mengulurkan tangan ke arah laki-laki yang ada didepannya.
"Namaku Sorin," ucap Sorin dengan percaya diri sambil tersenyum memperlihatkan gigi ratanya.
Laki-laki itu tersenyum tanpa ada balasan jabat tangan, Laki-laki itu hanya berkata, "Oh, Sorin? Oke."
Balas Sorin dengan anggukan pelan disertai rasa kesal dihati. Kemudian, Laki-laki itu berjalan tanpa menghiraukan Sorin yang masih terkejut dengan ucapan yang didengarnya. Sorin saat itu juga merasa sebal karena jawaban laki-laki itu hanya singkat, jelas, dan masih penuh tanda tanya bagi sorin.
"Tunggu !" Teriak keras Sorin.
Laki-laki itu menoleh belakang setengah badan ke arah Sorin, lalu dari kejauhan melemparkan senyuman. Sorin langsung berlari mengikuti laki-laki itu.
"Bagaimana kamu bisa berada satu ruangan suram itu bersamaku ? Sedangkan.."
Sorin belum selesai berbicara dihentikan oleh laki-laki itu.
"Apa kamu tidak punya rumah? Seharusnya kamu pulang sekarang."
Sorin terpaksa berkata jujur bahwa dia bukan orang asli daerah sini. Ia menjelaskan bahwa ia orang baru yang merantau di daerah sini. Sorin juga mengatakan bahwa ia telah diculik seusai pulang bekerja. Meskipun, Sorin sedikit malu mengatakan yang terjadi.
"Bagaimana aku bisa ingat penginapan yang aku sewa? Aku mohon tolonglah aku?" rengek Sorin yang terlihat seperti anak kecil yang menginginkan permen.
Laki-laki itu hanya tersenyum melihat tingkah perempuan yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu. Sorin terlihat begitu imut bagi Henry.
"Tenang saja, Aku akan membantumu. Kamu tidak perlu khawatir akan hal itu."
Akhirnya Sorin lega mendengar perkataan laki-laki itu. Bagi Sorin hal ini sebuah keberuntungan bertemu orang baik lagi setelah pak Sholeh.
Mereka berdua pun berjalan beriringan. Sebenarnya Sorin ingin tau siapa nama laki-laki yang ada disebelahnya. Tapi, Sorin belum berani bertanya tentang namanya. Ia mengurungkan niatnya.
"Dilihat-lihat laki-laki ini keren juga ya? Tapi, Sudahlah. Kenapa pikiranku jadi ke mana-mana," gumam Sorin sambil berjalan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments